middle ad
Tampilkan postingan dengan label Muslimah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Muslimah. Tampilkan semua postingan
 Ilustrasi suami istri

Pahamilah.com - Setiap orang memiliki rahasia hati, baik pria maupun wanita, baik tua mapun muda terlebih suami dan istri, hasil coaching counseling saya selama kurang lebih 10 tahun untuk pasangan suami istri menemukan fakta dan sebenarnya ini sudah dinyatakan banyak riset, artinya temuan saya cocok dengan banyak temuan para peneliti lainnya bahwa masalah utama suami istri adalah keterbukaan, komunikasi yang lemah. Keinginan dan harapan suami yang tak terbaca oleh istri atau sebaliknya adalah pemicu utama pertengkaran dan berakhir dengan perceraian.

Selain keterbukaan dan komunikasi, unsur lain yang penting adalah saling percaya dan saling menjaga kepercayaan. Saya pastikan Anda tidak akan pernah bahagia dalam menjalani hidup tatkala Anda tidak mempercayai penuh pasangan Anda dan tidak menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pasangan Anda.

Pasangan itu baru terasa aneh setelah Anda menikah, banyak ketidakmengertian Anda padanya, banyak yang Anda akhirnya ter-oh..oh…atau bahkan bingung sebenarnya maunya apa sich? Maka langkah pertama adalah open mind dan mari bicara seperti iklan salah satu teh di Indonesia.

Ada seorang istri yang curhat tentang suaminya yang dingin, kadang menyahut seperlunya, tak banyak bicara, asik dengan dirinya sendiri, misalnya ketika ditanya “Papa, nanti jemput mama ya di Masjid A setelah pengajian? Jawabnya paling “Iya”, Rasanya kesel sekali terkesan tidak ikhlas buat menjawab dan apalagi menjemput kata sang istri, lalu ketika sampai waktunya sang istri SMS lagi “Papa..nanti pulang jemput mama, kita ke H****art ya?” Sang suami hanya menjawab “Iya”, dan ketika sampai di H****art sang istri berkata, “Papa, kita beli sarden ya, sudah lama kita tidak sahur bareng untuk puasa sunnah” eh sang suami dengan tetap dingin menjawab “Boleh….”, Gondok rasanya, pengen nangis malu, pengen mukul ga boleh, pengen diem-dieman nggak bisa, pasrah. Penulis lalu menanyakan ini kepada sang istri tersebut “Pernah ibu sampaikan soal ini langsung kepada suami kalau ibu tidak suka” jawaban dari sang istri adalah “Nggak pernah, takut suami saya tersinggung”, Jawaban saya adalah “Selamat menderita aja deh…hahahaha”, Intinya sampaikan saja dan mari bicara.

Sebenarnya banyak suami memendam rasa dihatinya, maka banyak rahasia dihatinya, ini yang banyak tidak diketahui oleh banyak istri di dunia ini. Hasil Coaching Counseling Saya pada kebanyakan suami ditemukan fakta setidaknya ada 6 perkara yang mereka rahasiakan dan sulit untuk diungkapkan, ini HARUS diketahui para istri:
  1. Terkadang Suami Ingin Istrinya Menjadi Pemimpin Dan Mengambil Keputusan Sendiri
“Arrijalu qawwamuna ‘alan nisa” Sesungguhnya laki-laki itu pemimpin bagi wanita, ini firman Allah Taala, begitu tertanam di benak pria dan wanita “shalih”, sehingga bagi suami yang fanatik bahwa keputusan selalu di tangannya, sedangkan istri yang fanatik tertanam di batinnya, wajib suami yang memutuskan ini dan itu.

Sesungguhnya, ada hal yang tidak terungkap secara nyata dalam diri banyak pria (suami), diungkapkan tidak tetapi nyatanya sikap dan perilaku menunjukan hal berbeda, jika Anda menemukan suami Anda hanya menjawab pendek tentang hal yang harus diputuskan itu tandanya dia menyerahkan kepada Anda untuk memutuskannya dan percayalah suami Anda tidak menyesali keputusan Anda apapun yang terjadi, tetapi dalam hal mengambil keputusan dan ketika Anda memberikan sebuah proposal kemudian suami Anda banyak memberikan komentar itu pertanda dia ingin memutuskan itu, jangan Anda memutuskannya.

Misalnya Anda mengusulkan “Pak…kita nanti bulan madu ke-10 jalan-jalan ke Malaysia ya..”, Suami Anda hanya menjawab “Iya” atau “Boleh” itu pertanda dia sudah menyerahkan pemimpinnya ada pada Anda, tetapi jika komentarnya panjang lebar itu pertanda biarkan dia memutuskan sendiri walaupun nanti tetap meminta pendapat Anda, maka dia tetap pemutus dari proposal Anda.
  1. Suami Ingin Istrinya Tahu Jika Dia Sangat Mencintai Anda
Banyak pria tidak suka “lebay” dalam mengungkapkan rasa, tetapi berbeda dengan Saya yang selalu menyampaikan saja apa yang ingin saya sampaikan pada istri saya, tetapi kebanyakan pria tidak suka hal-hal romantis, so sweet dengan kata-kata, tetapi ketika dia membelai rambut Anda, mengusap kerudung Anda atau memegang dagu Anda dengan gemes, menggenggam jemari Anda ketika jalan-jalan, membetulkan kerudung Anda yang berantakan atau tiba-tiba membawa oleh-oleh yang Anda tidak sangka, begitulah cara kebanyakan lelaki mengungkapkan cinta, Maka Anda sebagai istri harus langsung merespon dengan mengatakan “Ayah…I Love You So much” maka setidaknya suami Anda sudah memahami bahwa Anda pun mencintainya.
  1. Suami Ingin Istrinya Mandiri
Point ke-3 ini bagi Penulis bukan lagi barang baru, karena istri saya super mandiri, tidak pernah sepanjang 10 tahun pernikahan penulis bekerja di kantor dari jam 7.30 sampai 16.30 diganggu dengan telp hanya buat mengabari “Anak sakit, rumah bocor, gas habis dll”, tidak pernah sama sekali, jikapun anak saya masuk rumah sakit misalnya, saya baru tahu tepat jam 16.30 WIB pulang kerja dengan bunyi SMS “Ayah, Fathi masuk rumah sakit Islam, kamar Aisyah, ayah langsung ke sini saja jangan langsung ke rumah”, untuk kemandirian ini sudah saya tulis bersama istri saya dalam buku “Extraordinary Wife”, artinya harapan penulis sebagai suami di poin ini sudah tercapai.

Kebanyakan suami yang tidak dipahami banyak istri adalah suami Anda ingin Anda mandiri tanpa mengganggunya, Ketika Anda mampu mengatur kapan bekerja, kapan menyuci pakaian keluarga, kapan masak, kapan mendampingi anak-anak mengerjakan PR, kapan berdakwah diluar rumah, kapan bersosialisasi dengan tetangga maka dalam pandangan Suami bahwa Anda seorang yang Mandiri, dan banyak wanita tidak mengetahui bahwa wanita mandiri dalam pandangan suami sangat seksi. Keinginan suami ini kebanyakan tidak pernah sampai pada istrinya, sehingga banyak istri bergantung kepada suaminya.
  1. Suami Ingin Anda menghargainya
Ini hal yang paling sensitif dan banyak para istri mengabaikan ini baik karena ketidaktahuan atau sengaja ingin menyakiti suaminya, misalnya ketika suami Anda pulang dari jauh-jauh misalnya pulang kerja dari luar kota, lalu Anda diberi kejutan dengan sebuah oleh-oleh dengan harapan Anda senang, jangan pernah Anda komentari sedikit pun bahwa Anda tidak suka sebenarnya, terima saja dan pakai saja demi menyenangkan hatinya.

Suatu ketika seorang suami pernah Penulis Counseling karena merasa tidak bahagia karena istrinya tidak menghargainya dan itu sering terjadi dalam kehidupan rumah tangganya, salah satu yang paling menyakitkan hatinya tatkala dia pulang dari kerja di Kalimantan diperkebunan sawit, dia pulang dengan bahagia dengan uang yang banyak serta oleh-oleh, sebuah baju tidur yang cantik menurut suaminya, lalu sang istri berkomentar “Kenapa beli warna merah, mama kan gak suka warna merah!” dengan kesal suaminya merampas baju tidur itu lalu kemudian dicincang menggunakan golok yang ada di rumahnya. Pertengkaran pun terjadi. Jadi, hargai apapun yang dibelikannya karena tanpa Anda sadari dia sangat ingin Anda bahagia dengan pembeliannya. Ucapkan terima kasih dan peluklah dia karena sesungguhnya walaupun Anda tidak suka baik karena tidak sesuai selera, bahwa suami Anda telah membuktikan dia mencintai Anda dengan membelikan sesuatu yang dia suka untuk Anda.
  1. Suami ingin Bilang “Hari ini Kau Milikku, Bukan Milik Partaimu, Bukan Milik Kantormu”
Kesibukan suami Anda dan kepenatannya bekerja sepanjang hari membutuhkan waktu yang dia ingin hanya Anda, dia dan anak-anak Anda menikmatinya diakhir pekan, Maka jangan heran jika suami Anda marah besar saat dihari sabtu minggu Anda masih memiliki kegiatan yang banyak diluar rumah seperti partai, pendidikan, sosial, ngaji, apapun jenis kegiatan Anda. Tatkala dia jarang bersama Anda, dia ingin hari itu Anda hanya bersamanya, jangan coba-coba Anda sibuk dengan gadget Anda karena itupun baginya sangat sensitif untuknya yang menandakan bahwa Anda telah menganggapnya tidak penting.

Tetapi, terkadang Anda sebagai istri sulit menebak hatinya, karena bisa jadi sabtu minggu dia ingin sendiri saja, dia ingin tidur saja dan membiarkan Anda dalam kegiatan sosial Anda, Penting untuk Anda ketahui bahwa dalam menjalin hubungan suami istri perlu ada waktu “Aku igin sendiri” baik itu istri maupun suami, tetapi yang banyak terjadi pada suami. Dia tidak ingin diganggu telp masuk, dia tidak ingin diganggu masalah, dia hanya ingin sendiri, merenung dan berfikir tentang hidupnya.

Kesulitan menebak inilah yang mengharuskan adanya komunikasi, sehingga tinggal ditanyakan saja “Pekan ini pengen Kanda gimana?” Pengen jalan-jalan sama anak-anak atau di rumah saja, jika pilihannya di rumah itu pertanda dia ingin menyendiri tetapi jika dia memilih untuk bepergian dengan Anda dan anak-anak Anda dia ingin waktu Anda hanya untuknya saat itu.

Terkesan egois memang, tetapi begitulah kebanyakan laki-laki, Anda boleh tidak mengikuti nasihat ini asal siap dengan resiko yang Anda hadapi dalam rumah tangga. Penulis sudah melakukan banyak interview dengan pasangan-pasangan suami istri dan menemukan banyak kasus perceraian dengan alasan yang tidak jelas hamya karena “miskin komunikasi” dan “sama-sama egois”.
  1. Suami Berharap Anda Mengerti Tentangnya
Sebuah petikan lagu bahwa “Wanita ingin dimengerti” sesungguhnya tidak hanya kebutuhan para istri, tetapi para suami pun ingin dimengerti, maka saling pengertian inilah yang harus dibangun dengan rasa kepercayaan tingkat tinggi, Anda percaya saja bahwa apapun yang menjadi keputusan dalam hubungan Anda tentang apapun harus ada saling pengertian, jangan hanya karena hal sepele menjadikan rumah tangga Anda neraka Jahannam di dunia.

Nah gimana para istri, apakah sudah paham akan apa saja yang diinginkan oleh suami Anda? Mulai sekarang silakan biasakan diri dan lakukan hal yang sangat disukai pasangan Anda agar hubungan asmara Anda dengannya lebih bahagia, sakinah mawaddah wa rahmah. (dakwatuna/pahamilah)

Pahamilah 6 Rahasia Hati Suami yang Harus Diketahui Para Istri

 Ilustrasi suami istri

Pahamilah.com - Setiap orang memiliki rahasia hati, baik pria maupun wanita, baik tua mapun muda terlebih suami dan istri, hasil coaching counseling saya selama kurang lebih 10 tahun untuk pasangan suami istri menemukan fakta dan sebenarnya ini sudah dinyatakan banyak riset, artinya temuan saya cocok dengan banyak temuan para peneliti lainnya bahwa masalah utama suami istri adalah keterbukaan, komunikasi yang lemah. Keinginan dan harapan suami yang tak terbaca oleh istri atau sebaliknya adalah pemicu utama pertengkaran dan berakhir dengan perceraian.

Selain keterbukaan dan komunikasi, unsur lain yang penting adalah saling percaya dan saling menjaga kepercayaan. Saya pastikan Anda tidak akan pernah bahagia dalam menjalani hidup tatkala Anda tidak mempercayai penuh pasangan Anda dan tidak menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pasangan Anda.

Pasangan itu baru terasa aneh setelah Anda menikah, banyak ketidakmengertian Anda padanya, banyak yang Anda akhirnya ter-oh..oh…atau bahkan bingung sebenarnya maunya apa sich? Maka langkah pertama adalah open mind dan mari bicara seperti iklan salah satu teh di Indonesia.

Ada seorang istri yang curhat tentang suaminya yang dingin, kadang menyahut seperlunya, tak banyak bicara, asik dengan dirinya sendiri, misalnya ketika ditanya “Papa, nanti jemput mama ya di Masjid A setelah pengajian? Jawabnya paling “Iya”, Rasanya kesel sekali terkesan tidak ikhlas buat menjawab dan apalagi menjemput kata sang istri, lalu ketika sampai waktunya sang istri SMS lagi “Papa..nanti pulang jemput mama, kita ke H****art ya?” Sang suami hanya menjawab “Iya”, dan ketika sampai di H****art sang istri berkata, “Papa, kita beli sarden ya, sudah lama kita tidak sahur bareng untuk puasa sunnah” eh sang suami dengan tetap dingin menjawab “Boleh….”, Gondok rasanya, pengen nangis malu, pengen mukul ga boleh, pengen diem-dieman nggak bisa, pasrah. Penulis lalu menanyakan ini kepada sang istri tersebut “Pernah ibu sampaikan soal ini langsung kepada suami kalau ibu tidak suka” jawaban dari sang istri adalah “Nggak pernah, takut suami saya tersinggung”, Jawaban saya adalah “Selamat menderita aja deh…hahahaha”, Intinya sampaikan saja dan mari bicara.

Sebenarnya banyak suami memendam rasa dihatinya, maka banyak rahasia dihatinya, ini yang banyak tidak diketahui oleh banyak istri di dunia ini. Hasil Coaching Counseling Saya pada kebanyakan suami ditemukan fakta setidaknya ada 6 perkara yang mereka rahasiakan dan sulit untuk diungkapkan, ini HARUS diketahui para istri:
  1. Terkadang Suami Ingin Istrinya Menjadi Pemimpin Dan Mengambil Keputusan Sendiri
“Arrijalu qawwamuna ‘alan nisa” Sesungguhnya laki-laki itu pemimpin bagi wanita, ini firman Allah Taala, begitu tertanam di benak pria dan wanita “shalih”, sehingga bagi suami yang fanatik bahwa keputusan selalu di tangannya, sedangkan istri yang fanatik tertanam di batinnya, wajib suami yang memutuskan ini dan itu.

Sesungguhnya, ada hal yang tidak terungkap secara nyata dalam diri banyak pria (suami), diungkapkan tidak tetapi nyatanya sikap dan perilaku menunjukan hal berbeda, jika Anda menemukan suami Anda hanya menjawab pendek tentang hal yang harus diputuskan itu tandanya dia menyerahkan kepada Anda untuk memutuskannya dan percayalah suami Anda tidak menyesali keputusan Anda apapun yang terjadi, tetapi dalam hal mengambil keputusan dan ketika Anda memberikan sebuah proposal kemudian suami Anda banyak memberikan komentar itu pertanda dia ingin memutuskan itu, jangan Anda memutuskannya.

Misalnya Anda mengusulkan “Pak…kita nanti bulan madu ke-10 jalan-jalan ke Malaysia ya..”, Suami Anda hanya menjawab “Iya” atau “Boleh” itu pertanda dia sudah menyerahkan pemimpinnya ada pada Anda, tetapi jika komentarnya panjang lebar itu pertanda biarkan dia memutuskan sendiri walaupun nanti tetap meminta pendapat Anda, maka dia tetap pemutus dari proposal Anda.
  1. Suami Ingin Istrinya Tahu Jika Dia Sangat Mencintai Anda
Banyak pria tidak suka “lebay” dalam mengungkapkan rasa, tetapi berbeda dengan Saya yang selalu menyampaikan saja apa yang ingin saya sampaikan pada istri saya, tetapi kebanyakan pria tidak suka hal-hal romantis, so sweet dengan kata-kata, tetapi ketika dia membelai rambut Anda, mengusap kerudung Anda atau memegang dagu Anda dengan gemes, menggenggam jemari Anda ketika jalan-jalan, membetulkan kerudung Anda yang berantakan atau tiba-tiba membawa oleh-oleh yang Anda tidak sangka, begitulah cara kebanyakan lelaki mengungkapkan cinta, Maka Anda sebagai istri harus langsung merespon dengan mengatakan “Ayah…I Love You So much” maka setidaknya suami Anda sudah memahami bahwa Anda pun mencintainya.
  1. Suami Ingin Istrinya Mandiri
Point ke-3 ini bagi Penulis bukan lagi barang baru, karena istri saya super mandiri, tidak pernah sepanjang 10 tahun pernikahan penulis bekerja di kantor dari jam 7.30 sampai 16.30 diganggu dengan telp hanya buat mengabari “Anak sakit, rumah bocor, gas habis dll”, tidak pernah sama sekali, jikapun anak saya masuk rumah sakit misalnya, saya baru tahu tepat jam 16.30 WIB pulang kerja dengan bunyi SMS “Ayah, Fathi masuk rumah sakit Islam, kamar Aisyah, ayah langsung ke sini saja jangan langsung ke rumah”, untuk kemandirian ini sudah saya tulis bersama istri saya dalam buku “Extraordinary Wife”, artinya harapan penulis sebagai suami di poin ini sudah tercapai.

Kebanyakan suami yang tidak dipahami banyak istri adalah suami Anda ingin Anda mandiri tanpa mengganggunya, Ketika Anda mampu mengatur kapan bekerja, kapan menyuci pakaian keluarga, kapan masak, kapan mendampingi anak-anak mengerjakan PR, kapan berdakwah diluar rumah, kapan bersosialisasi dengan tetangga maka dalam pandangan Suami bahwa Anda seorang yang Mandiri, dan banyak wanita tidak mengetahui bahwa wanita mandiri dalam pandangan suami sangat seksi. Keinginan suami ini kebanyakan tidak pernah sampai pada istrinya, sehingga banyak istri bergantung kepada suaminya.
  1. Suami Ingin Anda menghargainya
Ini hal yang paling sensitif dan banyak para istri mengabaikan ini baik karena ketidaktahuan atau sengaja ingin menyakiti suaminya, misalnya ketika suami Anda pulang dari jauh-jauh misalnya pulang kerja dari luar kota, lalu Anda diberi kejutan dengan sebuah oleh-oleh dengan harapan Anda senang, jangan pernah Anda komentari sedikit pun bahwa Anda tidak suka sebenarnya, terima saja dan pakai saja demi menyenangkan hatinya.

Suatu ketika seorang suami pernah Penulis Counseling karena merasa tidak bahagia karena istrinya tidak menghargainya dan itu sering terjadi dalam kehidupan rumah tangganya, salah satu yang paling menyakitkan hatinya tatkala dia pulang dari kerja di Kalimantan diperkebunan sawit, dia pulang dengan bahagia dengan uang yang banyak serta oleh-oleh, sebuah baju tidur yang cantik menurut suaminya, lalu sang istri berkomentar “Kenapa beli warna merah, mama kan gak suka warna merah!” dengan kesal suaminya merampas baju tidur itu lalu kemudian dicincang menggunakan golok yang ada di rumahnya. Pertengkaran pun terjadi. Jadi, hargai apapun yang dibelikannya karena tanpa Anda sadari dia sangat ingin Anda bahagia dengan pembeliannya. Ucapkan terima kasih dan peluklah dia karena sesungguhnya walaupun Anda tidak suka baik karena tidak sesuai selera, bahwa suami Anda telah membuktikan dia mencintai Anda dengan membelikan sesuatu yang dia suka untuk Anda.
  1. Suami ingin Bilang “Hari ini Kau Milikku, Bukan Milik Partaimu, Bukan Milik Kantormu”
Kesibukan suami Anda dan kepenatannya bekerja sepanjang hari membutuhkan waktu yang dia ingin hanya Anda, dia dan anak-anak Anda menikmatinya diakhir pekan, Maka jangan heran jika suami Anda marah besar saat dihari sabtu minggu Anda masih memiliki kegiatan yang banyak diluar rumah seperti partai, pendidikan, sosial, ngaji, apapun jenis kegiatan Anda. Tatkala dia jarang bersama Anda, dia ingin hari itu Anda hanya bersamanya, jangan coba-coba Anda sibuk dengan gadget Anda karena itupun baginya sangat sensitif untuknya yang menandakan bahwa Anda telah menganggapnya tidak penting.

Tetapi, terkadang Anda sebagai istri sulit menebak hatinya, karena bisa jadi sabtu minggu dia ingin sendiri saja, dia ingin tidur saja dan membiarkan Anda dalam kegiatan sosial Anda, Penting untuk Anda ketahui bahwa dalam menjalin hubungan suami istri perlu ada waktu “Aku igin sendiri” baik itu istri maupun suami, tetapi yang banyak terjadi pada suami. Dia tidak ingin diganggu telp masuk, dia tidak ingin diganggu masalah, dia hanya ingin sendiri, merenung dan berfikir tentang hidupnya.

Kesulitan menebak inilah yang mengharuskan adanya komunikasi, sehingga tinggal ditanyakan saja “Pekan ini pengen Kanda gimana?” Pengen jalan-jalan sama anak-anak atau di rumah saja, jika pilihannya di rumah itu pertanda dia ingin menyendiri tetapi jika dia memilih untuk bepergian dengan Anda dan anak-anak Anda dia ingin waktu Anda hanya untuknya saat itu.

Terkesan egois memang, tetapi begitulah kebanyakan laki-laki, Anda boleh tidak mengikuti nasihat ini asal siap dengan resiko yang Anda hadapi dalam rumah tangga. Penulis sudah melakukan banyak interview dengan pasangan-pasangan suami istri dan menemukan banyak kasus perceraian dengan alasan yang tidak jelas hamya karena “miskin komunikasi” dan “sama-sama egois”.
  1. Suami Berharap Anda Mengerti Tentangnya
Sebuah petikan lagu bahwa “Wanita ingin dimengerti” sesungguhnya tidak hanya kebutuhan para istri, tetapi para suami pun ingin dimengerti, maka saling pengertian inilah yang harus dibangun dengan rasa kepercayaan tingkat tinggi, Anda percaya saja bahwa apapun yang menjadi keputusan dalam hubungan Anda tentang apapun harus ada saling pengertian, jangan hanya karena hal sepele menjadikan rumah tangga Anda neraka Jahannam di dunia.

Nah gimana para istri, apakah sudah paham akan apa saja yang diinginkan oleh suami Anda? Mulai sekarang silakan biasakan diri dan lakukan hal yang sangat disukai pasangan Anda agar hubungan asmara Anda dengannya lebih bahagia, sakinah mawaddah wa rahmah. (dakwatuna/pahamilah)

Wanita perlu memahami ilmu mengelola keuangan rumah tangga. 

Pahamilah.com - Tujuan berkeluarga adalah untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. Ini dapat diperoleh dengan mengabdikan diri sepenuhnya kepada pasangan halal masing-masing. Rasa cinta, dan saling sayang merupakan bumbu utama dalam membina rumah tangga.

Dilansir dari laman arabnews, Jumat (8/5), berikut ini ada delapan cara membina rumah tangga yang damai yang Insya Allah memperkuat hubungan dalam keluarga.

Pertama, sikap yang baik. Dengan bersikap baik, bertutur kata yang baik, dan dapat memandang positif terhadap kehidupan, percaya dan selalu mensukuri nikmat Allah yang diberikan, itulah modal utama untuk tetciptanya kehidupan yang damai.

Kedua, saling membantu. Tugas istri adalah membantu dan menjaga diri dan harta benda suaminya dan tugas suami adalah menjaga dan melindungi istri dari segala macam bahaya. Allah memberitahukan seberapa pentingnya agar suami membatu istriya, dan juga bagaimana istri harus selalu membantu dan mendukung suaminya.

Ketiga, kepercayaan. Saat dua orang memutuskan untuk menikah, maka sudah sewajarnya untuk saling percaya satu sama lain. Kepercayaan yang dibina bersama-sama dalam berkeluarga merupakan kunci awal menghindari perselisihan.

Keempat, saling menghormati.  Dalam Islam memberikan menghormati sesama Muslim dan non-Muslim merupakan hal yang seharusnya dilakukan, apalagi rasa hormat yang untuk orang tua juga pasangan hidup.
Kelima, bersenang-senang dengan pasangan. Maka dihalalkan untuk pasangan yang sudah menikah untuk bersenang-senang dengan istrinya, begitupun yang dilakukan Rasulullah kepada Siti Aisyah, beliau juga bersenang-senang dan bermain bersama.

Keenam, memberikan maaf. Dalam Islam, saling memaafkan sudah barang tentu wajib hukumnya. Allah sendiri mengatakan, siapapun yang tidak memaafkan maka tidak akan diampuni oleh-Nya. Untuk itu, kita selalu dituntut undapat salaing memberimaaf kepada sesama apalagi kepada pasangan hidup untuk tetap terjaganya suatu hubungan kasih.

Ketujuh, memanfaatkan waktu bersama. Memanfaatkan waktu ini kadang yang suka dilupakan oleh pasangan ketika sudah memiliki anak, padahal saat sudah memiliki anak juga pasangan tetap harus memilik waktu berdua untuk tetap menjagacinta kasihnya. Ciptakan waktu untuk jalan-jalan berama, mengunjungi kawan lama atau rang yang sedang sakit, berpuasa senin-kamis, atau juga pergi haji bersama pasangan.

Kedelapan, shalat berjamaah. Suami harus menjadi imam untuk istri dan anak-anaknya jika itu terjaga maka terbinalah segala kerukunan. jika memang terdapat masjid di dekat rumah, alangkah baiknya jika suami seharusnya untuk melakukan solat sunnah di rumah. Nabi SAW berkata untuk tidak membuat kuburan di rumah masing-masing dengan tidak adanya suara orang berdoa dan mengaji.

Penting, Bina Rumah Tangga dalam Islam dengan Delapan Cara

Wanita perlu memahami ilmu mengelola keuangan rumah tangga. 

Pahamilah.com - Tujuan berkeluarga adalah untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. Ini dapat diperoleh dengan mengabdikan diri sepenuhnya kepada pasangan halal masing-masing. Rasa cinta, dan saling sayang merupakan bumbu utama dalam membina rumah tangga.

Dilansir dari laman arabnews, Jumat (8/5), berikut ini ada delapan cara membina rumah tangga yang damai yang Insya Allah memperkuat hubungan dalam keluarga.

Pertama, sikap yang baik. Dengan bersikap baik, bertutur kata yang baik, dan dapat memandang positif terhadap kehidupan, percaya dan selalu mensukuri nikmat Allah yang diberikan, itulah modal utama untuk tetciptanya kehidupan yang damai.

Kedua, saling membantu. Tugas istri adalah membantu dan menjaga diri dan harta benda suaminya dan tugas suami adalah menjaga dan melindungi istri dari segala macam bahaya. Allah memberitahukan seberapa pentingnya agar suami membatu istriya, dan juga bagaimana istri harus selalu membantu dan mendukung suaminya.

Ketiga, kepercayaan. Saat dua orang memutuskan untuk menikah, maka sudah sewajarnya untuk saling percaya satu sama lain. Kepercayaan yang dibina bersama-sama dalam berkeluarga merupakan kunci awal menghindari perselisihan.

Keempat, saling menghormati.  Dalam Islam memberikan menghormati sesama Muslim dan non-Muslim merupakan hal yang seharusnya dilakukan, apalagi rasa hormat yang untuk orang tua juga pasangan hidup.
Kelima, bersenang-senang dengan pasangan. Maka dihalalkan untuk pasangan yang sudah menikah untuk bersenang-senang dengan istrinya, begitupun yang dilakukan Rasulullah kepada Siti Aisyah, beliau juga bersenang-senang dan bermain bersama.

Keenam, memberikan maaf. Dalam Islam, saling memaafkan sudah barang tentu wajib hukumnya. Allah sendiri mengatakan, siapapun yang tidak memaafkan maka tidak akan diampuni oleh-Nya. Untuk itu, kita selalu dituntut undapat salaing memberimaaf kepada sesama apalagi kepada pasangan hidup untuk tetap terjaganya suatu hubungan kasih.

Ketujuh, memanfaatkan waktu bersama. Memanfaatkan waktu ini kadang yang suka dilupakan oleh pasangan ketika sudah memiliki anak, padahal saat sudah memiliki anak juga pasangan tetap harus memilik waktu berdua untuk tetap menjagacinta kasihnya. Ciptakan waktu untuk jalan-jalan berama, mengunjungi kawan lama atau rang yang sedang sakit, berpuasa senin-kamis, atau juga pergi haji bersama pasangan.

Kedelapan, shalat berjamaah. Suami harus menjadi imam untuk istri dan anak-anaknya jika itu terjaga maka terbinalah segala kerukunan. jika memang terdapat masjid di dekat rumah, alangkah baiknya jika suami seharusnya untuk melakukan solat sunnah di rumah. Nabi SAW berkata untuk tidak membuat kuburan di rumah masing-masing dengan tidak adanya suara orang berdoa dan mengaji.

Pahamilah.com - “.. Agar kamu merasa tentram kepadanya.” (Ar-Ruum: 21).
Di dalam ayat di atas, terkandung isyarat bahwa wanita harus menjadi pelabuhan ketentraman, kedamaian dan rasa aman bagi kaum laki-laki. Ini merupakan tugas fitrah bagi wanita dalam kehidupan yang dipenuhi oleh berbagai kesulitan.

Ummul Mukminin, Khadijah ra. adalah teladan nomor satu dalam masalah ini. Pada saat Rasulullah saw. mengalami ketegangan, ia meringankan beban perasaan beliau. Dia menyejukkan hati dan menghibur beliau seraya berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinamu, karena sungguh engkau telah menyambung silaturrahmi, menanggung orang yang kesulitan, menutup keperluan orang yang tidak punya, memuliakan tamu, dan menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.” Ali ra. pun turut menyumbangkan nasehat kepada pasangan suami istri, “Hiburlah hati dari waktu ke waktu yang lain, sebab jika hati itu dibuat menjadi benci, maka ia akan menjadi buta.”

Sesungguhnya inilah yang diinginkan oleh suami mana pun; yaitu mendapatkan ketenangan dan penghibur hati dari istrinya, sehingga mendapatkan dalam keluarganya ‘rumahku surgaku‘. Syaikh Abdul Halim Hamid mengatakan, bahwa sesungguhnya Allah menjadikan istri sebagai tempat berteduh, agar suami tenang dan tenteram di haribaannya. Cinta yang ditunjukkan kepada suami dengan hati nan lembut penuh kasih sayang akan segera melenyapkan segala perasaan kusut, penat dan letih, setelah bergulat dengan gelombang kehidupan yang keras. Setiap orang memang ingin mempunyai teman yang bersedia mendengar dan berbagi rasa dengannya. Terma-suk suami kita. Wajarlah jika suami menghendaki keluarga adalah tempat untuk menghibur hatinya, melegakan hatinya. Demikian itu akan didapat jika seorang wanita shalihah memahami hal tersebut. “Sebaliknya, adalah sangat dicela istri-istri yang tidak pandai menghibur suami. Rasulullah saw. bersabda, “Siapapun wanita yang cemberut di hadapan suaminya, maka ia akan dimurkai Allah sampai ia dapat menimbulkan senyuman suaminya dan meminta ridhanya.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Siapapun wanita yang durhaka di hadapan suaminya, melainkan ia akan bangkit dari kuburnya dengan mukanya yang berubah menjadi hitam.”

Contoh Kisah Istri dalam Menghibur Suami
Ketika putra Abu Thalhah ra. wafat, maka berkata Ummu Sulaim rah.a kepada keluarganya: “Jangan kalian memberitahu Abu Thalhah tentang anaknya, hingga aku sendiri yang menceritakannya.” Datanglah Abu Thalhah pada saat berbuka puasa. Lalu ia berbuka. Kemudian Ummu Sulaim berdandan dengan sangat cantik, yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Tertariklah Abu Thalhah dan terjadilah hubungan suami istri pada malam itu. Ketika istrinya merasa bahwa Abu Thalhah telah puas, ia berkata, “Wahai Abu Thalhah, apa pendapatmu jika ada suatu kaum meminjamkan barang kepada kaum yang lain, ketika kaum tersebut ingin meminta barangnya kembali, adakah yang dipinjami berhak menghalangi?” Jawab Abu Thalhah ra., ‘Tidak.” Ummu Sulaim ra. berkata, “Maka mohonlah pahala dari Allah untuk anakmu.” Maka marahlah Abu Thalhah seraya berkata, “Apakah engkau membiarkanku, sehingga aku sudah kotor (junub) baru engkau kabarkan tentang anakku?” Abu Thalhah segera menghadap Nabi saw. memberitahukan apa yang telah terjadi. Nabi saw. bersabda, “Semoga Allah memberkati malam kalian berdua.” Maka hamillah Ummu Sulaim. Kemudian ia melahirkan bayinya. Ketika pagi tiba, bayi itu dibawa oleh Ummu Sulaim kepada Nabi saw. dan Abu Thalhah menitipinya beberapa buah kurma. Lalu Nabi saw. mengambil kurma itu dan mengunyahnya, setelah itu kunyahan kurma dari mulut beliau dimasukkan ke dalam mulut bayi dengan dioleskan ke seluruh rongganya lantas memberinya nama Abdullah.” (Muttafaqun Alaih)

Fatimah binti Abdul Malik, istri khalifah Umar bin Abdul Aziz. Pada suatu saat ia masuk ke dalam kamarnya dan mendapati suaminya sedang duduk di atas tikar shalatnya sambil menangis. Ia bertanya kepada suaminya, “Mengapa engkau menangis seperti ini?” Jawabnya, “Oh malangnya wahai Fatimah, aku diberi tugas mengurus umat seperti ini. Yang senantiasa menjadi pikiranku adalah nasib si miskin yang kelaparan, orang yang merintih kesakitan, orang yang terasing di negeri ini, orang tawanan, orang tua renta, janda yang sendirian, orang yang mempunyai tanggungan keluarga yang besar dengan penghasilan yang kecil dan orang yang senasib dengan mereka di seluruh pelosok negeri ini, baik di Timur maupun di Barat, Utara maupun Selatan. Aku tahu bahwa Allah akan meminta pertanggung-jawaban dariku pada hari Kiamat, sedangkan pembela.mereka yang menjadi lawanku kelak adalah Rasulullah saw.. Aku betul-betul merasa takut tidak dapat mengemukakan jawaban di hadapannya, itulah sebabnya aku menangis…..” Pada saat itulah Fatimah .menghibur suaminya dengan penuh kasih sayang, walaupun sang suami banyak menghabiskan waktunya untuk menunaikan kepentingan agama dan umat dibandingkan untuk mengurus dirinya sendiri.

Etika mengingatkan suami
Rasulullah saw. bersabda, “Rahmat Allah ke atas wanita yang bangun malam dan shalat, lalu membangunkan suaminya dan ikut shalat. Apabila suaminya enggan, maka ia percikkan air di mukanya.” (Ahmad, Abu Dawud) .

Allah berfirman, Dan orang-orang beriman, lelaki dan wanita, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah serta Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (At-Taubah : 71) .

Urusan saling mengingatkan adalah tugas seluruh muslimin dan muslimat, siapapun mereka, lebih-lebih pasangan suami istri. Syaikh Abdul Halim Hamid menulis bahwa salah satu kerja sama yang sangat penting yang dianjurkan oleh Islam kepada suami-istri muslim adalah kerja sama dalam jihad fi sabilillah, dakwah dan tabligh. Seorang istri juga ikut memberikan masukan agama kepada suaminya. Sebagaimana Hafsah rha. yang memberikan masukan kepada ayahnya, Amirul Mukminin Umar ra. tentang beberapa lama batas kesabaran seorang wanita ketika ditinggal oleh suaminya untuk berjihad di jalan Allah. Kita sudah mengetahui ceritanya. Juga salah satu bentuk kerja sama yang indah adalah bila seorang istri dapat mengingatkan kembali bahwa pertolongan dan dukungan Allah selalu bersamanya.

Juga sebagaimana dalam perjanjian Hudaibiyah, Ummu Salamah ra. ikut memberikan pendapatnya kepada suaminya yaitu Rasulullah saw. demi kemaslahatan kaum muslimin. Sebaliknya, jangan menjadi seperti istri Abu Lahab la’natullah alaiha yang ikut memberikan usulan-usulan kepada suaminya dalam memusuhi Islam. Semoga Allah swt. merahmati pasangan yang senantiasa bekerja sama saling mengingatkan dalam urusan agama.

Jika usul istrinya baik dan diamalkan oleh suami, maka pahala kebaikan tersebut akan mengalir kepadanya. Sebaliknya, jika usul tersebut buruk untuk agama dan diamalkan oleh suami, maka dosanya pun akan ditanggung berdua.

Beliau juga mensifati istri para sahabat ra., yaitu dengan ungkapan: Mereka selalu mendorong suaminya untuk keluar di jalan Allah menyambut seruan jihad. Sang istri melepaskannya sambil memohon kepada Allah swt. agar suaminya diberi anugerah salah satu dari dua kebaikan; kemenangan atau mati syahid, sekalipun pada waktu malam pengantin, malam milik mereka berdua, yang paling indah, sebagaimana kisah Hanzhalah bin Abi Amir ra., sang syuhada yang dimandikan oleh para malaikat, karena ia berangkat ke medan pertempuran dalam keadaan junub.

Mereka, para istri sahabat, selalu mengangkat moral suami dan menyirnakan kekhawatiran dirinya dan anak-anaknya dengan menyebut sebuah ayat: “Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman.” “Allah adalah Pelindungku, Pelindungmu, dan Pelindung anak-anak kita dan kita tidak memiliki kekuasaan atas urusan kita. Allah telah menjaga saat-saat kepergianmu lebih ketat daripada saat-saat engkau ada. Maka bertawakallah kepada Allah. Jangan sibukkan benakmu memikirkan rezeki. Aku melihatmu sebagai tukang makan dan bukan sebagai Pemberi rezeki. Maka bila si tukang makan tiada, sang Pemberi rezeki akan tetap hidup.”

Jika suami keluar dari rumahnya, maka istrinya atau anak perempuannya berkata kepadanya, “Hati-hatilah terhadap usaha yang haram. Sesungguhnya kami sabar terhadap lapar dan kesulitan dan kami tidak sabar terhadap neraka.”

Suami istri adalah da’i Allah swt., keduanya bertanggung jawab atas kehidupan agama dalam sebuah rumah tangga khususnya dan umumnya di seluruh alam ini. Wanita shalihah senantiasa siap memperingatkan suami apabila ia lalai menafkahi istri dan keluarganya dengan nafkah agama, karena memberi nafkah agama kepada keluarga pun adalah kewajiban seorang kepala keluarga. Jika istri membiarkan kejelekan berkeliaran dalam rumah tangganya, maka berarti telah membiarkan penyakit menular dan berbahaya bertebaran di dalam rumah tangganya.

Suatu ketika Nabi saw. bertanya kepada Ali ra., “Bagaimanakah engkau mendapati pasanganmu?” Ali ra. menjawab, “Aku mendapati Fatimah sebagai pendorong yang terbaik dalam menyembah Allah.” Nabi saw. pun bertanya kepada Fatimah ra. tentang Ali, ia menjawab, “Dia adalah suami yang terbaik.

Dalam kitab Shifatush Shajwah, dinukilkan bahwa Abu Ja’far As-Sa’ih berkata, “Ada berita yang sampai kepada kami, bahwa ada seorang wanita yang selalu rajin mengerjakan shalat-shalat sunnah, berkata kepada suaminya, “Celaka engkau! Bangunlah, sampai kapan engkau tidur saja? sampai kapan engkau dalam keadaan lalai? Aku akan bersumpah demi engkau. Janganlah mencari penghasilan kecuali dengan cara yang halal. Dan aku akan bersumpah demi engkau, janganlah masuk neraka hanya karena diriku. Berbuat baiklah kepada ibumu, sambunglah silaturahmi, janganlah memutuskan tali persaudaraan dengan mereka, sehingga Allah akan memutuskan dengan dirimu.” (eramuslim/pahamilah)




Pahamilah Etika Menghibur Suami


Pahamilah.com - “.. Agar kamu merasa tentram kepadanya.” (Ar-Ruum: 21).
Di dalam ayat di atas, terkandung isyarat bahwa wanita harus menjadi pelabuhan ketentraman, kedamaian dan rasa aman bagi kaum laki-laki. Ini merupakan tugas fitrah bagi wanita dalam kehidupan yang dipenuhi oleh berbagai kesulitan.

Ummul Mukminin, Khadijah ra. adalah teladan nomor satu dalam masalah ini. Pada saat Rasulullah saw. mengalami ketegangan, ia meringankan beban perasaan beliau. Dia menyejukkan hati dan menghibur beliau seraya berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinamu, karena sungguh engkau telah menyambung silaturrahmi, menanggung orang yang kesulitan, menutup keperluan orang yang tidak punya, memuliakan tamu, dan menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.” Ali ra. pun turut menyumbangkan nasehat kepada pasangan suami istri, “Hiburlah hati dari waktu ke waktu yang lain, sebab jika hati itu dibuat menjadi benci, maka ia akan menjadi buta.”

Sesungguhnya inilah yang diinginkan oleh suami mana pun; yaitu mendapatkan ketenangan dan penghibur hati dari istrinya, sehingga mendapatkan dalam keluarganya ‘rumahku surgaku‘. Syaikh Abdul Halim Hamid mengatakan, bahwa sesungguhnya Allah menjadikan istri sebagai tempat berteduh, agar suami tenang dan tenteram di haribaannya. Cinta yang ditunjukkan kepada suami dengan hati nan lembut penuh kasih sayang akan segera melenyapkan segala perasaan kusut, penat dan letih, setelah bergulat dengan gelombang kehidupan yang keras. Setiap orang memang ingin mempunyai teman yang bersedia mendengar dan berbagi rasa dengannya. Terma-suk suami kita. Wajarlah jika suami menghendaki keluarga adalah tempat untuk menghibur hatinya, melegakan hatinya. Demikian itu akan didapat jika seorang wanita shalihah memahami hal tersebut. “Sebaliknya, adalah sangat dicela istri-istri yang tidak pandai menghibur suami. Rasulullah saw. bersabda, “Siapapun wanita yang cemberut di hadapan suaminya, maka ia akan dimurkai Allah sampai ia dapat menimbulkan senyuman suaminya dan meminta ridhanya.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Siapapun wanita yang durhaka di hadapan suaminya, melainkan ia akan bangkit dari kuburnya dengan mukanya yang berubah menjadi hitam.”

Contoh Kisah Istri dalam Menghibur Suami
Ketika putra Abu Thalhah ra. wafat, maka berkata Ummu Sulaim rah.a kepada keluarganya: “Jangan kalian memberitahu Abu Thalhah tentang anaknya, hingga aku sendiri yang menceritakannya.” Datanglah Abu Thalhah pada saat berbuka puasa. Lalu ia berbuka. Kemudian Ummu Sulaim berdandan dengan sangat cantik, yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Tertariklah Abu Thalhah dan terjadilah hubungan suami istri pada malam itu. Ketika istrinya merasa bahwa Abu Thalhah telah puas, ia berkata, “Wahai Abu Thalhah, apa pendapatmu jika ada suatu kaum meminjamkan barang kepada kaum yang lain, ketika kaum tersebut ingin meminta barangnya kembali, adakah yang dipinjami berhak menghalangi?” Jawab Abu Thalhah ra., ‘Tidak.” Ummu Sulaim ra. berkata, “Maka mohonlah pahala dari Allah untuk anakmu.” Maka marahlah Abu Thalhah seraya berkata, “Apakah engkau membiarkanku, sehingga aku sudah kotor (junub) baru engkau kabarkan tentang anakku?” Abu Thalhah segera menghadap Nabi saw. memberitahukan apa yang telah terjadi. Nabi saw. bersabda, “Semoga Allah memberkati malam kalian berdua.” Maka hamillah Ummu Sulaim. Kemudian ia melahirkan bayinya. Ketika pagi tiba, bayi itu dibawa oleh Ummu Sulaim kepada Nabi saw. dan Abu Thalhah menitipinya beberapa buah kurma. Lalu Nabi saw. mengambil kurma itu dan mengunyahnya, setelah itu kunyahan kurma dari mulut beliau dimasukkan ke dalam mulut bayi dengan dioleskan ke seluruh rongganya lantas memberinya nama Abdullah.” (Muttafaqun Alaih)

Fatimah binti Abdul Malik, istri khalifah Umar bin Abdul Aziz. Pada suatu saat ia masuk ke dalam kamarnya dan mendapati suaminya sedang duduk di atas tikar shalatnya sambil menangis. Ia bertanya kepada suaminya, “Mengapa engkau menangis seperti ini?” Jawabnya, “Oh malangnya wahai Fatimah, aku diberi tugas mengurus umat seperti ini. Yang senantiasa menjadi pikiranku adalah nasib si miskin yang kelaparan, orang yang merintih kesakitan, orang yang terasing di negeri ini, orang tawanan, orang tua renta, janda yang sendirian, orang yang mempunyai tanggungan keluarga yang besar dengan penghasilan yang kecil dan orang yang senasib dengan mereka di seluruh pelosok negeri ini, baik di Timur maupun di Barat, Utara maupun Selatan. Aku tahu bahwa Allah akan meminta pertanggung-jawaban dariku pada hari Kiamat, sedangkan pembela.mereka yang menjadi lawanku kelak adalah Rasulullah saw.. Aku betul-betul merasa takut tidak dapat mengemukakan jawaban di hadapannya, itulah sebabnya aku menangis…..” Pada saat itulah Fatimah .menghibur suaminya dengan penuh kasih sayang, walaupun sang suami banyak menghabiskan waktunya untuk menunaikan kepentingan agama dan umat dibandingkan untuk mengurus dirinya sendiri.

Etika mengingatkan suami
Rasulullah saw. bersabda, “Rahmat Allah ke atas wanita yang bangun malam dan shalat, lalu membangunkan suaminya dan ikut shalat. Apabila suaminya enggan, maka ia percikkan air di mukanya.” (Ahmad, Abu Dawud) .

Allah berfirman, Dan orang-orang beriman, lelaki dan wanita, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah serta Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (At-Taubah : 71) .

Urusan saling mengingatkan adalah tugas seluruh muslimin dan muslimat, siapapun mereka, lebih-lebih pasangan suami istri. Syaikh Abdul Halim Hamid menulis bahwa salah satu kerja sama yang sangat penting yang dianjurkan oleh Islam kepada suami-istri muslim adalah kerja sama dalam jihad fi sabilillah, dakwah dan tabligh. Seorang istri juga ikut memberikan masukan agama kepada suaminya. Sebagaimana Hafsah rha. yang memberikan masukan kepada ayahnya, Amirul Mukminin Umar ra. tentang beberapa lama batas kesabaran seorang wanita ketika ditinggal oleh suaminya untuk berjihad di jalan Allah. Kita sudah mengetahui ceritanya. Juga salah satu bentuk kerja sama yang indah adalah bila seorang istri dapat mengingatkan kembali bahwa pertolongan dan dukungan Allah selalu bersamanya.

Juga sebagaimana dalam perjanjian Hudaibiyah, Ummu Salamah ra. ikut memberikan pendapatnya kepada suaminya yaitu Rasulullah saw. demi kemaslahatan kaum muslimin. Sebaliknya, jangan menjadi seperti istri Abu Lahab la’natullah alaiha yang ikut memberikan usulan-usulan kepada suaminya dalam memusuhi Islam. Semoga Allah swt. merahmati pasangan yang senantiasa bekerja sama saling mengingatkan dalam urusan agama.

Jika usul istrinya baik dan diamalkan oleh suami, maka pahala kebaikan tersebut akan mengalir kepadanya. Sebaliknya, jika usul tersebut buruk untuk agama dan diamalkan oleh suami, maka dosanya pun akan ditanggung berdua.

Beliau juga mensifati istri para sahabat ra., yaitu dengan ungkapan: Mereka selalu mendorong suaminya untuk keluar di jalan Allah menyambut seruan jihad. Sang istri melepaskannya sambil memohon kepada Allah swt. agar suaminya diberi anugerah salah satu dari dua kebaikan; kemenangan atau mati syahid, sekalipun pada waktu malam pengantin, malam milik mereka berdua, yang paling indah, sebagaimana kisah Hanzhalah bin Abi Amir ra., sang syuhada yang dimandikan oleh para malaikat, karena ia berangkat ke medan pertempuran dalam keadaan junub.

Mereka, para istri sahabat, selalu mengangkat moral suami dan menyirnakan kekhawatiran dirinya dan anak-anaknya dengan menyebut sebuah ayat: “Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman.” “Allah adalah Pelindungku, Pelindungmu, dan Pelindung anak-anak kita dan kita tidak memiliki kekuasaan atas urusan kita. Allah telah menjaga saat-saat kepergianmu lebih ketat daripada saat-saat engkau ada. Maka bertawakallah kepada Allah. Jangan sibukkan benakmu memikirkan rezeki. Aku melihatmu sebagai tukang makan dan bukan sebagai Pemberi rezeki. Maka bila si tukang makan tiada, sang Pemberi rezeki akan tetap hidup.”

Jika suami keluar dari rumahnya, maka istrinya atau anak perempuannya berkata kepadanya, “Hati-hatilah terhadap usaha yang haram. Sesungguhnya kami sabar terhadap lapar dan kesulitan dan kami tidak sabar terhadap neraka.”

Suami istri adalah da’i Allah swt., keduanya bertanggung jawab atas kehidupan agama dalam sebuah rumah tangga khususnya dan umumnya di seluruh alam ini. Wanita shalihah senantiasa siap memperingatkan suami apabila ia lalai menafkahi istri dan keluarganya dengan nafkah agama, karena memberi nafkah agama kepada keluarga pun adalah kewajiban seorang kepala keluarga. Jika istri membiarkan kejelekan berkeliaran dalam rumah tangganya, maka berarti telah membiarkan penyakit menular dan berbahaya bertebaran di dalam rumah tangganya.

Suatu ketika Nabi saw. bertanya kepada Ali ra., “Bagaimanakah engkau mendapati pasanganmu?” Ali ra. menjawab, “Aku mendapati Fatimah sebagai pendorong yang terbaik dalam menyembah Allah.” Nabi saw. pun bertanya kepada Fatimah ra. tentang Ali, ia menjawab, “Dia adalah suami yang terbaik.

Dalam kitab Shifatush Shajwah, dinukilkan bahwa Abu Ja’far As-Sa’ih berkata, “Ada berita yang sampai kepada kami, bahwa ada seorang wanita yang selalu rajin mengerjakan shalat-shalat sunnah, berkata kepada suaminya, “Celaka engkau! Bangunlah, sampai kapan engkau tidur saja? sampai kapan engkau dalam keadaan lalai? Aku akan bersumpah demi engkau. Janganlah mencari penghasilan kecuali dengan cara yang halal. Dan aku akan bersumpah demi engkau, janganlah masuk neraka hanya karena diriku. Berbuat baiklah kepada ibumu, sambunglah silaturahmi, janganlah memutuskan tali persaudaraan dengan mereka, sehingga Allah akan memutuskan dengan dirimu.” (eramuslim/pahamilah)





Pahamilah.com - Setan memiliki 1001 cara untuk menjerat manusia ke dalam perangkapnya, menggunakan berbagai macam strategi untuk menjeremuskan manusia ke dalam kenistaan.

Setan tahu persis kelemahan manusia yang cenderung memperturutkan hawa nafsu, dia terus berusaha untuk menjauhkan manusia dari aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah Jalla wa ‘Ala. Khususnya kaum wanita yang dijauhkan dari jati dirinya sebagai seorang muslimah yaitu mengenakan hijab. Berikut ini tahapan-tahapannya.

I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga.

Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bagian Tangan

Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan).

“Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,” Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.”

Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang
Setan berbisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya.Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit
Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit
Setan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Sambungan (II Terbuka Sedikit Demi Sedikit)

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu.
Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”

Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,” gumamnya.

“Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini.

Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”.

Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” Setan tak mau ambil resiko.

Penutup
Demikian halus, cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjeru-mus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama Muslimah sebagai saudari yang tentunya tidak menginginkan saudarinya dalam kemaksiatan kepada Allah Jalla wa ‘Ala, segera secepatnya diambil tindakan.

Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.

Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyeng-sarakan, baik di dunia maupun di akhirat.

Wallahu a’lam bis shawab. (eramuslim/pahamilah)


Pahamilah 1001 Cara Bisikan Syetan Untuk Kaum Wanita


Pahamilah.com - Setan memiliki 1001 cara untuk menjerat manusia ke dalam perangkapnya, menggunakan berbagai macam strategi untuk menjeremuskan manusia ke dalam kenistaan.

Setan tahu persis kelemahan manusia yang cenderung memperturutkan hawa nafsu, dia terus berusaha untuk menjauhkan manusia dari aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah Jalla wa ‘Ala. Khususnya kaum wanita yang dijauhkan dari jati dirinya sebagai seorang muslimah yaitu mengenakan hijab. Berikut ini tahapan-tahapannya.

I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga.

Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bagian Tangan

Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan).

“Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,” Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.”

Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang
Setan berbisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya.Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit
Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit
Setan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Sambungan (II Terbuka Sedikit Demi Sedikit)

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu.
Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”

Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,” gumamnya.

“Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini.

Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”.

Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” Setan tak mau ambil resiko.

Penutup
Demikian halus, cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjeru-mus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama Muslimah sebagai saudari yang tentunya tidak menginginkan saudarinya dalam kemaksiatan kepada Allah Jalla wa ‘Ala, segera secepatnya diambil tindakan.

Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.

Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyeng-sarakan, baik di dunia maupun di akhirat.

Wallahu a’lam bis shawab. (eramuslim/pahamilah)