middle ad
Tampilkan postingan dengan label Celebrity. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Celebrity. Tampilkan semua postingan
 Queeni Padila

Pahamilah.com - Aktris Filipina, Queenie Padilla, memutuskan berhenti dari industri hiburan di negaranya guna mendalami Islam. Menurut dia, Islam membawa kedamaian batin dalam hidupnya.

"Islam adalah jalan hidup. Anda tahu apa tujuan hidup anda. Selama ini, aku seperti hidup dalam dosa. Namun, Allah SWT memanggilku pada Islam. Kini, aku begitu dekat dengannya," ungkapnya.

Queenie mengungkapkan, dalam dunia hiburan ia seolah berada dalam persimpangan jalan, antara bahagia dan tersesat. Betul ia bahagia, tapi tidak utuh.

"Saya seolah tidak memiliki kebahagiaan itu. Sekarang, Allah SWT dalam hidup saya, Alhamdulillah, Tiada Tuhan Selain Allah. Aku sangat bahagia dan puas dengan kehidupan sebagai seorang Muslim," kata dia haru.

Anak dari aktor laga, Robin Padilla ini mengaku ayahnya merupakan sosok dibalik keputusannya memeluk Islam. "Ayah begitu sabar menungguku mengucapkan dua kalimat syahadat," kenang dia.

Begitu dalam keinginan Queenie mendalami Islam, hingga ia memutuskan untuk naik haji. Baginya, ibadah haji kian menyempurnakan keislamannya. "Aku ingin menjadi berbeda karena Islam," ujarnya.

Queenie menyadari pula menjadi Muslim paripurna bukan tanpa perbuatan. Seperti halnya, Muslim lain di seluruh dunia, Queenie memiliki kewajiban untuk menyebarkan syiar Islam. Ia pun mengutarakan niat itu, saat bertamu di rumah Allah.

"Aku ingin berbagai nikmat Islam kepada masyarakat Filipina," katanya.

Kini, Queenie benar-bernar berbeda. Ia mengenakan jilbab. Ia pun tengah mendalami studi Islam selepas haji. "Aku harus total untuk hidup dengan cara Islam," tegasnya.

berikut video pernyataan lengkap Queeni Padila;

Queenie Padilla Meninggalkan Dunia Artis Demi Islam

 Queeni Padila

Pahamilah.com - Aktris Filipina, Queenie Padilla, memutuskan berhenti dari industri hiburan di negaranya guna mendalami Islam. Menurut dia, Islam membawa kedamaian batin dalam hidupnya.

"Islam adalah jalan hidup. Anda tahu apa tujuan hidup anda. Selama ini, aku seperti hidup dalam dosa. Namun, Allah SWT memanggilku pada Islam. Kini, aku begitu dekat dengannya," ungkapnya.

Queenie mengungkapkan, dalam dunia hiburan ia seolah berada dalam persimpangan jalan, antara bahagia dan tersesat. Betul ia bahagia, tapi tidak utuh.

"Saya seolah tidak memiliki kebahagiaan itu. Sekarang, Allah SWT dalam hidup saya, Alhamdulillah, Tiada Tuhan Selain Allah. Aku sangat bahagia dan puas dengan kehidupan sebagai seorang Muslim," kata dia haru.

Anak dari aktor laga, Robin Padilla ini mengaku ayahnya merupakan sosok dibalik keputusannya memeluk Islam. "Ayah begitu sabar menungguku mengucapkan dua kalimat syahadat," kenang dia.

Begitu dalam keinginan Queenie mendalami Islam, hingga ia memutuskan untuk naik haji. Baginya, ibadah haji kian menyempurnakan keislamannya. "Aku ingin menjadi berbeda karena Islam," ujarnya.

Queenie menyadari pula menjadi Muslim paripurna bukan tanpa perbuatan. Seperti halnya, Muslim lain di seluruh dunia, Queenie memiliki kewajiban untuk menyebarkan syiar Islam. Ia pun mengutarakan niat itu, saat bertamu di rumah Allah.

"Aku ingin berbagai nikmat Islam kepada masyarakat Filipina," katanya.

Kini, Queenie benar-bernar berbeda. Ia mengenakan jilbab. Ia pun tengah mendalami studi Islam selepas haji. "Aku harus total untuk hidup dengan cara Islam," tegasnya.

berikut video pernyataan lengkap Queeni Padila;


Pahamilah.com - Pemain Football Amerika Serikat, Dominique Easley menyatakan telah memeluk Islam melalui media sosial beberapa yang lalu. Pernyataan Easley ini mendapat pujian dan dukungan dari penggemarnya.

“Banyak hal yang terjadi di hidupku. Aku merasa telah tersesat selama 22 tahun. Hari ini aku telah menemukan pemandu ke surga. #AllahuAkbar,” cuit Easley di Twitter dikutip dari OnIslam.net, Jumat 20 Maret 2015.

Pemain New England Patriot itu mengumumkan keputusan menjadi Muslim di Twitter pada Jumat, 13 Maret lalu, yang kemudian memicu gelombang pujian. Sejak itu, cuitan Easley di-retweet lebih dari 5.150 kali dan menghasilkan ratusan komentar.

@DominiqueEasley Alhamdulillah! Semoga Allah membuat perjalananmu ini indah. Semoga Dia memberkati hidupmu dan mengganjarmu dengan Jannah (surga),” cuit seorang penggemar Easley.
“Salam hormat saudaraku! Semoga Allah memberkatimu InsyaAllah!” cuit penggemar lainnya.
Pemain bertahan ini juga mengumumkan keislamannya lewat Instagram yang mendapat lebih dari 1.200 Like dan puluhan komentar. Dia mengunggah sebuah foto dirinya bersama tiga orang berpakaian seperti Muslim di sebuah masjid.

“Selamat datang di Islam Alhamdulillah..,” seorang pengguna Instagram menulis.
“Selamat telah menemukan kedamaian dan selamat datang dalam keluarga besar yang penuh cinta dan doa untuk Anda,” komentar lainnya.

Lahir pada April 1992, Easley telah menandatangani kontrak empat tahun dengan New England Patriots pada 2014. Nilai kontrak Easley US$ 7,3 juta. (eramuslim/pahamilah)

Dominique Easley, Atlet Top AS Memeluk Islam


Pahamilah.com - Pemain Football Amerika Serikat, Dominique Easley menyatakan telah memeluk Islam melalui media sosial beberapa yang lalu. Pernyataan Easley ini mendapat pujian dan dukungan dari penggemarnya.

“Banyak hal yang terjadi di hidupku. Aku merasa telah tersesat selama 22 tahun. Hari ini aku telah menemukan pemandu ke surga. #AllahuAkbar,” cuit Easley di Twitter dikutip dari OnIslam.net, Jumat 20 Maret 2015.

Pemain New England Patriot itu mengumumkan keputusan menjadi Muslim di Twitter pada Jumat, 13 Maret lalu, yang kemudian memicu gelombang pujian. Sejak itu, cuitan Easley di-retweet lebih dari 5.150 kali dan menghasilkan ratusan komentar.

@DominiqueEasley Alhamdulillah! Semoga Allah membuat perjalananmu ini indah. Semoga Dia memberkati hidupmu dan mengganjarmu dengan Jannah (surga),” cuit seorang penggemar Easley.
“Salam hormat saudaraku! Semoga Allah memberkatimu InsyaAllah!” cuit penggemar lainnya.
Pemain bertahan ini juga mengumumkan keislamannya lewat Instagram yang mendapat lebih dari 1.200 Like dan puluhan komentar. Dia mengunggah sebuah foto dirinya bersama tiga orang berpakaian seperti Muslim di sebuah masjid.

“Selamat datang di Islam Alhamdulillah..,” seorang pengguna Instagram menulis.
“Selamat telah menemukan kedamaian dan selamat datang dalam keluarga besar yang penuh cinta dan doa untuk Anda,” komentar lainnya.

Lahir pada April 1992, Easley telah menandatangani kontrak empat tahun dengan New England Patriots pada 2014. Nilai kontrak Easley US$ 7,3 juta. (eramuslim/pahamilah)
 Lindsay Lohan membawa kitab suci Al Quran.

Pahamilah.com - Aktris asal Amerika Serikat, Lindsay Lohan, dikabarkan masuk Islam alias menjadi mualaf.

Kabar ini mencuat setelah mantan aktris cilik tersebut terekam tengah membawa kitab Al Quran setelah pelayanan masyarakat di sebuah yayasan anak di Brooklyn, New York, Rabu (13/5/2015).

Dalam foto tersebut, artis yang dibesarkan dengan agama Katolik ini, tampak memeluk Al Quran di lengan kirinya.

Di foto itu, perempuan blasteran Irlandia dan Italia tersebut tampak mengenakan kacamata hitam dan memakai gaun santai berwarna putih.

Kabar Lindsay menjadi mualaf semakin menguat setelah awal tahun ini dia mengunggah foto di Instagram yang berisi kutipan dari ayat suci Al Quran.

"Ya Tuhan, tingkatkan pengetahuanku. Ya Allah, saya meminta pengetahuan yang bisa bermanfaat," demikian bunyi kutipan tersebut.


Namun, postingan tersebut dihapus oleh Lindsay beberapa saat kemudian.

Kendati demikian, ini bukan kali pertama Lindsay tertarik dengan agama lain selain Katolik.

Selama kariernya sebagai artis remaja, dia sempat mengenakan benang merah dengan simbol mata satu sebagai lambang dari agama Kabbalah.

Dia juga digosipkan mendatangi kelas Kabbalah.

Lalu di 2012, dia dikabarkan mengikuti kelas agama Buddha bersama penyanyi Courtney Love.
Tahun kemarin, Lindsay menggambarkan dirinya sebagai orang religius dalam tayangan dokumenter bersama Oprah Winfrey.

"Saya adalah orang yang sangat religius. Saya menjadi seperti itu seiring berjalannya waktu," ujar Lindsay dalam tayangan tersebut. (tribunnews/pahamilah)

Aktris Lindsay Lohan Dikabarkan "Masuk Islam"?

 Lindsay Lohan membawa kitab suci Al Quran.

Pahamilah.com - Aktris asal Amerika Serikat, Lindsay Lohan, dikabarkan masuk Islam alias menjadi mualaf.

Kabar ini mencuat setelah mantan aktris cilik tersebut terekam tengah membawa kitab Al Quran setelah pelayanan masyarakat di sebuah yayasan anak di Brooklyn, New York, Rabu (13/5/2015).

Dalam foto tersebut, artis yang dibesarkan dengan agama Katolik ini, tampak memeluk Al Quran di lengan kirinya.

Di foto itu, perempuan blasteran Irlandia dan Italia tersebut tampak mengenakan kacamata hitam dan memakai gaun santai berwarna putih.

Kabar Lindsay menjadi mualaf semakin menguat setelah awal tahun ini dia mengunggah foto di Instagram yang berisi kutipan dari ayat suci Al Quran.

"Ya Tuhan, tingkatkan pengetahuanku. Ya Allah, saya meminta pengetahuan yang bisa bermanfaat," demikian bunyi kutipan tersebut.


Namun, postingan tersebut dihapus oleh Lindsay beberapa saat kemudian.

Kendati demikian, ini bukan kali pertama Lindsay tertarik dengan agama lain selain Katolik.

Selama kariernya sebagai artis remaja, dia sempat mengenakan benang merah dengan simbol mata satu sebagai lambang dari agama Kabbalah.

Dia juga digosipkan mendatangi kelas Kabbalah.

Lalu di 2012, dia dikabarkan mengikuti kelas agama Buddha bersama penyanyi Courtney Love.
Tahun kemarin, Lindsay menggambarkan dirinya sebagai orang religius dalam tayangan dokumenter bersama Oprah Winfrey.

"Saya adalah orang yang sangat religius. Saya menjadi seperti itu seiring berjalannya waktu," ujar Lindsay dalam tayangan tersebut. (tribunnews/pahamilah)
Komedian Joan Rivers.

Pahamilah.com - Komedian Joan Rivers dilaporkan meninggal dunia setelah berada dalam kondisi koma selama sepekan. Dilansir Reuters, ia meninggal dalam usia 81 tahun di sebuah rumah sakit di New York.

Putri Joan Rivers, Melissa menyatakan bahwa ibunya meninggal dunia pada pukul 13:17 waktu setempat. "Ibu meninggal dalam kondisi tenang, dikelilingi keluarga dan teman-teman," ujar Melissa.

Rivers pernah membuat geger dengan komentarnya yang mengejek warga Palestina ketika militer Israel menyerang Jalur Gaza. Dilansir Independent, komedian terkemuka di Amerika Serikat tersebut menyebut bahwa warga Palestina layak tewas diserang Zionis Israel.

Rivers memang selama ini dikenal sebagai pendukung Zionis Israel. "Setidaknya orang-orang yang mati adalah orang-orang dengan IQ rendah." cetusnya. Tentu saja pernyataan kontroversialnya itu mengundang kecaman dari masyarakat dunia lantaran lebih 2.000 warga Gaza kehilangan nyawa. (republika/pahamilah)

Akhirnya Joan Rivers Sang Pengejek Palestina Sekarang Tutup Usia

Komedian Joan Rivers.

Pahamilah.com - Komedian Joan Rivers dilaporkan meninggal dunia setelah berada dalam kondisi koma selama sepekan. Dilansir Reuters, ia meninggal dalam usia 81 tahun di sebuah rumah sakit di New York.

Putri Joan Rivers, Melissa menyatakan bahwa ibunya meninggal dunia pada pukul 13:17 waktu setempat. "Ibu meninggal dalam kondisi tenang, dikelilingi keluarga dan teman-teman," ujar Melissa.

Rivers pernah membuat geger dengan komentarnya yang mengejek warga Palestina ketika militer Israel menyerang Jalur Gaza. Dilansir Independent, komedian terkemuka di Amerika Serikat tersebut menyebut bahwa warga Palestina layak tewas diserang Zionis Israel.

Rivers memang selama ini dikenal sebagai pendukung Zionis Israel. "Setidaknya orang-orang yang mati adalah orang-orang dengan IQ rendah." cetusnya. Tentu saja pernyataan kontroversialnya itu mengundang kecaman dari masyarakat dunia lantaran lebih 2.000 warga Gaza kehilangan nyawa. (republika/pahamilah)

Komedian Joan Rivers

Pahamilah.com - Kondisi komedian Joan Rivers tengah mengkhawatirkan. Salah satu aktris Hollywood tersebut harus dilarikan ke rumah sakit di New York setelah mengalami komplikasi selama menjalani operasi pita suara pada Jumat (28/8).

Legenda komedi dan pembaca acara Fashion Police tersebut telah mengalami keadaan koma. Berdasarkan sumber New York Daily News, ia sempat berhenti bernafas selama menjalani operasi tenggorokan pada Kamis (27/8) pagi waktu setempat. Karena juga menderita serangan jantung, Rivers harus dibawa ke Rumah Sakit Mount Sinai.

Mendapat kabar tidak mengenakkan itu, anak perempuan Rivers, Melissa (46 tahun) yang tengah berwisata dengan anak laki-lakinya langsung balik dari Los Angeles. Dia seketika menuju New York untuk menjenguk ibunya. Melissa hanya berujar bahwa ibunya sedang "beristirahat dengan nyaman" dan dikelilingi keluarganya.

Rivers sebelumnya membuat geger dengan komentarnya yang mengejek warga Palestina ketika militer Israel menyerang Jalur Gaza. Dilansir Independent, dia menyebut bahwa warga Palestina layak tewas diserang Zionis Israel.

"Setidaknya orang-orang yang tewas adalah orang-orang dengan IQ rendah." cetusnya. Tentu saja pernyataan kontroversialnya itu mengundang kecaman lantaran lebih 2.000 warga Gaza kehilangan nyawa.

Kini, kondisi Rivers yang dianggap sebagai pelopor bagi perempuan dalam bidang stand up comedy tersebut sangat mengenaskan. Banyak selebriti yang mengirimkan doa melalui media sosial agar pembaca acara The Tonight Show Starring Johnny Carsonwere itu segera sembuh.

Mereka di antaranya Kathie Lee Gifford, Joy Behar, Patti Stanger, Donald Trump, Alyssa Milano, Kathy Griffin, Larry King, Andy Cohen, Kelly Ripa, Hoda Kotb, dan Leann Rimes. (republika/pahamilah)


Sebut Rakyat Palestina Layak Tewas, Artis Hollywood kini Sekarat

Komedian Joan Rivers

Pahamilah.com - Kondisi komedian Joan Rivers tengah mengkhawatirkan. Salah satu aktris Hollywood tersebut harus dilarikan ke rumah sakit di New York setelah mengalami komplikasi selama menjalani operasi pita suara pada Jumat (28/8).

Legenda komedi dan pembaca acara Fashion Police tersebut telah mengalami keadaan koma. Berdasarkan sumber New York Daily News, ia sempat berhenti bernafas selama menjalani operasi tenggorokan pada Kamis (27/8) pagi waktu setempat. Karena juga menderita serangan jantung, Rivers harus dibawa ke Rumah Sakit Mount Sinai.

Mendapat kabar tidak mengenakkan itu, anak perempuan Rivers, Melissa (46 tahun) yang tengah berwisata dengan anak laki-lakinya langsung balik dari Los Angeles. Dia seketika menuju New York untuk menjenguk ibunya. Melissa hanya berujar bahwa ibunya sedang "beristirahat dengan nyaman" dan dikelilingi keluarganya.

Rivers sebelumnya membuat geger dengan komentarnya yang mengejek warga Palestina ketika militer Israel menyerang Jalur Gaza. Dilansir Independent, dia menyebut bahwa warga Palestina layak tewas diserang Zionis Israel.

"Setidaknya orang-orang yang tewas adalah orang-orang dengan IQ rendah." cetusnya. Tentu saja pernyataan kontroversialnya itu mengundang kecaman lantaran lebih 2.000 warga Gaza kehilangan nyawa.

Kini, kondisi Rivers yang dianggap sebagai pelopor bagi perempuan dalam bidang stand up comedy tersebut sangat mengenaskan. Banyak selebriti yang mengirimkan doa melalui media sosial agar pembaca acara The Tonight Show Starring Johnny Carsonwere itu segera sembuh.

Mereka di antaranya Kathie Lee Gifford, Joy Behar, Patti Stanger, Donald Trump, Alyssa Milano, Kathy Griffin, Larry King, Andy Cohen, Kelly Ripa, Hoda Kotb, dan Leann Rimes. (republika/pahamilah)



Mantan model majalah Playboy asal Malaysia, Felixia Yeap memutuskan untuk menjadi mualaf. Alasannya, karena ia jatuh cinta dengan hijab,

Felixia mulai tertarik dengan Islam setelah sebulan menjadi model salah satu hijab ternama. Melalui akun facebooknya, Felixia mendeklarasikan pernyataan keislamannya yang akan diresmikan pada 3 Juli mendatang yang juga merupakan hari ulang tahunnya.

"Saya berharap semua orang berdoa saya teguh dan berkomitmen dalam perjalanan baru saya," kata Felixia seperti dilansir OnIslamNet, Ahad (29/6).

Model berusia 28 tahun itu menuturkan awal mula tertarik kepada jilbab saat ia menerima tawaran untuk pameran di suatu kesempatan. Sejak saat itu, ia menilai pemakaian jilbab bukan semata sebagai pakaian tetapi juga bentuk kenyamanan.

"Saya yakin saya bernilai lebih dari sekedar memamerkan tubuh saya. Saya lebih dari ini,” ucap model yang pernah berpose untuk Playboy Filifina tersebut.

Saat mengumumkan rencananya untuk beralih ke Islam, ia pun mengaku mendapat dukungan luas oleh penggemarnya.

"Hanya Allah yang dapat membalas semua orang yang berdoa untuk kehidupan baru saya," tambahnya. (Republika/pahamilah)

Mantan Model Majalah Playboy Masuk Islam


Mantan model majalah Playboy asal Malaysia, Felixia Yeap memutuskan untuk menjadi mualaf. Alasannya, karena ia jatuh cinta dengan hijab,

Felixia mulai tertarik dengan Islam setelah sebulan menjadi model salah satu hijab ternama. Melalui akun facebooknya, Felixia mendeklarasikan pernyataan keislamannya yang akan diresmikan pada 3 Juli mendatang yang juga merupakan hari ulang tahunnya.

"Saya berharap semua orang berdoa saya teguh dan berkomitmen dalam perjalanan baru saya," kata Felixia seperti dilansir OnIslamNet, Ahad (29/6).

Model berusia 28 tahun itu menuturkan awal mula tertarik kepada jilbab saat ia menerima tawaran untuk pameran di suatu kesempatan. Sejak saat itu, ia menilai pemakaian jilbab bukan semata sebagai pakaian tetapi juga bentuk kenyamanan.

"Saya yakin saya bernilai lebih dari sekedar memamerkan tubuh saya. Saya lebih dari ini,” ucap model yang pernah berpose untuk Playboy Filifina tersebut.

Saat mengumumkan rencananya untuk beralih ke Islam, ia pun mengaku mendapat dukungan luas oleh penggemarnya.

"Hanya Allah yang dapat membalas semua orang yang berdoa untuk kehidupan baru saya," tambahnya. (Republika/pahamilah)
Foto Jai ketika berada di masjid


Satu lagi bintang India akan masuk dalam daftar bintang Muslim, yaitu aktor Jai yang bermain di The Vaamanan. Jai terlihat sedang berada di masjid bersama dengan Direktur Musik Yuvan Shankar Raja.

Onislam mengabarkan aktor Jai baru-baru ini terlihat berdoa di sebuah masjid di T Nagar, Cennai. Bahkan, foto Jai saat di masjod tersebut telah diposting oleh kantor berita Times of India, Selasa (10/6).

"Jai telah mengikuti Islam satu tahun terakhir ini, Ia bahkan telah berpuasa Ramadhan pada tahun lalu. Kami tidak tahu apa alasan sebenarnya di balik pikirannya, " ujar salah seorang terdekat dengan Jai.

Ia melanjutkan, Jai telah mengikuti Islam tetapi masih belum merubahnya secara resmi. Jai pun masih belum mengubah namanya.  "Saya belum masuk Islam," ujar Jai, setelah mendengar kabar dirinya kembali masuk Islam tersebar.

Meskipun Jai mengatakan belum masuk Islam, tetapi saat ia mengucapkan Alhamdulillah, kabar dirinya kembali Islam seperti diperjelas.

Beberapa waktu lalu aktris cantik India Monica telah masuk Islam dan kini ia telah mengganti nama menjadi MG Rahima. Pada Februari lalu, kedua musisinAr Rahman dan Yuvan Shankar Raja telah memutuskan juga untuk masuk Islam.

Tercatat terdapat sekitar 189 juta Muslim di India saat ini. Walaupun belum menjadi agama terbesar di India, tetapi perkembang Islam di sana sangat pesat. Hindu masih menjadi agama mayoritas yang dianut oleh penduduk Hindu. (republika/pahamilah)

Aktor Film The Vaamanan dikabarkan Memeluk Islam

Foto Jai ketika berada di masjid


Satu lagi bintang India akan masuk dalam daftar bintang Muslim, yaitu aktor Jai yang bermain di The Vaamanan. Jai terlihat sedang berada di masjid bersama dengan Direktur Musik Yuvan Shankar Raja.

Onislam mengabarkan aktor Jai baru-baru ini terlihat berdoa di sebuah masjid di T Nagar, Cennai. Bahkan, foto Jai saat di masjod tersebut telah diposting oleh kantor berita Times of India, Selasa (10/6).

"Jai telah mengikuti Islam satu tahun terakhir ini, Ia bahkan telah berpuasa Ramadhan pada tahun lalu. Kami tidak tahu apa alasan sebenarnya di balik pikirannya, " ujar salah seorang terdekat dengan Jai.

Ia melanjutkan, Jai telah mengikuti Islam tetapi masih belum merubahnya secara resmi. Jai pun masih belum mengubah namanya.  "Saya belum masuk Islam," ujar Jai, setelah mendengar kabar dirinya kembali masuk Islam tersebar.

Meskipun Jai mengatakan belum masuk Islam, tetapi saat ia mengucapkan Alhamdulillah, kabar dirinya kembali Islam seperti diperjelas.

Beberapa waktu lalu aktris cantik India Monica telah masuk Islam dan kini ia telah mengganti nama menjadi MG Rahima. Pada Februari lalu, kedua musisinAr Rahman dan Yuvan Shankar Raja telah memutuskan juga untuk masuk Islam.

Tercatat terdapat sekitar 189 juta Muslim di India saat ini. Walaupun belum menjadi agama terbesar di India, tetapi perkembang Islam di sana sangat pesat. Hindu masih menjadi agama mayoritas yang dianut oleh penduduk Hindu. (republika/pahamilah)

Aktris muda terkenal India, Monica telah memutuskan untuk meninggalkan kehidupan masa lampaunya dan memilih kembali ke Islam. Ia memakai jilbab dan memutuskan keluar dari industri film.

"Saya beralih kepada Islam bukan karena alasan cinta atau uang,” katanya sebagaimana dikutip Muslim Mirror, Ahad (1/6).
Alasan memilih Islam, lanjut dia, sebab ia menyukai dan merasa nyaman dengan prinsip-prinsip Islam. Meski begitu, keputusannya untuk meninggalkan industri perfilman sempat membuatnya merasa kehilangan, namun ia bertekad untuk tidak mengubah pikirannya.

Sebagaimana dilansir media di India, keputusan Monica diumumkan saat konferensi pers pada hari Jumat di mana ia merilis foto yang menunjukkan dirinya mengenakan kostum sederhana tradisional dengan jilbab. Ia pun tidak mengungkapkan alasan lebih lanjut terkait keputusannya bergabung dengan agama yang perkembangannya tercepat di seluruh dunia itu. Selain itu, Monica juga mengubah namanya menjadi MG Rahima.

Monica memulai kariernya sebagai artis anak-anak di Tamil bioskop dan telah bermain di lebih dari 50 film. Wajahnya juga sempat menghiasi industri film di India Selatan seperti Telugu, Malayalam dan Kannada.

Monica memenangkan Tamil Nadu Negara Award sebagai aktor anak terbaik untuk penampilannya dalam Vijaykanth, film yang juga dibintangi En Aasai Machan yang dikenal untuk beberapa film Tamil seperti Azhagi, IMSAI Arasan 23m Pulakesi dan Silandhi.
Pada tahun 2001, Monica telah mengubah namanya menjadi Paravana untuk industri film Malayalam. Aktris ini terakhir tampil dalam film Tamil Jannal Oram yang dirilis pada November 2013 lalu.

Monica bukanlah selebriti India pertama yang memeluk Islam tahun ini. Sebelumnya pada Februari, musisi AR Rahman dan Yuvan Shankar Raja telah mengambil keputusan yang sama untuk menjadi muallaf. Ada sekitar 180 juta Muslim di India yang berpenduduk mayoritas Hindu. (republika/pahamilah)

Monica Aktris India Masuk Islam


Aktris muda terkenal India, Monica telah memutuskan untuk meninggalkan kehidupan masa lampaunya dan memilih kembali ke Islam. Ia memakai jilbab dan memutuskan keluar dari industri film.

"Saya beralih kepada Islam bukan karena alasan cinta atau uang,” katanya sebagaimana dikutip Muslim Mirror, Ahad (1/6).
Alasan memilih Islam, lanjut dia, sebab ia menyukai dan merasa nyaman dengan prinsip-prinsip Islam. Meski begitu, keputusannya untuk meninggalkan industri perfilman sempat membuatnya merasa kehilangan, namun ia bertekad untuk tidak mengubah pikirannya.

Sebagaimana dilansir media di India, keputusan Monica diumumkan saat konferensi pers pada hari Jumat di mana ia merilis foto yang menunjukkan dirinya mengenakan kostum sederhana tradisional dengan jilbab. Ia pun tidak mengungkapkan alasan lebih lanjut terkait keputusannya bergabung dengan agama yang perkembangannya tercepat di seluruh dunia itu. Selain itu, Monica juga mengubah namanya menjadi MG Rahima.

Monica memulai kariernya sebagai artis anak-anak di Tamil bioskop dan telah bermain di lebih dari 50 film. Wajahnya juga sempat menghiasi industri film di India Selatan seperti Telugu, Malayalam dan Kannada.

Monica memenangkan Tamil Nadu Negara Award sebagai aktor anak terbaik untuk penampilannya dalam Vijaykanth, film yang juga dibintangi En Aasai Machan yang dikenal untuk beberapa film Tamil seperti Azhagi, IMSAI Arasan 23m Pulakesi dan Silandhi.
Pada tahun 2001, Monica telah mengubah namanya menjadi Paravana untuk industri film Malayalam. Aktris ini terakhir tampil dalam film Tamil Jannal Oram yang dirilis pada November 2013 lalu.

Monica bukanlah selebriti India pertama yang memeluk Islam tahun ini. Sebelumnya pada Februari, musisi AR Rahman dan Yuvan Shankar Raja telah mengambil keputusan yang sama untuk menjadi muallaf. Ada sekitar 180 juta Muslim di India yang berpenduduk mayoritas Hindu. (republika/pahamilah)

Pada 1992, Jan Koum yang berusia 16 tahun tiba di Mountain View, Amerika Serikat. Didampingi oleh ibunya, Koum adalah imigran yang memutuskan hijrah dari Kiev, Ukraina, dengan mimpi meraih kehidupan yang lebih baik.

Di AS, mereka mengalami masa-masa sulit. Keluarga Koum tinggal di apartemen kecil dengan dua kamar tidur hasil bantuan pemerintah. Mereka terpaksa bergantung pada jaminan sosial dan mengantre kupon makanan karena tak punya uang.

Koum pun bekerja sebagai tukang sapu di sebuah toko untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara ibunya mengambil profesi baru sebagai baby sitter.

Ayah Koum tak ikut bermigrasi. Pria yang bekerja di sektor konstruksi ini memilih tinggal di Ukraina. Begitu terpisah, Koum mengaku tak bisa sering-sering menghubungi sang ayah karena mahalnya biaya telepon. "Jika saja ketika itu saya sudah bisa berkirim pesan instan ke ayah…" ujar Koum berandai-andai dalam wawancara dengan Wired.

Bersekolah

Saat masih tinggal di Ukraina, keluarga Koum hidup di sebuah desa di luar ibu kota Kiev. Dia pergi menuntut ilmu di sebuah sekolah yang keadaannya begitu memprihatinkan sampai-sampai tak punya kamar kecil.

"Bayangkan suhu di luar minus 20 derajat celsius, anak-anak harus berlari menyeberangi lapangan untuk ke kamar kecil… Saya baru punya komputer saat umur 19 tahun, tetapi pernah memiliki sempoa," kenang Koum. Sesampainya di rumah, Koum kecil terpaksa bergelap-gelap karena tak ada sambungan listrik ataupun air panas.

Begitu pindah ke Amerika dan mulai bersekolah di sana, keluarga Koum adalah satu-satunya di kelas yang tidak memiliki mobil. Jadilah Koum terpaksa bangun lebih pagi untuk mengejar bus. Sang ibu menjejali koper yang dibawa dari negeri asal dengan pulpen dan buku tulis cetakan Uni Soviet untuk menghemat biaya peralatan sekolah.

Datang dari negeri seberang, Koum ketika itu tak pandai berbahasa Inggris. Koum beberapa kali terlibat masalah karena "membalas anak lain yang mengganggu". Untung, dia terbantu dengan postur badan yang tinggi menjulang mencapai 188 cm. "Hidup di Ukraina tak mudah dan membuat saya tangguh secara fisik dan mental," katanya lagi.

Koum kemudian masuk kuliah, mempelajari ilmu komputer dan matematika, tetapi tidak sampai selesai. "Prestasi saya buruk, ditambah lagi dengan rasa bosan."

Duo pendiri WhatsApp Jan Koum (kiri) dan Brian Acton


 Maka, dia pun memutuskan drop out, lalu mulai bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, internet provider, hingga perusahaan audit. Sampai kemudian pada 1997 Koum bertemu dengan Brian Acton dari Yahoo. Enam bulan setelahnya, Koum mulai bekerja di Yahoo.

Mendirikan WhatsApp

Koum menjalin persahabatan dengan Acton, yang banyak membantu Koum ketika sempat hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal pada tahun 2000. Sang ayah telah lebih dulu wafat pada 1997. "Dia (Acton) sering mengajak saya ke rumahnya," tutur Koum.

Menghabiskan sembilan tahun bekerja di Yahoo, termasuk Yahoo Shopping, Koum merasa tidak nyaman dengan banyaknya iklan yang harus diurus dan bertebaran di mana-mana.

"Selalu ada perdebatan untuk menempatkan lebih banyak lagi iklan dan logo di laman situs. Apa urusan pengguna dengan itu semua? Saya jadi tak nyaman. Iklan bukan satu-satunya solusi monetisasi untuk semua orang. Sebuah layanan harus benar-benar berupa layanan murni, pelanggan adalah pengguna," ujar Koum.

Acton rupanya merasakan hal serupa. Koum dan Acton kemudian memutuskan keluar dari Yahoo pada hari yang sama, yaitu 31 Oktober 2007. Koum ketika itu berusia 31 tahun dan telah mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya sendiri. Dia bertekad bahwa bisnisnya ini tak akan direcoki oleh iklan yang mengganggu.

Koum dan Acton pisah jalan, tetapi masih sering bertemu untuk mendiskusikan rencana bisnis. Keduanya sempat mencoba melamar di Facebook dan sama-sama ditolak.

 Secarik kertas berisi motto WhatsApp yang ditulis tangan oleh Brian Acton menghiasi ruang kantor Jan Koum


 Pada 2009, setelah membeli sebuah iPhone, Koum menyadari bahwa toko aplikasi App Store yang baru berumur tujuh bulan akan melahirkan industri baru yang berisi pengembang-pengembang aplikasi.

Koum mendapat ide untuk membuat aplikasi yang bisa menampilkan update status seseorang di daftar kontak ponsel, misalnya ketika hampir kehabisan baterai atau sedang sibuk.

Nama yang muncul di benak Koum adalah "WhatsApp" karena terdengar mirip dengan kalimat "what's up" yang biasa dipakai untuk menanyakan kabar.

Dia pun mewujudkan ide ini dengan dibantu oleh Alex Fishman, seorang teman asal Rusia yang dekat dengan komunitas Rusia di kota San Jose. Pada 24 Februari 2009, dia mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California.


Tumbuh besar

WhatsApp versi pertama benar-benar dipakai sekadar untuk update status di ponsel. Pemakainya kebanyakan hanya teman-teman Koum dari Rusia. "Lalu, pada suatu ketika, ia berubah fungsi jadi aplikasi pesan instan. Kami mulai memakainya untuk menanyakan kabar masing-masing dan menjawabnya," ucap Fishman, sebagaimana dikutip oleh Forbes.

Koum pun tersadar bahwa dia secara tak sengaja telah menciptakan layanan pengiriman pesan. "Bisa berkirim pesan ke orang di belahan dunia lain secara instan, dengan perangkat yang selalu Anda bawa, adalah hal yang luar biasa," kata Koum.

Ketika itu, satu-satunya layanan messaging gratis lain yang tersedia adalah BlackBerry Messenger. Namun, aplikasi ini hanya bisa digunakan di ponsel BlackBerry. Google G-Talk dan Skype juga ada, tetapi WhatsApp menawarkan keunikan tersendiri di mana mekanisme login dilakukan melalui nomor ponsel pengguna.

Koum merilis WhatsApp versi 2.0 dengan komponen messaging. Jumlah pengguna aktifnya langsung melonjak jadi 250.000 orang. Dia kemudian menemui Acton yang masih menganggur. Acton bargabung dengan WhatsApp dan membantu mencarikan modal dari teman-teman eks-Yahoo.

Kendati sempat mengalami kesulitan keuangan, WhatsApp terus tumbuh dan mulai menghasilkan pendapatan dari biaya langganan yang ditarik dari pengguna.

Kini, WhatsApp telah menjelma jadi layanan pesan instan terbesar dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 450 juta. Setiap hari, sebanyak 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang.

Warisan Soviet

Pengalaman hidup Koum ternyata punya pengaruh besar dalam membentuk layanan WhatsApp. Pria ini menghabiskan masa kecil di Ukraina yang masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Di negeri tersebut, percakapan warga selalu dimata-matai oleh pemerintah. "Itulah tempat yang saya tinggalkan untuk menuju ke sini (AS), di mana ada demokrasi dan kebebasan berbicara," ujar Koum.

Sehubungan dengan kemungkinan penyadapan oleh NSA, Koum mengatakan bahwa privasi pengguna WhatsApp sangat dijaga. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam Facebook dan Yahoo, Koum mengatakan bahwa WhatsApp tak didorong oleh iklan. "Jadi, kami tak perlu mengumpulkan data pribadi pengguna," katanya.

Soal kebebasan dari iklan ini ternyata juga ada hubungannya dengan masa lalu Koum.

"Tak ada yang lebih personal dari komunikasi yang Anda lakukan dengan teman dan keluarga, dan menginterupsi itu semua dengan iklan bukanlah solusi yang tepat," ujar Koum. "Lagi pula, saya tumbuh di sebuah dunia yang tidak mengenal iklan. Tak ada iklan di Uni Soviet yang komunis," imbuhnya. 



Brian Acton (kiri), Jan Koum (tengah) dan Jim Goetz dari Sequoia Capital berfoto di depan bekas kantor Dinas Sosial North County usai meneken perjanjian dengan Facebook


Sejak dulu, Koum dan Acton selalu konsisten menjaga layanan perusahaan itu agar tetap sederhana dan berfokus pada pengiriman pesan serta bebas iklan.

Sikap ini tecermin dari secarik kertas di ruang kantor Koum, berisikan semboyan singkat yang ditulis oleh Acton: "Tanpa Iklan! Tanpa Permainan! Tanpa Gimmick!". Di sampingnya tergeletak sepasang walkie-talkie yang dipakai Koum untuk mencari tahu bagaimana caranya menyederhanakan pesan instan berbasis suara.

Kini, WhatsApp telah dibeli Facebook dengan nilai 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 miliar). Kekayaan Koum yang memiliki 45 persen saham WhatsApp diperkirakan melonjak jadi 6,8 miliar dollar AS.

Kendati demikian, dia tak melupakan masa lalu. Koum menandatangani perjanjian bernilai triliunan rupiah dengan Facebook itu di depan bekas kantor Dinas Sosial North County, Mountain View, tempat dia dulu mengantre kupon makanan bersama-sama warga kurang mampu lainnya. (kompas/pahamilah)

CEO WhatsApp, dari Tukang Sapu Jadi Miliarder

Pada 1992, Jan Koum yang berusia 16 tahun tiba di Mountain View, Amerika Serikat. Didampingi oleh ibunya, Koum adalah imigran yang memutuskan hijrah dari Kiev, Ukraina, dengan mimpi meraih kehidupan yang lebih baik.

Di AS, mereka mengalami masa-masa sulit. Keluarga Koum tinggal di apartemen kecil dengan dua kamar tidur hasil bantuan pemerintah. Mereka terpaksa bergantung pada jaminan sosial dan mengantre kupon makanan karena tak punya uang.

Koum pun bekerja sebagai tukang sapu di sebuah toko untuk memenuhi kebutuhan hidup, sementara ibunya mengambil profesi baru sebagai baby sitter.

Ayah Koum tak ikut bermigrasi. Pria yang bekerja di sektor konstruksi ini memilih tinggal di Ukraina. Begitu terpisah, Koum mengaku tak bisa sering-sering menghubungi sang ayah karena mahalnya biaya telepon. "Jika saja ketika itu saya sudah bisa berkirim pesan instan ke ayah…" ujar Koum berandai-andai dalam wawancara dengan Wired.

Bersekolah

Saat masih tinggal di Ukraina, keluarga Koum hidup di sebuah desa di luar ibu kota Kiev. Dia pergi menuntut ilmu di sebuah sekolah yang keadaannya begitu memprihatinkan sampai-sampai tak punya kamar kecil.

"Bayangkan suhu di luar minus 20 derajat celsius, anak-anak harus berlari menyeberangi lapangan untuk ke kamar kecil… Saya baru punya komputer saat umur 19 tahun, tetapi pernah memiliki sempoa," kenang Koum. Sesampainya di rumah, Koum kecil terpaksa bergelap-gelap karena tak ada sambungan listrik ataupun air panas.

Begitu pindah ke Amerika dan mulai bersekolah di sana, keluarga Koum adalah satu-satunya di kelas yang tidak memiliki mobil. Jadilah Koum terpaksa bangun lebih pagi untuk mengejar bus. Sang ibu menjejali koper yang dibawa dari negeri asal dengan pulpen dan buku tulis cetakan Uni Soviet untuk menghemat biaya peralatan sekolah.

Datang dari negeri seberang, Koum ketika itu tak pandai berbahasa Inggris. Koum beberapa kali terlibat masalah karena "membalas anak lain yang mengganggu". Untung, dia terbantu dengan postur badan yang tinggi menjulang mencapai 188 cm. "Hidup di Ukraina tak mudah dan membuat saya tangguh secara fisik dan mental," katanya lagi.

Koum kemudian masuk kuliah, mempelajari ilmu komputer dan matematika, tetapi tidak sampai selesai. "Prestasi saya buruk, ditambah lagi dengan rasa bosan."

Duo pendiri WhatsApp Jan Koum (kiri) dan Brian Acton


 Maka, dia pun memutuskan drop out, lalu mulai bekerja sebagai pembungkus barang belanjaan di supermarket, setelah itu di toko elektronik, internet provider, hingga perusahaan audit. Sampai kemudian pada 1997 Koum bertemu dengan Brian Acton dari Yahoo. Enam bulan setelahnya, Koum mulai bekerja di Yahoo.

Mendirikan WhatsApp

Koum menjalin persahabatan dengan Acton, yang banyak membantu Koum ketika sempat hidup sebatang kara setelah ibunya meninggal pada tahun 2000. Sang ayah telah lebih dulu wafat pada 1997. "Dia (Acton) sering mengajak saya ke rumahnya," tutur Koum.

Menghabiskan sembilan tahun bekerja di Yahoo, termasuk Yahoo Shopping, Koum merasa tidak nyaman dengan banyaknya iklan yang harus diurus dan bertebaran di mana-mana.

"Selalu ada perdebatan untuk menempatkan lebih banyak lagi iklan dan logo di laman situs. Apa urusan pengguna dengan itu semua? Saya jadi tak nyaman. Iklan bukan satu-satunya solusi monetisasi untuk semua orang. Sebuah layanan harus benar-benar berupa layanan murni, pelanggan adalah pengguna," ujar Koum.

Acton rupanya merasakan hal serupa. Koum dan Acton kemudian memutuskan keluar dari Yahoo pada hari yang sama, yaitu 31 Oktober 2007. Koum ketika itu berusia 31 tahun dan telah mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya sendiri. Dia bertekad bahwa bisnisnya ini tak akan direcoki oleh iklan yang mengganggu.

Koum dan Acton pisah jalan, tetapi masih sering bertemu untuk mendiskusikan rencana bisnis. Keduanya sempat mencoba melamar di Facebook dan sama-sama ditolak.

 Secarik kertas berisi motto WhatsApp yang ditulis tangan oleh Brian Acton menghiasi ruang kantor Jan Koum


 Pada 2009, setelah membeli sebuah iPhone, Koum menyadari bahwa toko aplikasi App Store yang baru berumur tujuh bulan akan melahirkan industri baru yang berisi pengembang-pengembang aplikasi.

Koum mendapat ide untuk membuat aplikasi yang bisa menampilkan update status seseorang di daftar kontak ponsel, misalnya ketika hampir kehabisan baterai atau sedang sibuk.

Nama yang muncul di benak Koum adalah "WhatsApp" karena terdengar mirip dengan kalimat "what's up" yang biasa dipakai untuk menanyakan kabar.

Dia pun mewujudkan ide ini dengan dibantu oleh Alex Fishman, seorang teman asal Rusia yang dekat dengan komunitas Rusia di kota San Jose. Pada 24 Februari 2009, dia mendirikan perusahaan WhatsApp Inc di California.


Tumbuh besar

WhatsApp versi pertama benar-benar dipakai sekadar untuk update status di ponsel. Pemakainya kebanyakan hanya teman-teman Koum dari Rusia. "Lalu, pada suatu ketika, ia berubah fungsi jadi aplikasi pesan instan. Kami mulai memakainya untuk menanyakan kabar masing-masing dan menjawabnya," ucap Fishman, sebagaimana dikutip oleh Forbes.

Koum pun tersadar bahwa dia secara tak sengaja telah menciptakan layanan pengiriman pesan. "Bisa berkirim pesan ke orang di belahan dunia lain secara instan, dengan perangkat yang selalu Anda bawa, adalah hal yang luar biasa," kata Koum.

Ketika itu, satu-satunya layanan messaging gratis lain yang tersedia adalah BlackBerry Messenger. Namun, aplikasi ini hanya bisa digunakan di ponsel BlackBerry. Google G-Talk dan Skype juga ada, tetapi WhatsApp menawarkan keunikan tersendiri di mana mekanisme login dilakukan melalui nomor ponsel pengguna.

Koum merilis WhatsApp versi 2.0 dengan komponen messaging. Jumlah pengguna aktifnya langsung melonjak jadi 250.000 orang. Dia kemudian menemui Acton yang masih menganggur. Acton bargabung dengan WhatsApp dan membantu mencarikan modal dari teman-teman eks-Yahoo.

Kendati sempat mengalami kesulitan keuangan, WhatsApp terus tumbuh dan mulai menghasilkan pendapatan dari biaya langganan yang ditarik dari pengguna.

Kini, WhatsApp telah menjelma jadi layanan pesan instan terbesar dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 450 juta. Setiap hari, sebanyak 18 miliar pesan dikirim melalui jaringannya. Semua itu ditangani dengan jumlah karyawan hanya 50 orang.

Warisan Soviet

Pengalaman hidup Koum ternyata punya pengaruh besar dalam membentuk layanan WhatsApp. Pria ini menghabiskan masa kecil di Ukraina yang masih menjadi bagian dari Uni Soviet. Di negeri tersebut, percakapan warga selalu dimata-matai oleh pemerintah. "Itulah tempat yang saya tinggalkan untuk menuju ke sini (AS), di mana ada demokrasi dan kebebasan berbicara," ujar Koum.

Sehubungan dengan kemungkinan penyadapan oleh NSA, Koum mengatakan bahwa privasi pengguna WhatsApp sangat dijaga. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam Facebook dan Yahoo, Koum mengatakan bahwa WhatsApp tak didorong oleh iklan. "Jadi, kami tak perlu mengumpulkan data pribadi pengguna," katanya.

Soal kebebasan dari iklan ini ternyata juga ada hubungannya dengan masa lalu Koum.

"Tak ada yang lebih personal dari komunikasi yang Anda lakukan dengan teman dan keluarga, dan menginterupsi itu semua dengan iklan bukanlah solusi yang tepat," ujar Koum. "Lagi pula, saya tumbuh di sebuah dunia yang tidak mengenal iklan. Tak ada iklan di Uni Soviet yang komunis," imbuhnya. 



Brian Acton (kiri), Jan Koum (tengah) dan Jim Goetz dari Sequoia Capital berfoto di depan bekas kantor Dinas Sosial North County usai meneken perjanjian dengan Facebook


Sejak dulu, Koum dan Acton selalu konsisten menjaga layanan perusahaan itu agar tetap sederhana dan berfokus pada pengiriman pesan serta bebas iklan.

Sikap ini tecermin dari secarik kertas di ruang kantor Koum, berisikan semboyan singkat yang ditulis oleh Acton: "Tanpa Iklan! Tanpa Permainan! Tanpa Gimmick!". Di sampingnya tergeletak sepasang walkie-talkie yang dipakai Koum untuk mencari tahu bagaimana caranya menyederhanakan pesan instan berbasis suara.

Kini, WhatsApp telah dibeli Facebook dengan nilai 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 223 miliar). Kekayaan Koum yang memiliki 45 persen saham WhatsApp diperkirakan melonjak jadi 6,8 miliar dollar AS.

Kendati demikian, dia tak melupakan masa lalu. Koum menandatangani perjanjian bernilai triliunan rupiah dengan Facebook itu di depan bekas kantor Dinas Sosial North County, Mountain View, tempat dia dulu mengantre kupon makanan bersama-sama warga kurang mampu lainnya. (kompas/pahamilah)

Salah satu girl group papan atas Korea, 2NE1 atas kini mulai disibukkan dengan mempromosikan album terbarunya yang bertajuk ‘Crush’. Hampir seluruh lagu dalam album tersebut pun mendapat pujian dari berbagai kritikus musik, termasuk lagu solo sang leader, CL yang berjudul ‘MTBD’.

Sayangnya, baru-baru ini, lagu solo CL yang diciptakannya bersama Teddy tersebut menuai kecaman dari beberapa netizen setelah diketahui menyelipkan potongan ayat dalam kitab suci agama Islam, Al Quran sebagai suara latarnya!

Dilansir detikHOT dan berbagai sumber, ayat tersebut diketahui diambil dari potongan video mengaji seorang anak kecil, yang diunggah pada Desember 2013 lalu. Dalam video mengaji berdurasi sekitar 5 menit tersebut, YG Entertainment memotong di menit ke 3:27.

Potongan ayat Al Quran itu kemudian ditempel sebagai suara latar lagu ‘MTBD’ yang dinyanyikan oleh CL, yang bisa kita dengarkan mulai menit ke 1:02. Hal ini pun kemudian langsung menuai protes dan kekecewaan dari para netizen di berbagai forum online, terutama mereka yang beragama Islam.

Para netizen menganggap bahwa memasukkan potongan ayat Al Quran ke dalam sebuah lagu merupakan suatu bentuk penghinaan terhadap agama Islam. Hingga berita ini diturunkan, pihak YG Entertainment, selaku agensi 2NE1 belum mengeluarkan pernyataan resminya terkait hal tersebut.(id.celebrity.yahoo/pahamilah)


Berikut Potongan Murottal anak Surah An Naba:




Suara Potongan ayat tersebut mulai terdengar di lagu ‘MTBD’ di menit ke 1:02:

MTDB CL Solo Crush 2NE1 Memasukkan Potongan Al Quran

Salah satu girl group papan atas Korea, 2NE1 atas kini mulai disibukkan dengan mempromosikan album terbarunya yang bertajuk ‘Crush’. Hampir seluruh lagu dalam album tersebut pun mendapat pujian dari berbagai kritikus musik, termasuk lagu solo sang leader, CL yang berjudul ‘MTBD’.

Sayangnya, baru-baru ini, lagu solo CL yang diciptakannya bersama Teddy tersebut menuai kecaman dari beberapa netizen setelah diketahui menyelipkan potongan ayat dalam kitab suci agama Islam, Al Quran sebagai suara latarnya!

Dilansir detikHOT dan berbagai sumber, ayat tersebut diketahui diambil dari potongan video mengaji seorang anak kecil, yang diunggah pada Desember 2013 lalu. Dalam video mengaji berdurasi sekitar 5 menit tersebut, YG Entertainment memotong di menit ke 3:27.

Potongan ayat Al Quran itu kemudian ditempel sebagai suara latar lagu ‘MTBD’ yang dinyanyikan oleh CL, yang bisa kita dengarkan mulai menit ke 1:02. Hal ini pun kemudian langsung menuai protes dan kekecewaan dari para netizen di berbagai forum online, terutama mereka yang beragama Islam.

Para netizen menganggap bahwa memasukkan potongan ayat Al Quran ke dalam sebuah lagu merupakan suatu bentuk penghinaan terhadap agama Islam. Hingga berita ini diturunkan, pihak YG Entertainment, selaku agensi 2NE1 belum mengeluarkan pernyataan resminya terkait hal tersebut.(id.celebrity.yahoo/pahamilah)


Berikut Potongan Murottal anak Surah An Naba:




Suara Potongan ayat tersebut mulai terdengar di lagu ‘MTBD’ di menit ke 1:02:

 Lafaz Allah dibakar dalam video klip Katy Perry (lihat dalam lingkaran merah)



Penyanyi tenar Amerika Serikat, Katy Perry terlibat dalam kontroversi. Itu setelah video klip single terbarunya, Dark Horse yang menggambarkan budaya Mesir kuno menimbulkan kecaman.

Pokok masalahnya adalah dalam salah satu adegan, Perry yang berperan sebagai Cleopatra mengeluarkan sihirnya kepada seorang laki-laki yang mendekatinya. Ketika laki-laki itu mengeluarkan berlian ukuran besar, halilintar yang keluar dari tangan Perry langsung menyambar tubuh laki-laki itu yang berubah menjadi debu.

Yang menjadi masalah adalah laki-laki itu menggunakan kalung dengan lafaz Allah, yang langsung ikut terbakar dan hancur. Tindakan itu jelas dianggap bentuk ketidakhormatan kepada kaum Muslim

Jauh sebelum tenar seperti saat ini, Katy Perry memulai karir menyanyinya di gereja. Ketika bernyanyi gospel. Ia masih memakai nama aslinya, Katheryn Hudson.

Perry memang hidup dalam lingkungan gereja yang kental. Orang tuanya bekerja sebagai pengkhotbah Pantekosta sebuah sekte Kristen yang taat.

Dalam video dokumenter yang berjudul Katy Perry : Part of Me, ia bercerita bahwa terbiasa menyanyikan lagu rock dengan banyak kutipan Injil. Namun karir Perry tak kunjung bersinar.

Tiba-tiba ia terpikir ingin menjadi budak setan di usia tua. Perry pun bersedia menjual jiwanya pada setan asalkan bisa meraih ketenaran seperti Amy Grant.

Seperti diberitakan video klip Katy Perry di Youtube berjudul Dark Horse menampilkan adegan sebuah liontin Allah dibakar. Pada 1:15 dalam video, seorang pria ditunjukkan memakai dua liontin, salah satu yang berlafazkan Allah.(republika/pahamilah)



Katy Perry Membakar Lafaz Allah, Siapakah dia Sebenarnya?

 Lafaz Allah dibakar dalam video klip Katy Perry (lihat dalam lingkaran merah)



Penyanyi tenar Amerika Serikat, Katy Perry terlibat dalam kontroversi. Itu setelah video klip single terbarunya, Dark Horse yang menggambarkan budaya Mesir kuno menimbulkan kecaman.

Pokok masalahnya adalah dalam salah satu adegan, Perry yang berperan sebagai Cleopatra mengeluarkan sihirnya kepada seorang laki-laki yang mendekatinya. Ketika laki-laki itu mengeluarkan berlian ukuran besar, halilintar yang keluar dari tangan Perry langsung menyambar tubuh laki-laki itu yang berubah menjadi debu.

Yang menjadi masalah adalah laki-laki itu menggunakan kalung dengan lafaz Allah, yang langsung ikut terbakar dan hancur. Tindakan itu jelas dianggap bentuk ketidakhormatan kepada kaum Muslim

Jauh sebelum tenar seperti saat ini, Katy Perry memulai karir menyanyinya di gereja. Ketika bernyanyi gospel. Ia masih memakai nama aslinya, Katheryn Hudson.

Perry memang hidup dalam lingkungan gereja yang kental. Orang tuanya bekerja sebagai pengkhotbah Pantekosta sebuah sekte Kristen yang taat.

Dalam video dokumenter yang berjudul Katy Perry : Part of Me, ia bercerita bahwa terbiasa menyanyikan lagu rock dengan banyak kutipan Injil. Namun karir Perry tak kunjung bersinar.

Tiba-tiba ia terpikir ingin menjadi budak setan di usia tua. Perry pun bersedia menjual jiwanya pada setan asalkan bisa meraih ketenaran seperti Amy Grant.

Seperti diberitakan video klip Katy Perry di Youtube berjudul Dark Horse menampilkan adegan sebuah liontin Allah dibakar. Pada 1:15 dalam video, seorang pria ditunjukkan memakai dua liontin, salah satu yang berlafazkan Allah.(republika/pahamilah)