middle ad

Malam Kesembilan Masuk Islam

Saat bersejarah dan lembaran baru dalam kehidupan Antonius Widuri
ketika mengucapkan "Kalimah Syahadat". (Sumenep, 1970)
-----------------------------------------------------
Kisah Nyata Sembilan Hari Mencari Tuhan
Malam Kesembilan
-----------------------------------------------------
 


MALAM KESEMBILAN MASUK ISLAM

Bahaudin : Pertemuan kita sudah berlangsung beberapa kali dan berjalan lancar. Pada pertemuan yang sekarang ini, apakah masih ada pertanyaan-pertanyaan saudara yang akan diajukan.

Antonius : Sejak siang tadi, saya telah pikirkan dan pertimbangkan secara mendalam tentang hasil-hasil pertemuan kita yang menimbulkan kesadaran saya untuk menentukan pendirian saya agar memilih agama yang mana yang harus saya ikuti.

Bahaudin : Alhamdulillah, kalau saudara sudah dapat menentukan sendiri. Jadi bagaimana kepercayaan saudara sekarang ini terhadap Trinitas (Tuhan Bapak, tuhan Anak dan Ruhul Kudus).

Antonius : Memang soal inilah yang sedang saya renungkan sejak tadi siang, oleh karena saya masih merasa terikat oleh satu “Patokan” yang hingga saat ini belum dapat saya pecahkan. Padahal keterangan bapak sangat memuaskan sejak semula kita bertemu.

Bahaudin : Sekiranya saudara tidak berkeberatan, cobalah saudara terangkan. Mungkin saya dapat membantu saudara.

Antonius : Ialah soal Trinitas. Soal ini masih berbekas dalam jiwa saya.

Bahaudin : Baiklah, saudara terangkan saja.

Antonius : Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Rohul Kudus itu walaupun tersusun dari tiga oknum, tetapi tetap pada hakekatnya Tunggal juga. Karena yang satu tidak dapat terpisah dengan yang lain. Persoalan inilah yang masih berbekas dalam keyakinan saya. Sedangkan soal-soal lain, mengenai ayat-ayat di Bibel, dosa waris, kebenaran Al-Qur’an, Kebenaran Nabi Muhammad selaku utusan tuhan, teristimewa perselisihan ayat-ayat di Bibel dan keterangan-keterangan serta penjelasan-penjelasan bapak yang berdasarkan fakta objektif dan interesant itu bagi saya sudah beres dan saya menyerah.

Bahaudin : Baiklah, lanjutkan.

Antonius : Tetapi soal Trinitas itu masih terlukis saja dalam keyakinan saya. Sehingga belum dapat secara bulat (ikhlas) bagi saya untuk mengorbankan keyakinan saya begitu saja tanpa penjelasan-penjelasan yang cukup luas yang sungguh mengatasi keyakinan saya.

Bahaudin : Jadi yang tiga oknum itu, saudara masih mempercayai bahwa ketiga-tiganya itu adalah Tuhan semuanya.

AAntonius : Ya, begitulah, tetapi sudah mulai tipis.

Bahaudin : Jadi Tuhan Bapak itu Tuhan?

Antonius : Ya.

Bahaudin : Tuhan Anak, Yesus, apakah Tuhan?

Antonius : Ya.

Bahaudin : Apakah Rohul Kudus juga Tuhan?

Antonius : YA, semuanya tiga tetapi tetap satu (tunggal), seperti telah saya terangkan tadi. Supaya lebih jelas, saya buatkan misal.

Bahaudin : Baiklah, silahkan saudara buatkan misal.

Antonius : Bapak sekarang sedang menghisap rokok

Bahaudin : Ya sekarang sedang merokok. Saudara-saudara yang hadir melihat juga. Saya sekarang sedang merokok.

Antonius : Rokok yang bapak isap itu, terdiri dari tiga susunan ialah: Batang Rokoknya, Apinya, Merah api pada rokok

Bahaudin : Ya betul, teruskan.

Antonius : Batang rokok, apinya dan merahnya itu menjadi satu juga walaupun terdiri dari pada 3 susunan, akan tetapi pada hakekatnya satu juga, ialah rokok, ketiganya tidak dapat terpisah, melainkan berpadu menjadi satu (tunggal). Demikian juga halnya dengan Trinitas itu.

Bahaudin : Misal atau perumpamaan yang saudara berikan walaupun dianggap benar, tetapi tidak tepat.

Antonius : Jadi bagaimana, saya minta dibantah kalau tidak tepat.

Bahaudin : Saya tidak akan membantah, malah saya hargai pendapat saudara itu. Saya hanya ingin bertanya mengenai perumpamaan yang saudara kemukakan tadi. Tetapi pertanyaan saya ini, minta diberi jawaban yang tepat.

Antonius : Baik, semoga saya bisa menjawabnya.

Bahaudin : Tadi saudara memberikan perumpamaan tentang rokok dalam hal persamaan dengan Trinitas.

Antonius : ya, betul begitu.

Bahaudin : Saya ingin bertanya, dan saya sekarang sedang merokok. Apakah batang rokok ini, rokok-kah atau bukan.?

Antonius : Ya. Betul batang rokok

Bahaudin : Apakah apinya rokok ini, rokok-kah atau bukan?

Antonius : Bukan.

Bahaudin : Apakah merahnya api pada rokok ini rokok-kah atau bukan?

Antonius : Bukan.

Bahaudin : Nah, sekarang saya tanyakan lagi: Apakah Tuhan Bapak itu Tuhan atau Bukan?

Antonius : Ya, betul Tuhan.

Bahaudin : Apakah Anak Tuhan (Yesus) itu Tuhankah (Tuhan bapak) atau bukan?

Antonius : Bukan

Bahaudin : Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan?

Antonius : Mestinya bukan juga.

Bahaudin : Kalau saudara mengatapan apinya rokok itu bukannya Rokok dan merahnya rokok ini bukan rokoknya, maka jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan dan Rohul Kuduspun bukan Tuhan.

Antonius : Ya,

Bahaudin : Kecuali sekiranya saudara ada menyebutkan: Apinya rokok ini adalah rokok, maka adalah saudara berkata: Yesus itu adalah Tuhan dan Rohul Kudus itu pun Tuhan juga.

Antonius : Ya, betul tepat sekali jawaban bapak.

Bahaudin : Sekarang bagaimana kepercayaan saudara, apakah Yesus itu Tuhan atau bukan.

Antonius : Bukan!

Bahaudin : Apakah Rohul Kudus itu Tuhankah atau bukan.

Antonius : Terang bukan Tuhan!

Bahaudin : Kalau begitu masihkah saudara berkeyakinan terhadap Trinitas.

Antonius : Sudah Lenyap!

Bahaudin :Kalau sudah lenyap, lantas bagaimana?

Antonius : Ya, keyakinan saya sekarang, hanya ada SATU TUHAN.

Bahaudin : Jadi saudara mempercayai bahwa TUHAN TUNGGAL?

Antonius : Seharusnya demikian; saya percaya bahwa Tuhan itu Tunggal, Tidak ada Tuhan yang lain lagi.

Bahaudin : Yang dimaksudkan Tuhan oleh saudara, apakah Tuhan Allah atau bagaimana?

Antonius : Tentu saja Tuhan ALLAH

Bahaudin : Pada pertemuan yang lalu, saudara telah mengaku kebenaran Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah.

Antonius : Ya, saya tidak berdusta

Bahaudin : kalau begitu saudara telah mengakui bahwa: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah Utusan Allah.”

Antonius : Betul, saya mulai saat ini masuk Islam, menjadi penganut Agama Islam, dan termasuk ummatnya Nabi muhammad SAW.

HADIRIN DENGAN SUARA SERENTAK: Alhamdulillah, Alhamdulillah, saudara Antonius sekarang menjadi saudara kita.

Bahaudin : Saudara yang hadir ikut menyaksikan sendiri, bahwa pada malam ini tangal 18 Maret 1970 jam 10.15 menit malam, saudara Antonius telah masuk Islam.

HADIRIN: Kami telah menyaksikan.

Bahaudin : Saya minta saudara Antonius membacakan “Kalimah Syahadah,” saya bacakan dulu lalu saudara diharap mengikutinya menyebutkan pengakuan.

“Asyhadu Anlaa ilaa ha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.”

Tahukah saudara artinya?

Antonius : Ya, tetapi sebaiknya saya minta dituntun membacanya, pertama-tama bapak, supaya tidak keliru. “Saya menyaksikan bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan saya mengaku sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Pesuruh Allah.”

Bahaudin : Betulkah saudara-saudara yang hadir?

HADIRIN: Betul. Cukup, sudah sah Islamnya.

Bahaudin : Marilah kita bersama-sama berdo’a dan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT dan diharap saudara Antonius dan saudara-saudara yang hadir semuanya mengucapkan Amien. Setelah doa dibacakan, saya harap saudara-saudara yang hadir berjabatan tangan dengan saudara Antonius selaku saudara kita yang baru. Apakah nama saudara Antonius masih ada lanjutannya.?

Antonius : Nama saya yang sebenarnya “Antonius Widuri.”

Bahaudin : Bolehkah saya tambah tanpa mengubah nama yang asal (aslinya)?

Antonius : Ya, saya setuju.

Bahaudin : Saya tetapkan nama saudara sekarang “Antonius Muslim Widuri.” Jadi ditambah dengan kata Muslim.

Antonius : Saya terima namanya menjadi namanya dan cocok buat saya.

Bahaudin : Saudara-saudara yang hadir tentu sudah mendengar juga tambahan nama ini.

HADIRIN: Nama itu wajar dan cocok, bagus.

Bahaudin : Bersediakah saudara melakukan Shalat, Puasa, Zakat dan ajaran-ajaran Islam lainnya?

Antonius : Selaku seorang Islam, saya wajib mentaati ajaran-ajaran Islam menurut kemampuan (kemampuan saya).

Bahaudin : Terima kasih. Apakah saudara ingin memberikan sekedar sambutan atau menyampaikan beberapa buah kata besok malam, karena ada kawan yang akan mengadakan sekedar selamatan?

Antonius : Baiklah, saya penuhi besok malam.


-----------------------------------------------------------------
Dibawah ini merupakan Link dialog Antara KH Bahaudin Mudhary dan Antonius Widuri

MALAM PERTAMA - Persetujuan Bersama. klik disini

MALAM KEDUA -
Tentang Injil (Bible) klik disini

MALAM KETIGA -
Masalah Ketuhanan Yesus. klik disini

MALAM KEEMPAT -
Yesus Penebus Dosa. klik disini

MALAM KELIMA -
Tentang Dosa Waris. klik disini

MALAM KEENAM -
Kitab Al Quran dan Kitab Bibel. klik disini

MALAM KETUJUH -
Mengakui Nabi SAW Utusan Allah. klik disini

MALAM KEDELAPAN -
Perselisihan Ayat-ayay dalam Bibel. klik disini

MALAM KESEMBILAN -
Masuk Islam. klik disini



Footenote ----------------------------------------------------------------
  1. Al Quran 
  2. Hadits Shahih Bukhari, Muhammad bin Ismail bin Al Mughirah AL Bukhari, Al Matba'tul Bahiyah, Kairo, Mesir, 1924
  3. Hadits Shahih Muslim, Muslim Al Halaj, Darul Ihyail Kutub Al Arabiyah, Kairo, Mesir, tt
  4. Tafsir Ibnu katsir, Imamudi=din Abu Fida Ismail ibn Umar ibn Katsir Al Bashraiyi, Darul Andalusi, beirut, Libanon, tt
  5. Tafsir Al Quranul 'Adhiem (Jalalain), Jalaludin Abdurahman As Suyuti, Jalaludin Muhammad bin Ahmad Al Mahalli, Isa Al Babi Al Halabi, Kairo, Mesir, tt
  6. Tafsir Mafatihul Ghaib (AlKabir), Fakhuraddin Ar Razi, At Tijariyah, Beirut, Libanon, tt
  7. Tafsir Aljawahir, Prof Tanthawi Jauhari, Kairo, Mesir, 1923
  8. Tafsir Almanar, Muhammad Rasyid Ridha, Al Manar, Kairo, Mesir, 1963
  9. As Sunnnah Qabla At Tadwin, Muhammad ajjaj Al Khatib, Wahbah, Kairo, Mesir, 1963 
  10. Muhadharat Fi An Nasyhraniyyah, Prof. Muhammad Abu Zahro, Kairo, Mesir, cetakan II, 1949
  11. zhar Al Haq, Muhammad Rahmatullah bin Khalil Ar Rahman Al Kairanawi Al Utsmani, Darut Turatsil Arabi Lit Thaba'ati Wan Nasyr, tt / maktabah Ats Tsaqafiyyah Ad Diniyyah, tt
  12. Hidaya Al HIyari fi Ajwibati Al Yhud wa An Nashara, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia, tt
  13. Shaula Adh Dhagam 'Ala A'da Ibnu Maryam, Abbas Ali Al Jajarnawi Al Hindi
  14. Takhjil Man Harafa Al Injil, Abu Baqa Shalih bin Al Husain.
  15. De Godsdienst v.d. Koeran, Arthur N. Wollaston
  16. Bijbellezingen voor het Huisgezin
  17. Alq Ned Encyclopaedie
  18. Injil Aghnosthi
  19. Injil Barnabas (Manuskrip Itali)
  20. 20. Injil Barnabas (manuskrip Spanyol)
  21. 21. Injil Didache (manusikrip Yunani)
  22. 22. Al Kitab, Lembaga Al Kitab Indonesia, Jakarta, 1960
------------------------------------------------------------------------------------
Judul Buku : Dialog Masalah Ketuhanan Yesus
Oleh : KH. Bahaudin Mudhary
Penerbit :  Pustaka Da'i
Cetakan: Delapan, Juli 2008

LATANZA

Ponorogo: 19 Mei 2014
Saya persembahkan kajian ini untuk seseorang yang berada nun jauh disana - Amerika - semoga bermanfaat.
Similar Videos

2 komentar:

  1. * BANYAK MUALAF AWALNYA HANYA KARENA SUNGGUH-SUNGGUH INGIN MENCARI DAN MENTAATI AJARAN ORISINIL NABI ISA A.S, MENDALAMI SEJARAH GEREJA dan/atau MENGKRITISI BIBEL/INJIL/AL KITAB PERJANJIAN BARU
    * biarkanlah… tunggu aja kedatangan kembali Nabi Isa A.S menjelang kiamat, apakah beliau akan ikut-ikutan kebaktian sambil membawa salib berteriak haleluya haleluya heleluya ber xxx yang dipimpin oleh Paulus dari Tarsus dkk dgn segala macam ajaran, doktrin dan dogmanya ; ataukah beliau akan menghakimi, mengadili dan menjadi saksi atas kebenaran ajaran MONOTHEISME murni dgn menghancurkan segala berhala dan atributnya yang dimurkai, terkutuk, terlaknat, sesat dan menyesatkan serta ikut mendirikan shalat bersama para nabi dan rasul sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad beserta para malaikat Allah… gitu aja kok rewel dan ribet banget to mas…
    * Sesungguhnya ajaran yg diturunkan kpd para Nabi dan Rasul pada hakikatnya adalah sama/satu, tidak layak apabila ada yang menyimpangkannya. Kebenaran hanya datang dari sisi Allah.
    * Dengan lapang dada, hati yg mulia dan tenang, akal pikiran yg sehat dan jernih, tanpa kebencian dan emosi, tanpa dogmatis, tanpa prasangka buruk dgn penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab mari kita memilih dan menentukan jalan keselamatan hidup di dunia dan akhirat menuju kembali kepada Allah.

    Hanya ada 3 (tiga) jalan keselamatan kristiani:
    1. Koreksi total, progresif dan revolusioner terhadap semua ajaran/doktrin/dogma Paulus dari Tarsus dkk melalui KONSILI BARU setingkat konsili Nicea (325 M) a.l. mengangkat Yesus sebagai tuhan dan konsili Konstantinopel (381 M) a.l. lahirnya trinitas serta konsili-konsili lainnya (hal ini amat sulit sekali dan memerlukan keberanian sangat luar biasa pihak otoritas gereja dan umatnya);
    2. Kembali menjalankan ajaran Nabi Isa / Yesus secara murni dan konsekuen sebagaimana yang diwahyukan Allah kepadanya dalam Injil asli berbahasa Ibrani / Aramic ketika beliau hidup (1-33 M) dan diangkat sebagai utusan-Nya (+ – 29 M) (kalau risalahnya masih ada), tanpa campur tangan / karangan manusia, sekalipun itu murid pertama beliau
    3. Menjadi Muslim sebagai satu-satunya jalan kebenaran sejati-hakiki pengikut setia Nabi Isa / Yesus dan jaminan keselamatan dunia dan akhirat. Seluruh risalah kenabian sudah ditutup, tiada lagi nabi dan rasul, tiada lagi kitab suci; kita hidup di akhir zaman sampai kiamat dan Islam adalah yang terakhir. Setiap detik umur kita berkurang, setiap detik kita mendekati kematian dan meninggalkan dunia fana ini. Hati-hati, jangan salah jalan supaya tidak menyesal…

    BalasHapus
  2. * BANYAK MUALAF AWALNYA HANYA KARENA SUNGGUH-SUNGGUH INGIN MENCARI DAN MENTAATI AJARAN ORISINIL NABI ISA A.S, MENDALAMI SEJARAH GEREJA dan/atau MENGKRITISI BIBEL/INJIL/AL KITAB PERJANJIAN BARU
    * biarkanlah… tunggu aja kedatangan kembali Nabi Isa A.S menjelang kiamat, apakah beliau akan ikut-ikutan kebaktian sambil membawa salib berteriak haleluya haleluya heleluya ber xxx yang dipimpin oleh Paulus dari Tarsus dkk dgn segala macam ajaran, doktrin dan dogmanya ; ataukah beliau akan menghakimi, mengadili dan menjadi saksi atas kebenaran ajaran MONOTHEISME murni dgn menghancurkan segala berhala dan atributnya yang dimurkai, terkutuk, terlaknat, sesat dan menyesatkan serta ikut mendirikan shalat bersama para nabi dan rasul sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad beserta para malaikat Allah… gitu aja kok rewel dan ribet banget to mas…
    * Sesungguhnya ajaran yg diturunkan kpd para Nabi dan Rasul pada hakikatnya adalah sama/satu, tidak layak apabila ada yang menyimpangkannya. Kebenaran hanya datang dari sisi Allah.
    * Dengan lapang dada, hati yg mulia dan tenang, akal pikiran yg sehat dan jernih, tanpa kebencian dan emosi, tanpa dogmatis, tanpa prasangka buruk dgn penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab mari kita memilih dan menentukan jalan keselamatan hidup di dunia dan akhirat menuju kembali kepada Allah.

    Hanya ada 3 (tiga) jalan keselamatan kristiani:
    1. Koreksi total, progresif dan revolusioner terhadap semua ajaran/doktrin/dogma Paulus dari Tarsus dkk melalui KONSILI BARU setingkat konsili Nicea (325 M) a.l. mengangkat Yesus sebagai tuhan dan konsili Konstantinopel (381 M) a.l. lahirnya trinitas serta konsili-konsili lainnya (hal ini amat sulit sekali dan memerlukan keberanian sangat luar biasa pihak otoritas gereja dan umatnya);
    2. Kembali menjalankan ajaran Nabi Isa / Yesus secara murni dan konsekuen sebagaimana yang diwahyukan Allah kepadanya dalam Injil asli berbahasa Ibrani / Aramic ketika beliau hidup (1-33 M) dan diangkat sebagai utusan-Nya (+ – 29 M) (kalau risalahnya masih ada), tanpa campur tangan / karangan manusia, sekalipun itu murid pertama beliau
    3. Menjadi Muslim sebagai satu-satunya jalan kebenaran sejati-hakiki pengikut setia Nabi Isa / Yesus dan jaminan keselamatan dunia dan akhirat. Seluruh risalah kenabian sudah ditutup, tiada lagi nabi dan rasul, tiada lagi kitab suci; kita hidup di akhir zaman sampai kiamat dan Islam adalah yang terakhir. Setiap detik umur kita berkurang, setiap detik kita mendekati kematian dan meninggalkan dunia fana ini. Hati-hati, jangan salah jalan supaya tidak menyesal…

    BalasHapus