middle ad
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Pejuang Palestina

Pahamilah.com - Seorang pejabat Palestina dikutip dalam laporan pers hari Minggu (10/8/14) menyatakan bahwa Mesir telah menerima "konsensus simultan" dari kedua belah pihak dan secara resmi akan mengumumkan waktu untuk memulai gencatan senjata.

Sementara itu, laporan dari Gaza oleh TV Al-Manar berbasis di Lebanon lanjut menyatakan bahwa kelompok-kelompok perlawanan Palestina telah sepakat untuk gencatan senjata 3 hari dengan syarat bahwa rezim Israel harus serius dan menahan diri dari membuang-buang waktu dan menunda taktik berkaitan dengan negosiasi akhir.

Perkembangan datang sewaktu pasukan Zionis kembali melakukan sernagan brutal mereka dari kantung Palestina berpenduduk padat pada hari Sabtu (9/8) setelah kesepakatan gencatan senjata sebelumnya berakhir pada hari Jumat.

Lebih dari 1.900 warga Palestina telah tewas dan hampir 10.000 terluka akibat serangan udara dan darat Israel tanpa henti di wilayah miskin, lanjut meninggalkan kerusakan besar rumah dan infrastruktur kota. (islamtimes/pahamilah)

Pejuang Palestina Sepakat Gencatan Senjata 3 Hari

Pejuang Palestina

Pahamilah.com - Seorang pejabat Palestina dikutip dalam laporan pers hari Minggu (10/8/14) menyatakan bahwa Mesir telah menerima "konsensus simultan" dari kedua belah pihak dan secara resmi akan mengumumkan waktu untuk memulai gencatan senjata.

Sementara itu, laporan dari Gaza oleh TV Al-Manar berbasis di Lebanon lanjut menyatakan bahwa kelompok-kelompok perlawanan Palestina telah sepakat untuk gencatan senjata 3 hari dengan syarat bahwa rezim Israel harus serius dan menahan diri dari membuang-buang waktu dan menunda taktik berkaitan dengan negosiasi akhir.

Perkembangan datang sewaktu pasukan Zionis kembali melakukan sernagan brutal mereka dari kantung Palestina berpenduduk padat pada hari Sabtu (9/8) setelah kesepakatan gencatan senjata sebelumnya berakhir pada hari Jumat.

Lebih dari 1.900 warga Palestina telah tewas dan hampir 10.000 terluka akibat serangan udara dan darat Israel tanpa henti di wilayah miskin, lanjut meninggalkan kerusakan besar rumah dan infrastruktur kota. (islamtimes/pahamilah)

Tentara Zionis Israel, menghadapi maut

Pahamilah.com - Mantan menteri pertahanan Zionis mengakui pada Minggu (10/8/14) kegagalan perang yang digelar rezim Zionis di Gaza sejak awal Juli lalu.

"Bahkan Israel mencapai titik yang diinginkan Hamas dan sekutunya...Mereka mencapai tujuan mereka dengan membawanya pada perang yang menyedihkan," kata Mofaz

"Memang, hari ini kita sedang menghadapi hilangnya kepercayaan di Israel yang seharusnya dikembalikan. Solid Rock seharusnya untuk memulihkan keamanan dan kepercayaan kepada Israel tapi tidak demikian," kata Mofaz mengacu pada para pemukim Zionis yang merasa tidak aman.

Mofaz juga mengkritik keras manajemen perang yang sedang berlangsung di Gaza. Ia menggarisbawahi, rezim Zionis telah memulai pertempuran akhir dan harus segera meninggalkan Jalur Gaza meski tujuannya tidak tercapai. Bahkan kekuatan penangkal tidak bisa dikembalikan.

"Warga Israel Selatan kehilangan kepercayaan mereka pada menteri keamanan dan kabinet..." tegas Pejabat Zionis itu. (islamtimes/pahamilah)


Mantan Menhan Zionis Akui Kegagalan Perang di Gaza

Tentara Zionis Israel, menghadapi maut

Pahamilah.com - Mantan menteri pertahanan Zionis mengakui pada Minggu (10/8/14) kegagalan perang yang digelar rezim Zionis di Gaza sejak awal Juli lalu.

"Bahkan Israel mencapai titik yang diinginkan Hamas dan sekutunya...Mereka mencapai tujuan mereka dengan membawanya pada perang yang menyedihkan," kata Mofaz

"Memang, hari ini kita sedang menghadapi hilangnya kepercayaan di Israel yang seharusnya dikembalikan. Solid Rock seharusnya untuk memulihkan keamanan dan kepercayaan kepada Israel tapi tidak demikian," kata Mofaz mengacu pada para pemukim Zionis yang merasa tidak aman.

Mofaz juga mengkritik keras manajemen perang yang sedang berlangsung di Gaza. Ia menggarisbawahi, rezim Zionis telah memulai pertempuran akhir dan harus segera meninggalkan Jalur Gaza meski tujuannya tidak tercapai. Bahkan kekuatan penangkal tidak bisa dikembalikan.

"Warga Israel Selatan kehilangan kepercayaan mereka pada menteri keamanan dan kabinet..." tegas Pejabat Zionis itu. (islamtimes/pahamilah)



Pahamilah.com - Kemunculan kelompok pengusung Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) rupanya sudah diprediksi oleh sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib. Demkian disampaikan pimpinan Majelis Ta'lim Al Khairat Condet Habib Mahdi Alatas, Sabtu (9/8).

"Sekitar 1.400 tahun silam, Imam Ali telah mengingatkan akan datangnya gerombolan bengis ISIS, Al Nusro, dan lain-lain, yang akan mengibarkan panji-panji hitam. Ucapan beliau terekam dalam literatur hadits ahlus sunnah wal jama'ah, yakni dalam kitab Kanzul Ummal yang dihimpun oleh ulama besar Al Muttaqi Al Hindi," ujar Habib Mahdi kepada Republika.

Menurutnya, dalam riwayat nomor 31.530 kitab tersebut, Imam Ali menerangkan fenomena kemunculan kelompok Islam serupa ISIS.    

"Jika kalian melihat bendera-bendera hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada. Jangan beranjak dan jangan menggerakkan tangan dan kaki kalian," ujar Habib Mahdi, mengutip bagian kitab tersebut.

Menurut Habib Mahdi, apa yang disampaikan Imam Ali tersebut merupakan seruan kepada umat untuk tetap tenang menyikapi provokasi kelompok Islam yang menyeru pada kesesatan.     

"Kemudian akan muncul kaum lemah, tiada yang peduli pada mereka, hati mereka seperti besi, mereka akan mengaku sebagai Ashabul Daulah, mereka tidak pernah menepati janji, mereka berdakwah pada Al Haq atau kebenaran, tapi mereka bukan Ahlul Haq atau pemegang kebenaran," kata Habib Mahdi mengutip pernyataan Imam Ali dalam kitab. 

Habib Mahdi menjelaskan, apa yang disampaikan Imam Ali persis seperti fenomena kehadiran kelompok ISIS hari ini. "Mereka mendeklarasikan khilafah Islamiyah, tapi cara-cara yang digunakan tidak sejalan dengan Islam," kata Habib Mahdi.  

Menurut Habib Mahdi, keterangan dari Imam Ali tersebut juga persis seperti karakter pimpinan ISIS hari ini.

"Namanya adalah julukan, nama yang diawali dengan kata 'Abu', marganya dari nama daerah, 'Al-Baghdadi', merujuk kepada ibu kota Iraq saat ini, yakni Baghdad. Dialah Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin ISIS yang telah mengumumkan dirinya sebagai khalifah atau amirul mu'minin," kata Habib Mahdi. (republika/pahamilah)


ISIS Sudah Diprediksi Sejak 1.400 Tahun Lalu?


Pahamilah.com - Kemunculan kelompok pengusung Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) rupanya sudah diprediksi oleh sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib. Demkian disampaikan pimpinan Majelis Ta'lim Al Khairat Condet Habib Mahdi Alatas, Sabtu (9/8).

"Sekitar 1.400 tahun silam, Imam Ali telah mengingatkan akan datangnya gerombolan bengis ISIS, Al Nusro, dan lain-lain, yang akan mengibarkan panji-panji hitam. Ucapan beliau terekam dalam literatur hadits ahlus sunnah wal jama'ah, yakni dalam kitab Kanzul Ummal yang dihimpun oleh ulama besar Al Muttaqi Al Hindi," ujar Habib Mahdi kepada Republika.

Menurutnya, dalam riwayat nomor 31.530 kitab tersebut, Imam Ali menerangkan fenomena kemunculan kelompok Islam serupa ISIS.    

"Jika kalian melihat bendera-bendera hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada. Jangan beranjak dan jangan menggerakkan tangan dan kaki kalian," ujar Habib Mahdi, mengutip bagian kitab tersebut.

Menurut Habib Mahdi, apa yang disampaikan Imam Ali tersebut merupakan seruan kepada umat untuk tetap tenang menyikapi provokasi kelompok Islam yang menyeru pada kesesatan.     

"Kemudian akan muncul kaum lemah, tiada yang peduli pada mereka, hati mereka seperti besi, mereka akan mengaku sebagai Ashabul Daulah, mereka tidak pernah menepati janji, mereka berdakwah pada Al Haq atau kebenaran, tapi mereka bukan Ahlul Haq atau pemegang kebenaran," kata Habib Mahdi mengutip pernyataan Imam Ali dalam kitab. 

Habib Mahdi menjelaskan, apa yang disampaikan Imam Ali persis seperti fenomena kehadiran kelompok ISIS hari ini. "Mereka mendeklarasikan khilafah Islamiyah, tapi cara-cara yang digunakan tidak sejalan dengan Islam," kata Habib Mahdi.  

Menurut Habib Mahdi, keterangan dari Imam Ali tersebut juga persis seperti karakter pimpinan ISIS hari ini.

"Namanya adalah julukan, nama yang diawali dengan kata 'Abu', marganya dari nama daerah, 'Al-Baghdadi', merujuk kepada ibu kota Iraq saat ini, yakni Baghdad. Dialah Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin ISIS yang telah mengumumkan dirinya sebagai khalifah atau amirul mu'minin," kata Habib Mahdi. (republika/pahamilah)


Fidel Castro 

Pahamilah.com - Mantan Presiden Kuba Fidel Castro telah menandatangani manifesto internasional "yang mendukung Palestina," serta menuntut Israel menghormati resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa dan menarik diri dari Gaza, Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

Castro, yang akan berusia 88 tahun pekan depan, menambahkan tanda tangannya dalam kolom kalangan intelektual dan politisi pada dokumen "Untuk Membela Palestina," kata surat kabar resmi Granma, Sabtu.

Presiden Bolivia Evo Morales, artis Argentina dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Adolfo Perez Esquivel, penari Kuba Alicia Alonso dan penulis Amerika Alice Walker juga termasuk di antara para penandatangan. Manifesto itu dipromosikan oleh Jaringan Pembela Kemanusiaan, yang meliputi beberapa kelompok Amerika Latin.

Manifesto itu meminta pemerintah di seluruh dunia untuk menuntut Israel menghormati Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pada masa setelah Perang Enam Hari 1967. Dokumen itu menyerukan Israel untuk menarik diri dari wilayah yang diperoleh selama konflik.

Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Latin telah berada di garis depan kelompok yang mengecam serangan Israel di wilayah kantong Palestina yang padat penduduk. Kawasan itu menawarkan dukungan hampir bulat untuk Palestina.

Castro sendiri telah menuduh Israel terlibat dalam "bentuk baru fasisme" melalui operasi militernya yang mematikan. Konflik itu telah menewaskan sedikitnya 1.913 warga Palestina dan 67 orang di pihak Israel, hampir semua tentara, sejak 8 Juli lalu.

Kritik keras juga diberikan oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Brazil, Chile, Ekuador, Peru dan El Salvador juga menarik duta besar mereka untuk Israel guna melakukan konsultasi, sementara Bolivia, tempat ribuan orang, Jumat, melakukan aksi untuk mengecam konflik itu, menempatkan Israel dalam daftar "negara teroris."

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, namun, tampak lebih lunak dalam menanggapi hal itu, dengan tetap membiarkan utusannya di Tel Aviv.  (republika/pahamilah)

Fidel Castro Tandatangani Pernyataan Dukung Palestina

Fidel Castro 

Pahamilah.com - Mantan Presiden Kuba Fidel Castro telah menandatangani manifesto internasional "yang mendukung Palestina," serta menuntut Israel menghormati resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa dan menarik diri dari Gaza, Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

Castro, yang akan berusia 88 tahun pekan depan, menambahkan tanda tangannya dalam kolom kalangan intelektual dan politisi pada dokumen "Untuk Membela Palestina," kata surat kabar resmi Granma, Sabtu.

Presiden Bolivia Evo Morales, artis Argentina dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Adolfo Perez Esquivel, penari Kuba Alicia Alonso dan penulis Amerika Alice Walker juga termasuk di antara para penandatangan. Manifesto itu dipromosikan oleh Jaringan Pembela Kemanusiaan, yang meliputi beberapa kelompok Amerika Latin.

Manifesto itu meminta pemerintah di seluruh dunia untuk menuntut Israel menghormati Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pada masa setelah Perang Enam Hari 1967. Dokumen itu menyerukan Israel untuk menarik diri dari wilayah yang diperoleh selama konflik.

Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Latin telah berada di garis depan kelompok yang mengecam serangan Israel di wilayah kantong Palestina yang padat penduduk. Kawasan itu menawarkan dukungan hampir bulat untuk Palestina.

Castro sendiri telah menuduh Israel terlibat dalam "bentuk baru fasisme" melalui operasi militernya yang mematikan. Konflik itu telah menewaskan sedikitnya 1.913 warga Palestina dan 67 orang di pihak Israel, hampir semua tentara, sejak 8 Juli lalu.

Kritik keras juga diberikan oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Brazil, Chile, Ekuador, Peru dan El Salvador juga menarik duta besar mereka untuk Israel guna melakukan konsultasi, sementara Bolivia, tempat ribuan orang, Jumat, melakukan aksi untuk mengecam konflik itu, menempatkan Israel dalam daftar "negara teroris."

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, namun, tampak lebih lunak dalam menanggapi hal itu, dengan tetap membiarkan utusannya di Tel Aviv.  (republika/pahamilah)

Takfiri ISIS

Pahamilah.com - Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa dirinya mengotorisasi serangan udara AS di Irak. Ia menggambarkan intervensi itu sebagai "upaya kemanusiaan untuk membantu menyelamatkan ribuan warga sipil Irak yang terjebak di gunung" dan sebagai upaya "melindungi personil Amerika kami."

Satu kata yang tidak disebutkannya adalah "minyak," namun itu berada dekat pusat motif Amerika untuk melakukan intervensi.

AS sedang melakukan bantuan lewat udara untuk membantu kaum Yazidi yang melarikan diri dari seranga kawanan teroris Negara Islam. Anehnya, AS justru melancarkan serangan udara di sekitar Erbil, yang letaknya di sebelah barat. Memang ada personil konsuler AS di Erbil, namun mereka dapat segera dievakuasi jika diperlukan.

Apa yang tidak diucapkan Obama adalah bahwa Erbil, sebuah kota dengan 1,5 juta penduduk, adalah ibukota pemerintah daerah Kurdi dan pusat administrasi industri minyak, yang menyumbang sekitar seperempat minyak Irak. Kurdi mengklaim bahwa jika menjadi negara merdeka, mereka akan memiliki cadangan minyak terbesar kesembilan di dunia. Sumur-sumur minyak itu berada di dekat Erbil.

Jika Negara Islam mengambil alih Erbil, mereka akan membahayakan produksi minyak Irak dan, lebih luas lagi, akses global terhadap minyak. Harga [minyak] akan melonjak saat Eropa, yang membeli minyak dari Irak, masih belum lolos dari resesi global.

Harga minyak telah meningkat sebagai tanggapan atas ancaman Negara Islam pada Erbil, dan pada hari Kamis (7/8), perusahaan minyak AS, Chevron dan Exxon Mobile, mulai mengevakuasi personilnya dari Kurdistan. Namun para pedagang minyak memprediksi bahwa intervensi AS dapat menghentikan lonjakan [harga] itu.

Dalam menggambarkan intervensi Amerika di Irak sebagai upaya murni kemanusiaan, Obama mengikuti naskah yang dibacanya dari Libya, saat ia membenarkan intervensi AS sebagai upaya mencegah pembantaian di Benghazi.  (islamtimes/pahamilah)


Serangan Udara AS Terhadap ISIS untuk Lindungi Minyak

Takfiri ISIS

Pahamilah.com - Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa dirinya mengotorisasi serangan udara AS di Irak. Ia menggambarkan intervensi itu sebagai "upaya kemanusiaan untuk membantu menyelamatkan ribuan warga sipil Irak yang terjebak di gunung" dan sebagai upaya "melindungi personil Amerika kami."

Satu kata yang tidak disebutkannya adalah "minyak," namun itu berada dekat pusat motif Amerika untuk melakukan intervensi.

AS sedang melakukan bantuan lewat udara untuk membantu kaum Yazidi yang melarikan diri dari seranga kawanan teroris Negara Islam. Anehnya, AS justru melancarkan serangan udara di sekitar Erbil, yang letaknya di sebelah barat. Memang ada personil konsuler AS di Erbil, namun mereka dapat segera dievakuasi jika diperlukan.

Apa yang tidak diucapkan Obama adalah bahwa Erbil, sebuah kota dengan 1,5 juta penduduk, adalah ibukota pemerintah daerah Kurdi dan pusat administrasi industri minyak, yang menyumbang sekitar seperempat minyak Irak. Kurdi mengklaim bahwa jika menjadi negara merdeka, mereka akan memiliki cadangan minyak terbesar kesembilan di dunia. Sumur-sumur minyak itu berada di dekat Erbil.

Jika Negara Islam mengambil alih Erbil, mereka akan membahayakan produksi minyak Irak dan, lebih luas lagi, akses global terhadap minyak. Harga [minyak] akan melonjak saat Eropa, yang membeli minyak dari Irak, masih belum lolos dari resesi global.

Harga minyak telah meningkat sebagai tanggapan atas ancaman Negara Islam pada Erbil, dan pada hari Kamis (7/8), perusahaan minyak AS, Chevron dan Exxon Mobile, mulai mengevakuasi personilnya dari Kurdistan. Namun para pedagang minyak memprediksi bahwa intervensi AS dapat menghentikan lonjakan [harga] itu.

Dalam menggambarkan intervensi Amerika di Irak sebagai upaya murni kemanusiaan, Obama mengikuti naskah yang dibacanya dari Libya, saat ia membenarkan intervensi AS sebagai upaya mencegah pembantaian di Benghazi.  (islamtimes/pahamilah)


Pahamilah.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon berkolaborasi secara rahasia dengan rezim "Israel" dan Amerika Serikat untuk melemahkan efek laporan Dewan Penyelidikan yang menuduh "Israel" melanggaran hak asasi manusia di Gaza pada Desember 2008-Januari 2009. Wikileaks merilis dokumen pada hari Jumat (8/8) yang mengungkapkan bahwa Ban menulis surat pada Dewan Keamanan PBB yang meminta anggotanya untuk tidak mempdulikan rekomendasi Dewan Penyelidikan PBB tentang pengeboman militer zionis "Israel" di Gaza. Laporan itu menunjukkan bahwa militer zionis (IDF) memiliki peran langsung dalam tujuh dari sembilan serangan terhadap gedung PBB di Jalur Gaza, serta menuduh "Israel" telah menghancurkan gedung-gedung PBB yang semestinya kebal dan tak boleh diganggu.
 
Menurut Wikileaks, Susan Rice, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, berbicara setidaknya empat kali dengan Ban Ki Moon "untuk mendiskusikan kekuatiran terhadap laporan Dewan Penyelidikan mengenai insiden di lokasi PBB pada bulan Desember 2008 dan Januari 2009".

Rekomendasi dari laporan ini mencakup kebutuhan untuk penyelidikan lebih mendalam dan tidak memihak pada "insiden" baru-baru ini, dan terkait dengan pengeboman fasilitas PBB.


Menurut Wikileaks, Rice pertama-tama meminta Ban untuk tidak menyertakan rekomendasi dalam ringkasan laporan akhir ini, yang seharusnya dikirim ke Dewan Keamanan PBB pada 5 Mei.

Ban menjawab bahwa "ia dibatasi dalam apa yang bisa dilakukan karena Dewan Penyelidikan bersifat independen; itu adalah laporan dan rekomendasi mereka dan ia tidak dapat menahannya".

Dalam percakapan kedua, "Rice mendesak Sekretaris Jenderal itu untuk menjelaskan dalam surat pengantarnya saat ia mengirimkan ringkasan itu kepada Dewan Keamanan bahwa rekomendasi tersebut melampaui cakupan dari kerangka acuan dan tidak diperlukan tindakan lebih lanjut."

Ban kemudian menjawab bahwa "stafnya bekerja dengan delegasi 'Israel' untuk teks surat pengantar itu".

Ia menegaskan dalam percakapan telepon terakhirnya bahwa "secarik surat pengantar yang memuaskan" telah dirampungkan. Dalam surat itu, (islamtimes/pahamilah)




Wikileaks Bongkar Kerjasama Antara "Israel" dan Sekjen PBB

Pahamilah.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-Moon berkolaborasi secara rahasia dengan rezim "Israel" dan Amerika Serikat untuk melemahkan efek laporan Dewan Penyelidikan yang menuduh "Israel" melanggaran hak asasi manusia di Gaza pada Desember 2008-Januari 2009. Wikileaks merilis dokumen pada hari Jumat (8/8) yang mengungkapkan bahwa Ban menulis surat pada Dewan Keamanan PBB yang meminta anggotanya untuk tidak mempdulikan rekomendasi Dewan Penyelidikan PBB tentang pengeboman militer zionis "Israel" di Gaza. Laporan itu menunjukkan bahwa militer zionis (IDF) memiliki peran langsung dalam tujuh dari sembilan serangan terhadap gedung PBB di Jalur Gaza, serta menuduh "Israel" telah menghancurkan gedung-gedung PBB yang semestinya kebal dan tak boleh diganggu.
 
Menurut Wikileaks, Susan Rice, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, berbicara setidaknya empat kali dengan Ban Ki Moon "untuk mendiskusikan kekuatiran terhadap laporan Dewan Penyelidikan mengenai insiden di lokasi PBB pada bulan Desember 2008 dan Januari 2009".

Rekomendasi dari laporan ini mencakup kebutuhan untuk penyelidikan lebih mendalam dan tidak memihak pada "insiden" baru-baru ini, dan terkait dengan pengeboman fasilitas PBB.


Menurut Wikileaks, Rice pertama-tama meminta Ban untuk tidak menyertakan rekomendasi dalam ringkasan laporan akhir ini, yang seharusnya dikirim ke Dewan Keamanan PBB pada 5 Mei.

Ban menjawab bahwa "ia dibatasi dalam apa yang bisa dilakukan karena Dewan Penyelidikan bersifat independen; itu adalah laporan dan rekomendasi mereka dan ia tidak dapat menahannya".

Dalam percakapan kedua, "Rice mendesak Sekretaris Jenderal itu untuk menjelaskan dalam surat pengantarnya saat ia mengirimkan ringkasan itu kepada Dewan Keamanan bahwa rekomendasi tersebut melampaui cakupan dari kerangka acuan dan tidak diperlukan tindakan lebih lanjut."

Ban kemudian menjawab bahwa "stafnya bekerja dengan delegasi 'Israel' untuk teks surat pengantar itu".

Ia menegaskan dalam percakapan telepon terakhirnya bahwa "secarik surat pengantar yang memuaskan" telah dirampungkan. Dalam surat itu, (islamtimes/pahamilah)




Bayi kembar empat di RS al-Shifa, Rafah (Huffingtonpost)

Pahamilah.com - Ada duka ada suka. Meski agresi sebulan lebih Israel di Jalur GAza yang padat populasi telah menewaskan 1.890 warga, tapi di masa-masa mencekam itu pula terlahir 4.500 bayi tak berdosa.

Electronic Resistence melaporkan bahwa, Mentri Kesehatan Palestina, Yusuf Abu al-Rish mengatakan, " Sejak perang Israel ini, 4.500 kelahiran telah tercatat di Jalur Gaza."

Per 10 bayi ini akan menggantikan kepergiaan 432 anak yang tewas dalam serangan brutal Israel di Jalur Gaza sejak 8 Juli.

Perang di Gaza kembali berlangsung pada hari Jum'at (8/8/14) setelah terjadi gencatan senjata 72 jam sejak hari Selasa (5/8).

Pembicaraan politik tak langsung antara pihak Palestina dan Israel di Kairo gagal melahirkan kesepakatan apapun.

Dalam pembicaraan itu, Palestina mengajukan beberapa syarat gencatan senjata abadi, antara lain pencabutan blokade Gaza, pembebasan tahanan dari penjara-penjara Israel dan pembukaan perbatasan Rafah. (islamtimes/pahamilah)


Alhamdulillah 4.500 Bayi Palestina Terlahir Selama Agresi Israel

Bayi kembar empat di RS al-Shifa, Rafah (Huffingtonpost)

Pahamilah.com - Ada duka ada suka. Meski agresi sebulan lebih Israel di Jalur GAza yang padat populasi telah menewaskan 1.890 warga, tapi di masa-masa mencekam itu pula terlahir 4.500 bayi tak berdosa.

Electronic Resistence melaporkan bahwa, Mentri Kesehatan Palestina, Yusuf Abu al-Rish mengatakan, " Sejak perang Israel ini, 4.500 kelahiran telah tercatat di Jalur Gaza."

Per 10 bayi ini akan menggantikan kepergiaan 432 anak yang tewas dalam serangan brutal Israel di Jalur Gaza sejak 8 Juli.

Perang di Gaza kembali berlangsung pada hari Jum'at (8/8/14) setelah terjadi gencatan senjata 72 jam sejak hari Selasa (5/8).

Pembicaraan politik tak langsung antara pihak Palestina dan Israel di Kairo gagal melahirkan kesepakatan apapun.

Dalam pembicaraan itu, Palestina mengajukan beberapa syarat gencatan senjata abadi, antara lain pencabutan blokade Gaza, pembebasan tahanan dari penjara-penjara Israel dan pembukaan perbatasan Rafah. (islamtimes/pahamilah)


Masjid di Gaza, hancur diserang Zionis Israel

Pahamilah.com - Mesin perang Israel menghancurkan setidaknya 60 masjid selama sebulan lebih pemboman di Jalur Gaza yang terkepung.

Kementerian Wakaf dan Agama Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat (8/8/14) bahwa 20 masjid hancur di Kota Gaza, 17 di Khan Younis, 11 di Jalur Gaza utara, 10 di tengah, dan dua di selatan kota Rafah.

Tembakan tank dan serangan udara Israel juga membuat bangunan 150 masjid rusak sebagian, tambah pernyataan itu.

Sementara itu, Kementerian Pertanian Gaza mengatakan, sektor pertanian Gaza mengalami kerugian USD 251 juta.

Sebelumnya, di hari pertama gencatan senjata, selasa (5/8), artileri Israel menembaki bagian utara Gaza. Dua anak dilaporkan tewas.

Serangan tentara Israel di Gaza membuat 1.900 warga tewas dan hampir 10.000 lainnya terluka. (islamtimes/pahamilah)


Penjajah Israel Hancurkan 60 Masjid di Gaza

Masjid di Gaza, hancur diserang Zionis Israel

Pahamilah.com - Mesin perang Israel menghancurkan setidaknya 60 masjid selama sebulan lebih pemboman di Jalur Gaza yang terkepung.

Kementerian Wakaf dan Agama Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat (8/8/14) bahwa 20 masjid hancur di Kota Gaza, 17 di Khan Younis, 11 di Jalur Gaza utara, 10 di tengah, dan dua di selatan kota Rafah.

Tembakan tank dan serangan udara Israel juga membuat bangunan 150 masjid rusak sebagian, tambah pernyataan itu.

Sementara itu, Kementerian Pertanian Gaza mengatakan, sektor pertanian Gaza mengalami kerugian USD 251 juta.

Sebelumnya, di hari pertama gencatan senjata, selasa (5/8), artileri Israel menembaki bagian utara Gaza. Dua anak dilaporkan tewas.

Serangan tentara Israel di Gaza membuat 1.900 warga tewas dan hampir 10.000 lainnya terluka. (islamtimes/pahamilah)


Demonstran di al Khalil, menghadapi tentara Zionis Israel

Pahamilah.com - Militer Israel terus menyerang Gaza dan menewaskan lebih banyak warga Palestina di sana.

Pada hari Jumat (8/8/14), militer Israel kembali menggempur Gaza setelah gencatan senjata tiga hari berakhir. Setidaknya lima warga Palestina, termasuk dua anak, tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan bagian utara dan selatan wilayah Gaza.

Dalam serangan brutal yang sudah berlangsung sebulan lebih, 1.900 warga Palestina telah kehilangan nyawa. Sementara 60 lebih masjid juga ikut rusak atau hancur dalam agresi Israel.

Sementara itu, pada Jumat (8/8), tentara Israel menewaskan sedikitnya dua warga Tepi Barat dalam aksi protes menentang perang Gaza.

Sebuah sumber medis Palestina mengatakan, seorang demonstran muda yang terluka dalam aksi demo itu tewas setelah dibawa ke rumah sakit di kota al-Khalil (Hebron).

"Nader Edriss, 22, meninggal Sabtu pagi (9/8) di rumah sakit al-Mizan Hebron," kata sumber medis.

Sejumlah warga Palestina juga terluka dalam protes yang kemudian berubah menjadi bentrokan dengan pasukan Israel.

Korban kedua adalah pemuda Palestina berusia 19 tahun yang ditembak mati dekat sebuah pemukiman Israel di kota al-Bira.

Demonstrasi anti Israel juga digelar di beberapa kota termasuk Nablus, Jenin, Tulkarem dan Ramallah. (islamtimes/pahamilah)

Israel Bunuh Banyak Warga Palestina

Demonstran di al Khalil, menghadapi tentara Zionis Israel

Pahamilah.com - Militer Israel terus menyerang Gaza dan menewaskan lebih banyak warga Palestina di sana.

Pada hari Jumat (8/8/14), militer Israel kembali menggempur Gaza setelah gencatan senjata tiga hari berakhir. Setidaknya lima warga Palestina, termasuk dua anak, tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan bagian utara dan selatan wilayah Gaza.

Dalam serangan brutal yang sudah berlangsung sebulan lebih, 1.900 warga Palestina telah kehilangan nyawa. Sementara 60 lebih masjid juga ikut rusak atau hancur dalam agresi Israel.

Sementara itu, pada Jumat (8/8), tentara Israel menewaskan sedikitnya dua warga Tepi Barat dalam aksi protes menentang perang Gaza.

Sebuah sumber medis Palestina mengatakan, seorang demonstran muda yang terluka dalam aksi demo itu tewas setelah dibawa ke rumah sakit di kota al-Khalil (Hebron).

"Nader Edriss, 22, meninggal Sabtu pagi (9/8) di rumah sakit al-Mizan Hebron," kata sumber medis.

Sejumlah warga Palestina juga terluka dalam protes yang kemudian berubah menjadi bentrokan dengan pasukan Israel.

Korban kedua adalah pemuda Palestina berusia 19 tahun yang ditembak mati dekat sebuah pemukiman Israel di kota al-Bira.

Demonstrasi anti Israel juga digelar di beberapa kota termasuk Nablus, Jenin, Tulkarem dan Ramallah. (islamtimes/pahamilah)

Bocah Gaza mengambil mainan yang masih bisa digunakan 
dari reruntuhan rumah (Farsnews)

Pahamilah.com - Menjawab seruan Pemimpin Tinggi Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, perihal bantuan pada rakyat Palestina, sekelompok anggota jihad di Iran menyatakan kesediaan mereka membantu rakyat Palestina di setiap bidang yang mungkin.

"Kami, jihadis Revolusi Islam, mengutuk kejahatan biadab rezim ilegal [Zionis] yang dilakukan dengan dukungan murah hati para penjahat AS dan Barat. Juga [mengutuk] kebisuan badan-badan internasional dan penguasa Arab reaksioner," kata mereka dalam surat yang dikirim pada Ayatullah Khamenei hari Sabtu (9/8) sebagaimana dilansir Farsnews.

Dalam surat itu, mereka menyatakan kesiapan mematuhi perintah Pemimpin Tinggi Revolusi untuk memberi bantuan di segala bidang pada rakyat Gaza yang tertindas demi meringankan penderitaan mereka.

Sejak Israel menggempur Gaza sebulan bulan lalu, minimal 1.900 warga Palestina tewas, 11.000 terluka dan 520.000 lainnya terpaksa mengungsi (islamtimes/pahamilah)


Kelompok Jihad Iran Siap Bantu Palestina

Bocah Gaza mengambil mainan yang masih bisa digunakan 
dari reruntuhan rumah (Farsnews)

Pahamilah.com - Menjawab seruan Pemimpin Tinggi Revolusi Islam, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, perihal bantuan pada rakyat Palestina, sekelompok anggota jihad di Iran menyatakan kesediaan mereka membantu rakyat Palestina di setiap bidang yang mungkin.

"Kami, jihadis Revolusi Islam, mengutuk kejahatan biadab rezim ilegal [Zionis] yang dilakukan dengan dukungan murah hati para penjahat AS dan Barat. Juga [mengutuk] kebisuan badan-badan internasional dan penguasa Arab reaksioner," kata mereka dalam surat yang dikirim pada Ayatullah Khamenei hari Sabtu (9/8) sebagaimana dilansir Farsnews.

Dalam surat itu, mereka menyatakan kesiapan mematuhi perintah Pemimpin Tinggi Revolusi untuk memberi bantuan di segala bidang pada rakyat Gaza yang tertindas demi meringankan penderitaan mereka.

Sejak Israel menggempur Gaza sebulan bulan lalu, minimal 1.900 warga Palestina tewas, 11.000 terluka dan 520.000 lainnya terpaksa mengungsi (islamtimes/pahamilah)


Tentara Zionis Israel dan warga Palestina

Pahamilah.com - Laporan terbaru menunjukkan, pasukan Israel telah menangkap seribu lebih warga Palestina yang memprotes serangan udara dan darat Tel Aviv di Jalur Gaza yang terkepung.

Mereka ditahan rezim Zionis selama terjadi tindakan keras di kota-kota berpenduduk Arab di Palestina yang di duduki.

Media Israel mengutip seorang pengacara yang mewakili beberapa tahanan dan mengatakan bahwa lusinan dari mereka ditahan tanpa dakwaan.

Maisa Arshid mengatakan, penangkapan para aktivis semakin meningkat karena puluhan orang ditangkap setiap minggu di kota Nazareth saja, yang sebagian besar populasinya adalah warga Arab.

Pengacara itu juga mengatakan, penangkapan terus terjadi meski pejabat Israel telah mengizinkan pelaksanaan beberapa demonstrasi.

Pasukan Israel juga menangkap sejumlah besar demonstran di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa hari terakhir saat mereka turun ke jalan-jalan menunjukkan solidaritas pada saudara-saudara mereka yang tewas di Gaza. (islamtimes/pahamilah)


Laporan Terbaru: Israel Tangkap 1.000 Warga Palestina

Tentara Zionis Israel dan warga Palestina

Pahamilah.com - Laporan terbaru menunjukkan, pasukan Israel telah menangkap seribu lebih warga Palestina yang memprotes serangan udara dan darat Tel Aviv di Jalur Gaza yang terkepung.

Mereka ditahan rezim Zionis selama terjadi tindakan keras di kota-kota berpenduduk Arab di Palestina yang di duduki.

Media Israel mengutip seorang pengacara yang mewakili beberapa tahanan dan mengatakan bahwa lusinan dari mereka ditahan tanpa dakwaan.

Maisa Arshid mengatakan, penangkapan para aktivis semakin meningkat karena puluhan orang ditangkap setiap minggu di kota Nazareth saja, yang sebagian besar populasinya adalah warga Arab.

Pengacara itu juga mengatakan, penangkapan terus terjadi meski pejabat Israel telah mengizinkan pelaksanaan beberapa demonstrasi.

Pasukan Israel juga menangkap sejumlah besar demonstran di Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa hari terakhir saat mereka turun ke jalan-jalan menunjukkan solidaritas pada saudara-saudara mereka yang tewas di Gaza. (islamtimes/pahamilah)


Warga Palestina, merayakan kemenangan terhadap Zionis Israel

Pahamilah.com - Meski Jalur Gaza yang terkepung hancur lebur oleh serangan Israel dan semua kesulitan serta penderitaan menimpa, warga Palestina tetap mendukung dan setia pada gerakan perlawanan, Hamas.

"Kami tidak takut," kata seorang wanita Palestina pada Press TV, menambahkan, "Kami tidak sedih karena rumah-rumah yang hancur."

Serangan Israel terhadap 1,8 juta lebih penduduk kian memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Jalur Gaza yang diblokade.

Seluruh infrastruktur sipil di sana hancur setelah empat minggu serangan Israel.

"Kami tidak akan melepaskan perlawanan dan kami mendukung perlawanan. Kami berdiri di samping para pahlawan yang membela kami. Kami tidak akan pernah mengorbankan hidup kami kecuali untuk tanah air kami," kata seorang pria Palestina.

Dia lebih lanjut mencatat, hanya perlawanan yang akan membantu Palestina bertahan hidup.

"Kami mendukung perlawanan dan akan tinggal di tanah kami," kata pria Palestina lain.

Pada 8 Juli, pesawat tempur Israel menggempur berbagai wilayah di Jalur Gaza. Serangan tanpa henti rezim Israel telah menewaskan hampir 1.900 warga Palestina dan melukai lebih dari 9.500 lainnya. (islamtimes/pahamilah)


Warga Palestina Tetap Setia Dukung Hamas

Warga Palestina, merayakan kemenangan terhadap Zionis Israel

Pahamilah.com - Meski Jalur Gaza yang terkepung hancur lebur oleh serangan Israel dan semua kesulitan serta penderitaan menimpa, warga Palestina tetap mendukung dan setia pada gerakan perlawanan, Hamas.

"Kami tidak takut," kata seorang wanita Palestina pada Press TV, menambahkan, "Kami tidak sedih karena rumah-rumah yang hancur."

Serangan Israel terhadap 1,8 juta lebih penduduk kian memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Jalur Gaza yang diblokade.

Seluruh infrastruktur sipil di sana hancur setelah empat minggu serangan Israel.

"Kami tidak akan melepaskan perlawanan dan kami mendukung perlawanan. Kami berdiri di samping para pahlawan yang membela kami. Kami tidak akan pernah mengorbankan hidup kami kecuali untuk tanah air kami," kata seorang pria Palestina.

Dia lebih lanjut mencatat, hanya perlawanan yang akan membantu Palestina bertahan hidup.

"Kami mendukung perlawanan dan akan tinggal di tanah kami," kata pria Palestina lain.

Pada 8 Juli, pesawat tempur Israel menggempur berbagai wilayah di Jalur Gaza. Serangan tanpa henti rezim Israel telah menewaskan hampir 1.900 warga Palestina dan melukai lebih dari 9.500 lainnya. (islamtimes/pahamilah)


Benjamin Netanyahu, Zionist Prime Minister

Pahamilah.com - "Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terang-terangan membela pembantaian berdarah Tel Aviv di Gaza sebagai 'tindakan proporsional' dan malah menyalahkan pejuang perlawanan Palestina atas banyaknya korban sipil di Gaza.

Dalam konferensi pers Rabu (6/8/14) dengan media-media asing, Perdana Menteri Israel mengatakan, "Saya pikir itu dibenarkan, saya pikir itu proporsional..."

Pemimpin Zionis Israel ini juga mengatakan bahwa korban tewas yang sangat banyak adalah akibat "perbuatan Hamas sendiri."

Ia menambahkan, serangan terhadap sekolah-sekolah PBB akan "menjadi kesalahan moral" jika tentaranya tidak menyerang sekolah-sekolah tersebut karena akan membuat Hamas menang. "Itu jelas kesalahan. Ini adalah kesalahan moral. Ini adalah kesalahan operasional. Karena ... itu akan memberikan kemenangan besar untuk teroris di mana-mana."

Netanyahu mengklaim, Hamas menggunakan warga sebagai "perisai manusia" sambil menambahkan, kelompok perlawanan Palestina menggunakan sekolah dan rumah sakit untuk menyembunyikan pejuang dan senjata.

Pada Kamis (7/8), Amnesty International mengatakan Israel sengaja menyerang rumah sakit dan petugas kesehatan di Gaza dan menyeru penyelidikan segera terhadap agresi rezim Tel Aviv.

Laporan juga menunjukkan, militer Israel menggunakan senjata yang dilarang, termasuk bom fosfor putih, dalam serangan terhadap warga di daerah padat penduduk.

Sekitar 1.900 warga Palestina, termasuk 400 anak-anak, tewas dan 9.500 lainnya luka-luka sejak militer Israel melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza tanggal 8 Juli lalu.(islamtimes/pahamilah)


Netanyahu: Tidak Membunuh Warga Gaza adalah Kesalahan Moral

Benjamin Netanyahu, Zionist Prime Minister

Pahamilah.com - "Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terang-terangan membela pembantaian berdarah Tel Aviv di Gaza sebagai 'tindakan proporsional' dan malah menyalahkan pejuang perlawanan Palestina atas banyaknya korban sipil di Gaza.

Dalam konferensi pers Rabu (6/8/14) dengan media-media asing, Perdana Menteri Israel mengatakan, "Saya pikir itu dibenarkan, saya pikir itu proporsional..."

Pemimpin Zionis Israel ini juga mengatakan bahwa korban tewas yang sangat banyak adalah akibat "perbuatan Hamas sendiri."

Ia menambahkan, serangan terhadap sekolah-sekolah PBB akan "menjadi kesalahan moral" jika tentaranya tidak menyerang sekolah-sekolah tersebut karena akan membuat Hamas menang. "Itu jelas kesalahan. Ini adalah kesalahan moral. Ini adalah kesalahan operasional. Karena ... itu akan memberikan kemenangan besar untuk teroris di mana-mana."

Netanyahu mengklaim, Hamas menggunakan warga sebagai "perisai manusia" sambil menambahkan, kelompok perlawanan Palestina menggunakan sekolah dan rumah sakit untuk menyembunyikan pejuang dan senjata.

Pada Kamis (7/8), Amnesty International mengatakan Israel sengaja menyerang rumah sakit dan petugas kesehatan di Gaza dan menyeru penyelidikan segera terhadap agresi rezim Tel Aviv.

Laporan juga menunjukkan, militer Israel menggunakan senjata yang dilarang, termasuk bom fosfor putih, dalam serangan terhadap warga di daerah padat penduduk.

Sekitar 1.900 warga Palestina, termasuk 400 anak-anak, tewas dan 9.500 lainnya luka-luka sejak militer Israel melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza tanggal 8 Juli lalu.(islamtimes/pahamilah)


Anonymous Hackers, anti Zionis Israel

Pahamilah.com - Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Arbor Networks, jumlah DDos (distributed denial of service attack) terhadap Israel antara Juni dan Juli naik sekitar 500 persen.

Pada tanggal 21 Juli, ketika korban warga Palestina yang tewas akibat serangan Tel Aviv mencapai 500, pada masa itu juga Israel berada di bawah 429 serangan cyber.

Laporan itu mengatakan serangan cyber melemah terhadap Israel pada tanggal 28 Juli sampai Agustus 2 periode yang "berkorelasi dengan pembicaraan gencatan senjata yang akhirnya gagal yang dimulai pada 27 Juli."

Angka-angka menunjukkan korelasi langsung antara perang Tel Aviv terhadap Gaza dan perang cyber melawan Israel.

Serangan cyber anti-Israel baru-baru ini dilakukan oleh sejumlah kelompok yang berusaha untuk membuat layanan online (Israel) akan menabrak lalu lintas (cyber) dari sumber yang berbeda.

Sebelumnya, hacktivists Anonymous mengatakan mereka telah memberangus "ratusan" portal Israel, termasuk dinas intelijen Israel, Mossad dan militer Israel.

Serangan 29 hari militer rezim Israel terhadap Jalur Gaza merenggut nyawa hampir 1.900 warga Palestina, termasuk lebih dari 400 anak-anak, dan melukai lebih dari 9.500 lainnya.

Gencatan senjata kemanusiaan 72-jam antara gerakan perlawanan Palestina Hamas dan Israel mulai berlaku pada 08:00 (0500 GMT) pada hari Selasa.- (islamtimes/pahamilah)

Hacker Menghantam Israel sebagaimana Israel Menghantam Gaza

Anonymous Hackers, anti Zionis Israel

Pahamilah.com - Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Arbor Networks, jumlah DDos (distributed denial of service attack) terhadap Israel antara Juni dan Juli naik sekitar 500 persen.

Pada tanggal 21 Juli, ketika korban warga Palestina yang tewas akibat serangan Tel Aviv mencapai 500, pada masa itu juga Israel berada di bawah 429 serangan cyber.

Laporan itu mengatakan serangan cyber melemah terhadap Israel pada tanggal 28 Juli sampai Agustus 2 periode yang "berkorelasi dengan pembicaraan gencatan senjata yang akhirnya gagal yang dimulai pada 27 Juli."

Angka-angka menunjukkan korelasi langsung antara perang Tel Aviv terhadap Gaza dan perang cyber melawan Israel.

Serangan cyber anti-Israel baru-baru ini dilakukan oleh sejumlah kelompok yang berusaha untuk membuat layanan online (Israel) akan menabrak lalu lintas (cyber) dari sumber yang berbeda.

Sebelumnya, hacktivists Anonymous mengatakan mereka telah memberangus "ratusan" portal Israel, termasuk dinas intelijen Israel, Mossad dan militer Israel.

Serangan 29 hari militer rezim Israel terhadap Jalur Gaza merenggut nyawa hampir 1.900 warga Palestina, termasuk lebih dari 400 anak-anak, dan melukai lebih dari 9.500 lainnya.

Gencatan senjata kemanusiaan 72-jam antara gerakan perlawanan Palestina Hamas dan Israel mulai berlaku pada 08:00 (0500 GMT) pada hari Selasa.- (islamtimes/pahamilah)

Tahanan Palestina di penjara Zionis Israel

Pahamilah.com - Menteri Urusan Tahanan, Shawqi al-Ayasa mengatakan pada Rabu (6/8/14) bahwa nasib puluhan warga Gaza yang ditahan selama serangan darat Israel bulan lalu masih belum diketahui.

"Pendudukan militer, selama agresi saat ini di Jalur Gaza, telah menahan puluhan orang Palestina dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui," kata menteri.

Al-Ayasa menambahkan bahwa kementerian belum menerima informasi mengenai nomor ID tahanan, keberadaan, atau kondisi, dan ada "kekhawatiran bahwa beberapa tahanan telah dieksekusi."

Dia meminta organisasi-organisasi internasional seperti Komite Internasional Palang Merah untuk campur tangan dalam rangka untuk mendapatkan informasi mengenai nasib para tahanan atas nama kementerian Palestina.

Menurut kementerian itu, lebih dari 200 warga Palestina telah ditangkap di Gaza, dan beberapa telah dirilis sesudahnya.

Sementara itu, juru bicara militer Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada pejabat Palestina bahwa hampir 160 warga Palestina ditahan dan dipindahkan ke badan intelijen Shin Bet Israel untuk dimintai keterangan.

Israel memulai serangan militer terhadap Gaza pada 8 Juli. Hampir 1.900 warga Palestina, termasuk sekitar 400 anak-anak, tewas dan 9.500 lainnya luka-luka dalam serangan Israel.

Rezim Israel dan Palestina di Jalur Gaza telah sepakat untuk gencatan senjata tiga hari, yang mulai berlaku pada 08:00 (0500 GMT) Selasa. (islamtimes/pahamilah)


Menteri Palestina: Israel Menutupi Info Tahanan Gaza

Tahanan Palestina di penjara Zionis Israel

Pahamilah.com - Menteri Urusan Tahanan, Shawqi al-Ayasa mengatakan pada Rabu (6/8/14) bahwa nasib puluhan warga Gaza yang ditahan selama serangan darat Israel bulan lalu masih belum diketahui.

"Pendudukan militer, selama agresi saat ini di Jalur Gaza, telah menahan puluhan orang Palestina dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui," kata menteri.

Al-Ayasa menambahkan bahwa kementerian belum menerima informasi mengenai nomor ID tahanan, keberadaan, atau kondisi, dan ada "kekhawatiran bahwa beberapa tahanan telah dieksekusi."

Dia meminta organisasi-organisasi internasional seperti Komite Internasional Palang Merah untuk campur tangan dalam rangka untuk mendapatkan informasi mengenai nasib para tahanan atas nama kementerian Palestina.

Menurut kementerian itu, lebih dari 200 warga Palestina telah ditangkap di Gaza, dan beberapa telah dirilis sesudahnya.

Sementara itu, juru bicara militer Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada pejabat Palestina bahwa hampir 160 warga Palestina ditahan dan dipindahkan ke badan intelijen Shin Bet Israel untuk dimintai keterangan.

Israel memulai serangan militer terhadap Gaza pada 8 Juli. Hampir 1.900 warga Palestina, termasuk sekitar 400 anak-anak, tewas dan 9.500 lainnya luka-luka dalam serangan Israel.

Rezim Israel dan Palestina di Jalur Gaza telah sepakat untuk gencatan senjata tiga hari, yang mulai berlaku pada 08:00 (0500 GMT) Selasa. (islamtimes/pahamilah)


 Moussa Abu Marzouk, Hamas’ Political Bureau Deputy Chairman

Pahamilah.com - Tidak ada kesepakatan yang dibuat antara negosiator Israel dan Palestina selama 72 jam gencatan senjata yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, kata seorang pejabat senior Hamas.

Mousa Abu Marzook, seorang pejabat gerakan perlawanan Palestina, menyatakan hal itu di Kairo hari Rabu (6/8/14).

Beberapa jam sebelumnya, pejabat Tel Aviv mengatakan Israel siap memperpanjang gencatan senjata sampai hari Jumat (8/8).

"Tidak ada kesepakatan tentang perpanjangan gencatan senjata," kata Marzook di akun Twitter-nya.

Sementara itu, pejabat Mesir mengatakan delegasi Israel dan Palestina akan melanjutkan negosiasi untuk gencatan senjata abadi antara kedua belah pihak.

Serangan 29 hari tanpa henti rezim Israel terhadap Jalur Gaza telah merenggut nyawa hampir 1.900 warga Palestina, termasuk 400 anak-anak, dan melukai 9.500 lainnya (islamtimes/pahamilah)



Hamas: Tidak Ada Kesepakatan tentang Gaza

 Moussa Abu Marzouk, Hamas’ Political Bureau Deputy Chairman

Pahamilah.com - Tidak ada kesepakatan yang dibuat antara negosiator Israel dan Palestina selama 72 jam gencatan senjata yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, kata seorang pejabat senior Hamas.

Mousa Abu Marzook, seorang pejabat gerakan perlawanan Palestina, menyatakan hal itu di Kairo hari Rabu (6/8/14).

Beberapa jam sebelumnya, pejabat Tel Aviv mengatakan Israel siap memperpanjang gencatan senjata sampai hari Jumat (8/8).

"Tidak ada kesepakatan tentang perpanjangan gencatan senjata," kata Marzook di akun Twitter-nya.

Sementara itu, pejabat Mesir mengatakan delegasi Israel dan Palestina akan melanjutkan negosiasi untuk gencatan senjata abadi antara kedua belah pihak.

Serangan 29 hari tanpa henti rezim Israel terhadap Jalur Gaza telah merenggut nyawa hampir 1.900 warga Palestina, termasuk 400 anak-anak, dan melukai 9.500 lainnya (islamtimes/pahamilah)



Tentara ZIonis Israel, korban kekejaman sendiri

Pahamilah.com - Laporan media Israel mengatakan puluhan tentara Israel telah tewas dan lebih dari 1.600 terluka akibat serangan Tel Aviv di Jalur Gaza yang terkepung.

Para pejabat Israel mengatakan sedikitnya 1.620 tentara telah terluka dalam bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina selama beberapa minggu terakhir.

Media Israel menyebutkan jumlah warga sipil yang terluka selama serangan di atas 680. Mereka terluka setelah pejuang Palestina menembakkan rentetan roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan mematikan di daerah kantong Palestina yang diblokade.

Militer Israel juga mengatakan kehilangan hampir 64 tentara dalam bentrokan dengan pejuang Palestina, namun Hamas mengatakan dekat 150 tentara Israel telah tewas, yang dipandang sebagai kerugian jiwa terberat bagi militer Israel dalam beberapa tahun.

Israel sejauh ini telah mengaburkan publik tentang jumlah pasti korban.

Meningkatnya korban tewas pasukan Israel selama serangan berlangsung di Gaza telah mendorong tumbuhnya oposisi terhadap perang di kalangan masyarakat Israel.

Ribuan warga Israel telah mengadakan beberapa aksi unjuk rasa menentang perang Tel Aviv di Gaza selama beberapa hari terakhir. Demonstran dari sayap kiri dan anti-perang mengecam keras pemerintah karena berulang menyeret Israel ke dalam perang dan tindakan militer.

Sebuah survei terbaru oleh lembaga Israel, Panel Politik, mengungkapkan bahwa 66 persen dari masyarakat Israel percaya bahwa perang tidak mencapai tujuannya. Ini terjadi ketika pasukan Israel telah mundur dari Gaza, mengklaim bahwa mereka telah mencapai tujuan utama mereka.

Agresi militer Israel juga telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina. (islamtimes/pahamilah)


Media: Lebih dari 1.600 Tentara Penjajah Israel Terluka dalam perang Gaza

Tentara ZIonis Israel, korban kekejaman sendiri

Pahamilah.com - Laporan media Israel mengatakan puluhan tentara Israel telah tewas dan lebih dari 1.600 terluka akibat serangan Tel Aviv di Jalur Gaza yang terkepung.

Para pejabat Israel mengatakan sedikitnya 1.620 tentara telah terluka dalam bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina selama beberapa minggu terakhir.

Media Israel menyebutkan jumlah warga sipil yang terluka selama serangan di atas 680. Mereka terluka setelah pejuang Palestina menembakkan rentetan roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan mematikan di daerah kantong Palestina yang diblokade.

Militer Israel juga mengatakan kehilangan hampir 64 tentara dalam bentrokan dengan pejuang Palestina, namun Hamas mengatakan dekat 150 tentara Israel telah tewas, yang dipandang sebagai kerugian jiwa terberat bagi militer Israel dalam beberapa tahun.

Israel sejauh ini telah mengaburkan publik tentang jumlah pasti korban.

Meningkatnya korban tewas pasukan Israel selama serangan berlangsung di Gaza telah mendorong tumbuhnya oposisi terhadap perang di kalangan masyarakat Israel.

Ribuan warga Israel telah mengadakan beberapa aksi unjuk rasa menentang perang Tel Aviv di Gaza selama beberapa hari terakhir. Demonstran dari sayap kiri dan anti-perang mengecam keras pemerintah karena berulang menyeret Israel ke dalam perang dan tindakan militer.

Sebuah survei terbaru oleh lembaga Israel, Panel Politik, mengungkapkan bahwa 66 persen dari masyarakat Israel percaya bahwa perang tidak mencapai tujuannya. Ini terjadi ketika pasukan Israel telah mundur dari Gaza, mengklaim bahwa mereka telah mencapai tujuan utama mereka.

Agresi militer Israel juga telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina. (islamtimes/pahamilah)


Demo anti perang Zionis Israel terhadap Gaza

Pahamilah.com - Sebagian besar Zionis percaya bahwa tujuan yang ditetapkan pemerintah musuh atas agresi di Gaza hanya "sebagian" telah dicapai, menyatakan bahwa serangan itu telah berakhir dengan "tidak ada pemenang."

Menurut hasil jajak pendapat yang diterbitkan Rabu (6/8/14), 56% dari Zionis melihat bahwa tujuan dari operasi yang ditetapkan oleh pemerintah - termasuk menghancurkan terowongan dan meluncurkan serangan keras terhadap perlawanan Palestina - hanya "sebagian" telah tercapai.

Selain itu, 51% dari Zionis meminta percaya bahwa tidak ada dua pihak telah memenangkan perang ketika ditanya "Bagaimana Anda mengevaluasi hasil Israel ketika pada gencatan senjata 'Protective Edge' ?"
Jajak pendapat meliputi 442 orang, dengan margin of error 5,2 persen.

Kantor berita Agence France Presse menunjukkan bahwa tentara Zionis menimbulkan korban manusia terbesar - sejak perang Lebanon Juli 2006 - selama serangan terbaru di Gaza, sebagaimana 64 tentara dinyatakan tewas.

Tiga pemukim lainnya juga tewas dalam 30 hari serangan udara dan darat, yang meninggalkan 1900 martir Palestina, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk lebih dari 400 anak-anak. (islamtimes/pahamilah)


Poll Israel: Serangan terhadap Gaza Gagal

Demo anti perang Zionis Israel terhadap Gaza

Pahamilah.com - Sebagian besar Zionis percaya bahwa tujuan yang ditetapkan pemerintah musuh atas agresi di Gaza hanya "sebagian" telah dicapai, menyatakan bahwa serangan itu telah berakhir dengan "tidak ada pemenang."

Menurut hasil jajak pendapat yang diterbitkan Rabu (6/8/14), 56% dari Zionis melihat bahwa tujuan dari operasi yang ditetapkan oleh pemerintah - termasuk menghancurkan terowongan dan meluncurkan serangan keras terhadap perlawanan Palestina - hanya "sebagian" telah tercapai.

Selain itu, 51% dari Zionis meminta percaya bahwa tidak ada dua pihak telah memenangkan perang ketika ditanya "Bagaimana Anda mengevaluasi hasil Israel ketika pada gencatan senjata 'Protective Edge' ?"
Jajak pendapat meliputi 442 orang, dengan margin of error 5,2 persen.

Kantor berita Agence France Presse menunjukkan bahwa tentara Zionis menimbulkan korban manusia terbesar - sejak perang Lebanon Juli 2006 - selama serangan terbaru di Gaza, sebagaimana 64 tentara dinyatakan tewas.

Tiga pemukim lainnya juga tewas dalam 30 hari serangan udara dan darat, yang meninggalkan 1900 martir Palestina, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk lebih dari 400 anak-anak. (islamtimes/pahamilah)


Kemenlu Zionis Israel di al Quds - Jerusalem

Pahamilah.com - Kementerian Luar Negeri Israel telah menginstruksikan otoritas Tel Aviv untuk menghindari bekerja sama dengan penyelidikan PBB dalam perang brutal Israel di Gaza.

Kementerian mengatakan Tel Aviv tidak harus bekerja sama dengan penyelidik Dewan HAM PBB atas perilaku militer Israel di wilayah kantong Palestina yang diblokade.

Rekomendasi terbaru telah dilaporkan dibuat oleh diplomat senior dan anggota kementerian.

Para diplomat senior Israel telah menyebutkan kegagalan Israel untuk bekerja sama dengan penyelidikan Goldstone ke dalam perang Tel Aviv di Gaza pada tahun 2008 dan 2009 sebagai alasan mereka. Mereka mengatakan penyelidikan Goldstone menghilang dari dunia setelah Israel gagal untuk bekerja dengan dia.

Ini terjadi ketika Dewan HAM PBB baru-baru ini mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai tidak proporsional dan tanpa pandang bulu. Dewan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Maliki baru-baru ini meminta PBB untuk mengakhiri apa yang disebutnya impunitas Israel, mengatakan Tel Aviv harus bertanggung jawab atas kejahatan di Gaza.

Diplomat senior Palestina juga mendorong untuk kasus kejahatan perang di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) terhadap Israel akibat agresi brutal rezim Zionis di Jalur Gaza yang terkepung.
Agresi militer Israel telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Badan internasional dan kelompok hak asasi manusia mengatakan warga sipil menjadi sebagian besar korban. (islamtimes/pahamilah)

Pejabat: Israel Tidak Boleh Bekerja Sama dengan Penyelidikan Kejahatan Perang PBB

Kemenlu Zionis Israel di al Quds - Jerusalem

Pahamilah.com - Kementerian Luar Negeri Israel telah menginstruksikan otoritas Tel Aviv untuk menghindari bekerja sama dengan penyelidikan PBB dalam perang brutal Israel di Gaza.

Kementerian mengatakan Tel Aviv tidak harus bekerja sama dengan penyelidik Dewan HAM PBB atas perilaku militer Israel di wilayah kantong Palestina yang diblokade.

Rekomendasi terbaru telah dilaporkan dibuat oleh diplomat senior dan anggota kementerian.

Para diplomat senior Israel telah menyebutkan kegagalan Israel untuk bekerja sama dengan penyelidikan Goldstone ke dalam perang Tel Aviv di Gaza pada tahun 2008 dan 2009 sebagai alasan mereka. Mereka mengatakan penyelidikan Goldstone menghilang dari dunia setelah Israel gagal untuk bekerja dengan dia.

Ini terjadi ketika Dewan HAM PBB baru-baru ini mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai tidak proporsional dan tanpa pandang bulu. Dewan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Maliki baru-baru ini meminta PBB untuk mengakhiri apa yang disebutnya impunitas Israel, mengatakan Tel Aviv harus bertanggung jawab atas kejahatan di Gaza.

Diplomat senior Palestina juga mendorong untuk kasus kejahatan perang di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) terhadap Israel akibat agresi brutal rezim Zionis di Jalur Gaza yang terkepung.
Agresi militer Israel telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Badan internasional dan kelompok hak asasi manusia mengatakan warga sipil menjadi sebagian besar korban. (islamtimes/pahamilah)

Klik gambar untuk memperbesar

Pahamilah.com - Media sosial hari ini dikejutkan dengan beredarnya cuplikan foto terhadap sebuah buku bergambar berbahasa Indonesia untuk anak-anak yang menghalalkan hubungan sesama jenis. Buku yang berjudul “WHY? Puberty” tersebut salah satunya ditweet hari Rabu ini (6/8/2014) oleh akun Twitter @gatse8 yang memention akun Fahira Idris (@fahiraidris).

“Pagi uni @fahiraidris ,kabar buruk kembali datang dalam dunia anak-anak…”, tulis tweet dari @gatse8.

Menanggapi mention tersebut, Fahira Idris langsung menanggapi, “Kepada @elexmedia saya menghimbau untuk SEGERA MENARIK BUKU INI”.

Fahira Idris juga berkeinginan untuk segera mendatangi Elex Media Komputindo selaku penerbit komik tersebut. “Kepada @elexmedia – Tolong siapkan waktu anda besok siang, saya akan datang”, tulis Fahira Idris pada akun Twitternya.

Fahira juga mengharapkan kepada para orang tua agar waspada dan teliti sebelum membeli komik anak.

Menanggapi himbauan Fahira, penerbit Elexmedia langsung merespon dengan berjanji akan segera melakukan proses penarikan komik tersebut.

Klik gambar untuk memperbesar
 
Elex Media Komputindo juga mengucapkan terima kasih atas semua masukan terhadap buku tersebut, dan akan dijadikan pertimbangan editor untuk publikasi ke depan.

Dalam Twitternya, juga terungkap bahwa Fahira mengharapkan agar ke depan Elexmedia supaya lebih cermat lagi dan menghindari propaganda LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Fahira sendiri mengakui bahwa dia tidak anti LGBT, tapi dia menolak propaganda LGBT.

Apresiasi atas sikap Fahira datang dari berbagai penghungi tweetland.

Ketika berita ini diturunkan, Fahira mengharapkan agar semua tetap tenang dan menunggu hasil tabayun besok, serta hindari tindak kekerasan.

Buku yang berjudul “WHY? Puberty” terbitan Elex Media Komputindo tersebut ditulis oleh Ji-Eun Jeon. (dakwatuna/pahamilah)


Waspada ! Elex Media Komputindo Terbitkan Komik Anak-Anak Berisi Melegalkan Homo dan Lesbi

Klik gambar untuk memperbesar

Pahamilah.com - Media sosial hari ini dikejutkan dengan beredarnya cuplikan foto terhadap sebuah buku bergambar berbahasa Indonesia untuk anak-anak yang menghalalkan hubungan sesama jenis. Buku yang berjudul “WHY? Puberty” tersebut salah satunya ditweet hari Rabu ini (6/8/2014) oleh akun Twitter @gatse8 yang memention akun Fahira Idris (@fahiraidris).

“Pagi uni @fahiraidris ,kabar buruk kembali datang dalam dunia anak-anak…”, tulis tweet dari @gatse8.

Menanggapi mention tersebut, Fahira Idris langsung menanggapi, “Kepada @elexmedia saya menghimbau untuk SEGERA MENARIK BUKU INI”.

Fahira Idris juga berkeinginan untuk segera mendatangi Elex Media Komputindo selaku penerbit komik tersebut. “Kepada @elexmedia – Tolong siapkan waktu anda besok siang, saya akan datang”, tulis Fahira Idris pada akun Twitternya.

Fahira juga mengharapkan kepada para orang tua agar waspada dan teliti sebelum membeli komik anak.

Menanggapi himbauan Fahira, penerbit Elexmedia langsung merespon dengan berjanji akan segera melakukan proses penarikan komik tersebut.

Klik gambar untuk memperbesar
 
Elex Media Komputindo juga mengucapkan terima kasih atas semua masukan terhadap buku tersebut, dan akan dijadikan pertimbangan editor untuk publikasi ke depan.

Dalam Twitternya, juga terungkap bahwa Fahira mengharapkan agar ke depan Elexmedia supaya lebih cermat lagi dan menghindari propaganda LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Fahira sendiri mengakui bahwa dia tidak anti LGBT, tapi dia menolak propaganda LGBT.

Apresiasi atas sikap Fahira datang dari berbagai penghungi tweetland.

Ketika berita ini diturunkan, Fahira mengharapkan agar semua tetap tenang dan menunggu hasil tabayun besok, serta hindari tindak kekerasan.

Buku yang berjudul “WHY? Puberty” terbitan Elex Media Komputindo tersebut ditulis oleh Ji-Eun Jeon. (dakwatuna/pahamilah)