middle ad
Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan


Pahamilah.com - Warga minoritas Muslim Rohingya dibunuh oleh ekstrimis Buddha di Myanmar. Para ekstrimis Budda terus melancarkan serangan sistematis terhadap umat Islam di wilayah Myanmar. Ribuan muslim dibunuh dengan berbagai cara dan lebih dari 120.000 orang digusur dari tanah mereka sendiri.

Namun di Nepal, saat terjadinya gempa dahsyat yang meluluhlantakan dan menimbulkan korban ribuan jiwa pada 25 April lalu, Umat Islam Nepal membantu warga Buddha dan Hindu (penduduk mayoritas Nepa) yang jadi korban.

Seperti diberitakan merdeka.com yang meliput langsung ke Nepal, seorang anggota takmir Masjid Jami Nepal Mohammad Rizwan mengatakan masjid-masjid yang selamat dari gempat menjadi pusat pengiriman bantuan untuk korban gempa.

Mohammad Rizwan menyatakan setelah gempa 7,8 skala richter melanda pada 25 April lalu, takmir seluruh masjid langsung berkumpul. Mereka mencari info adakah warga muslim yang jadi korban. Ternyata di seputar Kathmandu hanya ada dua warga tewas dan belasan cedera. Tapi mayoritas keluarga muslim selamat.

Oleh sebab itu, kini Masjid Jami menjadi pusat pengiriman bantuan logistik untuk korban gempa. Mayoritas adalah beras, air bersih, dan makanan siap saji. Tiga truk hilir mudik mengangkut logistik sepanjang kunjungan merdeka.com.

"Ini bantuan yang datang dari komunitas muslim Nepal. Kami mengirim ke manapun warga membutuhkan," kata Rizwan.

Tidaklah heran jika masjid-masjid di Nepal tidaklah runtuh oleh goncangan gempa, kokoh sekokoh Pemiliknya dan Ummatnya yang senantiasa menjadi bagian tangan di atas. (pkypiyungan/pahamilah)

Pahamilah Islam, Buddha Bantai Muslim di Myanmar, Muslim Bantu Buddha di Nepal



Pahamilah.com - Warga minoritas Muslim Rohingya dibunuh oleh ekstrimis Buddha di Myanmar. Para ekstrimis Budda terus melancarkan serangan sistematis terhadap umat Islam di wilayah Myanmar. Ribuan muslim dibunuh dengan berbagai cara dan lebih dari 120.000 orang digusur dari tanah mereka sendiri.

Namun di Nepal, saat terjadinya gempa dahsyat yang meluluhlantakan dan menimbulkan korban ribuan jiwa pada 25 April lalu, Umat Islam Nepal membantu warga Buddha dan Hindu (penduduk mayoritas Nepa) yang jadi korban.

Seperti diberitakan merdeka.com yang meliput langsung ke Nepal, seorang anggota takmir Masjid Jami Nepal Mohammad Rizwan mengatakan masjid-masjid yang selamat dari gempat menjadi pusat pengiriman bantuan untuk korban gempa.

Mohammad Rizwan menyatakan setelah gempa 7,8 skala richter melanda pada 25 April lalu, takmir seluruh masjid langsung berkumpul. Mereka mencari info adakah warga muslim yang jadi korban. Ternyata di seputar Kathmandu hanya ada dua warga tewas dan belasan cedera. Tapi mayoritas keluarga muslim selamat.

Oleh sebab itu, kini Masjid Jami menjadi pusat pengiriman bantuan logistik untuk korban gempa. Mayoritas adalah beras, air bersih, dan makanan siap saji. Tiga truk hilir mudik mengangkut logistik sepanjang kunjungan merdeka.com.

"Ini bantuan yang datang dari komunitas muslim Nepal. Kami mengirim ke manapun warga membutuhkan," kata Rizwan.

Tidaklah heran jika masjid-masjid di Nepal tidaklah runtuh oleh goncangan gempa, kokoh sekokoh Pemiliknya dan Ummatnya yang senantiasa menjadi bagian tangan di atas. (pkypiyungan/pahamilah)
Meliah Md Diah bersama si bungsu Abdul Rahmad Saud. 

Pahamilah.com - Kisah dari Kuala Nerang, Malaysia, menjadi bukti cinta dan pengorbanan dari seorang ibu. Meski pikun telah merayapi di usia senjanya, Meliah Md Diah (101 tahun) tak pernah lupa sedetik pun merawat si bungsu Abdul Rahman Saud (63 tahun) yang mengalami disabilitas.

Meliah bertekad akan mengurus Abdul Rahman sepanjang hidupnya. Meliah akan memberikan yang terbaik untuk Abdul Rahman yang tidak bisa bicara, berjalan atau menjalani hidup normal semenjak lahir.

''Anak saya sama sekali tidak pernah menjadi beban. Sejak ia masih bayi, saya yang memandikannya, menyuapinya dan mengenakannya pakaian,'' kata Meliah kepada Bernama seperti dikutip Thestar.

''Saya akan merawatnya sepanjang hidup saya,'' kata Meliah. ''Saya mencintainya, saya hanya ingin bersamanya.''

Meliah tidak pernah menyesal memiliki anak seperti Abdul Rahman yang memiliki keterbatasan fisik. Dia berdoa semoga diberi kesehatan dan panjang umur agar bisa merawat si bungsu Abdul Rahman.

Keponakan Meliah, Siti Jaleha Yunus (59), mengakui kisah hidup Meliah menjadi bukti pengorbanan seorang ibu. Meskipun daya ingatnya sudah mulai memburuk akibat penuaan, kata Siti, Meliah tidak pernah lupa dengan nama si bungsu dan tugas merawat si bungsu.

''Dia (Meliah) akan memanggil nama anaknya ketika tiba waktunya untuk makan atau mandi,'' kata Siti.

Siti bersama kerabatnya bergiliran memeriksa keadaan Meliah dan membantunya memasak. Kerabat juga ikut membantu Meliah mengurus Abdul Rahman.

Suami Meliah, Saud, telah meninggal sekitar 20 tahun lalu. Kakak-kakak Abdul Rahman --dua laki-laki dan satu perempuan-- meninggal di usia muda.

Kini tinggal Meliah bersama si bungsu Abdul Rahman. Di usianya yang semakin senja, Meliah yang mengandalkan dana bantuan pemerintah sebesar Rp 2,7 juta per bulan ini hanya punya satu keinginan: melihat si bungsu selalu tersenyum. (republika/pahamilah)

Subhanallah Dalam Usia 101 Tahun, Ibu Tetap Merawat Anaknya (63 Tahun) yang Disabilitas

Meliah Md Diah bersama si bungsu Abdul Rahmad Saud. 

Pahamilah.com - Kisah dari Kuala Nerang, Malaysia, menjadi bukti cinta dan pengorbanan dari seorang ibu. Meski pikun telah merayapi di usia senjanya, Meliah Md Diah (101 tahun) tak pernah lupa sedetik pun merawat si bungsu Abdul Rahman Saud (63 tahun) yang mengalami disabilitas.

Meliah bertekad akan mengurus Abdul Rahman sepanjang hidupnya. Meliah akan memberikan yang terbaik untuk Abdul Rahman yang tidak bisa bicara, berjalan atau menjalani hidup normal semenjak lahir.

''Anak saya sama sekali tidak pernah menjadi beban. Sejak ia masih bayi, saya yang memandikannya, menyuapinya dan mengenakannya pakaian,'' kata Meliah kepada Bernama seperti dikutip Thestar.

''Saya akan merawatnya sepanjang hidup saya,'' kata Meliah. ''Saya mencintainya, saya hanya ingin bersamanya.''

Meliah tidak pernah menyesal memiliki anak seperti Abdul Rahman yang memiliki keterbatasan fisik. Dia berdoa semoga diberi kesehatan dan panjang umur agar bisa merawat si bungsu Abdul Rahman.

Keponakan Meliah, Siti Jaleha Yunus (59), mengakui kisah hidup Meliah menjadi bukti pengorbanan seorang ibu. Meskipun daya ingatnya sudah mulai memburuk akibat penuaan, kata Siti, Meliah tidak pernah lupa dengan nama si bungsu dan tugas merawat si bungsu.

''Dia (Meliah) akan memanggil nama anaknya ketika tiba waktunya untuk makan atau mandi,'' kata Siti.

Siti bersama kerabatnya bergiliran memeriksa keadaan Meliah dan membantunya memasak. Kerabat juga ikut membantu Meliah mengurus Abdul Rahman.

Suami Meliah, Saud, telah meninggal sekitar 20 tahun lalu. Kakak-kakak Abdul Rahman --dua laki-laki dan satu perempuan-- meninggal di usia muda.

Kini tinggal Meliah bersama si bungsu Abdul Rahman. Di usianya yang semakin senja, Meliah yang mengandalkan dana bantuan pemerintah sebesar Rp 2,7 juta per bulan ini hanya punya satu keinginan: melihat si bungsu selalu tersenyum. (republika/pahamilah)

Pahamilah.com - Amerika Serikat pernah begitu bangga mengumumkan kepada dunia, bahwa mereka akhirnya bisa membunuh teroris paling licin di dunia, yakni Osama bin Laden.

Tapi, jurnalis AS, Seymour Hersh, baru-baru ini mengklaim Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, telah membohongi masyarakat dunia, soal kronologis pembunuhan Osama.

Menurut Seymour, pasukan Amerika sebenarnya tidak berperan banyak dalam aksi penyergapan pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, pada 2 Mei 2011 silam.

Seymour, yang pernah memenangkan penghargaan tertinggi di dunia jurnalistik, yakni Pulitzer ini, menyebut, pasukan AS hanya numpang tenar, karena sebenarnya, pasukan Pakistan yang paling berperan dalam penyergapan Osama tersebut.

Menurut Seymour Hersh, yang pernah bekerja di New York Times,orang-orang Pakistan sebenarnya sudah menangkap Osama bin Laden selama bertahun-tahun.

CIA, kata Seymour, juga berbohong soal operasi penyerangan Osama.

Menurut Seymour, CIA mengetahui lokasi Osama bukan dari hasil interogasi tahanan-tahanan Al Qaeda, melainkan dari informan asal Pakistan, yang berharap kecipratan hadiah 25 juta dolar AS, untuk reward penangkapan Osama.

Yang mengejutkan, Seymour juga menuding, pejabat AS, sudah melakukan 'deal' dengan pemerintahan Pakistan, agar nanti mereka bisa mengklaim bahwa Amerika-lah yang membunuh Osama.

Dan, Seymour menyebut, sebenarnya tidak ada kontak senjata antara pasukan Navi SEALS dengan anggota Al Qaeda selama penyergapan ini.

Osama, tewas dibunuh dengan satu tembakan saja. Dan, ketika itu, Osama tidak membawa senjata.

Hingga Seymour menulis kronologi pembunuhan ini, pihak Gedung Putih belum memberikan konfirmasi. (suryamalang.tribunnews/pahamilah)

Terbongkar, Kebohongan Amerika Tentang Penyergapan Osama bin Laden!


Pahamilah.com - Amerika Serikat pernah begitu bangga mengumumkan kepada dunia, bahwa mereka akhirnya bisa membunuh teroris paling licin di dunia, yakni Osama bin Laden.

Tapi, jurnalis AS, Seymour Hersh, baru-baru ini mengklaim Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, telah membohongi masyarakat dunia, soal kronologis pembunuhan Osama.

Menurut Seymour, pasukan Amerika sebenarnya tidak berperan banyak dalam aksi penyergapan pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, pada 2 Mei 2011 silam.

Seymour, yang pernah memenangkan penghargaan tertinggi di dunia jurnalistik, yakni Pulitzer ini, menyebut, pasukan AS hanya numpang tenar, karena sebenarnya, pasukan Pakistan yang paling berperan dalam penyergapan Osama tersebut.

Menurut Seymour Hersh, yang pernah bekerja di New York Times,orang-orang Pakistan sebenarnya sudah menangkap Osama bin Laden selama bertahun-tahun.

CIA, kata Seymour, juga berbohong soal operasi penyerangan Osama.

Menurut Seymour, CIA mengetahui lokasi Osama bukan dari hasil interogasi tahanan-tahanan Al Qaeda, melainkan dari informan asal Pakistan, yang berharap kecipratan hadiah 25 juta dolar AS, untuk reward penangkapan Osama.

Yang mengejutkan, Seymour juga menuding, pejabat AS, sudah melakukan 'deal' dengan pemerintahan Pakistan, agar nanti mereka bisa mengklaim bahwa Amerika-lah yang membunuh Osama.

Dan, Seymour menyebut, sebenarnya tidak ada kontak senjata antara pasukan Navi SEALS dengan anggota Al Qaeda selama penyergapan ini.

Osama, tewas dibunuh dengan satu tembakan saja. Dan, ketika itu, Osama tidak membawa senjata.

Hingga Seymour menulis kronologi pembunuhan ini, pihak Gedung Putih belum memberikan konfirmasi. (suryamalang.tribunnews/pahamilah)
Sarah, diusir dari kelas karena jilbab dan rok panjangnya

PARIS -- Seorang remaja pelajar di Prancis diusir dari kelas karena mengenakan rok dan jilbab. Pakaian itu dituding oleh sang guru, sebagai simbol terang-terangan agama Islam. Prancis masih memiliki ruang bias antara lembaga publik yang sekuler dengan populasi Muslim yang besar di sana.

Seorang guru di kota timur laut Charleville-Mezieres mengusir Muslim 15 tahun, Sarah, karena rok panjangnya, Rabu (29/4). Kendati demikian, sang murid membantah.

"Tidak ada yang istimewa dengan rok itu, itu sangat sederhana, tidak ada yang mencolok. Tidak ada tanda agama apapun," kata Sarah kepada surat kabar lokal L'Ardennais, dilansir France24.

Hukum Perancis melarang penggunaan simbol-simbol keagamaan seperti jilbab, serta kippa Yahudi dan salib. Sekolah-sekolah di Paris menyesuaikan nilai-nilai sekuler yang memisahkan antara agama dan negara.

Dinas pendidikan daerah setempat membenarkan peristiwa pengusiran tersebut. Mereka mengatakan bahwa mengenakan pakaian tertentu bisa menjadi bagian dari 'provokasi' agama.

Patrice Dutot, kepada Dinas pendidikan setempat berkilah, Sarah sebenarnya belum dikeluarkan dari kelas, tapi diminta untuk datang kembali dengan pakaian netral. Hanya saja, sang ayah tidak ingin anaknya itu kembali ke sekolah dengan kebijakan demikian. (republika/pahamilah)

karena Jilbab dan Rok Panjang Pelajar Muslim di Prancis Diusir dari Kelas

Sarah, diusir dari kelas karena jilbab dan rok panjangnya

PARIS -- Seorang remaja pelajar di Prancis diusir dari kelas karena mengenakan rok dan jilbab. Pakaian itu dituding oleh sang guru, sebagai simbol terang-terangan agama Islam. Prancis masih memiliki ruang bias antara lembaga publik yang sekuler dengan populasi Muslim yang besar di sana.

Seorang guru di kota timur laut Charleville-Mezieres mengusir Muslim 15 tahun, Sarah, karena rok panjangnya, Rabu (29/4). Kendati demikian, sang murid membantah.

"Tidak ada yang istimewa dengan rok itu, itu sangat sederhana, tidak ada yang mencolok. Tidak ada tanda agama apapun," kata Sarah kepada surat kabar lokal L'Ardennais, dilansir France24.

Hukum Perancis melarang penggunaan simbol-simbol keagamaan seperti jilbab, serta kippa Yahudi dan salib. Sekolah-sekolah di Paris menyesuaikan nilai-nilai sekuler yang memisahkan antara agama dan negara.

Dinas pendidikan daerah setempat membenarkan peristiwa pengusiran tersebut. Mereka mengatakan bahwa mengenakan pakaian tertentu bisa menjadi bagian dari 'provokasi' agama.

Patrice Dutot, kepada Dinas pendidikan setempat berkilah, Sarah sebenarnya belum dikeluarkan dari kelas, tapi diminta untuk datang kembali dengan pakaian netral. Hanya saja, sang ayah tidak ingin anaknya itu kembali ke sekolah dengan kebijakan demikian. (republika/pahamilah)
Muslimah Australia 

Pahamilah.com - Komisioner diskriminasi ras Tim Soutphommasane menentang keputusan tersebut kebijakan parlemen yang memberlakukan tidak adil Muslimah Australia. Dia menekankan setiap Muslim harus mendapatkan hak yang sama.

"Muslim Australia harus diperlakukan adil dan diperlukan setara seperti masyarakat lainnya. Jika terdapat kekhawatiran atas keselamatan atau keamanan publik, setiap pengunjung harus diwajibkan melalui pemeriksaan saat akan memasuki parlemen," ujar dia.

Komisioner hak asasi manusia Tim Wilson mengecam pengaturan keamanan baru tersebut karena memperlakukan sejumlah warga Australia secara berbeda. Dia mengatakan tidak ada pembenaran atas keputusan itu. Dia menambahkan memisahkan warga yang mengenakan penutup wajah di parlemen sangat tidak tepat dan tidak perlu.

Tidak lama setelah aturan baru itu beredar, pemimpin Partai Hijau Christine Milne mengatakan dalam akun Twitter-nya keputusan tersebut tidak bijaksana. "Baru saja tahu perempuan Muslim yang mengenai penutup wajah akan diarahkan ke bagian galeri untuk anak sekolah yang gaduh," kicaunya.

Pemimpin Partai Hijau pada Kamis pagi menulis surat kepada juru bicara parlemen Bronwyn Bishop dan senator Parry yang mendesak mereka menolak larangan burqa di Gedung Parlemen. Menurut mereka, hal tersebut merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai multikultural yang akan mengobarkan pemisahan kultural.

Milne menulis parlemen harus memimpin dengan mencontohkan dan menyatukan seluruh masyarakat. Australia tidak akan menjadi tempat yang lebih aman dengan memarjinalkan dan menyerang warga.

Dia melanjutkan, pemindaian keamanan telah diterapkan kepada semua orang yang memasuki Gedung Parlemen. Di bandara dan pengadilan protokol pemeriksaan keamanan telah dilakukan.

Dalam proses tersebut, Muslimah harus melepas sementara burqa yang dipakainya demi kepentingan identifikasi. Namun, dia menambahkan, kebijakan saat ini berusaha untuk secara permanen melarang burqa di Gedung Parlemen. "Hal itu benar-benar bertentangan dengan masyarakat multikultural dan kebebasan," ujar Milne. (republika/pahamilah)



Parlemen Australia Anggap Muslimah 'Bocah Nakal' Karena Bercadar

Muslimah Australia 

Pahamilah.com - Komisioner diskriminasi ras Tim Soutphommasane menentang keputusan tersebut kebijakan parlemen yang memberlakukan tidak adil Muslimah Australia. Dia menekankan setiap Muslim harus mendapatkan hak yang sama.

"Muslim Australia harus diperlakukan adil dan diperlukan setara seperti masyarakat lainnya. Jika terdapat kekhawatiran atas keselamatan atau keamanan publik, setiap pengunjung harus diwajibkan melalui pemeriksaan saat akan memasuki parlemen," ujar dia.

Komisioner hak asasi manusia Tim Wilson mengecam pengaturan keamanan baru tersebut karena memperlakukan sejumlah warga Australia secara berbeda. Dia mengatakan tidak ada pembenaran atas keputusan itu. Dia menambahkan memisahkan warga yang mengenakan penutup wajah di parlemen sangat tidak tepat dan tidak perlu.

Tidak lama setelah aturan baru itu beredar, pemimpin Partai Hijau Christine Milne mengatakan dalam akun Twitter-nya keputusan tersebut tidak bijaksana. "Baru saja tahu perempuan Muslim yang mengenai penutup wajah akan diarahkan ke bagian galeri untuk anak sekolah yang gaduh," kicaunya.

Pemimpin Partai Hijau pada Kamis pagi menulis surat kepada juru bicara parlemen Bronwyn Bishop dan senator Parry yang mendesak mereka menolak larangan burqa di Gedung Parlemen. Menurut mereka, hal tersebut merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai multikultural yang akan mengobarkan pemisahan kultural.

Milne menulis parlemen harus memimpin dengan mencontohkan dan menyatukan seluruh masyarakat. Australia tidak akan menjadi tempat yang lebih aman dengan memarjinalkan dan menyerang warga.

Dia melanjutkan, pemindaian keamanan telah diterapkan kepada semua orang yang memasuki Gedung Parlemen. Di bandara dan pengadilan protokol pemeriksaan keamanan telah dilakukan.

Dalam proses tersebut, Muslimah harus melepas sementara burqa yang dipakainya demi kepentingan identifikasi. Namun, dia menambahkan, kebijakan saat ini berusaha untuk secara permanen melarang burqa di Gedung Parlemen. "Hal itu benar-benar bertentangan dengan masyarakat multikultural dan kebebasan," ujar Milne. (republika/pahamilah)



 Kate Leaney

Pahamilah.com - Sebuah kampanye di media sosial muncul setelah peningkatan tindakan diskriminasi terhadap perempuan Muslim di Australia. Gerakan bernama Women in Solidarity (with) hijab mengajak seluruh perempuan, baik muslim maupun non-Muslim untuk mengenakan hijab.

Salah satu pendukung utama gerakan ini adalah aktivis pro kaum migran, Kate Laeny. Ia sendiri adalah seorang non-Muslim yang mengelola Welcome Centre di Adelaide. Lembaga ini adalah rumah bagi pengungsi, pencari suaka dan pendatang baru.

Ia menyatakan perempuan Muslim yang mengenakan hijab kini hidup dalam ketakutan. Karena mengenakan hijab sama dengan memperlihatkan keislamannya.

Ia pun tak hanya ikut gerakan WISH dan mengirimkan foto di twitter, tapi juga mengenakan hijab selama sepekan. Ternyata reaksinya sangat mengejutkan.

Seperti yang ia rasakan ketika berada di sebuah stasiun pengisian bahan bakar. Seseorang menanyakan apakah ia Muslim, ia kemudian mengatakan hanya menggunakan hijab. "Responsnya pun langsung mengatakan, apa yang kamu lakukan? Kamu terlihat seperti mereka (Muslim)."

Namun, ia mengakui respons paling agresif terlihat di media daring, seperti Twitter dan Facebook. Hanya karena mengenakan hijab ia pun langsung dituduh terkait teroris.

Aksi Leaney pun mendorong sebagian perempuan non-Muslim Australia melakukan hal yang sama. "Saya pikir semua warga Australia harus bersatu dan melakukan sesuatu untuk menunjukkan cinta yang bisa mengalahkan ketakutan," tutur dia, dikutip dari abc.net.au, Kamis (2/10) (republika/pahamilah)


Sepekan Kenakan Hijab, Ini Perasaan Non-Muslim Australia

 Kate Leaney

Pahamilah.com - Sebuah kampanye di media sosial muncul setelah peningkatan tindakan diskriminasi terhadap perempuan Muslim di Australia. Gerakan bernama Women in Solidarity (with) hijab mengajak seluruh perempuan, baik muslim maupun non-Muslim untuk mengenakan hijab.

Salah satu pendukung utama gerakan ini adalah aktivis pro kaum migran, Kate Laeny. Ia sendiri adalah seorang non-Muslim yang mengelola Welcome Centre di Adelaide. Lembaga ini adalah rumah bagi pengungsi, pencari suaka dan pendatang baru.

Ia menyatakan perempuan Muslim yang mengenakan hijab kini hidup dalam ketakutan. Karena mengenakan hijab sama dengan memperlihatkan keislamannya.

Ia pun tak hanya ikut gerakan WISH dan mengirimkan foto di twitter, tapi juga mengenakan hijab selama sepekan. Ternyata reaksinya sangat mengejutkan.

Seperti yang ia rasakan ketika berada di sebuah stasiun pengisian bahan bakar. Seseorang menanyakan apakah ia Muslim, ia kemudian mengatakan hanya menggunakan hijab. "Responsnya pun langsung mengatakan, apa yang kamu lakukan? Kamu terlihat seperti mereka (Muslim)."

Namun, ia mengakui respons paling agresif terlihat di media daring, seperti Twitter dan Facebook. Hanya karena mengenakan hijab ia pun langsung dituduh terkait teroris.

Aksi Leaney pun mendorong sebagian perempuan non-Muslim Australia melakukan hal yang sama. "Saya pikir semua warga Australia harus bersatu dan melakukan sesuatu untuk menunjukkan cinta yang bisa mengalahkan ketakutan," tutur dia, dikutip dari abc.net.au, Kamis (2/10) (republika/pahamilah)


Nadine Morano 

Pahamilah.com - Mantan Menteri Urusan Keluarga Prancis, Nadine Morano, mengatakan sudah menjadi kewajiban wanita Perancis untuk memakai bikini di pantai. Oleh karena itu ia meminta agar budaya itu dihormati.

Media The Independent mengutip pernyataan Morano yang mengatakan, ia melihat seorang wanita muslim duduk di kursi pinggir pantai dengan mengenakan jilbab, baju lengan panjang, serta celana panjang. Ia menganggap hal itu tidak sesuai dengan budaya Prancis.

"Ketika Anda memilih datang ke negara sekuler seperti Prancis, Anda punya kewajiban menghormati budaya kami dan kebebasan para wanita. Atau Anda pergi saja," tulis Morano di akun Facebook dia.

Dia mempublikasikan gambar buram seorang wanita berjilbab duduk di pantai ketika dia berlibur akhir pekan. Ia juga mempublikasikan sebuah foto yang diambil tahun 1950-an dan 1960-an yang menunjukkan simbol seksual Brigitte Bardot mengenakan bikini.

Postingan ini mendapat komentar dari seorang blogger, Fouzia Rakza Bouzaoui. Ia mengatakan, Morano sebaiknya lebih mengkhawatirkan 20.000 kasus kekerasan seksual yang terjadi tiap tahun ketimbang berbicara tentang wanita yang mungkin tidak ia kenal, yang mungkin telah menentukan pilihan hidupnya sendiri. (republika/pahamilah)

Muslimah Prancis Diwajibkan Pakai Bikini Kalau di Pantai

Nadine Morano 

Pahamilah.com - Mantan Menteri Urusan Keluarga Prancis, Nadine Morano, mengatakan sudah menjadi kewajiban wanita Perancis untuk memakai bikini di pantai. Oleh karena itu ia meminta agar budaya itu dihormati.

Media The Independent mengutip pernyataan Morano yang mengatakan, ia melihat seorang wanita muslim duduk di kursi pinggir pantai dengan mengenakan jilbab, baju lengan panjang, serta celana panjang. Ia menganggap hal itu tidak sesuai dengan budaya Prancis.

"Ketika Anda memilih datang ke negara sekuler seperti Prancis, Anda punya kewajiban menghormati budaya kami dan kebebasan para wanita. Atau Anda pergi saja," tulis Morano di akun Facebook dia.

Dia mempublikasikan gambar buram seorang wanita berjilbab duduk di pantai ketika dia berlibur akhir pekan. Ia juga mempublikasikan sebuah foto yang diambil tahun 1950-an dan 1960-an yang menunjukkan simbol seksual Brigitte Bardot mengenakan bikini.

Postingan ini mendapat komentar dari seorang blogger, Fouzia Rakza Bouzaoui. Ia mengatakan, Morano sebaiknya lebih mengkhawatirkan 20.000 kasus kekerasan seksual yang terjadi tiap tahun ketimbang berbicara tentang wanita yang mungkin tidak ia kenal, yang mungkin telah menentukan pilihan hidupnya sendiri. (republika/pahamilah)

Israel-AS

Pahamilah.com - Sebanyak 313 Yahudi korban selamat serta keturunan korban selamat dan tewas dari genosida Nazi ikut menandatangani surat berikut yang ditulis untuk menanggapi manipulasi Elie Wiesel tentang "Genosida Nazi" untuk membenarkan serangan zionis "Israel" terhadap Gaza:

"Sebagai korban Yahudi yang selamat serta keturunan korban selamat dan tewas genosida Nazi, kita secara tegas mengutuk pembantaian warga Palestina di Gaza dan pendudukan berkelanjutan dan kolonisasi historis Palestina. Kami mengutuk Amerika Serikat karena memberi dana 'Israel' untuk melancarkan serangan, dan negara-negara Barat pada umumnya karena menggunakan otot diplomatik untuk melindungi 'Israel' dari jerata hukum. Genosida bermula di tengah kebungkaman dunia."

"Kami kuatir dengan dehumanisasi ekstrim, rasis dari warga Palestina di tengah kawanan 'Israel', yang telah mencapai demam puncak. Di 'Israel' (wilayah pendudukan Palestina), politisi dan pakar di The Times of Israel dan The Jerusalem Post telah menyerukan secara terbuka untuk melakukan genosida warga Palestina dan sayap kanan 'Israel' yang mengadopsi lencana Neo-Nazi."

"Selain itu, kami muak dan marah terhadap penyalahgunaan Elie Wiesel terhadap sejarah kami di halaman-halaman [tulisannya] untuk mempromosikan kebohongan terang-terangan yang digunakan untuk membenarkan yang tidak dapat dibenarkan: upaya habis-habisan 'Israel' untuk menghancurkan Gaza dan pembunuhan hampir 2000 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak. Tidak ada yang dapat membenarkan pengeboman tempat penampungan PBB, rumah tinggal, rumah sakit, dan universitas. Tidak ada yang dapat membenarkan merampas listrik dan air dari orang-orang."

"Kita harus meningkatkan suara kolektif dan menggunakan kekuatan kolektif untuk mengakhiri semua bentuk rasisme, termasuk genosida rakyat Palestina. Kami menyerukan segera diakhirinya pengepungan dan blokade terhadap Gaza. Kami menyerukan boikot ekonomi, budaya, dan akademis penuh terhadap 'Israel'."

"Jangan pernah lagi" harus berarti "JANGAN PERNAH LAGI BAGI SIAPAPUN!"

Berikut adalah link yang memuat nama-nama warga Yahudi di seantero dunia (yang pernah menjadi korban kekejaman rezim fasis Nazi Jerman) yang menandatangani surat kutukan tersebut:
http://uprootedpalestinians.wordpress.com/2014/08/17/over-300-survivors-and-descendants-of-survivors-of-victims-of-the-nazi-genocide-condemn-israels-assault-on-gaza/  (islamtimes.pahamilah)

313 Yahudi Korban Nazi Kutuk Pendudukan & Agresi Zionis

Israel-AS

Pahamilah.com - Sebanyak 313 Yahudi korban selamat serta keturunan korban selamat dan tewas dari genosida Nazi ikut menandatangani surat berikut yang ditulis untuk menanggapi manipulasi Elie Wiesel tentang "Genosida Nazi" untuk membenarkan serangan zionis "Israel" terhadap Gaza:

"Sebagai korban Yahudi yang selamat serta keturunan korban selamat dan tewas genosida Nazi, kita secara tegas mengutuk pembantaian warga Palestina di Gaza dan pendudukan berkelanjutan dan kolonisasi historis Palestina. Kami mengutuk Amerika Serikat karena memberi dana 'Israel' untuk melancarkan serangan, dan negara-negara Barat pada umumnya karena menggunakan otot diplomatik untuk melindungi 'Israel' dari jerata hukum. Genosida bermula di tengah kebungkaman dunia."

"Kami kuatir dengan dehumanisasi ekstrim, rasis dari warga Palestina di tengah kawanan 'Israel', yang telah mencapai demam puncak. Di 'Israel' (wilayah pendudukan Palestina), politisi dan pakar di The Times of Israel dan The Jerusalem Post telah menyerukan secara terbuka untuk melakukan genosida warga Palestina dan sayap kanan 'Israel' yang mengadopsi lencana Neo-Nazi."

"Selain itu, kami muak dan marah terhadap penyalahgunaan Elie Wiesel terhadap sejarah kami di halaman-halaman [tulisannya] untuk mempromosikan kebohongan terang-terangan yang digunakan untuk membenarkan yang tidak dapat dibenarkan: upaya habis-habisan 'Israel' untuk menghancurkan Gaza dan pembunuhan hampir 2000 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak. Tidak ada yang dapat membenarkan pengeboman tempat penampungan PBB, rumah tinggal, rumah sakit, dan universitas. Tidak ada yang dapat membenarkan merampas listrik dan air dari orang-orang."

"Kita harus meningkatkan suara kolektif dan menggunakan kekuatan kolektif untuk mengakhiri semua bentuk rasisme, termasuk genosida rakyat Palestina. Kami menyerukan segera diakhirinya pengepungan dan blokade terhadap Gaza. Kami menyerukan boikot ekonomi, budaya, dan akademis penuh terhadap 'Israel'."

"Jangan pernah lagi" harus berarti "JANGAN PERNAH LAGI BAGI SIAPAPUN!"

Berikut adalah link yang memuat nama-nama warga Yahudi di seantero dunia (yang pernah menjadi korban kekejaman rezim fasis Nazi Jerman) yang menandatangani surat kutukan tersebut:
http://uprootedpalestinians.wordpress.com/2014/08/17/over-300-survivors-and-descendants-of-survivors-of-victims-of-the-nazi-genocide-condemn-israels-assault-on-gaza/  (islamtimes.pahamilah)

Gaza, dalam serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Pejabat itu, yang berbicara kepada AFP, mengkonfirmasi delegasi telah "diperintahkan untuk kembali dari Kairo" dalam menanggapi dugaan serangan roket yang datang hanya tujuh jam sebelum berakhirnya perpanjangan gencatan senjata 24 jam yang berakhir pada tengah malam.

Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan Israel tidak lagi terikat oleh perjanjian gencatan senjata, setelah tiga roket yang ditembakkan dari Gaza menyerang Israel selatan. Asap mengepul di atas Kota Gaza, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan militer di Gaza, menyusul dugaan serangan roket.

Israel dan Palestina telah berjuang untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan yang berlangsung ditengahi Mesir sebelum perpanjangan gencatan senjata Gaza sehari habis.
Seorang juru bicara militer menyatakan bahwa roket mendarat di daerah terbuka di dekat kota Beersheba dan tidak ada laporan tentang korban.

Kepala delegasi Palestina untuk negosiasi langsung dengan Israel di Kairo memperingatkan bahwa kekerasan bisa meledak kembali jika mereka gagal.

Setelah menit terakhir perjanjian terhenti pada Senin (18/8) untuk memperpanjang hingga 24 jam, sampai 2100 GMT pada hari Selasa (19/8), tenggat waktu untuk mencapai gencatan senjata, Azzam al-Ahmad, pemimpin senior gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan ada "tidak ada kemajuan pada titik apapun "dalam pembicaraan.

Palestina menuntut diakhirinya blokade Mesir dan Israel dari Jalur Gaza yang melumpuhkan secara ekonomi, di mana Israel melancarkan serangan pada tanggal 8 Juli.

Para pejabat Palestina mengadakan pertemuan lagi pada hari Selasa (19/8) dengan mediator Mesir.

Kesepakatan bisa membuka jalan bagi mengalirkan bantuan rekonstruksi untuk ke Jalur Gaza, di mana ribuan rumah telah hancur akibat konflik dan PBB mengatakan 425.000 orang telah mengungsi.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan korban tewas warga Gaza sejumlah 2016 dan mengatakan sebagian besar warga sipil anak anak, wilayah pesisir yang padat penduduk.

Gencatan senjata terbaru adalah yang ketiga dalam 10 hari tatkala perang itu terhenti. Ini diikuti gencatan senjata lima hari yang berakhir pada 2100 GMT pada hari Senin (18/8). (islamtimes/pahamilah)

Israel Tarik Tim Gencatan Senjata Gaza dari Kairo

Gaza, dalam serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Pejabat itu, yang berbicara kepada AFP, mengkonfirmasi delegasi telah "diperintahkan untuk kembali dari Kairo" dalam menanggapi dugaan serangan roket yang datang hanya tujuh jam sebelum berakhirnya perpanjangan gencatan senjata 24 jam yang berakhir pada tengah malam.

Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan Israel tidak lagi terikat oleh perjanjian gencatan senjata, setelah tiga roket yang ditembakkan dari Gaza menyerang Israel selatan. Asap mengepul di atas Kota Gaza, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan militer di Gaza, menyusul dugaan serangan roket.

Israel dan Palestina telah berjuang untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan yang berlangsung ditengahi Mesir sebelum perpanjangan gencatan senjata Gaza sehari habis.
Seorang juru bicara militer menyatakan bahwa roket mendarat di daerah terbuka di dekat kota Beersheba dan tidak ada laporan tentang korban.

Kepala delegasi Palestina untuk negosiasi langsung dengan Israel di Kairo memperingatkan bahwa kekerasan bisa meledak kembali jika mereka gagal.

Setelah menit terakhir perjanjian terhenti pada Senin (18/8) untuk memperpanjang hingga 24 jam, sampai 2100 GMT pada hari Selasa (19/8), tenggat waktu untuk mencapai gencatan senjata, Azzam al-Ahmad, pemimpin senior gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan ada "tidak ada kemajuan pada titik apapun "dalam pembicaraan.

Palestina menuntut diakhirinya blokade Mesir dan Israel dari Jalur Gaza yang melumpuhkan secara ekonomi, di mana Israel melancarkan serangan pada tanggal 8 Juli.

Para pejabat Palestina mengadakan pertemuan lagi pada hari Selasa (19/8) dengan mediator Mesir.

Kesepakatan bisa membuka jalan bagi mengalirkan bantuan rekonstruksi untuk ke Jalur Gaza, di mana ribuan rumah telah hancur akibat konflik dan PBB mengatakan 425.000 orang telah mengungsi.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan korban tewas warga Gaza sejumlah 2016 dan mengatakan sebagian besar warga sipil anak anak, wilayah pesisir yang padat penduduk.

Gencatan senjata terbaru adalah yang ketiga dalam 10 hari tatkala perang itu terhenti. Ini diikuti gencatan senjata lima hari yang berakhir pada 2100 GMT pada hari Senin (18/8). (islamtimes/pahamilah)

Drone Hamas 

Pahamilah.com - Pasukan Al Qassam yang merupakan sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas berhasil meluncurkan tiga jenis drone alias pesawat tanpa awak sehingga mengejutkan Israel dan dunia.

Keseluruhan drone tersebut seratus persen buatan insinyur-insinyur dari Hamas. Hal trsebut membuktikan, para insinyur Qassam mampu memproduksi peralatan tempur berteknologi canggih.

Menurut keterangan yang bersumber dari Al Qassam, tepatnya bulan lalu, drone yang diberi nama 'Ababil I' itu melakukan operasi-operasi rahasia hingga ke Tel Aviv.

Drone bahkan berhasil memata-matai Kantor Kementerian Urusan Perang Israel untuk waktu yang cukup lama tanpa dapat dideteksi oleh sistem pertahanan dan pengamanan kementerian.

''Ada tiga jenis Ababil I yang telah diluncurkan Al Qassam yakni A1A untuk misi pengintaian, A1B untuk misi penyerangan dan A1C untuk misi pemboman bunuh diri,'' ujar Brigade Al Qassam dalam sebuah pernyataan militer pada hari ke delapan perang Asf Al Ma’kul petengahan Juli yang lalu.

Selain itu, Al Qassam mengklaim, pesawat-pesawat  drone-nya telah membuat kebingungan para prajurit, para komandan, pimpinan militer Israel maupun membingungkan petinggi-petinggi negara Israel. (republika/pahamilah)

Penjajah Israel Bingung, Hamas Juga Punya Drone Canggih

Drone Hamas 

Pahamilah.com - Pasukan Al Qassam yang merupakan sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas berhasil meluncurkan tiga jenis drone alias pesawat tanpa awak sehingga mengejutkan Israel dan dunia.

Keseluruhan drone tersebut seratus persen buatan insinyur-insinyur dari Hamas. Hal trsebut membuktikan, para insinyur Qassam mampu memproduksi peralatan tempur berteknologi canggih.

Menurut keterangan yang bersumber dari Al Qassam, tepatnya bulan lalu, drone yang diberi nama 'Ababil I' itu melakukan operasi-operasi rahasia hingga ke Tel Aviv.

Drone bahkan berhasil memata-matai Kantor Kementerian Urusan Perang Israel untuk waktu yang cukup lama tanpa dapat dideteksi oleh sistem pertahanan dan pengamanan kementerian.

''Ada tiga jenis Ababil I yang telah diluncurkan Al Qassam yakni A1A untuk misi pengintaian, A1B untuk misi penyerangan dan A1C untuk misi pemboman bunuh diri,'' ujar Brigade Al Qassam dalam sebuah pernyataan militer pada hari ke delapan perang Asf Al Ma’kul petengahan Juli yang lalu.

Selain itu, Al Qassam mengklaim, pesawat-pesawat  drone-nya telah membuat kebingungan para prajurit, para komandan, pimpinan militer Israel maupun membingungkan petinggi-petinggi negara Israel. (republika/pahamilah)

ISIL di Iraq

Pahamilah.com - AS diam-diam mendukung kelompok teroris ISIS di Irak untuk "mengacaukan" negara ini sebagai bagian dari strategi "de-stabilisaasi " dan eksploitasi sumber minyak, ungkap seorang analis geo-politik di Missouri.

Peringatan terbaru pejabat senior AS bahwa militan ISIS menimbulkan ancaman bagi Barat adalah "kebohongan besar" dan taktik menakut-nakuti demi mempengaruhi opini publik, kata Dean Henderson, seorang kolumnis di Veterans Today.

Munculnya ISIS dan keuntungan yang bisa cepat diraih di Suriah serta Irak telah dirancang  pemerintahan Presiden Barack Obama, paparnya pada Press TV, Senin (11/8/14).

AS mengacau pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki karena akhir-akhir ini ia belum bertindak seperti yang mereka inginkan. Jadi mereka mengirim pesan untuknya, lanjut Henderson.

Pemerintahan Obama juga berusaha membagi Irak menjadi wilayah yang lebih kecil untuk melemahkan dan mempermudah kontrol. "Ini semua sangat strategis. AS mendukung ISIS di Suriah, mendukung mereka di Irak ... itu semua bagian dari rencana mereka."

Pada hari Kamis (7/8), Obama mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap ISIS. Sehari kemudian, ia berjanji operasi akan berlangsung selama "diperlukan" untuk mencegah kemajuan teroris di Irak utara, di mana para diplomat Amerika bertugas.

Serangan udara Amerika di Irak utara bisa memprovokasi kelompok teroris untuk menyerang AS, para ahli dan pejabat memperingatkan.

"Sejujurnya saya pikir itu ibarat asap dan cermin. Kami dihujani cerita menakutkan...di Amerika, disini akhir-akhir ini, baik itu Ebola atau ISIS atau apa pun. Sekarang mereka tampaknya benar-benar ingin menakut-nakuti orang, merusak keseimbangan semua orang," kata Henderson. (pahamilah/islamtimes)

Diam-diam, AS Dukung ISIS Hancurkan Irak

ISIL di Iraq

Pahamilah.com - AS diam-diam mendukung kelompok teroris ISIS di Irak untuk "mengacaukan" negara ini sebagai bagian dari strategi "de-stabilisaasi " dan eksploitasi sumber minyak, ungkap seorang analis geo-politik di Missouri.

Peringatan terbaru pejabat senior AS bahwa militan ISIS menimbulkan ancaman bagi Barat adalah "kebohongan besar" dan taktik menakut-nakuti demi mempengaruhi opini publik, kata Dean Henderson, seorang kolumnis di Veterans Today.

Munculnya ISIS dan keuntungan yang bisa cepat diraih di Suriah serta Irak telah dirancang  pemerintahan Presiden Barack Obama, paparnya pada Press TV, Senin (11/8/14).

AS mengacau pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki karena akhir-akhir ini ia belum bertindak seperti yang mereka inginkan. Jadi mereka mengirim pesan untuknya, lanjut Henderson.

Pemerintahan Obama juga berusaha membagi Irak menjadi wilayah yang lebih kecil untuk melemahkan dan mempermudah kontrol. "Ini semua sangat strategis. AS mendukung ISIS di Suriah, mendukung mereka di Irak ... itu semua bagian dari rencana mereka."

Pada hari Kamis (7/8), Obama mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap ISIS. Sehari kemudian, ia berjanji operasi akan berlangsung selama "diperlukan" untuk mencegah kemajuan teroris di Irak utara, di mana para diplomat Amerika bertugas.

Serangan udara Amerika di Irak utara bisa memprovokasi kelompok teroris untuk menyerang AS, para ahli dan pejabat memperingatkan.

"Sejujurnya saya pikir itu ibarat asap dan cermin. Kami dihujani cerita menakutkan...di Amerika, disini akhir-akhir ini, baik itu Ebola atau ISIS atau apa pun. Sekarang mereka tampaknya benar-benar ingin menakut-nakuti orang, merusak keseimbangan semua orang," kata Henderson. (pahamilah/islamtimes)

Riyad al-Malki - Menlu Palestina

Pahamilah.com - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki mengatakan, kejahatan perang Israel di Gaza akan terbukti setelah penyelidikan dilakukan oleh komisi PBB.

Dalam sebuah wawancara di ibukota Venezuela, Caracas pada Selasa (12/8/14), ia mengatakan komisi ini akan berusaha keras membongkar kejahatan perang Tel Aviv dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang di Gaza.

Malki mencatat, warga Palestina akan bekerja sama dengan komisi tersebut.

Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza sejak 8 Juli lalu. Ribuan tentara Israel kemudian melancarkan invasi darat ke sana sembilan hari kemudian.

Lebih dari 1.940 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan hampir 10.000 terluka dalam perang yang dikobarkan Israel. (pahamilah/islamtimes)

Menlu Palestina: Penyelidikan PBB akan Bongkar Kejahatan Israel

Riyad al-Malki - Menlu Palestina

Pahamilah.com - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki mengatakan, kejahatan perang Israel di Gaza akan terbukti setelah penyelidikan dilakukan oleh komisi PBB.

Dalam sebuah wawancara di ibukota Venezuela, Caracas pada Selasa (12/8/14), ia mengatakan komisi ini akan berusaha keras membongkar kejahatan perang Tel Aviv dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang di Gaza.

Malki mencatat, warga Palestina akan bekerja sama dengan komisi tersebut.

Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza sejak 8 Juli lalu. Ribuan tentara Israel kemudian melancarkan invasi darat ke sana sembilan hari kemudian.

Lebih dari 1.940 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan hampir 10.000 terluka dalam perang yang dikobarkan Israel. (pahamilah/islamtimes)

Serangan udara Zionis Isrel di Gaza yang terkepung

Pahamilah.com - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam "kejahatan perang" rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Kelompok yang beraggotakan 56 negara itu merilis pernyataan setelah pertemuan tingkat menteri di kota Jeddah Saudi. Mereka sangat mengutuk kekuatan pendudukan (Zionis) atas kejahatan perang yang terus berlangsung di Palestina.

"Israel harus segera menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina dan memikul tanggung jawab politik serta hukum atas kejahatan perang [yang dilakukannya]," kata OKI.

Menteri Luar Negeri Saudi, Saud al-Faisal dalam pertemuan itu mengatakkan, kesepakatan damai dengan Palestina adalah satu-satunya cara bagi Tel Aviv untuk bertahan hidup.

OKI juga menyerukan pertemuan donor untuk rekonstruksi Gaza yang hancur lebur karena serangan rezim Israel. (pahamilah/islamtimes)


OKI Kecam Kejahatan Perang Penjajah Israel

Serangan udara Zionis Isrel di Gaza yang terkepung

Pahamilah.com - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam "kejahatan perang" rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Kelompok yang beraggotakan 56 negara itu merilis pernyataan setelah pertemuan tingkat menteri di kota Jeddah Saudi. Mereka sangat mengutuk kekuatan pendudukan (Zionis) atas kejahatan perang yang terus berlangsung di Palestina.

"Israel harus segera menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina dan memikul tanggung jawab politik serta hukum atas kejahatan perang [yang dilakukannya]," kata OKI.

Menteri Luar Negeri Saudi, Saud al-Faisal dalam pertemuan itu mengatakkan, kesepakatan damai dengan Palestina adalah satu-satunya cara bagi Tel Aviv untuk bertahan hidup.

OKI juga menyerukan pertemuan donor untuk rekonstruksi Gaza yang hancur lebur karena serangan rezim Israel. (pahamilah/islamtimes)


Gaza, dibawah serangan militer Zionis Israel

Pahamilah.com - Seorang pejabat Israel mengatakan, pembicaraan tidak langsung yang sedang berlangsung antara delegasi Israel dan Palestina di Kairo tak meraih  kemajuan apapun.

"Kesenjangan masih sangat luas. Belum ada kemajuan dalam negosiasi," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, Selasa (12/8/14).

Komentar itu muncul lepas pembicaraan yang diperantarai Mesir memasuki hari kedua. Sementara gencatan senjata 72 jam kedua masih berjalan.

Negosiasi bertujuan mencapai gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza yang terkepung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan akan membahas pembicaraan Kairo dengan kabinet keamanan nanti pada Selasa sore (12/8). Tapi pertemuan itu dibatalkan, media melaporkan.

Sehari sebelumnya, seorang pejabat Palestina di Kairo mengatakan pembicaraan hari pertama berlangsung hampir 10 jam. "Negosiasi sangat serius," ujarnya. "Pertemuan (Selasa) akan sangat penting," tambahnya sambil berharap pembicaraan dapat menyelesaikan masalah-masalah penting seperti blokade tujuh tahun Israel di Gaza. (pahamilah/islamtimes)


Pembicaraan Israel-Hamas Stagnan

Gaza, dibawah serangan militer Zionis Israel

Pahamilah.com - Seorang pejabat Israel mengatakan, pembicaraan tidak langsung yang sedang berlangsung antara delegasi Israel dan Palestina di Kairo tak meraih  kemajuan apapun.

"Kesenjangan masih sangat luas. Belum ada kemajuan dalam negosiasi," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, Selasa (12/8/14).

Komentar itu muncul lepas pembicaraan yang diperantarai Mesir memasuki hari kedua. Sementara gencatan senjata 72 jam kedua masih berjalan.

Negosiasi bertujuan mencapai gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza yang terkepung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan akan membahas pembicaraan Kairo dengan kabinet keamanan nanti pada Selasa sore (12/8). Tapi pertemuan itu dibatalkan, media melaporkan.

Sehari sebelumnya, seorang pejabat Palestina di Kairo mengatakan pembicaraan hari pertama berlangsung hampir 10 jam. "Negosiasi sangat serius," ujarnya. "Pertemuan (Selasa) akan sangat penting," tambahnya sambil berharap pembicaraan dapat menyelesaikan masalah-masalah penting seperti blokade tujuh tahun Israel di Gaza. (pahamilah/islamtimes)


Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London - (Foto: Alalam)

Pahamilah.com - Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London, Paris, dan Cape Town, untuk mengutuk agresi berdarah Israel di Jalur Gaza, dan menuntut pemerintah masing-masing menentang keras pembantaian yang dilakukan negara Yahudi itu.

Di London, Palestinian Solidarity Campign mengatakan lebih 150 ribu orang berpawai di pusat kota London, Sabtu (9/8). Ini adalah demonstrasi terbesar ketiga untuk Gaza dalam empat pekan terakhir.

Demonstran berkumpul di Oxford Street, berpawai ke depan Kedubes AS dan ke Hyde Park, seraya berteriak Free, Free Palestine, dan membentangkan spanduk; Inggris, Berhentilah Mempersenjatai Israel.

Di Paris, puluhan ribu orang ambil bagian dalam demo menuntut penghentian agresi Israel, yang membuat kepolisian Prancis menurunkan ribuan personelnya.

Di Cape Town, demonstran pro-Palestina menyebut di jalan-jalan seraya mengutuk pembantaian yang dilakukan Israel terhadap anak-anak dan warga sipil. (inilah/pahamilah)

London, Paris, Cape Town di landa Demo Anti Israel

Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London - (Foto: Alalam)

Pahamilah.com - Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London, Paris, dan Cape Town, untuk mengutuk agresi berdarah Israel di Jalur Gaza, dan menuntut pemerintah masing-masing menentang keras pembantaian yang dilakukan negara Yahudi itu.

Di London, Palestinian Solidarity Campign mengatakan lebih 150 ribu orang berpawai di pusat kota London, Sabtu (9/8). Ini adalah demonstrasi terbesar ketiga untuk Gaza dalam empat pekan terakhir.

Demonstran berkumpul di Oxford Street, berpawai ke depan Kedubes AS dan ke Hyde Park, seraya berteriak Free, Free Palestine, dan membentangkan spanduk; Inggris, Berhentilah Mempersenjatai Israel.

Di Paris, puluhan ribu orang ambil bagian dalam demo menuntut penghentian agresi Israel, yang membuat kepolisian Prancis menurunkan ribuan personelnya.

Di Cape Town, demonstran pro-Palestina menyebut di jalan-jalan seraya mengutuk pembantaian yang dilakukan Israel terhadap anak-anak dan warga sipil. (inilah/pahamilah)

Osama Hamdan - (Foto: Middleeastmonitor)

Pahamilah.com - Osama Hamdan, diplomat senior Hamas, berjanji mengobarkan perang di wilayah Israel sebagai balasan atas pemboman terus-menerus.

"Keseimbangan kekuatan darat telah berubah," ujar Hamdan dalam pidato pertemuan Gerakan Tauhid dan Islah di Rabat, ibu kota Maroko.

"Kami mampu menyusul lebih dalam ke Israel, dan menyerang pos-pos militer Yahudi," lanjutnya.

Hamas, masih menurut Hamdan, mengalami peningkatan pesat dan mencatat pencapaian signifikan kendati dikhianati hampir seluruh negara Arab. Pejuang Hamas membuat Israel mengalami kerugian besar selama 29 hari perang.

"Delegasi Palestina di Kairo beranggotan seluruh faksi. Palestina kembali bersatu," ujar Hamdan.

Ia juga mengatakan pemboman Israel di Gaza adalah satu-satunya cara melemahkan proyek nasional Palestina, dan menghancurkan harapan rakyat akan kebebasan Palestina.

"Pertempuran di Jalur Gaza adalah bukti bahwa perang adalah satu-satunya cara membebaskan Jerusalem," Hamdan mengakhiri. (inilah/pahamilah)

Hamas Berjanji Akan Kobarkan Perang di Wilayah Israel

Osama Hamdan - (Foto: Middleeastmonitor)

Pahamilah.com - Osama Hamdan, diplomat senior Hamas, berjanji mengobarkan perang di wilayah Israel sebagai balasan atas pemboman terus-menerus.

"Keseimbangan kekuatan darat telah berubah," ujar Hamdan dalam pidato pertemuan Gerakan Tauhid dan Islah di Rabat, ibu kota Maroko.

"Kami mampu menyusul lebih dalam ke Israel, dan menyerang pos-pos militer Yahudi," lanjutnya.

Hamas, masih menurut Hamdan, mengalami peningkatan pesat dan mencatat pencapaian signifikan kendati dikhianati hampir seluruh negara Arab. Pejuang Hamas membuat Israel mengalami kerugian besar selama 29 hari perang.

"Delegasi Palestina di Kairo beranggotan seluruh faksi. Palestina kembali bersatu," ujar Hamdan.

Ia juga mengatakan pemboman Israel di Gaza adalah satu-satunya cara melemahkan proyek nasional Palestina, dan menghancurkan harapan rakyat akan kebebasan Palestina.

"Pertempuran di Jalur Gaza adalah bukti bahwa perang adalah satu-satunya cara membebaskan Jerusalem," Hamdan mengakhiri. (inilah/pahamilah)

 Iklan Hamas

Pahamilah.com - Mingguan terkemuka milik News Corp, Times, menolak untuk menerbitkan iklan yang menyudutkan Hamas sebagai pembunuh anak-anak. Padahal, banyak media mainstream lainnya sudah memuat iklan yang ditulis oleh peraih nobel, Elie Wiesel tersebut.

Times menolak memuat iklan tersebut karena isinya terkesan sangat dipaksakan."Ini akan menyebabkan perhatian mendalam kepada pembaca Times,"ungkap pernyataan resmi dari surat kabar tersebut seperti dikutip oleh Newyork Observer.

Iklan tersebut disponsori oleh organisasi bernama 'This World: The Values Network', sebuah institusi yang didirikan oleh seorang Rabi ortodoks, yakni Rabi Shmuley Boteach. Iklan tersebut juga dimuat di beberapa harian AS terkemuka, yakni Washington Post, New York Times, The Guardian, hingga Wall Street Journal.

Sementara, salah satu media asal Inggris The Guardian, yang turut memuat iklan tersebut, berdalih jika adanya iklan itu demi memenuhi hak kebebasan berpendapat.

"The Guardian mungkin beralihan kiri. Tapi kami percaya dengan kebebasan pendapat dan membiarkan pembaca kami untuk mendengarkan suara dari peraih nobel tentang isu yang sangat penting,"ujar pernyataan resmi dari harian tersebut. (republika/pahamilah)

 

Isi Dipaksakan, Times Tolak Iklan 'Hamas Korbankan Anak-Anak'

 Iklan Hamas

Pahamilah.com - Mingguan terkemuka milik News Corp, Times, menolak untuk menerbitkan iklan yang menyudutkan Hamas sebagai pembunuh anak-anak. Padahal, banyak media mainstream lainnya sudah memuat iklan yang ditulis oleh peraih nobel, Elie Wiesel tersebut.

Times menolak memuat iklan tersebut karena isinya terkesan sangat dipaksakan."Ini akan menyebabkan perhatian mendalam kepada pembaca Times,"ungkap pernyataan resmi dari surat kabar tersebut seperti dikutip oleh Newyork Observer.

Iklan tersebut disponsori oleh organisasi bernama 'This World: The Values Network', sebuah institusi yang didirikan oleh seorang Rabi ortodoks, yakni Rabi Shmuley Boteach. Iklan tersebut juga dimuat di beberapa harian AS terkemuka, yakni Washington Post, New York Times, The Guardian, hingga Wall Street Journal.

Sementara, salah satu media asal Inggris The Guardian, yang turut memuat iklan tersebut, berdalih jika adanya iklan itu demi memenuhi hak kebebasan berpendapat.

"The Guardian mungkin beralihan kiri. Tapi kami percaya dengan kebebasan pendapat dan membiarkan pembaca kami untuk mendengarkan suara dari peraih nobel tentang isu yang sangat penting,"ujar pernyataan resmi dari harian tersebut. (republika/pahamilah)

 

ISIL, mengeksekusi rakyat sipil di Iraq

Pahamilah.com - Kolumnis Amerika, Allen Roland mengatakan Amerika menyerang kelompok ISIS yang binaan sendiri dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintahan Obama menyerang "pemberontak yang kami berdayakan" katanya tentang serangan udara AS baru-baru terhadap ISIS di Irak.

Ia juga mencatat, "Sebagian besar pengeboman Irak sekarang pada dasarnya dilakukan  AS," kata Roland Press TV, hari Minggu (10/8/14).

Ia  juga menanggapi pernyataan Senator Lindsey Graham bahwa ekstremis kelompok Takfiri ISIS menimbulkan ancaman nyata untuk Amerika. Roland mengatakan, ada banyak fakta tentang perang Irak yang tidak dimengerti oleh publik Amerika. Menurutnya, ada masalah lebih besar yang dipertaruhkan di sini.

Ia melanjutkan, perang Irak pada dasarnya dilancarkan oleh mantan wakil presiden AS Dick Cheney. "Itu selalu kembali ke Dick Cheney dan 9/11. Kita mendapat beberapa informasi bahwa ini adalah perang Cheney, Irak adalah benar-benar perang Cheney," kata Roland.

Amerika pekan lalu meluncurkan serangan udara terhadap teroris ISIS yang merebut wilayah barat dan utara Irak. (islamtimes/pahamilah)

Kolumnis Amerika: AS Serang ISIS, Teroris Binaan Sendiri

ISIL, mengeksekusi rakyat sipil di Iraq

Pahamilah.com - Kolumnis Amerika, Allen Roland mengatakan Amerika menyerang kelompok ISIS yang binaan sendiri dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintahan Obama menyerang "pemberontak yang kami berdayakan" katanya tentang serangan udara AS baru-baru terhadap ISIS di Irak.

Ia juga mencatat, "Sebagian besar pengeboman Irak sekarang pada dasarnya dilakukan  AS," kata Roland Press TV, hari Minggu (10/8/14).

Ia  juga menanggapi pernyataan Senator Lindsey Graham bahwa ekstremis kelompok Takfiri ISIS menimbulkan ancaman nyata untuk Amerika. Roland mengatakan, ada banyak fakta tentang perang Irak yang tidak dimengerti oleh publik Amerika. Menurutnya, ada masalah lebih besar yang dipertaruhkan di sini.

Ia melanjutkan, perang Irak pada dasarnya dilancarkan oleh mantan wakil presiden AS Dick Cheney. "Itu selalu kembali ke Dick Cheney dan 9/11. Kita mendapat beberapa informasi bahwa ini adalah perang Cheney, Irak adalah benar-benar perang Cheney," kata Roland.

Amerika pekan lalu meluncurkan serangan udara terhadap teroris ISIS yang merebut wilayah barat dan utara Irak. (islamtimes/pahamilah)

Keadaan di RS Shifa, Gaza Palestina

Pahamilah.com - Rumah sakit dan tenaga medis di Jalur Gaza tengah berjuang menghadapi kekurangan obat-obatan karena begitu banyak warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel, Press TV melaporkan.

Lebih dari 1.900 orang sejauh ini tewas dan hampir 10.000 lainnya terluka dalam agresi militer Israel di Gaza yang bermula 8 Juli lalu.

Lepas gencatan senjata hari Jum'at, koresponden Press TV di Gaza melaoporkan tujuh warga Palestina tewas pada hari Minggu (10/8).

Rumah Sakit di Gaza terus menerima pasien, kebanyakan dari mereka anak-anak. Sebagian besar mereka menderita luka bakar akibat ledakan. Beberapa anak-anak juga menderita trauma.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan, saat ini, sekitar 75 % pasien yang terluka membutuhkan amputasi. Sementara ratusan operasi medis terpaksa dibatalkan agar dokter bisa menangani kasus-kasus darurat yang terus melonjak. (islamtimes/pahamilah)


Rumah Sakit Gaza: 75 Persen Pasien Terluka Membutuhkan Amputasi

Keadaan di RS Shifa, Gaza Palestina

Pahamilah.com - Rumah sakit dan tenaga medis di Jalur Gaza tengah berjuang menghadapi kekurangan obat-obatan karena begitu banyak warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel, Press TV melaporkan.

Lebih dari 1.900 orang sejauh ini tewas dan hampir 10.000 lainnya terluka dalam agresi militer Israel di Gaza yang bermula 8 Juli lalu.

Lepas gencatan senjata hari Jum'at, koresponden Press TV di Gaza melaoporkan tujuh warga Palestina tewas pada hari Minggu (10/8).

Rumah Sakit di Gaza terus menerima pasien, kebanyakan dari mereka anak-anak. Sebagian besar mereka menderita luka bakar akibat ledakan. Beberapa anak-anak juga menderita trauma.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan, saat ini, sekitar 75 % pasien yang terluka membutuhkan amputasi. Sementara ratusan operasi medis terpaksa dibatalkan agar dokter bisa menangani kasus-kasus darurat yang terus melonjak. (islamtimes/pahamilah)


Sayeeda Warsi, mantan Menteri Inggris

Pahamilah.com - Mantan menteri luar negeri Inggris, Sayeeda Warsi mengatakan pejabat Inggris gagal meredakan konflik di Jalur Gaza sambil menyeru embargo senjata terhadap Israel.

Dalam wawancara Minggu (10/8/14) dengan media Inggris, Warsi menegaskan Kanselir George Osborne dan tokoh politik Michael Gove gagal menggunakan hubungan "sangat, sangat dekat" mereka dengan Tel Aviv untuk menghentikan konflik.

Selain itu, Warsi membela keputusannya untuk mundur dan mengatakan, sejak lama ia ingin bebas dari kegiatan politik dan hidup dengan dirinya sendiri.

Mantan menteri kabinet itu juga menolak pernyataan Osborne bahwa pengunduran dirinya "tidak perlu". "Tindakan saya tidak akan perlu jika dia sudah melakukan apa yang harus dilakukannya; menelpon orang-orang yang sangat dekat dengannya dan berkata, 'Anda tak perlu meraih tujuan dengan menghancurkan pembangkit listrik, rumah, sekolah dan membunuh anak-anak di pantai (Gaza)," kata Warsi.

Ia juga menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan mendesak pemerintah Perdana Menteri David Cameron untuk "mengakui Palestina sebagai sebuah negara."

Warsi menegaskan, lagkah Inggris  tidak mengakui negara Palestina pada tahn 2012 dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB merupakan sebuah masalah.

"Tidak ada gunanya kita berbicara tentang solusi dua negara jika kita tidak melakukan hal-hal sederhana seperti mengakui Palestina...di PBB," kata Warsi.

Pada 5 Agustus lalu, Warsi, menteri wanita Muslim pertama di Inggris, mengundurkan diri karena kegagalan moral Cameron mengutuk kekejaman rezim Israel yang berlangsung di Gaza. (islamtimes/pahamilah)

Mantan Menlu Inggris Kutuk Pejabat Inggris atas Perang Gaza

Sayeeda Warsi, mantan Menteri Inggris

Pahamilah.com - Mantan menteri luar negeri Inggris, Sayeeda Warsi mengatakan pejabat Inggris gagal meredakan konflik di Jalur Gaza sambil menyeru embargo senjata terhadap Israel.

Dalam wawancara Minggu (10/8/14) dengan media Inggris, Warsi menegaskan Kanselir George Osborne dan tokoh politik Michael Gove gagal menggunakan hubungan "sangat, sangat dekat" mereka dengan Tel Aviv untuk menghentikan konflik.

Selain itu, Warsi membela keputusannya untuk mundur dan mengatakan, sejak lama ia ingin bebas dari kegiatan politik dan hidup dengan dirinya sendiri.

Mantan menteri kabinet itu juga menolak pernyataan Osborne bahwa pengunduran dirinya "tidak perlu". "Tindakan saya tidak akan perlu jika dia sudah melakukan apa yang harus dilakukannya; menelpon orang-orang yang sangat dekat dengannya dan berkata, 'Anda tak perlu meraih tujuan dengan menghancurkan pembangkit listrik, rumah, sekolah dan membunuh anak-anak di pantai (Gaza)," kata Warsi.

Ia juga menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan mendesak pemerintah Perdana Menteri David Cameron untuk "mengakui Palestina sebagai sebuah negara."

Warsi menegaskan, lagkah Inggris  tidak mengakui negara Palestina pada tahn 2012 dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB merupakan sebuah masalah.

"Tidak ada gunanya kita berbicara tentang solusi dua negara jika kita tidak melakukan hal-hal sederhana seperti mengakui Palestina...di PBB," kata Warsi.

Pada 5 Agustus lalu, Warsi, menteri wanita Muslim pertama di Inggris, mengundurkan diri karena kegagalan moral Cameron mengutuk kekejaman rezim Israel yang berlangsung di Gaza. (islamtimes/pahamilah)