middle ad
Tampilkan postingan dengan label Khazanah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khazanah. Tampilkan semua postingan
Foto:onislam.net

Pahamilah.com - Pesantren Imam Khatib.Keliru jika Anda mengira pesantren itu berada di Indonesia. Sebab, lembaga pendidikan Islam itu berada nun jauh di Eropa Utara, tepatnya di kawasan Skandinavia.

Belum lama ini, pesantren yang berlokasi di Slagelse, salah satu kota di Denmark itu dibuka secara resmi. Inilah sekolah teologi Islam pertama bagi komunitas Muslim di wilayah Skandinavia. Tak hanya menerima siswa dari Denmark, pesantren inipun terbuka bagi siswa dari Norwegia dan Swedia. Kepada para siswanya, Pesantren Imam Khatib akan mengajarkan kurikulum nasional dan pelajar anpelajaran Islam yang berkaitan dengan Alquran, hadis, dan syariat.

'Saat ini, Pesantren Imam Khatib baru menerima siswa berusia 18 tahun ke atas,'' kata Kepala Pesantren Imam Khatib, Ahmet Deniz, seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu, Senin (18/8).

Pesantren Imam Khatib di Denmark merupakan sekolah Imam Khatib kedua di Eropa. Sebelumnya, telah ada Pesantren Imam Khatib di Belgia. Meski baru beroperasi, Pesantren Imam Khatib Denmark sudah memiliki 52 siswa.

Pesantren Imam Khatib merupakan sekolah Islam berasrama model Turki. Lembaga pendidikan ini memadukan pendidikan Islam dan modern. Karena itu, jangan heran jika di sekolah inipun diajarkan seni dan sains seperti sekolah umum. Ilmu-ilmu agama seperti bahasa Arab dan hukum Islam memiliki bobot 40 persen, sedangkan sisanya merupakan ilmu umum yang bersifat se kuler.

Sejarah mencatat, pada awal ber dirinya yakni pada 1920-an, pesantren ini merupakan tempat untuk mendidik dan melatih para calon imam setelah madrasah dihapus oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Kini, ketika usianya hampir seabad, Pesantren Imam Khatib telah melahirkan banyak ulama dan sosok terkemuka di Turki, di antaranya, sejumlah elite politik yang berkiprah di Partai Pembangunan dan Keadilan. PM Recep Tayyip Erdogan, tokoh Partai Pembangunan dan Keadilan yang belum lama ini memenangi pemilihan presiden Turki, adalah alumni Pesantren Imam Khatib.
Dalam se buah pernyataan, Erdogan mengaku sangat bangga menjadi alumni pesantren ini.Pernyataan itu disampaikan ketika ia menghadiri konferensi keenam alumni Pesantren Imam Khatib, beberapa waktu lalu.

Saat berpidato dalam konferensi tersebut, Erdogan mengungkapkan rasa bangganya bisa lulus dari pesantren tersebut. Kebanggaan itu, menurutnya, akan terus terpatri sepanjang hayat.

Berbagai sumber menyebut, jumlah Muslim di Denmark berkisar antara 90-200 ribu orang. Surat kabar terkemuka di Denmark, Copenhagen Post, misalnya, menyatakan, negeri itu memiliki 180 ribu Muslim. Sementara data dari Kementerian Imigrasi menunjukkan, Muslimin di Denmark berkisar 175 ribu hingga 200 ribu orang atau sekitar 3,7 persen dari total jumlah penduduk. Disebutkan, sebagian besar Muslim di Den mark adalah imigran dan hampir setengahnya tinggal di Kopenhagen. (republika/pahamilah)

Skandinavia Kini Memiliki Pesantren

Foto:onislam.net

Pahamilah.com - Pesantren Imam Khatib.Keliru jika Anda mengira pesantren itu berada di Indonesia. Sebab, lembaga pendidikan Islam itu berada nun jauh di Eropa Utara, tepatnya di kawasan Skandinavia.

Belum lama ini, pesantren yang berlokasi di Slagelse, salah satu kota di Denmark itu dibuka secara resmi. Inilah sekolah teologi Islam pertama bagi komunitas Muslim di wilayah Skandinavia. Tak hanya menerima siswa dari Denmark, pesantren inipun terbuka bagi siswa dari Norwegia dan Swedia. Kepada para siswanya, Pesantren Imam Khatib akan mengajarkan kurikulum nasional dan pelajar anpelajaran Islam yang berkaitan dengan Alquran, hadis, dan syariat.

'Saat ini, Pesantren Imam Khatib baru menerima siswa berusia 18 tahun ke atas,'' kata Kepala Pesantren Imam Khatib, Ahmet Deniz, seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu, Senin (18/8).

Pesantren Imam Khatib di Denmark merupakan sekolah Imam Khatib kedua di Eropa. Sebelumnya, telah ada Pesantren Imam Khatib di Belgia. Meski baru beroperasi, Pesantren Imam Khatib Denmark sudah memiliki 52 siswa.

Pesantren Imam Khatib merupakan sekolah Islam berasrama model Turki. Lembaga pendidikan ini memadukan pendidikan Islam dan modern. Karena itu, jangan heran jika di sekolah inipun diajarkan seni dan sains seperti sekolah umum. Ilmu-ilmu agama seperti bahasa Arab dan hukum Islam memiliki bobot 40 persen, sedangkan sisanya merupakan ilmu umum yang bersifat se kuler.

Sejarah mencatat, pada awal ber dirinya yakni pada 1920-an, pesantren ini merupakan tempat untuk mendidik dan melatih para calon imam setelah madrasah dihapus oleh pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Kini, ketika usianya hampir seabad, Pesantren Imam Khatib telah melahirkan banyak ulama dan sosok terkemuka di Turki, di antaranya, sejumlah elite politik yang berkiprah di Partai Pembangunan dan Keadilan. PM Recep Tayyip Erdogan, tokoh Partai Pembangunan dan Keadilan yang belum lama ini memenangi pemilihan presiden Turki, adalah alumni Pesantren Imam Khatib.
Dalam se buah pernyataan, Erdogan mengaku sangat bangga menjadi alumni pesantren ini.Pernyataan itu disampaikan ketika ia menghadiri konferensi keenam alumni Pesantren Imam Khatib, beberapa waktu lalu.

Saat berpidato dalam konferensi tersebut, Erdogan mengungkapkan rasa bangganya bisa lulus dari pesantren tersebut. Kebanggaan itu, menurutnya, akan terus terpatri sepanjang hayat.

Berbagai sumber menyebut, jumlah Muslim di Denmark berkisar antara 90-200 ribu orang. Surat kabar terkemuka di Denmark, Copenhagen Post, misalnya, menyatakan, negeri itu memiliki 180 ribu Muslim. Sementara data dari Kementerian Imigrasi menunjukkan, Muslimin di Denmark berkisar 175 ribu hingga 200 ribu orang atau sekitar 3,7 persen dari total jumlah penduduk. Disebutkan, sebagian besar Muslim di Den mark adalah imigran dan hampir setengahnya tinggal di Kopenhagen. (republika/pahamilah)