middle ad
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Nadine Morano 

Pahamilah.com - Mantan Menteri Urusan Keluarga Prancis, Nadine Morano, mengatakan sudah menjadi kewajiban wanita Perancis untuk memakai bikini di pantai. Oleh karena itu ia meminta agar budaya itu dihormati.

Media The Independent mengutip pernyataan Morano yang mengatakan, ia melihat seorang wanita muslim duduk di kursi pinggir pantai dengan mengenakan jilbab, baju lengan panjang, serta celana panjang. Ia menganggap hal itu tidak sesuai dengan budaya Prancis.

"Ketika Anda memilih datang ke negara sekuler seperti Prancis, Anda punya kewajiban menghormati budaya kami dan kebebasan para wanita. Atau Anda pergi saja," tulis Morano di akun Facebook dia.

Dia mempublikasikan gambar buram seorang wanita berjilbab duduk di pantai ketika dia berlibur akhir pekan. Ia juga mempublikasikan sebuah foto yang diambil tahun 1950-an dan 1960-an yang menunjukkan simbol seksual Brigitte Bardot mengenakan bikini.

Postingan ini mendapat komentar dari seorang blogger, Fouzia Rakza Bouzaoui. Ia mengatakan, Morano sebaiknya lebih mengkhawatirkan 20.000 kasus kekerasan seksual yang terjadi tiap tahun ketimbang berbicara tentang wanita yang mungkin tidak ia kenal, yang mungkin telah menentukan pilihan hidupnya sendiri. (republika/pahamilah)

Muslimah Prancis Diwajibkan Pakai Bikini Kalau di Pantai

Nadine Morano 

Pahamilah.com - Mantan Menteri Urusan Keluarga Prancis, Nadine Morano, mengatakan sudah menjadi kewajiban wanita Perancis untuk memakai bikini di pantai. Oleh karena itu ia meminta agar budaya itu dihormati.

Media The Independent mengutip pernyataan Morano yang mengatakan, ia melihat seorang wanita muslim duduk di kursi pinggir pantai dengan mengenakan jilbab, baju lengan panjang, serta celana panjang. Ia menganggap hal itu tidak sesuai dengan budaya Prancis.

"Ketika Anda memilih datang ke negara sekuler seperti Prancis, Anda punya kewajiban menghormati budaya kami dan kebebasan para wanita. Atau Anda pergi saja," tulis Morano di akun Facebook dia.

Dia mempublikasikan gambar buram seorang wanita berjilbab duduk di pantai ketika dia berlibur akhir pekan. Ia juga mempublikasikan sebuah foto yang diambil tahun 1950-an dan 1960-an yang menunjukkan simbol seksual Brigitte Bardot mengenakan bikini.

Postingan ini mendapat komentar dari seorang blogger, Fouzia Rakza Bouzaoui. Ia mengatakan, Morano sebaiknya lebih mengkhawatirkan 20.000 kasus kekerasan seksual yang terjadi tiap tahun ketimbang berbicara tentang wanita yang mungkin tidak ia kenal, yang mungkin telah menentukan pilihan hidupnya sendiri. (republika/pahamilah)

Bocah Palestina

Pahamilah.com - Siapa yang tidak kenal Jeffrey Goldberg. Jurnalis gaek keturunan Yahudi ini memang bukan sosok sembarangan. Selain sudah makan asam garam di dunia kewartanan, veteran Angkatan Bersenjata Israel yang ikut berbagai perang itu adalah salah satu tangki pemikir elit rezim Zionis Israel hingga hari ini. Berbagai tulisannya dipandang mencerminkan suara autentik “negara” Yahudi di media massa AS.

Dalam liputan utama sepanjang 12 halaman di majalah The Atlantic enam tahun silam, Jeffrey Goldberg menyoroti kemungkinan bertahannya Israel di kawasan Timur Tengah. Dalam artikel panjang itu, Godlberg memulai tulisannya dengan rangkaian pertanyaan: “Bagaimana Israel bisa bertahan hidup 60 tahun lagi di belahan dunia yang sudah membesarkan kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas? Bagaimana Israel bisa berkembang bila angkatan bersenjatanya tak bisa mengalahkan gerombolan kecil para peluncur roket (Hizbullah)? Bukankah penumpukan begitu banyak orang Yahudi di tempat yang demikian sempit—hingga dapat menimbulkan klaustrofobia—di kawasan dunia paling bergejolak itu justru melemahkan daya tahan masyarakat Yahudi?”

Godlberg tampaknya berusaha menjawab berbagai kegalauan eksistensial rezim zionis Israel, sembari menimbang ancaman internal yang—menurutnya—terus berusaha menggagalkan solusi dua negara. “Saya khawatir. Kalian bisa mencoba bertahan dari ancaman luar sebaik mungkin, tapi kalian juga harus waspada dengan ancaman dari dalam,” tulis Goldberg. “Saya benar-benar khawatir terhadap masa 10 sampai 15 tahun Israel di depan. Saya khawatir dengan delegitimasi, dan delegitimasi adalah proses yang (masyarakat) Israel sendiri bisa ikut serta melakukannya,” imbuhnya.

Goldberg melanjutkan, “Kalangan Yahudi Amerika khususnya harus menyadari bahwa segala sesuatunya sangat rapuh.” Lantas, Goldberg menekankan bahwa mengajukan pertanyaan terbesar (yaitu yang menyangkut masa depan eksistensi Israel) adalah baik, meski tak pernah memberi jawaban yang jelas.

Apa yang disampaikan Goldberg 6 tahun silam itu, tepatnya Mei 2008, tampaknya terus menghantui elit politik dan militer zionis. Bagaimana tidak? Negara yang berdiri di atas tanah milik bangsa lain itu kini sedang berada di pusaran torpedo yang dahsyat. Dua tiga negara yang tampak begitu kuat dan berakar dalam ribuan tahun lamanya, seperti Mesir, Irak dan Suriah, bisa mendadak oleng, apatah lagi negara buatan yang ditanam oleh rezim penjajah yang datang nun jauh dari berbagai belahan dunia.

Ketakutan dan kegelisahan zionis ini dapat kita lihat setiap hari dari serangkaian analisis dan komentar media massa mereka sendiri. Hampir setiap hari barang satu dua pemikir Yahudi yang mulai mempertanyakan makna dan maslahat kehadiran negara khusus kaum Yahudi di tengah-tengah lingkungan yang sama sekali menolaknya. Kian hari kian jelas bahwa negara Yahudi bernama Israel ibarat minyak di tengah puluhan juta liter danau yang tak mampu bercampur dengannya.

Kegelisahan eksistensial itu makin kuat seiring kegagalan Israel menginvasi Jalur Gaza sejak 2008-09 silam. PM Benjamin Netanyahu dan sebagian besar elit Israel tahu persis bahwa mereka tak bisa berbuat banyak menghadapi faksi-faksi perlawanan Palestina, terutama yang berada di Gaza. Israel tak lagi punya pasukan yang bisa seenaknya diminta menginvasi Gaza—apalagi Lebanon Selatan. Masa-masa itu telah berlalu tanpa mungkin kembali lagi. Rezim zionis ini sadar sepenuhnya bahwa tidak ada solusi baginya saat ini kecuali lewat negosiasi dengan pihak Palestina.

Ketakmampuan militernya melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza merupakan bukti kegagalan, kelemahan, kegamangan dan inkompetensi militer yang serius. Kerusakan dan kehancuran infrastruktur serta pembantaian ribuan warga Gaza tidak dapat menutupi kegagalan militer dalam arti strategisnya. Padahal, Israel adalah negara yang telah dan tetap wajib berdiri di atas supremasi militer.

Hasan Hijazi, pengamat Israel asal Lebanon, menyimpulkan bahwa para pengamat dan analis Israel hampir semuanya sepakat bahwa aksi militer Israel di Gaza tidak mampu mengubah situasi nyata di medan laga, terutama akibat kegagalan serangan udara dan ketakmampuan melancarkan serangan darat. Dia menambahkan bahwa para analis zionis yakin bahwa solusi bagi kegagalan militer tersebut hanyalah negosiasi dengan pihak Palestina. Dan itu artinya tak ada kemenangan militer bagi Israel—sesuatu yang sangat berbahaya bagi kelangsungan eksistensi negara palsu yang berdiri di atas doktrin supremasi militer ini.

Hijazi menyatakan bahwa popularitas kubu Menlu Avigdor Lieberman yang menolak kompromi dan negosiasi dengan “teroris Gaza” belakangan terus merosot tajam. Netanyahu yang semula dianggap tergolong kubu garis keras juga berangsur melunak. Ada banyak kekhawatiran yang tumbuh di lingkaran dalam kekuasaan saat ini. Selain kegagalan militer Israel meriah kemenangan yang telak dan desisif, kemenangan militer Suriah memukul mundur gerombolan pemberontak teroris dari berbagai wilayahnya juga menambah kecemasan yang serius.

Sebagian besar analis Israel saat ini condong pada pendapat bahwa Israel tidak lagi memiliki supremasi militer atas lawan-lawannya, dan karenanya harus sadar bahwa jalur diplomasi, pembicaraan dan negosiasi adalah satu-satunya yang tersedia. Serangan militer merawak rambang ke Jalur Gaza sejak Juli silam kembali mengingatkan banyak elit zionis pada prediksi Jeffrey Goldberg 6 tahun lalu. Bahwa ide Israel bakal lenyap atau setidaknya luruh dari peta kawasan dan berganti menjadi sebuah negara asli bernama Palestina dengan segala konsekuensi suka-duka berbagi tanah dengan penduduk yang ada di sana bukan lagi suatu kemustahilan.

Kemerdekaan Palestina seutuhnya, yang membentang dari Laut Tengah hingga Sungai Yordania, tak lagi dapat dianggap sebagai isapan jempol belaka. Cita-cita itu kini telah menjadi harapan yang di depan mata. (islamtimes/pahamilah)


Jeffrey Goldberg: Kemerdekaan Palestina bukan Isapan Jempol

Bocah Palestina

Pahamilah.com - Siapa yang tidak kenal Jeffrey Goldberg. Jurnalis gaek keturunan Yahudi ini memang bukan sosok sembarangan. Selain sudah makan asam garam di dunia kewartanan, veteran Angkatan Bersenjata Israel yang ikut berbagai perang itu adalah salah satu tangki pemikir elit rezim Zionis Israel hingga hari ini. Berbagai tulisannya dipandang mencerminkan suara autentik “negara” Yahudi di media massa AS.

Dalam liputan utama sepanjang 12 halaman di majalah The Atlantic enam tahun silam, Jeffrey Goldberg menyoroti kemungkinan bertahannya Israel di kawasan Timur Tengah. Dalam artikel panjang itu, Godlberg memulai tulisannya dengan rangkaian pertanyaan: “Bagaimana Israel bisa bertahan hidup 60 tahun lagi di belahan dunia yang sudah membesarkan kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas? Bagaimana Israel bisa berkembang bila angkatan bersenjatanya tak bisa mengalahkan gerombolan kecil para peluncur roket (Hizbullah)? Bukankah penumpukan begitu banyak orang Yahudi di tempat yang demikian sempit—hingga dapat menimbulkan klaustrofobia—di kawasan dunia paling bergejolak itu justru melemahkan daya tahan masyarakat Yahudi?”

Godlberg tampaknya berusaha menjawab berbagai kegalauan eksistensial rezim zionis Israel, sembari menimbang ancaman internal yang—menurutnya—terus berusaha menggagalkan solusi dua negara. “Saya khawatir. Kalian bisa mencoba bertahan dari ancaman luar sebaik mungkin, tapi kalian juga harus waspada dengan ancaman dari dalam,” tulis Goldberg. “Saya benar-benar khawatir terhadap masa 10 sampai 15 tahun Israel di depan. Saya khawatir dengan delegitimasi, dan delegitimasi adalah proses yang (masyarakat) Israel sendiri bisa ikut serta melakukannya,” imbuhnya.

Goldberg melanjutkan, “Kalangan Yahudi Amerika khususnya harus menyadari bahwa segala sesuatunya sangat rapuh.” Lantas, Goldberg menekankan bahwa mengajukan pertanyaan terbesar (yaitu yang menyangkut masa depan eksistensi Israel) adalah baik, meski tak pernah memberi jawaban yang jelas.

Apa yang disampaikan Goldberg 6 tahun silam itu, tepatnya Mei 2008, tampaknya terus menghantui elit politik dan militer zionis. Bagaimana tidak? Negara yang berdiri di atas tanah milik bangsa lain itu kini sedang berada di pusaran torpedo yang dahsyat. Dua tiga negara yang tampak begitu kuat dan berakar dalam ribuan tahun lamanya, seperti Mesir, Irak dan Suriah, bisa mendadak oleng, apatah lagi negara buatan yang ditanam oleh rezim penjajah yang datang nun jauh dari berbagai belahan dunia.

Ketakutan dan kegelisahan zionis ini dapat kita lihat setiap hari dari serangkaian analisis dan komentar media massa mereka sendiri. Hampir setiap hari barang satu dua pemikir Yahudi yang mulai mempertanyakan makna dan maslahat kehadiran negara khusus kaum Yahudi di tengah-tengah lingkungan yang sama sekali menolaknya. Kian hari kian jelas bahwa negara Yahudi bernama Israel ibarat minyak di tengah puluhan juta liter danau yang tak mampu bercampur dengannya.

Kegelisahan eksistensial itu makin kuat seiring kegagalan Israel menginvasi Jalur Gaza sejak 2008-09 silam. PM Benjamin Netanyahu dan sebagian besar elit Israel tahu persis bahwa mereka tak bisa berbuat banyak menghadapi faksi-faksi perlawanan Palestina, terutama yang berada di Gaza. Israel tak lagi punya pasukan yang bisa seenaknya diminta menginvasi Gaza—apalagi Lebanon Selatan. Masa-masa itu telah berlalu tanpa mungkin kembali lagi. Rezim zionis ini sadar sepenuhnya bahwa tidak ada solusi baginya saat ini kecuali lewat negosiasi dengan pihak Palestina.

Ketakmampuan militernya melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza merupakan bukti kegagalan, kelemahan, kegamangan dan inkompetensi militer yang serius. Kerusakan dan kehancuran infrastruktur serta pembantaian ribuan warga Gaza tidak dapat menutupi kegagalan militer dalam arti strategisnya. Padahal, Israel adalah negara yang telah dan tetap wajib berdiri di atas supremasi militer.

Hasan Hijazi, pengamat Israel asal Lebanon, menyimpulkan bahwa para pengamat dan analis Israel hampir semuanya sepakat bahwa aksi militer Israel di Gaza tidak mampu mengubah situasi nyata di medan laga, terutama akibat kegagalan serangan udara dan ketakmampuan melancarkan serangan darat. Dia menambahkan bahwa para analis zionis yakin bahwa solusi bagi kegagalan militer tersebut hanyalah negosiasi dengan pihak Palestina. Dan itu artinya tak ada kemenangan militer bagi Israel—sesuatu yang sangat berbahaya bagi kelangsungan eksistensi negara palsu yang berdiri di atas doktrin supremasi militer ini.

Hijazi menyatakan bahwa popularitas kubu Menlu Avigdor Lieberman yang menolak kompromi dan negosiasi dengan “teroris Gaza” belakangan terus merosot tajam. Netanyahu yang semula dianggap tergolong kubu garis keras juga berangsur melunak. Ada banyak kekhawatiran yang tumbuh di lingkaran dalam kekuasaan saat ini. Selain kegagalan militer Israel meriah kemenangan yang telak dan desisif, kemenangan militer Suriah memukul mundur gerombolan pemberontak teroris dari berbagai wilayahnya juga menambah kecemasan yang serius.

Sebagian besar analis Israel saat ini condong pada pendapat bahwa Israel tidak lagi memiliki supremasi militer atas lawan-lawannya, dan karenanya harus sadar bahwa jalur diplomasi, pembicaraan dan negosiasi adalah satu-satunya yang tersedia. Serangan militer merawak rambang ke Jalur Gaza sejak Juli silam kembali mengingatkan banyak elit zionis pada prediksi Jeffrey Goldberg 6 tahun lalu. Bahwa ide Israel bakal lenyap atau setidaknya luruh dari peta kawasan dan berganti menjadi sebuah negara asli bernama Palestina dengan segala konsekuensi suka-duka berbagi tanah dengan penduduk yang ada di sana bukan lagi suatu kemustahilan.

Kemerdekaan Palestina seutuhnya, yang membentang dari Laut Tengah hingga Sungai Yordania, tak lagi dapat dianggap sebagai isapan jempol belaka. Cita-cita itu kini telah menjadi harapan yang di depan mata. (islamtimes/pahamilah)


Israel-AS

Pahamilah.com - Sebanyak 313 Yahudi korban selamat serta keturunan korban selamat dan tewas dari genosida Nazi ikut menandatangani surat berikut yang ditulis untuk menanggapi manipulasi Elie Wiesel tentang "Genosida Nazi" untuk membenarkan serangan zionis "Israel" terhadap Gaza:

"Sebagai korban Yahudi yang selamat serta keturunan korban selamat dan tewas genosida Nazi, kita secara tegas mengutuk pembantaian warga Palestina di Gaza dan pendudukan berkelanjutan dan kolonisasi historis Palestina. Kami mengutuk Amerika Serikat karena memberi dana 'Israel' untuk melancarkan serangan, dan negara-negara Barat pada umumnya karena menggunakan otot diplomatik untuk melindungi 'Israel' dari jerata hukum. Genosida bermula di tengah kebungkaman dunia."

"Kami kuatir dengan dehumanisasi ekstrim, rasis dari warga Palestina di tengah kawanan 'Israel', yang telah mencapai demam puncak. Di 'Israel' (wilayah pendudukan Palestina), politisi dan pakar di The Times of Israel dan The Jerusalem Post telah menyerukan secara terbuka untuk melakukan genosida warga Palestina dan sayap kanan 'Israel' yang mengadopsi lencana Neo-Nazi."

"Selain itu, kami muak dan marah terhadap penyalahgunaan Elie Wiesel terhadap sejarah kami di halaman-halaman [tulisannya] untuk mempromosikan kebohongan terang-terangan yang digunakan untuk membenarkan yang tidak dapat dibenarkan: upaya habis-habisan 'Israel' untuk menghancurkan Gaza dan pembunuhan hampir 2000 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak. Tidak ada yang dapat membenarkan pengeboman tempat penampungan PBB, rumah tinggal, rumah sakit, dan universitas. Tidak ada yang dapat membenarkan merampas listrik dan air dari orang-orang."

"Kita harus meningkatkan suara kolektif dan menggunakan kekuatan kolektif untuk mengakhiri semua bentuk rasisme, termasuk genosida rakyat Palestina. Kami menyerukan segera diakhirinya pengepungan dan blokade terhadap Gaza. Kami menyerukan boikot ekonomi, budaya, dan akademis penuh terhadap 'Israel'."

"Jangan pernah lagi" harus berarti "JANGAN PERNAH LAGI BAGI SIAPAPUN!"

Berikut adalah link yang memuat nama-nama warga Yahudi di seantero dunia (yang pernah menjadi korban kekejaman rezim fasis Nazi Jerman) yang menandatangani surat kutukan tersebut:
http://uprootedpalestinians.wordpress.com/2014/08/17/over-300-survivors-and-descendants-of-survivors-of-victims-of-the-nazi-genocide-condemn-israels-assault-on-gaza/  (islamtimes.pahamilah)

313 Yahudi Korban Nazi Kutuk Pendudukan & Agresi Zionis

Israel-AS

Pahamilah.com - Sebanyak 313 Yahudi korban selamat serta keturunan korban selamat dan tewas dari genosida Nazi ikut menandatangani surat berikut yang ditulis untuk menanggapi manipulasi Elie Wiesel tentang "Genosida Nazi" untuk membenarkan serangan zionis "Israel" terhadap Gaza:

"Sebagai korban Yahudi yang selamat serta keturunan korban selamat dan tewas genosida Nazi, kita secara tegas mengutuk pembantaian warga Palestina di Gaza dan pendudukan berkelanjutan dan kolonisasi historis Palestina. Kami mengutuk Amerika Serikat karena memberi dana 'Israel' untuk melancarkan serangan, dan negara-negara Barat pada umumnya karena menggunakan otot diplomatik untuk melindungi 'Israel' dari jerata hukum. Genosida bermula di tengah kebungkaman dunia."

"Kami kuatir dengan dehumanisasi ekstrim, rasis dari warga Palestina di tengah kawanan 'Israel', yang telah mencapai demam puncak. Di 'Israel' (wilayah pendudukan Palestina), politisi dan pakar di The Times of Israel dan The Jerusalem Post telah menyerukan secara terbuka untuk melakukan genosida warga Palestina dan sayap kanan 'Israel' yang mengadopsi lencana Neo-Nazi."

"Selain itu, kami muak dan marah terhadap penyalahgunaan Elie Wiesel terhadap sejarah kami di halaman-halaman [tulisannya] untuk mempromosikan kebohongan terang-terangan yang digunakan untuk membenarkan yang tidak dapat dibenarkan: upaya habis-habisan 'Israel' untuk menghancurkan Gaza dan pembunuhan hampir 2000 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak. Tidak ada yang dapat membenarkan pengeboman tempat penampungan PBB, rumah tinggal, rumah sakit, dan universitas. Tidak ada yang dapat membenarkan merampas listrik dan air dari orang-orang."

"Kita harus meningkatkan suara kolektif dan menggunakan kekuatan kolektif untuk mengakhiri semua bentuk rasisme, termasuk genosida rakyat Palestina. Kami menyerukan segera diakhirinya pengepungan dan blokade terhadap Gaza. Kami menyerukan boikot ekonomi, budaya, dan akademis penuh terhadap 'Israel'."

"Jangan pernah lagi" harus berarti "JANGAN PERNAH LAGI BAGI SIAPAPUN!"

Berikut adalah link yang memuat nama-nama warga Yahudi di seantero dunia (yang pernah menjadi korban kekejaman rezim fasis Nazi Jerman) yang menandatangani surat kutukan tersebut:
http://uprootedpalestinians.wordpress.com/2014/08/17/over-300-survivors-and-descendants-of-survivors-of-victims-of-the-nazi-genocide-condemn-israels-assault-on-gaza/  (islamtimes.pahamilah)

Gaza, dalam serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Pejabat itu, yang berbicara kepada AFP, mengkonfirmasi delegasi telah "diperintahkan untuk kembali dari Kairo" dalam menanggapi dugaan serangan roket yang datang hanya tujuh jam sebelum berakhirnya perpanjangan gencatan senjata 24 jam yang berakhir pada tengah malam.

Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan Israel tidak lagi terikat oleh perjanjian gencatan senjata, setelah tiga roket yang ditembakkan dari Gaza menyerang Israel selatan. Asap mengepul di atas Kota Gaza, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan militer di Gaza, menyusul dugaan serangan roket.

Israel dan Palestina telah berjuang untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan yang berlangsung ditengahi Mesir sebelum perpanjangan gencatan senjata Gaza sehari habis.
Seorang juru bicara militer menyatakan bahwa roket mendarat di daerah terbuka di dekat kota Beersheba dan tidak ada laporan tentang korban.

Kepala delegasi Palestina untuk negosiasi langsung dengan Israel di Kairo memperingatkan bahwa kekerasan bisa meledak kembali jika mereka gagal.

Setelah menit terakhir perjanjian terhenti pada Senin (18/8) untuk memperpanjang hingga 24 jam, sampai 2100 GMT pada hari Selasa (19/8), tenggat waktu untuk mencapai gencatan senjata, Azzam al-Ahmad, pemimpin senior gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan ada "tidak ada kemajuan pada titik apapun "dalam pembicaraan.

Palestina menuntut diakhirinya blokade Mesir dan Israel dari Jalur Gaza yang melumpuhkan secara ekonomi, di mana Israel melancarkan serangan pada tanggal 8 Juli.

Para pejabat Palestina mengadakan pertemuan lagi pada hari Selasa (19/8) dengan mediator Mesir.

Kesepakatan bisa membuka jalan bagi mengalirkan bantuan rekonstruksi untuk ke Jalur Gaza, di mana ribuan rumah telah hancur akibat konflik dan PBB mengatakan 425.000 orang telah mengungsi.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan korban tewas warga Gaza sejumlah 2016 dan mengatakan sebagian besar warga sipil anak anak, wilayah pesisir yang padat penduduk.

Gencatan senjata terbaru adalah yang ketiga dalam 10 hari tatkala perang itu terhenti. Ini diikuti gencatan senjata lima hari yang berakhir pada 2100 GMT pada hari Senin (18/8). (islamtimes/pahamilah)

Israel Tarik Tim Gencatan Senjata Gaza dari Kairo

Gaza, dalam serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Pejabat itu, yang berbicara kepada AFP, mengkonfirmasi delegasi telah "diperintahkan untuk kembali dari Kairo" dalam menanggapi dugaan serangan roket yang datang hanya tujuh jam sebelum berakhirnya perpanjangan gencatan senjata 24 jam yang berakhir pada tengah malam.

Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan Israel tidak lagi terikat oleh perjanjian gencatan senjata, setelah tiga roket yang ditembakkan dari Gaza menyerang Israel selatan. Asap mengepul di atas Kota Gaza, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan militer di Gaza, menyusul dugaan serangan roket.

Israel dan Palestina telah berjuang untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan yang berlangsung ditengahi Mesir sebelum perpanjangan gencatan senjata Gaza sehari habis.
Seorang juru bicara militer menyatakan bahwa roket mendarat di daerah terbuka di dekat kota Beersheba dan tidak ada laporan tentang korban.

Kepala delegasi Palestina untuk negosiasi langsung dengan Israel di Kairo memperingatkan bahwa kekerasan bisa meledak kembali jika mereka gagal.

Setelah menit terakhir perjanjian terhenti pada Senin (18/8) untuk memperpanjang hingga 24 jam, sampai 2100 GMT pada hari Selasa (19/8), tenggat waktu untuk mencapai gencatan senjata, Azzam al-Ahmad, pemimpin senior gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan ada "tidak ada kemajuan pada titik apapun "dalam pembicaraan.

Palestina menuntut diakhirinya blokade Mesir dan Israel dari Jalur Gaza yang melumpuhkan secara ekonomi, di mana Israel melancarkan serangan pada tanggal 8 Juli.

Para pejabat Palestina mengadakan pertemuan lagi pada hari Selasa (19/8) dengan mediator Mesir.

Kesepakatan bisa membuka jalan bagi mengalirkan bantuan rekonstruksi untuk ke Jalur Gaza, di mana ribuan rumah telah hancur akibat konflik dan PBB mengatakan 425.000 orang telah mengungsi.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan korban tewas warga Gaza sejumlah 2016 dan mengatakan sebagian besar warga sipil anak anak, wilayah pesisir yang padat penduduk.

Gencatan senjata terbaru adalah yang ketiga dalam 10 hari tatkala perang itu terhenti. Ini diikuti gencatan senjata lima hari yang berakhir pada 2100 GMT pada hari Senin (18/8). (islamtimes/pahamilah)

Amnesty Internasional dan HRW

Pahamilah.com - Israel melarang perwakilan Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) memasuki Jalur Gaza yang terkepung untuk memulai investigasi mereka tentang serangan Israel di Gaza.

Media melaporkan hari Senin (18/8/14) bahwa kedua organisasi HAM itu sudah berusaha mendapatkan izin masuk Gaza sejak 7 Agustus lalu.

Dilaporkan, larangan tersebut muncul dengan alasan penyeberangan Erez yang dikuasai Israel telah ditutup dan kelompok itu tidak terdaftar sebagai organisasi bantuan kemanusiaan di Kementerian Sosial Israel.

Padahal,  Erez sempat dibuka dalam serangan mematikan Israel di Gaza yang dimulai 8 Juli lalu.

Amnestry Internasional meminta beberapa kementerian luar negeri Eropa untuk membicarakan masalah ini dengan diplomat Israel dan Kementerian Luar Negeri Israel.

Amnesty dan HRW berharap bisa mengirim peneliti ke Jalur Gaza bersama ahli senjata dan amunisi dengan latar belakang militer.

Sebelumnya, peneliti HRW dilarang memasuki Gaza lewat persimpangan Erez sejak tahun 2006. Sementara karyawan Amnesty dilarang sejak Juni 2012.

Setidaknya 2,016 warga Palestina, termasuk 540 anak-anak, tewas dan 10.193 lainnya terluka sejak serangan Israel bermula. (islamtimes/pahamilah)

 

Penjajah Israel Larang Amnesty dan HRW Masuk ke Gaza

Amnesty Internasional dan HRW

Pahamilah.com - Israel melarang perwakilan Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) memasuki Jalur Gaza yang terkepung untuk memulai investigasi mereka tentang serangan Israel di Gaza.

Media melaporkan hari Senin (18/8/14) bahwa kedua organisasi HAM itu sudah berusaha mendapatkan izin masuk Gaza sejak 7 Agustus lalu.

Dilaporkan, larangan tersebut muncul dengan alasan penyeberangan Erez yang dikuasai Israel telah ditutup dan kelompok itu tidak terdaftar sebagai organisasi bantuan kemanusiaan di Kementerian Sosial Israel.

Padahal,  Erez sempat dibuka dalam serangan mematikan Israel di Gaza yang dimulai 8 Juli lalu.

Amnestry Internasional meminta beberapa kementerian luar negeri Eropa untuk membicarakan masalah ini dengan diplomat Israel dan Kementerian Luar Negeri Israel.

Amnesty dan HRW berharap bisa mengirim peneliti ke Jalur Gaza bersama ahli senjata dan amunisi dengan latar belakang militer.

Sebelumnya, peneliti HRW dilarang memasuki Gaza lewat persimpangan Erez sejak tahun 2006. Sementara karyawan Amnesty dilarang sejak Juni 2012.

Setidaknya 2,016 warga Palestina, termasuk 540 anak-anak, tewas dan 10.193 lainnya terluka sejak serangan Israel bermula. (islamtimes/pahamilah)

 
Logo HUT ke-69 kemerdekaan Republik Indonesia (RI). (setkab.go.id)

Pahamilah.com - Pada hari Ahad (17/8/2014), Republik Indonesia memperingati hari kemerdekaannya yang ke-69. Terkait dengan hal tersebut, salah seorang warga Palestina di Gaza mengirimkan surat ucapan selamat hari kemerdekaan untuk bangsa Indonesia. Surat tersebut dirilis oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Sabtu (16/8/2014).

Berikut ini surat ucapan selengkapnya yang ditulis oleh Fursan Khalifa di Gaza:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada junjungan kita, Muhammad SAW.
 

Keluarga dan saudara kami yang mulia dan tercinta di Indonesia, pada peringatan hari kemerdekaan yang telah dibayar dengan nyawa para syuhada, darah dan tahanan para pejuang.

Para pejuang Bangsa Indonesia sudah merasakan sebagaimana yang saat ini dirasakan bangsa Palestina, seperti pembunuhan dan penghancuran atas tanah dan bangsa kami.

Bangsa Indonesia sudah berjuang dan mengusir penjajah Belanda dengan penuh keberanian dan heroisme persis sebagaimana kami saat ini, para pejuang Palestina yang berjuang melawan penjajah zionis Israel.

Pemimpin bangsa Indonesia, Sukarno dan Hatta telah berjuang mengusir penjajah, dan sekarang di Palestina bangsa kami dan para pemimpin kami seperti Abul Abd Haniyah, Muhammad Addayf sedang berjuang untuk mengembalikan hak-hak kami yang direnggut penjajah zionis.

Sungguh penjajah itu sudah melakukan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa kepada bangsa Indonesia sebagaimana juga yang saat ini dilakukan oleh penjajah zionis kepada bangsa kami di Palestina, terutama di Gaza.

Untuk itu, kita adalah bangsa yang sama-sama telah merasakan hidup sakit di bawah tekanan dan kejahatan penjajah, kami berharap kepada Allah dalam waktu yang dekat, Palestina Merdeka sebagaimana bangsa Indonesia telah merdeka.

Kami melihat dan merasakan sendiri, masyarakat Gaza mencintai bangsa Indonesia, di setiap sudut-sudut kota Gaza ada bantuan- bantuan yang sudah sampai kepada kami dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang berasal dari Indonesia.

Dan Gaza pada saat bangsa Indonesia sedang memperingati hari kemerdekaannya semoga menjadi inspirasi bagi kami untuk membebaskan Al-Quds, Al-Aqsha dan Palestina secara keseluruhan.

Salam CINTA dari saudaramu di Gaza, dan juga salam CINTA dari saudara-saudaramu yang masih mendekam di penjara-penjara zionis di tepi barat.

Salam dari saya,
Fursan Khalifa (Abul Abbas)
Gaza, 16/8/2014


Dalam catatan sejarah, dukungan untuk kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 pertama kali dimulai dari Palestina dan Mesir. Hal tersebut terungkap dalam buku berjudul “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. pada tahun 1980. (dakwatuna/pahamilah)

Surat Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan untuk Bangsa Indonesia dari Gaza, Palestina

Logo HUT ke-69 kemerdekaan Republik Indonesia (RI). (setkab.go.id)

Pahamilah.com - Pada hari Ahad (17/8/2014), Republik Indonesia memperingati hari kemerdekaannya yang ke-69. Terkait dengan hal tersebut, salah seorang warga Palestina di Gaza mengirimkan surat ucapan selamat hari kemerdekaan untuk bangsa Indonesia. Surat tersebut dirilis oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Sabtu (16/8/2014).

Berikut ini surat ucapan selengkapnya yang ditulis oleh Fursan Khalifa di Gaza:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada junjungan kita, Muhammad SAW.
 

Keluarga dan saudara kami yang mulia dan tercinta di Indonesia, pada peringatan hari kemerdekaan yang telah dibayar dengan nyawa para syuhada, darah dan tahanan para pejuang.

Para pejuang Bangsa Indonesia sudah merasakan sebagaimana yang saat ini dirasakan bangsa Palestina, seperti pembunuhan dan penghancuran atas tanah dan bangsa kami.

Bangsa Indonesia sudah berjuang dan mengusir penjajah Belanda dengan penuh keberanian dan heroisme persis sebagaimana kami saat ini, para pejuang Palestina yang berjuang melawan penjajah zionis Israel.

Pemimpin bangsa Indonesia, Sukarno dan Hatta telah berjuang mengusir penjajah, dan sekarang di Palestina bangsa kami dan para pemimpin kami seperti Abul Abd Haniyah, Muhammad Addayf sedang berjuang untuk mengembalikan hak-hak kami yang direnggut penjajah zionis.

Sungguh penjajah itu sudah melakukan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa kepada bangsa Indonesia sebagaimana juga yang saat ini dilakukan oleh penjajah zionis kepada bangsa kami di Palestina, terutama di Gaza.

Untuk itu, kita adalah bangsa yang sama-sama telah merasakan hidup sakit di bawah tekanan dan kejahatan penjajah, kami berharap kepada Allah dalam waktu yang dekat, Palestina Merdeka sebagaimana bangsa Indonesia telah merdeka.

Kami melihat dan merasakan sendiri, masyarakat Gaza mencintai bangsa Indonesia, di setiap sudut-sudut kota Gaza ada bantuan- bantuan yang sudah sampai kepada kami dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang berasal dari Indonesia.

Dan Gaza pada saat bangsa Indonesia sedang memperingati hari kemerdekaannya semoga menjadi inspirasi bagi kami untuk membebaskan Al-Quds, Al-Aqsha dan Palestina secara keseluruhan.

Salam CINTA dari saudaramu di Gaza, dan juga salam CINTA dari saudara-saudaramu yang masih mendekam di penjara-penjara zionis di tepi barat.

Salam dari saya,
Fursan Khalifa (Abul Abbas)
Gaza, 16/8/2014


Dalam catatan sejarah, dukungan untuk kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 pertama kali dimulai dari Palestina dan Mesir. Hal tersebut terungkap dalam buku berjudul “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. pada tahun 1980. (dakwatuna/pahamilah)

Drone Hamas 

Pahamilah.com - Pasukan Al Qassam yang merupakan sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas berhasil meluncurkan tiga jenis drone alias pesawat tanpa awak sehingga mengejutkan Israel dan dunia.

Keseluruhan drone tersebut seratus persen buatan insinyur-insinyur dari Hamas. Hal trsebut membuktikan, para insinyur Qassam mampu memproduksi peralatan tempur berteknologi canggih.

Menurut keterangan yang bersumber dari Al Qassam, tepatnya bulan lalu, drone yang diberi nama 'Ababil I' itu melakukan operasi-operasi rahasia hingga ke Tel Aviv.

Drone bahkan berhasil memata-matai Kantor Kementerian Urusan Perang Israel untuk waktu yang cukup lama tanpa dapat dideteksi oleh sistem pertahanan dan pengamanan kementerian.

''Ada tiga jenis Ababil I yang telah diluncurkan Al Qassam yakni A1A untuk misi pengintaian, A1B untuk misi penyerangan dan A1C untuk misi pemboman bunuh diri,'' ujar Brigade Al Qassam dalam sebuah pernyataan militer pada hari ke delapan perang Asf Al Ma’kul petengahan Juli yang lalu.

Selain itu, Al Qassam mengklaim, pesawat-pesawat  drone-nya telah membuat kebingungan para prajurit, para komandan, pimpinan militer Israel maupun membingungkan petinggi-petinggi negara Israel. (republika/pahamilah)

Penjajah Israel Bingung, Hamas Juga Punya Drone Canggih

Drone Hamas 

Pahamilah.com - Pasukan Al Qassam yang merupakan sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas berhasil meluncurkan tiga jenis drone alias pesawat tanpa awak sehingga mengejutkan Israel dan dunia.

Keseluruhan drone tersebut seratus persen buatan insinyur-insinyur dari Hamas. Hal trsebut membuktikan, para insinyur Qassam mampu memproduksi peralatan tempur berteknologi canggih.

Menurut keterangan yang bersumber dari Al Qassam, tepatnya bulan lalu, drone yang diberi nama 'Ababil I' itu melakukan operasi-operasi rahasia hingga ke Tel Aviv.

Drone bahkan berhasil memata-matai Kantor Kementerian Urusan Perang Israel untuk waktu yang cukup lama tanpa dapat dideteksi oleh sistem pertahanan dan pengamanan kementerian.

''Ada tiga jenis Ababil I yang telah diluncurkan Al Qassam yakni A1A untuk misi pengintaian, A1B untuk misi penyerangan dan A1C untuk misi pemboman bunuh diri,'' ujar Brigade Al Qassam dalam sebuah pernyataan militer pada hari ke delapan perang Asf Al Ma’kul petengahan Juli yang lalu.

Selain itu, Al Qassam mengklaim, pesawat-pesawat  drone-nya telah membuat kebingungan para prajurit, para komandan, pimpinan militer Israel maupun membingungkan petinggi-petinggi negara Israel. (republika/pahamilah)

Osama Hamdan 

Pahamilah.com - Pemimpin Hamas Luar Negeri, Osama Hamdan, menyatakan penawaran yang dibuat oleh delegasi Palestina di Kairo tidak memenuhi aspirasi rakyat.

Pernyataannya itu meningkatkan keraguan akan kemungkinan upaya mencapai gencatan senjata atas dampak pertemuan maraton antara Palestina dan Israel yang dimediasi oleh Mesir sebagai tuan rumah.

''Israel harus menerima tuntutan rakyat Palestina atau menghadapi perang yang panjang,'' kata Hamdan dalam akun Facebook miliknya yang dirilis oleh Reuters, Sabtu (16/8) waktu setempat.

Sebelumnya Israel dan Palestina direncanakan untuk menyepakati memperpanjang perjanjian gencatan senjata selama lima hari di Gaza pada Rabu dan akan diteruskan dengan negosiasi tidak langsung pada kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Gencatan senjata berakhir pada Senin.

Namun kedua belah pihak tidak memenuhi pertemuan tatap muka di Kairo. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris yang merusak.

Sementara Hamas menuntut Israel agar mengangkat blokade terhadap Gaza serta mengurangi pembatasan gerakan terhadap 1,8 juta penduduk wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagaimana dikutip dari televisi Al-Aqsa Hamas pekan lalu.

Berdasarkan data PBB, serangan Israel terhadap Palestina menyebabkan 425 ribu dari 1,8 juta penduduk Gaza terlantar akibat perang.

Perang juga menewaskan lebih dari 1.900 warga Palestina dan 67 warga Israel. Kebanyakan warga Palestina yang meninggal adalah warga sipil dan sebaian kecil merupakan petugas rumah sakit. (republika/pahamilah)



Inilah Ancaman Hamas untuk Israel

Osama Hamdan 

Pahamilah.com - Pemimpin Hamas Luar Negeri, Osama Hamdan, menyatakan penawaran yang dibuat oleh delegasi Palestina di Kairo tidak memenuhi aspirasi rakyat.

Pernyataannya itu meningkatkan keraguan akan kemungkinan upaya mencapai gencatan senjata atas dampak pertemuan maraton antara Palestina dan Israel yang dimediasi oleh Mesir sebagai tuan rumah.

''Israel harus menerima tuntutan rakyat Palestina atau menghadapi perang yang panjang,'' kata Hamdan dalam akun Facebook miliknya yang dirilis oleh Reuters, Sabtu (16/8) waktu setempat.

Sebelumnya Israel dan Palestina direncanakan untuk menyepakati memperpanjang perjanjian gencatan senjata selama lima hari di Gaza pada Rabu dan akan diteruskan dengan negosiasi tidak langsung pada kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Gencatan senjata berakhir pada Senin.

Namun kedua belah pihak tidak memenuhi pertemuan tatap muka di Kairo. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris yang merusak.

Sementara Hamas menuntut Israel agar mengangkat blokade terhadap Gaza serta mengurangi pembatasan gerakan terhadap 1,8 juta penduduk wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagaimana dikutip dari televisi Al-Aqsa Hamas pekan lalu.

Berdasarkan data PBB, serangan Israel terhadap Palestina menyebabkan 425 ribu dari 1,8 juta penduduk Gaza terlantar akibat perang.

Perang juga menewaskan lebih dari 1.900 warga Palestina dan 67 warga Israel. Kebanyakan warga Palestina yang meninggal adalah warga sipil dan sebaian kecil merupakan petugas rumah sakit. (republika/pahamilah)



Pembebasan Palestina, dari hari al Quds sampai al Quds Palestina

Pahamilah.com - Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina dengan cara tidak mengakui hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina merdeka.

"Posisi kita, sampai kapan pun, tidak akan mengakui hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina merdeka," ujar Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Febrian A. Ruddyard.

Febrian mengemukakan hal itu dalam konferensi pers yang diselenggarakan salah satu lembaga kemanusiaan di Jakarta, Selasa (12/8/14).

Ia mengungkapkan, langkah tersebut merupakan salah satu bentuk tekanan pada Israel agar segera menghentikan penjajahan pada Palestina. Bentuk tekanan lainnya adalah ajakan pada masyarakat untuk tidak membeli barang-barang produksi Israel dan negara-negara yang mendukung Israel.

Tak hanya itu, menurut Febrian, Indonesia juga akan terus mendukung Palestina agar statusnya dapat diakui dunia internasional.

"Palestina itu negara yang objektif merdeka, tapi untuk memperoleh status ini kita harus berjuang. Tantangannya luar biasa," katanya.

Ia menambahkan, Indonesia bersama negara-negara di Asia Afrika berkomitmen meningkatkan kemampuan rakyat Palestina mengelola sendiri negaranya.

"Kita bersama negara-negara di Asia Afrika berkomitmen pada 2014 hingga 2019 melatih 10 ribu orang Palestina di bidang pemerintahan," ujar Febrian. (pahamilah/islamtimes)

Indonesia Tak Akan Akui Hubungan Diplomatik dengan Israel

Pembebasan Palestina, dari hari al Quds sampai al Quds Palestina

Pahamilah.com - Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina dengan cara tidak mengakui hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina merdeka.

"Posisi kita, sampai kapan pun, tidak akan mengakui hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina merdeka," ujar Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Febrian A. Ruddyard.

Febrian mengemukakan hal itu dalam konferensi pers yang diselenggarakan salah satu lembaga kemanusiaan di Jakarta, Selasa (12/8/14).

Ia mengungkapkan, langkah tersebut merupakan salah satu bentuk tekanan pada Israel agar segera menghentikan penjajahan pada Palestina. Bentuk tekanan lainnya adalah ajakan pada masyarakat untuk tidak membeli barang-barang produksi Israel dan negara-negara yang mendukung Israel.

Tak hanya itu, menurut Febrian, Indonesia juga akan terus mendukung Palestina agar statusnya dapat diakui dunia internasional.

"Palestina itu negara yang objektif merdeka, tapi untuk memperoleh status ini kita harus berjuang. Tantangannya luar biasa," katanya.

Ia menambahkan, Indonesia bersama negara-negara di Asia Afrika berkomitmen meningkatkan kemampuan rakyat Palestina mengelola sendiri negaranya.

"Kita bersama negara-negara di Asia Afrika berkomitmen pada 2014 hingga 2019 melatih 10 ribu orang Palestina di bidang pemerintahan," ujar Febrian. (pahamilah/islamtimes)

ISIL di Iraq

Pahamilah.com - AS diam-diam mendukung kelompok teroris ISIS di Irak untuk "mengacaukan" negara ini sebagai bagian dari strategi "de-stabilisaasi " dan eksploitasi sumber minyak, ungkap seorang analis geo-politik di Missouri.

Peringatan terbaru pejabat senior AS bahwa militan ISIS menimbulkan ancaman bagi Barat adalah "kebohongan besar" dan taktik menakut-nakuti demi mempengaruhi opini publik, kata Dean Henderson, seorang kolumnis di Veterans Today.

Munculnya ISIS dan keuntungan yang bisa cepat diraih di Suriah serta Irak telah dirancang  pemerintahan Presiden Barack Obama, paparnya pada Press TV, Senin (11/8/14).

AS mengacau pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki karena akhir-akhir ini ia belum bertindak seperti yang mereka inginkan. Jadi mereka mengirim pesan untuknya, lanjut Henderson.

Pemerintahan Obama juga berusaha membagi Irak menjadi wilayah yang lebih kecil untuk melemahkan dan mempermudah kontrol. "Ini semua sangat strategis. AS mendukung ISIS di Suriah, mendukung mereka di Irak ... itu semua bagian dari rencana mereka."

Pada hari Kamis (7/8), Obama mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap ISIS. Sehari kemudian, ia berjanji operasi akan berlangsung selama "diperlukan" untuk mencegah kemajuan teroris di Irak utara, di mana para diplomat Amerika bertugas.

Serangan udara Amerika di Irak utara bisa memprovokasi kelompok teroris untuk menyerang AS, para ahli dan pejabat memperingatkan.

"Sejujurnya saya pikir itu ibarat asap dan cermin. Kami dihujani cerita menakutkan...di Amerika, disini akhir-akhir ini, baik itu Ebola atau ISIS atau apa pun. Sekarang mereka tampaknya benar-benar ingin menakut-nakuti orang, merusak keseimbangan semua orang," kata Henderson. (pahamilah/islamtimes)

Diam-diam, AS Dukung ISIS Hancurkan Irak

ISIL di Iraq

Pahamilah.com - AS diam-diam mendukung kelompok teroris ISIS di Irak untuk "mengacaukan" negara ini sebagai bagian dari strategi "de-stabilisaasi " dan eksploitasi sumber minyak, ungkap seorang analis geo-politik di Missouri.

Peringatan terbaru pejabat senior AS bahwa militan ISIS menimbulkan ancaman bagi Barat adalah "kebohongan besar" dan taktik menakut-nakuti demi mempengaruhi opini publik, kata Dean Henderson, seorang kolumnis di Veterans Today.

Munculnya ISIS dan keuntungan yang bisa cepat diraih di Suriah serta Irak telah dirancang  pemerintahan Presiden Barack Obama, paparnya pada Press TV, Senin (11/8/14).

AS mengacau pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki karena akhir-akhir ini ia belum bertindak seperti yang mereka inginkan. Jadi mereka mengirim pesan untuknya, lanjut Henderson.

Pemerintahan Obama juga berusaha membagi Irak menjadi wilayah yang lebih kecil untuk melemahkan dan mempermudah kontrol. "Ini semua sangat strategis. AS mendukung ISIS di Suriah, mendukung mereka di Irak ... itu semua bagian dari rencana mereka."

Pada hari Kamis (7/8), Obama mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap ISIS. Sehari kemudian, ia berjanji operasi akan berlangsung selama "diperlukan" untuk mencegah kemajuan teroris di Irak utara, di mana para diplomat Amerika bertugas.

Serangan udara Amerika di Irak utara bisa memprovokasi kelompok teroris untuk menyerang AS, para ahli dan pejabat memperingatkan.

"Sejujurnya saya pikir itu ibarat asap dan cermin. Kami dihujani cerita menakutkan...di Amerika, disini akhir-akhir ini, baik itu Ebola atau ISIS atau apa pun. Sekarang mereka tampaknya benar-benar ingin menakut-nakuti orang, merusak keseimbangan semua orang," kata Henderson. (pahamilah/islamtimes)

Riyad al-Malki - Menlu Palestina

Pahamilah.com - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki mengatakan, kejahatan perang Israel di Gaza akan terbukti setelah penyelidikan dilakukan oleh komisi PBB.

Dalam sebuah wawancara di ibukota Venezuela, Caracas pada Selasa (12/8/14), ia mengatakan komisi ini akan berusaha keras membongkar kejahatan perang Tel Aviv dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang di Gaza.

Malki mencatat, warga Palestina akan bekerja sama dengan komisi tersebut.

Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza sejak 8 Juli lalu. Ribuan tentara Israel kemudian melancarkan invasi darat ke sana sembilan hari kemudian.

Lebih dari 1.940 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan hampir 10.000 terluka dalam perang yang dikobarkan Israel. (pahamilah/islamtimes)

Menlu Palestina: Penyelidikan PBB akan Bongkar Kejahatan Israel

Riyad al-Malki - Menlu Palestina

Pahamilah.com - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki mengatakan, kejahatan perang Israel di Gaza akan terbukti setelah penyelidikan dilakukan oleh komisi PBB.

Dalam sebuah wawancara di ibukota Venezuela, Caracas pada Selasa (12/8/14), ia mengatakan komisi ini akan berusaha keras membongkar kejahatan perang Tel Aviv dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang di Gaza.

Malki mencatat, warga Palestina akan bekerja sama dengan komisi tersebut.

Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza sejak 8 Juli lalu. Ribuan tentara Israel kemudian melancarkan invasi darat ke sana sembilan hari kemudian.

Lebih dari 1.940 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan hampir 10.000 terluka dalam perang yang dikobarkan Israel. (pahamilah/islamtimes)

Serangan udara Zionis Isrel di Gaza yang terkepung

Pahamilah.com - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam "kejahatan perang" rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Kelompok yang beraggotakan 56 negara itu merilis pernyataan setelah pertemuan tingkat menteri di kota Jeddah Saudi. Mereka sangat mengutuk kekuatan pendudukan (Zionis) atas kejahatan perang yang terus berlangsung di Palestina.

"Israel harus segera menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina dan memikul tanggung jawab politik serta hukum atas kejahatan perang [yang dilakukannya]," kata OKI.

Menteri Luar Negeri Saudi, Saud al-Faisal dalam pertemuan itu mengatakkan, kesepakatan damai dengan Palestina adalah satu-satunya cara bagi Tel Aviv untuk bertahan hidup.

OKI juga menyerukan pertemuan donor untuk rekonstruksi Gaza yang hancur lebur karena serangan rezim Israel. (pahamilah/islamtimes)


OKI Kecam Kejahatan Perang Penjajah Israel

Serangan udara Zionis Isrel di Gaza yang terkepung

Pahamilah.com - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam "kejahatan perang" rezim Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Kelompok yang beraggotakan 56 negara itu merilis pernyataan setelah pertemuan tingkat menteri di kota Jeddah Saudi. Mereka sangat mengutuk kekuatan pendudukan (Zionis) atas kejahatan perang yang terus berlangsung di Palestina.

"Israel harus segera menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina dan memikul tanggung jawab politik serta hukum atas kejahatan perang [yang dilakukannya]," kata OKI.

Menteri Luar Negeri Saudi, Saud al-Faisal dalam pertemuan itu mengatakkan, kesepakatan damai dengan Palestina adalah satu-satunya cara bagi Tel Aviv untuk bertahan hidup.

OKI juga menyerukan pertemuan donor untuk rekonstruksi Gaza yang hancur lebur karena serangan rezim Israel. (pahamilah/islamtimes)


Gaza, dibawah serangan militer Zionis Israel

Pahamilah.com - Seorang pejabat Israel mengatakan, pembicaraan tidak langsung yang sedang berlangsung antara delegasi Israel dan Palestina di Kairo tak meraih  kemajuan apapun.

"Kesenjangan masih sangat luas. Belum ada kemajuan dalam negosiasi," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, Selasa (12/8/14).

Komentar itu muncul lepas pembicaraan yang diperantarai Mesir memasuki hari kedua. Sementara gencatan senjata 72 jam kedua masih berjalan.

Negosiasi bertujuan mencapai gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza yang terkepung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan akan membahas pembicaraan Kairo dengan kabinet keamanan nanti pada Selasa sore (12/8). Tapi pertemuan itu dibatalkan, media melaporkan.

Sehari sebelumnya, seorang pejabat Palestina di Kairo mengatakan pembicaraan hari pertama berlangsung hampir 10 jam. "Negosiasi sangat serius," ujarnya. "Pertemuan (Selasa) akan sangat penting," tambahnya sambil berharap pembicaraan dapat menyelesaikan masalah-masalah penting seperti blokade tujuh tahun Israel di Gaza. (pahamilah/islamtimes)


Pembicaraan Israel-Hamas Stagnan

Gaza, dibawah serangan militer Zionis Israel

Pahamilah.com - Seorang pejabat Israel mengatakan, pembicaraan tidak langsung yang sedang berlangsung antara delegasi Israel dan Palestina di Kairo tak meraih  kemajuan apapun.

"Kesenjangan masih sangat luas. Belum ada kemajuan dalam negosiasi," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya, Selasa (12/8/14).

Komentar itu muncul lepas pembicaraan yang diperantarai Mesir memasuki hari kedua. Sementara gencatan senjata 72 jam kedua masih berjalan.

Negosiasi bertujuan mencapai gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza yang terkepung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan akan membahas pembicaraan Kairo dengan kabinet keamanan nanti pada Selasa sore (12/8). Tapi pertemuan itu dibatalkan, media melaporkan.

Sehari sebelumnya, seorang pejabat Palestina di Kairo mengatakan pembicaraan hari pertama berlangsung hampir 10 jam. "Negosiasi sangat serius," ujarnya. "Pertemuan (Selasa) akan sangat penting," tambahnya sambil berharap pembicaraan dapat menyelesaikan masalah-masalah penting seperti blokade tujuh tahun Israel di Gaza. (pahamilah/islamtimes)


Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London - (Foto: Alalam)

Pahamilah.com - Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London, Paris, dan Cape Town, untuk mengutuk agresi berdarah Israel di Jalur Gaza, dan menuntut pemerintah masing-masing menentang keras pembantaian yang dilakukan negara Yahudi itu.

Di London, Palestinian Solidarity Campign mengatakan lebih 150 ribu orang berpawai di pusat kota London, Sabtu (9/8). Ini adalah demonstrasi terbesar ketiga untuk Gaza dalam empat pekan terakhir.

Demonstran berkumpul di Oxford Street, berpawai ke depan Kedubes AS dan ke Hyde Park, seraya berteriak Free, Free Palestine, dan membentangkan spanduk; Inggris, Berhentilah Mempersenjatai Israel.

Di Paris, puluhan ribu orang ambil bagian dalam demo menuntut penghentian agresi Israel, yang membuat kepolisian Prancis menurunkan ribuan personelnya.

Di Cape Town, demonstran pro-Palestina menyebut di jalan-jalan seraya mengutuk pembantaian yang dilakukan Israel terhadap anak-anak dan warga sipil. (inilah/pahamilah)

London, Paris, Cape Town di landa Demo Anti Israel

Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London - (Foto: Alalam)

Pahamilah.com - Ribuan demonstran turun ke jalan-jalan London, Paris, dan Cape Town, untuk mengutuk agresi berdarah Israel di Jalur Gaza, dan menuntut pemerintah masing-masing menentang keras pembantaian yang dilakukan negara Yahudi itu.

Di London, Palestinian Solidarity Campign mengatakan lebih 150 ribu orang berpawai di pusat kota London, Sabtu (9/8). Ini adalah demonstrasi terbesar ketiga untuk Gaza dalam empat pekan terakhir.

Demonstran berkumpul di Oxford Street, berpawai ke depan Kedubes AS dan ke Hyde Park, seraya berteriak Free, Free Palestine, dan membentangkan spanduk; Inggris, Berhentilah Mempersenjatai Israel.

Di Paris, puluhan ribu orang ambil bagian dalam demo menuntut penghentian agresi Israel, yang membuat kepolisian Prancis menurunkan ribuan personelnya.

Di Cape Town, demonstran pro-Palestina menyebut di jalan-jalan seraya mengutuk pembantaian yang dilakukan Israel terhadap anak-anak dan warga sipil. (inilah/pahamilah)

Osama Hamdan - (Foto: Middleeastmonitor)

Pahamilah.com - Osama Hamdan, diplomat senior Hamas, berjanji mengobarkan perang di wilayah Israel sebagai balasan atas pemboman terus-menerus.

"Keseimbangan kekuatan darat telah berubah," ujar Hamdan dalam pidato pertemuan Gerakan Tauhid dan Islah di Rabat, ibu kota Maroko.

"Kami mampu menyusul lebih dalam ke Israel, dan menyerang pos-pos militer Yahudi," lanjutnya.

Hamas, masih menurut Hamdan, mengalami peningkatan pesat dan mencatat pencapaian signifikan kendati dikhianati hampir seluruh negara Arab. Pejuang Hamas membuat Israel mengalami kerugian besar selama 29 hari perang.

"Delegasi Palestina di Kairo beranggotan seluruh faksi. Palestina kembali bersatu," ujar Hamdan.

Ia juga mengatakan pemboman Israel di Gaza adalah satu-satunya cara melemahkan proyek nasional Palestina, dan menghancurkan harapan rakyat akan kebebasan Palestina.

"Pertempuran di Jalur Gaza adalah bukti bahwa perang adalah satu-satunya cara membebaskan Jerusalem," Hamdan mengakhiri. (inilah/pahamilah)

Hamas Berjanji Akan Kobarkan Perang di Wilayah Israel

Osama Hamdan - (Foto: Middleeastmonitor)

Pahamilah.com - Osama Hamdan, diplomat senior Hamas, berjanji mengobarkan perang di wilayah Israel sebagai balasan atas pemboman terus-menerus.

"Keseimbangan kekuatan darat telah berubah," ujar Hamdan dalam pidato pertemuan Gerakan Tauhid dan Islah di Rabat, ibu kota Maroko.

"Kami mampu menyusul lebih dalam ke Israel, dan menyerang pos-pos militer Yahudi," lanjutnya.

Hamas, masih menurut Hamdan, mengalami peningkatan pesat dan mencatat pencapaian signifikan kendati dikhianati hampir seluruh negara Arab. Pejuang Hamas membuat Israel mengalami kerugian besar selama 29 hari perang.

"Delegasi Palestina di Kairo beranggotan seluruh faksi. Palestina kembali bersatu," ujar Hamdan.

Ia juga mengatakan pemboman Israel di Gaza adalah satu-satunya cara melemahkan proyek nasional Palestina, dan menghancurkan harapan rakyat akan kebebasan Palestina.

"Pertempuran di Jalur Gaza adalah bukti bahwa perang adalah satu-satunya cara membebaskan Jerusalem," Hamdan mengakhiri. (inilah/pahamilah)

My Wondering Body

Pahamilah.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar penerbit Elex Media segera menarik komik yang berjudul Why Puberty; Why Pubertas dan My Wondering Body dari peredaran. Hal tersebut dikarenakan komik tersebut bertentangan dengan Pancasila dan ajaran agama.

"Jika tidak ditarik maka proses ini akan kami serahkan ke aparat hukum," kata Ketua MUI bidang Pendidikan Anwar Abbas saat dihubungi Republika Online, Senin (11/8).

Anwar menambahkan untuk buku yang berjudul Why Puberty;Why Pubertas, penerbit Elex Media telah meminta maaf dan berjanji akan menarik buku tersebut dari peredaran.

Namun, dengan adanya buku yang bertemakan sejenis yang berjudul My Wondering Body beredar maka MUI meminta agar Elex Media segera melakukan tindakan serupa.

Anwar mengatakan aparat hukum juga harus menidaklanjuti dan mencegah kasus ini agar tidak terulang kembali. "Pihak kepolisian dan kejaksaan harus turun tangan, jangan tunggu masyarakat bergerak karena ini negara hukum," katanya.

Anwar menambahkan negara harus menindak praktek-praktek yang betentangan dengan nilai-nilai dan ajaran agama yang ada di Indonesia, termasuk peredaran komik dan buku yang didalamnya terkandung pesan yang melegalkan hubungan sesama jenis.  (republika/pahamilah)


MUI: Jika Komik Homoseksual tak Ditarik, Elex Media Akan Dipolisikan

My Wondering Body

Pahamilah.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar penerbit Elex Media segera menarik komik yang berjudul Why Puberty; Why Pubertas dan My Wondering Body dari peredaran. Hal tersebut dikarenakan komik tersebut bertentangan dengan Pancasila dan ajaran agama.

"Jika tidak ditarik maka proses ini akan kami serahkan ke aparat hukum," kata Ketua MUI bidang Pendidikan Anwar Abbas saat dihubungi Republika Online, Senin (11/8).

Anwar menambahkan untuk buku yang berjudul Why Puberty;Why Pubertas, penerbit Elex Media telah meminta maaf dan berjanji akan menarik buku tersebut dari peredaran.

Namun, dengan adanya buku yang bertemakan sejenis yang berjudul My Wondering Body beredar maka MUI meminta agar Elex Media segera melakukan tindakan serupa.

Anwar mengatakan aparat hukum juga harus menidaklanjuti dan mencegah kasus ini agar tidak terulang kembali. "Pihak kepolisian dan kejaksaan harus turun tangan, jangan tunggu masyarakat bergerak karena ini negara hukum," katanya.

Anwar menambahkan negara harus menindak praktek-praktek yang betentangan dengan nilai-nilai dan ajaran agama yang ada di Indonesia, termasuk peredaran komik dan buku yang didalamnya terkandung pesan yang melegalkan hubungan sesama jenis.  (republika/pahamilah)


 Iklan Hamas

Pahamilah.com - Mingguan terkemuka milik News Corp, Times, menolak untuk menerbitkan iklan yang menyudutkan Hamas sebagai pembunuh anak-anak. Padahal, banyak media mainstream lainnya sudah memuat iklan yang ditulis oleh peraih nobel, Elie Wiesel tersebut.

Times menolak memuat iklan tersebut karena isinya terkesan sangat dipaksakan."Ini akan menyebabkan perhatian mendalam kepada pembaca Times,"ungkap pernyataan resmi dari surat kabar tersebut seperti dikutip oleh Newyork Observer.

Iklan tersebut disponsori oleh organisasi bernama 'This World: The Values Network', sebuah institusi yang didirikan oleh seorang Rabi ortodoks, yakni Rabi Shmuley Boteach. Iklan tersebut juga dimuat di beberapa harian AS terkemuka, yakni Washington Post, New York Times, The Guardian, hingga Wall Street Journal.

Sementara, salah satu media asal Inggris The Guardian, yang turut memuat iklan tersebut, berdalih jika adanya iklan itu demi memenuhi hak kebebasan berpendapat.

"The Guardian mungkin beralihan kiri. Tapi kami percaya dengan kebebasan pendapat dan membiarkan pembaca kami untuk mendengarkan suara dari peraih nobel tentang isu yang sangat penting,"ujar pernyataan resmi dari harian tersebut. (republika/pahamilah)

 

Isi Dipaksakan, Times Tolak Iklan 'Hamas Korbankan Anak-Anak'

 Iklan Hamas

Pahamilah.com - Mingguan terkemuka milik News Corp, Times, menolak untuk menerbitkan iklan yang menyudutkan Hamas sebagai pembunuh anak-anak. Padahal, banyak media mainstream lainnya sudah memuat iklan yang ditulis oleh peraih nobel, Elie Wiesel tersebut.

Times menolak memuat iklan tersebut karena isinya terkesan sangat dipaksakan."Ini akan menyebabkan perhatian mendalam kepada pembaca Times,"ungkap pernyataan resmi dari surat kabar tersebut seperti dikutip oleh Newyork Observer.

Iklan tersebut disponsori oleh organisasi bernama 'This World: The Values Network', sebuah institusi yang didirikan oleh seorang Rabi ortodoks, yakni Rabi Shmuley Boteach. Iklan tersebut juga dimuat di beberapa harian AS terkemuka, yakni Washington Post, New York Times, The Guardian, hingga Wall Street Journal.

Sementara, salah satu media asal Inggris The Guardian, yang turut memuat iklan tersebut, berdalih jika adanya iklan itu demi memenuhi hak kebebasan berpendapat.

"The Guardian mungkin beralihan kiri. Tapi kami percaya dengan kebebasan pendapat dan membiarkan pembaca kami untuk mendengarkan suara dari peraih nobel tentang isu yang sangat penting,"ujar pernyataan resmi dari harian tersebut. (republika/pahamilah)

 

ISIL, mengeksekusi rakyat sipil di Iraq

Pahamilah.com - Kolumnis Amerika, Allen Roland mengatakan Amerika menyerang kelompok ISIS yang binaan sendiri dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintahan Obama menyerang "pemberontak yang kami berdayakan" katanya tentang serangan udara AS baru-baru terhadap ISIS di Irak.

Ia juga mencatat, "Sebagian besar pengeboman Irak sekarang pada dasarnya dilakukan  AS," kata Roland Press TV, hari Minggu (10/8/14).

Ia  juga menanggapi pernyataan Senator Lindsey Graham bahwa ekstremis kelompok Takfiri ISIS menimbulkan ancaman nyata untuk Amerika. Roland mengatakan, ada banyak fakta tentang perang Irak yang tidak dimengerti oleh publik Amerika. Menurutnya, ada masalah lebih besar yang dipertaruhkan di sini.

Ia melanjutkan, perang Irak pada dasarnya dilancarkan oleh mantan wakil presiden AS Dick Cheney. "Itu selalu kembali ke Dick Cheney dan 9/11. Kita mendapat beberapa informasi bahwa ini adalah perang Cheney, Irak adalah benar-benar perang Cheney," kata Roland.

Amerika pekan lalu meluncurkan serangan udara terhadap teroris ISIS yang merebut wilayah barat dan utara Irak. (islamtimes/pahamilah)

Kolumnis Amerika: AS Serang ISIS, Teroris Binaan Sendiri

ISIL, mengeksekusi rakyat sipil di Iraq

Pahamilah.com - Kolumnis Amerika, Allen Roland mengatakan Amerika menyerang kelompok ISIS yang binaan sendiri dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintahan Obama menyerang "pemberontak yang kami berdayakan" katanya tentang serangan udara AS baru-baru terhadap ISIS di Irak.

Ia juga mencatat, "Sebagian besar pengeboman Irak sekarang pada dasarnya dilakukan  AS," kata Roland Press TV, hari Minggu (10/8/14).

Ia  juga menanggapi pernyataan Senator Lindsey Graham bahwa ekstremis kelompok Takfiri ISIS menimbulkan ancaman nyata untuk Amerika. Roland mengatakan, ada banyak fakta tentang perang Irak yang tidak dimengerti oleh publik Amerika. Menurutnya, ada masalah lebih besar yang dipertaruhkan di sini.

Ia melanjutkan, perang Irak pada dasarnya dilancarkan oleh mantan wakil presiden AS Dick Cheney. "Itu selalu kembali ke Dick Cheney dan 9/11. Kita mendapat beberapa informasi bahwa ini adalah perang Cheney, Irak adalah benar-benar perang Cheney," kata Roland.

Amerika pekan lalu meluncurkan serangan udara terhadap teroris ISIS yang merebut wilayah barat dan utara Irak. (islamtimes/pahamilah)

Keadaan di RS Shifa, Gaza Palestina

Pahamilah.com - Rumah sakit dan tenaga medis di Jalur Gaza tengah berjuang menghadapi kekurangan obat-obatan karena begitu banyak warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel, Press TV melaporkan.

Lebih dari 1.900 orang sejauh ini tewas dan hampir 10.000 lainnya terluka dalam agresi militer Israel di Gaza yang bermula 8 Juli lalu.

Lepas gencatan senjata hari Jum'at, koresponden Press TV di Gaza melaoporkan tujuh warga Palestina tewas pada hari Minggu (10/8).

Rumah Sakit di Gaza terus menerima pasien, kebanyakan dari mereka anak-anak. Sebagian besar mereka menderita luka bakar akibat ledakan. Beberapa anak-anak juga menderita trauma.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan, saat ini, sekitar 75 % pasien yang terluka membutuhkan amputasi. Sementara ratusan operasi medis terpaksa dibatalkan agar dokter bisa menangani kasus-kasus darurat yang terus melonjak. (islamtimes/pahamilah)


Rumah Sakit Gaza: 75 Persen Pasien Terluka Membutuhkan Amputasi

Keadaan di RS Shifa, Gaza Palestina

Pahamilah.com - Rumah sakit dan tenaga medis di Jalur Gaza tengah berjuang menghadapi kekurangan obat-obatan karena begitu banyak warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel, Press TV melaporkan.

Lebih dari 1.900 orang sejauh ini tewas dan hampir 10.000 lainnya terluka dalam agresi militer Israel di Gaza yang bermula 8 Juli lalu.

Lepas gencatan senjata hari Jum'at, koresponden Press TV di Gaza melaoporkan tujuh warga Palestina tewas pada hari Minggu (10/8).

Rumah Sakit di Gaza terus menerima pasien, kebanyakan dari mereka anak-anak. Sebagian besar mereka menderita luka bakar akibat ledakan. Beberapa anak-anak juga menderita trauma.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan, saat ini, sekitar 75 % pasien yang terluka membutuhkan amputasi. Sementara ratusan operasi medis terpaksa dibatalkan agar dokter bisa menangani kasus-kasus darurat yang terus melonjak. (islamtimes/pahamilah)


Sayeeda Warsi, mantan Menteri Inggris

Pahamilah.com - Mantan menteri luar negeri Inggris, Sayeeda Warsi mengatakan pejabat Inggris gagal meredakan konflik di Jalur Gaza sambil menyeru embargo senjata terhadap Israel.

Dalam wawancara Minggu (10/8/14) dengan media Inggris, Warsi menegaskan Kanselir George Osborne dan tokoh politik Michael Gove gagal menggunakan hubungan "sangat, sangat dekat" mereka dengan Tel Aviv untuk menghentikan konflik.

Selain itu, Warsi membela keputusannya untuk mundur dan mengatakan, sejak lama ia ingin bebas dari kegiatan politik dan hidup dengan dirinya sendiri.

Mantan menteri kabinet itu juga menolak pernyataan Osborne bahwa pengunduran dirinya "tidak perlu". "Tindakan saya tidak akan perlu jika dia sudah melakukan apa yang harus dilakukannya; menelpon orang-orang yang sangat dekat dengannya dan berkata, 'Anda tak perlu meraih tujuan dengan menghancurkan pembangkit listrik, rumah, sekolah dan membunuh anak-anak di pantai (Gaza)," kata Warsi.

Ia juga menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan mendesak pemerintah Perdana Menteri David Cameron untuk "mengakui Palestina sebagai sebuah negara."

Warsi menegaskan, lagkah Inggris  tidak mengakui negara Palestina pada tahn 2012 dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB merupakan sebuah masalah.

"Tidak ada gunanya kita berbicara tentang solusi dua negara jika kita tidak melakukan hal-hal sederhana seperti mengakui Palestina...di PBB," kata Warsi.

Pada 5 Agustus lalu, Warsi, menteri wanita Muslim pertama di Inggris, mengundurkan diri karena kegagalan moral Cameron mengutuk kekejaman rezim Israel yang berlangsung di Gaza. (islamtimes/pahamilah)

Mantan Menlu Inggris Kutuk Pejabat Inggris atas Perang Gaza

Sayeeda Warsi, mantan Menteri Inggris

Pahamilah.com - Mantan menteri luar negeri Inggris, Sayeeda Warsi mengatakan pejabat Inggris gagal meredakan konflik di Jalur Gaza sambil menyeru embargo senjata terhadap Israel.

Dalam wawancara Minggu (10/8/14) dengan media Inggris, Warsi menegaskan Kanselir George Osborne dan tokoh politik Michael Gove gagal menggunakan hubungan "sangat, sangat dekat" mereka dengan Tel Aviv untuk menghentikan konflik.

Selain itu, Warsi membela keputusannya untuk mundur dan mengatakan, sejak lama ia ingin bebas dari kegiatan politik dan hidup dengan dirinya sendiri.

Mantan menteri kabinet itu juga menolak pernyataan Osborne bahwa pengunduran dirinya "tidak perlu". "Tindakan saya tidak akan perlu jika dia sudah melakukan apa yang harus dilakukannya; menelpon orang-orang yang sangat dekat dengannya dan berkata, 'Anda tak perlu meraih tujuan dengan menghancurkan pembangkit listrik, rumah, sekolah dan membunuh anak-anak di pantai (Gaza)," kata Warsi.

Ia juga menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan mendesak pemerintah Perdana Menteri David Cameron untuk "mengakui Palestina sebagai sebuah negara."

Warsi menegaskan, lagkah Inggris  tidak mengakui negara Palestina pada tahn 2012 dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB merupakan sebuah masalah.

"Tidak ada gunanya kita berbicara tentang solusi dua negara jika kita tidak melakukan hal-hal sederhana seperti mengakui Palestina...di PBB," kata Warsi.

Pada 5 Agustus lalu, Warsi, menteri wanita Muslim pertama di Inggris, mengundurkan diri karena kegagalan moral Cameron mengutuk kekejaman rezim Israel yang berlangsung di Gaza. (islamtimes/pahamilah)