Berapa banyak udara keluar masuk lewat hidung ketika bernafas?
Apakah anda mampu menghitungnya? Anda mendapatkannya secara gratis tanpa
tanda tangan, tanpa jaminan, tanpa agunan, tanpa prasyarat apapun.
Jikalau semua itu dikenakan biaya sanggupkah anda membelinya? Sanggupkah
anda menebusnya? apa yang anda sombongkan dimuka bumi ini!!!
Jadi
untuk apa anda berlaku aniaya? untuk apa anda merampas dari yang
berhak? untuk apa anda menyakiti sesama makhluk? untuk apa anda berlaku
tidak jujur? untuk apa anda semena-mena? untuk apa anda menghancurkan
hidup dan kehidupan orang? Untuk apa?
Berapa banyak detak
jantung memompa darah supaya ruh tetap bertahan didalam tubuh guna
mewujudkan adanya kehidupan, Sanggupkah anda menghitungnya? Anda di
anugerahi mesin kehidupan yang serba otomatis secara gratis ,
apakah anda tidak menyadarinya? andai pembuatan jantung dikenakan biaya
sanggupkah anda membelinya? Pabrik mana di dunia ini yang mampu
menandingi kecanggihan Made in Tuhan? apa yang anda sombongkan di
kehidupan ini?
Jadi untuk apa anda berlaku licik lagi hina? Jadi untuk apa anda hobi memutus tali silaturohmi? Untuk apa anda merusak rumah tangga orang? Untuk apa anda selingkuh? Untuk apa anda menyakiti hati suami dan menghina hasil jerih payahnya? Untuk apa anda tidak setia dengan istri? Untuk apa?
Anda
mengaku kehidupan ini adalah milik anda dan mengklaim bahwa apapun yang
anda dapatkan merupakan hasil kerja keras anda, lantas apakah dengan
alasan itu anda meninggikan diri dihadapan sesama makhluk Tuhan?
Menganggap semua yang diluar anda merupakan makhluk hina tiada berharga?
Sungguh tidak tahu malu, ingatlah semua manusia pada hakekatnya adalah
sama, saya, anda dan kita semua merupakan makhluk yang SANGAT-SANGAT MISKIN bahkan melebihi kata-kata itu , kita semua tanpa terkecuali LEBIH SANGAT-SANGAT MISKIN hingga Tuhan pun memberikan semua fasilitas tersebut secara gratis
, Tanpa pajak, tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa prasyarat apapun,
dan Tuhan memberi fasilitas ini tiada pernah memandang anda itu anak
siapa, berpangkat apa, anda itu suku dan berbangsa apa, anda itu kaya
atau miskin, anda itu seorang ulama atau santri, Semua sama, bahkan yang
tidak mengakui keberadaan Tuhan pun tetap di anugerahi fasilitas
GRATIS. BUAT APA ANDA MENYOMBONGKAN DIRI? BUAT APA DAN UNTUK APA?
Jadi
untuk apa pangkat yang anda banggakan? Untuk apa luasnya tanah yang
anda agungkan? Untuk apa harta melimpah yang anda kedepankan? Untuk apa?
Atas dasar apa dan karena apa ANDA MENYOMBONGKAN DIRI?
Jangan mencoba menjadi makhluk bangsat lagi terlaknat
yang berani menyombongkan diri, sebab kesombongan bukanlah hak makhluk
namun mutlak hak milik Sang Pencipta. Jika anda berani memakai pakaian
Tuhan bersiap-siaplah anda menanggung segala konsekwensinya.
Renungkanlah, kita semua itu sangat-sangat miskin, tidak punya apa-apa
dan tidak memiliki apapun yang dapat dibanggakan. Ingatlah saya dan anda
saat terlahir kedunia dengan telanjang tanpa membawa bekal, jadi
janganlah menjadi manusia yang sombong, membeli udara yang kita hirup
saja tak mampu apalagi membuat jantung kita seperti aslinya, jadi buat
apa menyombongkan diri? CAMKAN ITU!!!
Wahai diriku, janganlah
engkau menjadi makhluk tidak tahu diri yang suka memutus silaturohmi,
janganlah engkau menjadi suami yang suka bermain dengan kata cerai,
jangan pula engkau menjadi wanita yang suka meminta cerai tanpa
kema’rufan, yang memandang rendah suami dan mengingkari jalan Islami.
Wahai
diriku, janganlah engkau meninggikan suaramu melebihi keagungan Tuhan
dan jangan pula engkau mengingkari nikmat yang telah di anugerahkan
oleh-NYA.
Wahai diriku, janganlah engkau berlaku aniaya, menindas
yang lemah dan berlaku tidak adil, mengesampingkan kebenaran dan serta
memunafiki kenyataan yang ada.
Wahai diriku, janganlah engkau
membanggakan apa yang engkau punya, entah itu luasnya tanahmu, anakmu,
kedudukanmu, keberhasilanmu, melimpahnya hartamu dan apapun yang
menyangkut isi dunia ini.
Wahai diriku, tunaikan kewajibanmu
dengan sebaik-baiknya, jangan bodohi hati kecilmu dengan yang berbau
dusta lagi tidak terpuji, hormati suamimu dan hargai tetes keringatnya,
cintai istrimu dan letakkan segala sesuatu sesuai dengan tempat dan
fitrahnya.
maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan? {QS. Ar-Rahman: 21}
#Renungan
#Sastra
#Titik Nol
Jangan Sekedar Baca Ini, namun Renungkan
Published on: Rabu, Mei 15, 2013
0 comments: