middle ad
Tampilkan postingan dengan label Genocida Gaza. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Genocida Gaza. Tampilkan semua postingan
 Korban luka luka Palestina, akibat serangan Zionis Israel di Gaza

Pahamilah.com - Seorang dokter internasional ternama Norwegia mengatakan, pasukan Israel sengaja membunuh anak-anak dan pemuda Palestina dalam perang baru-baru ini di Jalur Gaza.

Dr Mads Gilbert mengatakan ada tren baru yang berkembang di kalangan tentara Israel; membom situs sipil di Gaza.

Gilbert juga mendokumentasikan beberapa contoh anak-anak Palestina dan pemuda tak bersalah yang menjadi target pasukan Israel selama perang di Gaza.

Ia juga mencatat, sejumlah besar warga sipil tewas dalam serangan Israel dan penembakan di Shejaiya, salah satu daerah di Gaza yang paling terpukul.

Gilbert juga menekankan, rezim Tel Aviv menerapkan sistem apartheid di wilayah Palestina yang diduduki.

Ia mengkritik keras serangan Israel terhadap rumah sakit di seluruh wilayah Gaza.

Mads Gilbert termasuk anggota tim medis Norwegia yang berbakti di Jalur Gaza. Timnya  menyatakan, Israel menggunakan uranium dan senjata konvensional dalam perang baru-baru ini. Mereka telah merawat ratusan korban luka-luka di sana.

Pernyataan Gilbert muncul seiring pernyataan pakar politik bahwa kekejaman dan kekerasan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan membersihkan etnis Palestina.

Hampir 2.140 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, tewas dalam 50 hari serangan Israel di Gaza. Sementara 11.000 lainnya terluka. (islamtimes/pahamilah)


Dr Gilbert: Israel Sengaja Bunuh Warga Sipil

 Korban luka luka Palestina, akibat serangan Zionis Israel di Gaza

Pahamilah.com - Seorang dokter internasional ternama Norwegia mengatakan, pasukan Israel sengaja membunuh anak-anak dan pemuda Palestina dalam perang baru-baru ini di Jalur Gaza.

Dr Mads Gilbert mengatakan ada tren baru yang berkembang di kalangan tentara Israel; membom situs sipil di Gaza.

Gilbert juga mendokumentasikan beberapa contoh anak-anak Palestina dan pemuda tak bersalah yang menjadi target pasukan Israel selama perang di Gaza.

Ia juga mencatat, sejumlah besar warga sipil tewas dalam serangan Israel dan penembakan di Shejaiya, salah satu daerah di Gaza yang paling terpukul.

Gilbert juga menekankan, rezim Tel Aviv menerapkan sistem apartheid di wilayah Palestina yang diduduki.

Ia mengkritik keras serangan Israel terhadap rumah sakit di seluruh wilayah Gaza.

Mads Gilbert termasuk anggota tim medis Norwegia yang berbakti di Jalur Gaza. Timnya  menyatakan, Israel menggunakan uranium dan senjata konvensional dalam perang baru-baru ini. Mereka telah merawat ratusan korban luka-luka di sana.

Pernyataan Gilbert muncul seiring pernyataan pakar politik bahwa kekejaman dan kekerasan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan membersihkan etnis Palestina.

Hampir 2.140 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, tewas dalam 50 hari serangan Israel di Gaza. Sementara 11.000 lainnya terluka. (islamtimes/pahamilah)


Tentara Zionis Israel, mencoba menyerang Gaza

Pahamilah.com - Menteri Keamanan Dalam Negeri Zionis Israel, Yitzhak Aharonovitch memperingatkan bahwa rezim Tel Aviv kemungkinan besar akan memulai serangan darat baru ke Jalur Gaza yang terkepung.

Pernyataan itu diutarakannya pada hari Jumat (22/8/14) dihadapan entitas Zionis Israel yang terluka akibat serangan roket pembalasan Palestina di kota selatan Asdod.

Sebelumnya, militer Israel juga melancarkan serangan militer baru terhadap Gaza pada tanggal 8 Juli dalam upaya menghancurkan kemampuan roket pejuang Perlawanan Palestina.

Pada tanggal 18 Juli, Tel Aviv juga mulai menginvasi darat Jalur Gaza Palestina. Namun, rezim kemudian menarik mudnur pasukannya dan mengklaim telah menghancurkan puluhan terowongan yang dibuat warga Palestina menuju Israel.

Sumber-sumber Israel mengatakan pejuang Palestina sejauh ini telah menembakkan lebih dari 500 roket dari wilayah Gaza Palestina sejak gencatan senjata sementara gagal pada hari Selasa (19/8).

Sementara itu akibat agresi brutal Israel, jumlah korban tewas keseluruhan bertambah menjadi sekitar 2.100 orang, sementara lebih dari 10.500 terluka sejak 8 Juli lalu. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk dari mereka wanita dan anak-anak.  (islamtimes/pahamilah)

Israel akan Lancarkan Serangan Darat Baru ke Gaza

Tentara Zionis Israel, mencoba menyerang Gaza

Pahamilah.com - Menteri Keamanan Dalam Negeri Zionis Israel, Yitzhak Aharonovitch memperingatkan bahwa rezim Tel Aviv kemungkinan besar akan memulai serangan darat baru ke Jalur Gaza yang terkepung.

Pernyataan itu diutarakannya pada hari Jumat (22/8/14) dihadapan entitas Zionis Israel yang terluka akibat serangan roket pembalasan Palestina di kota selatan Asdod.

Sebelumnya, militer Israel juga melancarkan serangan militer baru terhadap Gaza pada tanggal 8 Juli dalam upaya menghancurkan kemampuan roket pejuang Perlawanan Palestina.

Pada tanggal 18 Juli, Tel Aviv juga mulai menginvasi darat Jalur Gaza Palestina. Namun, rezim kemudian menarik mudnur pasukannya dan mengklaim telah menghancurkan puluhan terowongan yang dibuat warga Palestina menuju Israel.

Sumber-sumber Israel mengatakan pejuang Palestina sejauh ini telah menembakkan lebih dari 500 roket dari wilayah Gaza Palestina sejak gencatan senjata sementara gagal pada hari Selasa (19/8).

Sementara itu akibat agresi brutal Israel, jumlah korban tewas keseluruhan bertambah menjadi sekitar 2.100 orang, sementara lebih dari 10.500 terluka sejak 8 Juli lalu. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk dari mereka wanita dan anak-anak.  (islamtimes/pahamilah)

Tank Zionis, menembaki Gaza

Pahamilah.com - Sebuah organisasi amal berbasis di Inggris mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel seiring serangan terbaru rezim itu di Jalur Gaza.

Pada Kamis (21/8/14), Oxfam menyerukan penghentian transfer senjata ke Israel karena senjata tersebut akan digunakan untuk melanggar hukum kemanusiaan internasional.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, masyarakat internasional harus mengerahkan tekanan diplomatik secara maksimal, termasuk menangguhkan transfer senjata dan amunisi demi menunjukkan bahwa dunia tidak akan menolerir kekerasan dan penderitaan warga sipil..." kata Nishant Pandey, perwakilan Oxfam di wilayah Palestina yang diduduki.

Organisasi itu selanjutnya menyebut sejumlah besar warga yang tewas dan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur Gaza. Ia mengatakan, situasi di Jalur Gaza dalam enam minggu terakhir adalah situasi terburuk dalam 20 tahun terakhir ini.

"Krisis kemanusiaan ini didorong oleh senjata. Menangguhkan transfer senjata dan amunisi sangat penting untuk memastikan tidak ada lagi warga sipil yang dirugikan. Konflik ini tidak dapat diselesaikan secara militer," tambah Pandey.

Tel Aviv melanjutkan agresinya terhadap warga Gaza pada hari Selasa (19/8) setelah pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi Mesir gagal dan negosiator Israel meninggalkan Kairo.

Lebih dari dua lusin warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel pada hari Kamis (21/8).

Kematian terbaru ini membuat korban tewas akibat perang Israel di Jalur Gaza mendekati 2.090 orang. Sementara 10.300 lainnya terluka sejak agresi Israel 8 Juli lalu. (islamtimes/pahamilah)

Oxfam Desak Dunia Tangguhkan Penjualan Senjata ke Israel

Tank Zionis, menembaki Gaza

Pahamilah.com - Sebuah organisasi amal berbasis di Inggris mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel seiring serangan terbaru rezim itu di Jalur Gaza.

Pada Kamis (21/8/14), Oxfam menyerukan penghentian transfer senjata ke Israel karena senjata tersebut akan digunakan untuk melanggar hukum kemanusiaan internasional.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, masyarakat internasional harus mengerahkan tekanan diplomatik secara maksimal, termasuk menangguhkan transfer senjata dan amunisi demi menunjukkan bahwa dunia tidak akan menolerir kekerasan dan penderitaan warga sipil..." kata Nishant Pandey, perwakilan Oxfam di wilayah Palestina yang diduduki.

Organisasi itu selanjutnya menyebut sejumlah besar warga yang tewas dan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur Gaza. Ia mengatakan, situasi di Jalur Gaza dalam enam minggu terakhir adalah situasi terburuk dalam 20 tahun terakhir ini.

"Krisis kemanusiaan ini didorong oleh senjata. Menangguhkan transfer senjata dan amunisi sangat penting untuk memastikan tidak ada lagi warga sipil yang dirugikan. Konflik ini tidak dapat diselesaikan secara militer," tambah Pandey.

Tel Aviv melanjutkan agresinya terhadap warga Gaza pada hari Selasa (19/8) setelah pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi Mesir gagal dan negosiator Israel meninggalkan Kairo.

Lebih dari dua lusin warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel pada hari Kamis (21/8).

Kematian terbaru ini membuat korban tewas akibat perang Israel di Jalur Gaza mendekati 2.090 orang. Sementara 10.300 lainnya terluka sejak agresi Israel 8 Juli lalu. (islamtimes/pahamilah)

Dokter Palestina, membantu anak yang terluka akibat serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Banyak warga Palestina termasuk perempuan dan anak-anak tewas atau terluka ketika rezim Zionis Israel melakukan serangan udara terbarunya di Jalur Gaza yang terkepung.

Jumlah warga Gaza yang terbunuh pada hari Selasa dan Rabu (19-20/8/14) berjumlah sekitar 30 orang dan setidaknya delapan anak diantara mereka yang tewas, demikian menurut petugas medis setempat.

Sementara lebih dari 120 orang terluka dalam serangan dua hari terakhir.

Para korban tewas terberat dilaporkan akibat serangan udara yang menargetkan masjid dan kamp-kamp pengungsi.

Serangan terbaru rezim Tel Aviv terfokus pada lingkungan Zeytoun di bagian timur, Rafah di selatan, dan Deir al Balah di Gaza-barat.

Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan sasaran serangan itu menargetkan 60 lokasi di Jalur Gaza.

Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel menggempur daerah kantong yang diblokade itu sejak awal Juli dan menimbulkan kerugian besar warga Palestina.

Laporan terakhir menyebutkan, setidaknya 2.049 orang, kebanyakan warga sipil, tewas dan lebih dari 10.200 terluka.

Sementaraitu, sekitar 400.000 anak-anak Palestina membutuhkan bantuan psikologis karena dampak bencana tragis dan perang Israel, menurut Dana Anak-anak PBB (UNICEF).

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, juga melancarkan serangan balasan terhadap Israel, namun belum ada berira detil mengenai balasan ini. (islamtimes/pahamilah)

Serangan Terbaru Penjajah Israel Bunuh Ratusan Warga Gaza

Dokter Palestina, membantu anak yang terluka akibat serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Banyak warga Palestina termasuk perempuan dan anak-anak tewas atau terluka ketika rezim Zionis Israel melakukan serangan udara terbarunya di Jalur Gaza yang terkepung.

Jumlah warga Gaza yang terbunuh pada hari Selasa dan Rabu (19-20/8/14) berjumlah sekitar 30 orang dan setidaknya delapan anak diantara mereka yang tewas, demikian menurut petugas medis setempat.

Sementara lebih dari 120 orang terluka dalam serangan dua hari terakhir.

Para korban tewas terberat dilaporkan akibat serangan udara yang menargetkan masjid dan kamp-kamp pengungsi.

Serangan terbaru rezim Tel Aviv terfokus pada lingkungan Zeytoun di bagian timur, Rafah di selatan, dan Deir al Balah di Gaza-barat.

Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan sasaran serangan itu menargetkan 60 lokasi di Jalur Gaza.

Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel menggempur daerah kantong yang diblokade itu sejak awal Juli dan menimbulkan kerugian besar warga Palestina.

Laporan terakhir menyebutkan, setidaknya 2.049 orang, kebanyakan warga sipil, tewas dan lebih dari 10.200 terluka.

Sementaraitu, sekitar 400.000 anak-anak Palestina membutuhkan bantuan psikologis karena dampak bencana tragis dan perang Israel, menurut Dana Anak-anak PBB (UNICEF).

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, juga melancarkan serangan balasan terhadap Israel, namun belum ada berira detil mengenai balasan ini. (islamtimes/pahamilah)