middle ad
Tampilkan postingan dengan label Hamas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hamas. Tampilkan semua postingan
Osama Hamdan - (Foto: Middleeastmonitor)

Pahamilah.com - Osama Hamdan, diplomat senior Hamas, berjanji mengobarkan perang di wilayah Israel sebagai balasan atas pemboman terus-menerus.

"Keseimbangan kekuatan darat telah berubah," ujar Hamdan dalam pidato pertemuan Gerakan Tauhid dan Islah di Rabat, ibu kota Maroko.

"Kami mampu menyusul lebih dalam ke Israel, dan menyerang pos-pos militer Yahudi," lanjutnya.

Hamas, masih menurut Hamdan, mengalami peningkatan pesat dan mencatat pencapaian signifikan kendati dikhianati hampir seluruh negara Arab. Pejuang Hamas membuat Israel mengalami kerugian besar selama 29 hari perang.

"Delegasi Palestina di Kairo beranggotan seluruh faksi. Palestina kembali bersatu," ujar Hamdan.

Ia juga mengatakan pemboman Israel di Gaza adalah satu-satunya cara melemahkan proyek nasional Palestina, dan menghancurkan harapan rakyat akan kebebasan Palestina.

"Pertempuran di Jalur Gaza adalah bukti bahwa perang adalah satu-satunya cara membebaskan Jerusalem," Hamdan mengakhiri. (inilah/pahamilah)

Hamas Berjanji Akan Kobarkan Perang di Wilayah Israel

Osama Hamdan - (Foto: Middleeastmonitor)

Pahamilah.com - Osama Hamdan, diplomat senior Hamas, berjanji mengobarkan perang di wilayah Israel sebagai balasan atas pemboman terus-menerus.

"Keseimbangan kekuatan darat telah berubah," ujar Hamdan dalam pidato pertemuan Gerakan Tauhid dan Islah di Rabat, ibu kota Maroko.

"Kami mampu menyusul lebih dalam ke Israel, dan menyerang pos-pos militer Yahudi," lanjutnya.

Hamas, masih menurut Hamdan, mengalami peningkatan pesat dan mencatat pencapaian signifikan kendati dikhianati hampir seluruh negara Arab. Pejuang Hamas membuat Israel mengalami kerugian besar selama 29 hari perang.

"Delegasi Palestina di Kairo beranggotan seluruh faksi. Palestina kembali bersatu," ujar Hamdan.

Ia juga mengatakan pemboman Israel di Gaza adalah satu-satunya cara melemahkan proyek nasional Palestina, dan menghancurkan harapan rakyat akan kebebasan Palestina.

"Pertempuran di Jalur Gaza adalah bukti bahwa perang adalah satu-satunya cara membebaskan Jerusalem," Hamdan mengakhiri. (inilah/pahamilah)

 Iklan Hamas

Pahamilah.com - Mingguan terkemuka milik News Corp, Times, menolak untuk menerbitkan iklan yang menyudutkan Hamas sebagai pembunuh anak-anak. Padahal, banyak media mainstream lainnya sudah memuat iklan yang ditulis oleh peraih nobel, Elie Wiesel tersebut.

Times menolak memuat iklan tersebut karena isinya terkesan sangat dipaksakan."Ini akan menyebabkan perhatian mendalam kepada pembaca Times,"ungkap pernyataan resmi dari surat kabar tersebut seperti dikutip oleh Newyork Observer.

Iklan tersebut disponsori oleh organisasi bernama 'This World: The Values Network', sebuah institusi yang didirikan oleh seorang Rabi ortodoks, yakni Rabi Shmuley Boteach. Iklan tersebut juga dimuat di beberapa harian AS terkemuka, yakni Washington Post, New York Times, The Guardian, hingga Wall Street Journal.

Sementara, salah satu media asal Inggris The Guardian, yang turut memuat iklan tersebut, berdalih jika adanya iklan itu demi memenuhi hak kebebasan berpendapat.

"The Guardian mungkin beralihan kiri. Tapi kami percaya dengan kebebasan pendapat dan membiarkan pembaca kami untuk mendengarkan suara dari peraih nobel tentang isu yang sangat penting,"ujar pernyataan resmi dari harian tersebut. (republika/pahamilah)

 

Isi Dipaksakan, Times Tolak Iklan 'Hamas Korbankan Anak-Anak'

 Iklan Hamas

Pahamilah.com - Mingguan terkemuka milik News Corp, Times, menolak untuk menerbitkan iklan yang menyudutkan Hamas sebagai pembunuh anak-anak. Padahal, banyak media mainstream lainnya sudah memuat iklan yang ditulis oleh peraih nobel, Elie Wiesel tersebut.

Times menolak memuat iklan tersebut karena isinya terkesan sangat dipaksakan."Ini akan menyebabkan perhatian mendalam kepada pembaca Times,"ungkap pernyataan resmi dari surat kabar tersebut seperti dikutip oleh Newyork Observer.

Iklan tersebut disponsori oleh organisasi bernama 'This World: The Values Network', sebuah institusi yang didirikan oleh seorang Rabi ortodoks, yakni Rabi Shmuley Boteach. Iklan tersebut juga dimuat di beberapa harian AS terkemuka, yakni Washington Post, New York Times, The Guardian, hingga Wall Street Journal.

Sementara, salah satu media asal Inggris The Guardian, yang turut memuat iklan tersebut, berdalih jika adanya iklan itu demi memenuhi hak kebebasan berpendapat.

"The Guardian mungkin beralihan kiri. Tapi kami percaya dengan kebebasan pendapat dan membiarkan pembaca kami untuk mendengarkan suara dari peraih nobel tentang isu yang sangat penting,"ujar pernyataan resmi dari harian tersebut. (republika/pahamilah)

 

Khaled Al-Qadoumi, Representative of the Palestinian Islamic 
Resistance Hamas Movement in Tehran, Iran

Pahamilah.com - Wakil Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, di Tehran, Khaled Al-Qadoumi menggarisbawahi bahwa Hamas menolak 'rencana gencatan senjata' usulan Mesir karena rencana itu didikte oleh Israel.

"Rencana yang diusulkan pemerintah Mesir untuk gencatan senjata antara Palestina dan rezim Zionis itu bias," kata Qadoumi saat berpidato di sebuah pertemuan yang membahas  perkembangan terbaru Gaza di Tehran, Sabtu (9/8/14).

"Rencana itu tidak memenuhi tuntutan rakyat dan pasukan perlawanan dari Gaza dan tampaknya telah didikte Zionis," tambahnya.

Qadoumi mengatakan, Hamas telah memberi proposal pada Mesir dan Israel tapi "rezim Zionis berusaha menghabiskan waktu dan tidak memberi respon positif pada persyaratan kita hingga saat ini."

Dalam sambutan yang relevan bulan Juli lalu, Juru Bicara Hamas, Fawzy Barhoum mengumumkan bahwa pihaknya tidak suka dengan cara Mesir mengusulkan inisiatif gencatan senjata Hamas-Israel.

"Inisiatif tidak boleh seperti ini," katanya setelah Hamas menolak proposal gencatan senjata Kairo dan mengatakan itu telah didikte oleh Tel Aviv.

"Ada protokol untuk komunikasi resmi yang memerintah negara dan entitas. Akan lebih baik jika mereka berkomunikasi dengan kami secara resmi dan menerima tanggapan resmi, bukan melalui media," tambah Barhoum. (islamtimes/pahamilah)

Hamas: Zionis Dikte Rencana Gencatan Senjata di Mesir

Khaled Al-Qadoumi, Representative of the Palestinian Islamic 
Resistance Hamas Movement in Tehran, Iran

Pahamilah.com - Wakil Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, di Tehran, Khaled Al-Qadoumi menggarisbawahi bahwa Hamas menolak 'rencana gencatan senjata' usulan Mesir karena rencana itu didikte oleh Israel.

"Rencana yang diusulkan pemerintah Mesir untuk gencatan senjata antara Palestina dan rezim Zionis itu bias," kata Qadoumi saat berpidato di sebuah pertemuan yang membahas  perkembangan terbaru Gaza di Tehran, Sabtu (9/8/14).

"Rencana itu tidak memenuhi tuntutan rakyat dan pasukan perlawanan dari Gaza dan tampaknya telah didikte Zionis," tambahnya.

Qadoumi mengatakan, Hamas telah memberi proposal pada Mesir dan Israel tapi "rezim Zionis berusaha menghabiskan waktu dan tidak memberi respon positif pada persyaratan kita hingga saat ini."

Dalam sambutan yang relevan bulan Juli lalu, Juru Bicara Hamas, Fawzy Barhoum mengumumkan bahwa pihaknya tidak suka dengan cara Mesir mengusulkan inisiatif gencatan senjata Hamas-Israel.

"Inisiatif tidak boleh seperti ini," katanya setelah Hamas menolak proposal gencatan senjata Kairo dan mengatakan itu telah didikte oleh Tel Aviv.

"Ada protokol untuk komunikasi resmi yang memerintah negara dan entitas. Akan lebih baik jika mereka berkomunikasi dengan kami secara resmi dan menerima tanggapan resmi, bukan melalui media," tambah Barhoum. (islamtimes/pahamilah)

Warga Palestina, merayakan kemenangan terhadap Zionis Israel

Pahamilah.com - Meski Jalur Gaza yang terkepung hancur lebur oleh serangan Israel dan semua kesulitan serta penderitaan menimpa, warga Palestina tetap mendukung dan setia pada gerakan perlawanan, Hamas.

"Kami tidak takut," kata seorang wanita Palestina pada Press TV, menambahkan, "Kami tidak sedih karena rumah-rumah yang hancur."

Serangan Israel terhadap 1,8 juta lebih penduduk kian memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Jalur Gaza yang diblokade.

Seluruh infrastruktur sipil di sana hancur setelah empat minggu serangan Israel.

"Kami tidak akan melepaskan perlawanan dan kami mendukung perlawanan. Kami berdiri di samping para pahlawan yang membela kami. Kami tidak akan pernah mengorbankan hidup kami kecuali untuk tanah air kami," kata seorang pria Palestina.

Dia lebih lanjut mencatat, hanya perlawanan yang akan membantu Palestina bertahan hidup.

"Kami mendukung perlawanan dan akan tinggal di tanah kami," kata pria Palestina lain.

Pada 8 Juli, pesawat tempur Israel menggempur berbagai wilayah di Jalur Gaza. Serangan tanpa henti rezim Israel telah menewaskan hampir 1.900 warga Palestina dan melukai lebih dari 9.500 lainnya. (islamtimes/pahamilah)


Warga Palestina Tetap Setia Dukung Hamas

Warga Palestina, merayakan kemenangan terhadap Zionis Israel

Pahamilah.com - Meski Jalur Gaza yang terkepung hancur lebur oleh serangan Israel dan semua kesulitan serta penderitaan menimpa, warga Palestina tetap mendukung dan setia pada gerakan perlawanan, Hamas.

"Kami tidak takut," kata seorang wanita Palestina pada Press TV, menambahkan, "Kami tidak sedih karena rumah-rumah yang hancur."

Serangan Israel terhadap 1,8 juta lebih penduduk kian memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Jalur Gaza yang diblokade.

Seluruh infrastruktur sipil di sana hancur setelah empat minggu serangan Israel.

"Kami tidak akan melepaskan perlawanan dan kami mendukung perlawanan. Kami berdiri di samping para pahlawan yang membela kami. Kami tidak akan pernah mengorbankan hidup kami kecuali untuk tanah air kami," kata seorang pria Palestina.

Dia lebih lanjut mencatat, hanya perlawanan yang akan membantu Palestina bertahan hidup.

"Kami mendukung perlawanan dan akan tinggal di tanah kami," kata pria Palestina lain.

Pada 8 Juli, pesawat tempur Israel menggempur berbagai wilayah di Jalur Gaza. Serangan tanpa henti rezim Israel telah menewaskan hampir 1.900 warga Palestina dan melukai lebih dari 9.500 lainnya. (islamtimes/pahamilah)