"hei aku!!!" diriku memanggil dengan kerasnya, lalu aku
menjawab "iya diriku, ada apa apa gerangan engkau berteriak seakan
suaramu mampu memecah kesuanyian?" lalu diriku berkata; "hei aku, lihatlah disana ada permata yang belum engkau angkat, bersediakah engkau mengambilkannya untukku?" akupun terdiam dan tertegun.
Diantara
keraguan dan ketakutanku, kemudian aku berkata kepada diriku, "wahai
diriku tunggu sebentar aku tidak mau terburu-buru, aku takut jika
keindahan itu ternyata munafiq, aku tidak mau tertipu lagi, maka dari
itu tunggulah barang sejenak aku akan berdiskusi dengan pikiranku"
Dengan
keadaan sangat terpaksa aku terbang ke alam pikiran untuk menjumpai
pikiranku yang pada kenyataannya dia telah tergantung diantara indahnya
khayalan dan bayang-gayang kelam masa lalu, aku memandangnya begitu
lama, saking lamanya serasa aku telah mematung selama seribu tahun di
tepi penyesalan.
Tiba-tiba pikiranku menyapa "wahai aku
kenapa engkau datang?" kemudian aku menjawab dengan terbata-bata "wahai
pikiranku, tolong aku minta pendapatmu tentang permata yang indah itu,
sebab diriku meminta untuk mengambilkannya" namun tak kusangka dan
kuduga pikiranku malah cuek dan meninggalkan aku sambil berkata "pikir
saja sendiri aku sudah bosan dengan kebohongan, sana
pergi saja kepada hatiku, dia lebih tahu bagaimana makna kehidupan yang
sebenarnya, sebab dia adalah sang perasa yang mampu merasakan sakitnya
kepedihan dan nikmatnya penghianatan"
dengan gontai aku
kemudian ingin sekali menjumpai perasaanku, namun di tengah perjalanan
ada suara yang berkumandang "wahai aku ketahuilah, akankah kamu bersedia
dihianati untuk yang selanjutnya sebagaimana penghiatan yang terjadi?"
kemudian hatiku pun berkata lagi, "hati ini sudah engggan, bosan dengan
rasa sakit, hati ini sudah tidak mau berkenalan dengan sang penghianat, apalagi dengan bidadari yang tersesat dineraka;
ketahuilah, semua rasa sakit dan segala kepediahan bukan kamu yang
menanggung, bukan pula sang pikiran, dan juga bukan pula dirimu, tidak
juga kamu sebagai aku, namun akulah yang menanggungnya.. aku sebagai hatiku"....
Special dedicated to some one who was created Anok name,.
Similar Videos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments: