middle ad
Tampilkan postingan dengan label Agreysia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agreysia. Tampilkan semua postingan
 
 (Atas berkat rahmat Allah SWT pada tanggal 10 November Pukul 17:02 WIB Gridna Agreysia Widjaja (Grey) menyatakan diri untuk masuk Islam (bersyahadat), namun pada 27 Pebruari 2016 ternyata Allah SWT lebih menyayanginya dan memanggil Gridna untuk kembali kehadapan-NYA (Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu'anha)



Ponorogo, Minggu 08 Juni 2014 (10 Sya'ban 1435 Hijriah)

Oleh: Andik Priyo Kunarbowo
Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag IX)
Sub: Iman Adalah Kehidupan


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"


Sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam yang terpilih, baik dan terpelihara, maka Maryam pun mengandung kemudian diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan tangan-Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah.

1)    Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2)    Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3)    Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4)    Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.


Dear Grey, sementara sekian dulu penjabaran mimpi yang pernah kualami, aku hanya berusaha sebisa dan semampuku, tak lebih dari itu.

Apabila dalam rangkaian kata sebentuk tulisan berpadu dari bab satu hingga yang engkau baca detik ini dijumpai khilaf dan salah, sekali lagi mohon maaf.

Sebenarnya aku ingin bicara - saling bertanya dan memberikan jawaban, tapi bukan dalam kata yang hanya diwakili oleh rumitnya bentuk huruf dan susunannya, namun apa daya engkau masih sibuk dengan duniamu sendiri diluar sana untuk mengejar ketenangan yang hingga kini belum engkau dapatkan juga.

Tapi, Aku tetap berharap mendengar suaramu, entah kapan itu dan selalu kutunggu.

Dear Grey, pahamilah, aku tidak membenci masa lalumu, dan dimasa kini aku mencoba menyapa jiwamu, izinkan kuketuk pintu hatimu, jujur aku merindukan hal itu. namun sebenarnya aku lebih sangat merindukanmu di masa depan ketika engkau telah mengenal dan memahami hakikat sebuah kebenaran, dimana saat itu engkau kembali bersih dan suci laksana seorang bayi, itu pun jika engkau berkenan. Tapi jika engkau menolak, mana bisa aku memaksa. Maafkan aku

Dear Grey, inilah bagian jiwaku, dimana bagian yang lain sedang berdoa dihadapan-NYA demi engkau yang belum kukenal. Inilah keinginan dan harapanku, mimpi yang kuimpikan - dalam mimpiku pun bermimpi - dan aku mencoba untuk mengungkapkannya, dan aku telah berusaha menuliskannya, bukan hanya sekedar kata, namun itu semua keluar dari kesadaran hatiku yang senantiasa berdoa untukmu.




Hatiku,


(Yang selalu mendoakanmu)



Atas berkat rahmat Allah SWT pada tanggal 10 November Pukul 17:02 WIB Gridna Agreysia Widjaja (Grey) menyatakan diri untuk masuk Islam (bersyahadat), namun pada 27 Pebruari 2016 ternyata Allah SWT lebih menyayanginya dan memanggil Gridna untuk kembali kehadapan-NYA (Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu'anha)


Klik dokumentasi syahadat (Voice) Gridna Agreysia Widjaja



Footenote____________________________
Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja



Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;




Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IX

 
 (Atas berkat rahmat Allah SWT pada tanggal 10 November Pukul 17:02 WIB Gridna Agreysia Widjaja (Grey) menyatakan diri untuk masuk Islam (bersyahadat), namun pada 27 Pebruari 2016 ternyata Allah SWT lebih menyayanginya dan memanggil Gridna untuk kembali kehadapan-NYA (Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu'anha)



Ponorogo, Minggu 08 Juni 2014 (10 Sya'ban 1435 Hijriah)

Oleh: Andik Priyo Kunarbowo
Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag IX)
Sub: Iman Adalah Kehidupan


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"


Sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam yang terpilih, baik dan terpelihara, maka Maryam pun mengandung kemudian diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan tangan-Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah.

1)    Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2)    Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3)    Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4)    Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.


Dear Grey, sementara sekian dulu penjabaran mimpi yang pernah kualami, aku hanya berusaha sebisa dan semampuku, tak lebih dari itu.

Apabila dalam rangkaian kata sebentuk tulisan berpadu dari bab satu hingga yang engkau baca detik ini dijumpai khilaf dan salah, sekali lagi mohon maaf.

Sebenarnya aku ingin bicara - saling bertanya dan memberikan jawaban, tapi bukan dalam kata yang hanya diwakili oleh rumitnya bentuk huruf dan susunannya, namun apa daya engkau masih sibuk dengan duniamu sendiri diluar sana untuk mengejar ketenangan yang hingga kini belum engkau dapatkan juga.

Tapi, Aku tetap berharap mendengar suaramu, entah kapan itu dan selalu kutunggu.

Dear Grey, pahamilah, aku tidak membenci masa lalumu, dan dimasa kini aku mencoba menyapa jiwamu, izinkan kuketuk pintu hatimu, jujur aku merindukan hal itu. namun sebenarnya aku lebih sangat merindukanmu di masa depan ketika engkau telah mengenal dan memahami hakikat sebuah kebenaran, dimana saat itu engkau kembali bersih dan suci laksana seorang bayi, itu pun jika engkau berkenan. Tapi jika engkau menolak, mana bisa aku memaksa. Maafkan aku

Dear Grey, inilah bagian jiwaku, dimana bagian yang lain sedang berdoa dihadapan-NYA demi engkau yang belum kukenal. Inilah keinginan dan harapanku, mimpi yang kuimpikan - dalam mimpiku pun bermimpi - dan aku mencoba untuk mengungkapkannya, dan aku telah berusaha menuliskannya, bukan hanya sekedar kata, namun itu semua keluar dari kesadaran hatiku yang senantiasa berdoa untukmu.




Hatiku,


(Yang selalu mendoakanmu)



Atas berkat rahmat Allah SWT pada tanggal 10 November Pukul 17:02 WIB Gridna Agreysia Widjaja (Grey) menyatakan diri untuk masuk Islam (bersyahadat), namun pada 27 Pebruari 2016 ternyata Allah SWT lebih menyayanginya dan memanggil Gridna untuk kembali kehadapan-NYA (Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu'anha)


Klik dokumentasi syahadat (Voice) Gridna Agreysia Widjaja



Footenote____________________________
Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja



Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;




(lantai tempat kutidur berbantalkan bekas sandaran kursi)




Ponorogo, Sabtu 07 Juni 2014 (9 Sya'ban 1435 Hijriah)


Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag VIII)
Sub: Iman Adalah Kehidupan


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"


“Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”(1)

Orang-orang yang sesungguhnya paling sengsara adalah mereka yang miskin iman serta mengalami krisis keyakinan. Mereka ini , selamanya akan berada dalam kesengsaraan, kepedihan, kegelisahan, kemurkaan, dan kehinaan.

Dan, barangsiapa yang berpaling dari peringatan-KU, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (2)

Tidak ada sesuatu yang dapat membahagiakan jiwa, membersihkannya, menyucikannya, membuatnya bahagia, dan mengusir kegundahan darinya, selain keimanan yang benar kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, singkatnya kehidupan ini akan terasa hambar tanpa iman.

Seberapa besar kuat atau lemah, hangat atau dingin iman kita, maka sebatas itu pula kebahagiaan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan kita.

Barangsiapa mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (3)

Maksud kehidupan yang baik adalah ketenangan jiwa mereka dikarenakan janji baik dari Allah SWT, keteguhan hati mereka dalam mencintai Dzat yang menciptakan mereka, kesucian nurani mereka dari unsur-unsur penyimpangan iman, ketenangan mereka dalam menghadapi setiap kenyataan hidup, kerelaan hati mereka dalam menerima takdir. Dan itu semua adalah karena mereka benar-benar yakin dan tulus menerima bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka, Islam agama mereka, dan Muhammad adalah nabi dan rosul yang di utus Allah untuk mereka. (Bersambung)





Footnote________________________
1) Al-Imron 64
2) Thaha: 124
3) An-Nahl: 97

- Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja


 


Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag I klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag II klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag III klik disini 

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IV klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag V klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VI klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VIII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IX klik disini



Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VIII

(lantai tempat kutidur berbantalkan bekas sandaran kursi)




Ponorogo, Sabtu 07 Juni 2014 (9 Sya'ban 1435 Hijriah)


Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag VIII)
Sub: Iman Adalah Kehidupan


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"


“Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”(1)

Orang-orang yang sesungguhnya paling sengsara adalah mereka yang miskin iman serta mengalami krisis keyakinan. Mereka ini , selamanya akan berada dalam kesengsaraan, kepedihan, kegelisahan, kemurkaan, dan kehinaan.

Dan, barangsiapa yang berpaling dari peringatan-KU, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (2)

Tidak ada sesuatu yang dapat membahagiakan jiwa, membersihkannya, menyucikannya, membuatnya bahagia, dan mengusir kegundahan darinya, selain keimanan yang benar kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, singkatnya kehidupan ini akan terasa hambar tanpa iman.

Seberapa besar kuat atau lemah, hangat atau dingin iman kita, maka sebatas itu pula kebahagiaan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan kita.

Barangsiapa mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (3)

Maksud kehidupan yang baik adalah ketenangan jiwa mereka dikarenakan janji baik dari Allah SWT, keteguhan hati mereka dalam mencintai Dzat yang menciptakan mereka, kesucian nurani mereka dari unsur-unsur penyimpangan iman, ketenangan mereka dalam menghadapi setiap kenyataan hidup, kerelaan hati mereka dalam menerima takdir. Dan itu semua adalah karena mereka benar-benar yakin dan tulus menerima bahwa Allah SWT adalah Tuhan mereka, Islam agama mereka, dan Muhammad adalah nabi dan rosul yang di utus Allah untuk mereka. (Bersambung)





Footnote________________________
1) Al-Imron 64
2) Thaha: 124
3) An-Nahl: 97

- Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja


 


Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag I klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag II klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag III klik disini 

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IV klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag V klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VI klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VIII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IX klik disini



(lantai tempat kutidur berbantalkan bekas sandaran kursi)




Ponorogo, Jum’at 06 Juni 2014 (8 Sya'ban 1435 Hijriah)


Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag VII)
Sub: Wish You Were Here


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

Dari Zaid bin Tsabit, dia berkata "saya mendengar Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa menjadikan dunia sebagai keinginannya, maka Allah akan mencerai beraikan urusannya (sehingga dia menjadi bingung dibuatnya), Allah akan menjadikan kefakirannya di didepan kedua matanya, Dan, tidak datang kepada dunia, kecuali yang telah dituliskan untuknya. Dan, barangsiapa menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Allah akan menghimpunkan urusannya (sehingga mudah-mudah saja semua itu dijalaninya). Allah akan memberikan kekayaannya di dalam hatinya, dan akan datang kepadanya dunia karena dunia itu rendah sekali"

Dari Abdullah bin mas'ud, dia berkata, "saya pernah mendengar Nabi SAW mengatakan, Barangsiapa menjadikan semua keinginannya itu menjadi satu, yakni keinginan terhadap akhirat, maka Allah akan mencukupkan keinginan dunianya. Dan, barangsiapa yang banyak sekali keinginannya terhadap permasalahan dunia, maka Allah tidak akan mempedulikannya di lembah mana dia akan hancur"

“kukira sedikit renungan diatas adalah pelajaran bagi kita sebagai hamba yang tidak mempunyai daya upaya di hadapan-NYA, nasehat ini khususnya ditujukan kepadaku juga kepadamu”

“Kamu kenapa lagi Grey?” kataku.

“Aku ini lagi sedih, sungguh aku ingin banget menangis, tapi aku harus sanggup untuk menahan hal itu, bagiku orang lain tidak perlu tahu bahwasanya aku ini dirundung sedih dan kesusahan tanpa ujung, jadi biarlah aku sendiri saja yang merasakan, aku pasti mampu bertahan dan melewati semua ini”

“Grey, perkenankan aku bertanya sekali lagi, sebenarnya apa sih yang kamu inginkan?

Kemudian engkau menjawab “ketika menjalani kehidupanku sekarang ini sesungguhnya aku sendiri tidak bisa memastikan ingin apa dan bagaimana, namun yang kutahu bahwa aku ini hanya ingin ketenangan, tapi aku sendiri tidak tahu ketenangan itu ada dimana?”

“Kalau boleh bilang, sebenarnya aku kurang begitu suka berada di Amerika, karena kurasa terlalu bebas, tapi bagaimana lagi aku tidak bisa berbuat banyak, sebab hanya di negara ini aku bisa mencari uang”

“Aku ingin banget dekat dengan saudaraku, tapi apa yang bisa kuperbuat? karena mata pencaharianku ada disini, yach… mungkin ini sudah jalan kehidupanku”

“Tapi aku bingung, apakah aku harus disini terus? atau aku pergi melangkahkan kaki meninggalkan negara ini?”

“Dear Grey sudah sejauh ini kita bicara, apa yang terbaik hanya engkau saja yang tahu, sebab mengenai situasi kondisi seperti apa dan bagimana, tentu kamu lebih memahami daripada yang kumengerti, namun setidaknya mohon renungkan dulu nasehat bijak dari sang utusan Tuhan itu”

“Dear Grey, aku selalu mendoakanmu…” (Besambung)




Footenote____________________________
Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja



Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag I klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag II klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag III klik disini 

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IV klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag V klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VI klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VIII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IX klik disini



Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VII

(lantai tempat kutidur berbantalkan bekas sandaran kursi)




Ponorogo, Jum’at 06 Juni 2014 (8 Sya'ban 1435 Hijriah)


Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag VII)
Sub: Wish You Were Here


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

Dari Zaid bin Tsabit, dia berkata "saya mendengar Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa menjadikan dunia sebagai keinginannya, maka Allah akan mencerai beraikan urusannya (sehingga dia menjadi bingung dibuatnya), Allah akan menjadikan kefakirannya di didepan kedua matanya, Dan, tidak datang kepada dunia, kecuali yang telah dituliskan untuknya. Dan, barangsiapa menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Allah akan menghimpunkan urusannya (sehingga mudah-mudah saja semua itu dijalaninya). Allah akan memberikan kekayaannya di dalam hatinya, dan akan datang kepadanya dunia karena dunia itu rendah sekali"

Dari Abdullah bin mas'ud, dia berkata, "saya pernah mendengar Nabi SAW mengatakan, Barangsiapa menjadikan semua keinginannya itu menjadi satu, yakni keinginan terhadap akhirat, maka Allah akan mencukupkan keinginan dunianya. Dan, barangsiapa yang banyak sekali keinginannya terhadap permasalahan dunia, maka Allah tidak akan mempedulikannya di lembah mana dia akan hancur"

“kukira sedikit renungan diatas adalah pelajaran bagi kita sebagai hamba yang tidak mempunyai daya upaya di hadapan-NYA, nasehat ini khususnya ditujukan kepadaku juga kepadamu”

“Kamu kenapa lagi Grey?” kataku.

“Aku ini lagi sedih, sungguh aku ingin banget menangis, tapi aku harus sanggup untuk menahan hal itu, bagiku orang lain tidak perlu tahu bahwasanya aku ini dirundung sedih dan kesusahan tanpa ujung, jadi biarlah aku sendiri saja yang merasakan, aku pasti mampu bertahan dan melewati semua ini”

“Grey, perkenankan aku bertanya sekali lagi, sebenarnya apa sih yang kamu inginkan?

Kemudian engkau menjawab “ketika menjalani kehidupanku sekarang ini sesungguhnya aku sendiri tidak bisa memastikan ingin apa dan bagaimana, namun yang kutahu bahwa aku ini hanya ingin ketenangan, tapi aku sendiri tidak tahu ketenangan itu ada dimana?”

“Kalau boleh bilang, sebenarnya aku kurang begitu suka berada di Amerika, karena kurasa terlalu bebas, tapi bagaimana lagi aku tidak bisa berbuat banyak, sebab hanya di negara ini aku bisa mencari uang”

“Aku ingin banget dekat dengan saudaraku, tapi apa yang bisa kuperbuat? karena mata pencaharianku ada disini, yach… mungkin ini sudah jalan kehidupanku”

“Tapi aku bingung, apakah aku harus disini terus? atau aku pergi melangkahkan kaki meninggalkan negara ini?”

“Dear Grey sudah sejauh ini kita bicara, apa yang terbaik hanya engkau saja yang tahu, sebab mengenai situasi kondisi seperti apa dan bagimana, tentu kamu lebih memahami daripada yang kumengerti, namun setidaknya mohon renungkan dulu nasehat bijak dari sang utusan Tuhan itu”

“Dear Grey, aku selalu mendoakanmu…” (Besambung)




Footenote____________________________
Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja



Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag I klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag II klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag III klik disini 

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IV klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag V klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VI klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VIII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IX klik disini



 (lantai tempat kutidur berbantalkan bekas sandaran kursi)



Ponorogo, Kamis 05 Juni 2014 (7 Sya'ban 1435 Hijriah)


Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag VI)
Sub: Wish You Were Here


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

"Dear Grey, Jangan bersedih, sebab rasa sedih akan selalu menggangumu dengan kenangan masa lalu, kesedihan akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan dimasa mendatang, serta akan menyia-nyiakan kesempatanmu pada hari ini.

"Jangan bersedih, sebab rasa sedih itu tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan yang semua telah pergi, mustahil akan membangkitkan orang yang telah mati, tidak mampu menolak takdir, serta tidak mendatangkan manfaat"

"Dear Grey, sendi kemaslahatan dalam kesulitan itu ada dua; yang paling kecil adalah kekuatan hati orang yang terkena kesulitan itu atas apa yang menimpanya, sedangkan yang terbesar ialah menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, sebab hanya DIA-lah Sang Pemilik hidup dan kehidupan ini"

"Dear Grey, ketahuilah bahwa alam semesta ini telah selesai diciptakan dan telah selesai diatur, tidak ada sesuatu yang bergerak didunia ini bahkan tidak satu pun satu kata yang keluar dari mulut kita kecuali atas izin Allah SWT, lalu mengapa harus risau dan bersedih?"

"Ada sejumlah permasalahan besar dalam musibah-musibah itu; ada kesabaran, ada takdir, ada pahala, ada tuntutan agar sebagai hamba menyadari bahwa Yang Mengambil adalah Yang Memberi, dan bahwa Yang Mencabut adalah Yang Menganugerahkan".

"Dear Grey, Keridhaan akan membuahkan rasa syukur yang merupakan level keimanan tertinggi, bahkan merupakan hakikat dari keimanan itu sendiri. dalam tahapan iman, rasa syukur itu adalah puncaknya. Orang yang tidak ridha terhadap pemberian Allah, keputusan-NYA, penciptaan-NYA, pengaturan-NYA, terhadap yang diambil dan yang diberikan-NYA, tidak akan bisa bersyukur kepada Allah. Dan itu artinya, orang yang bersyukur adalah orang yang paling menikmati hidup" (Bersambung)




Fotenote_______________________
- Pengertian Ridha: Bermakna menerima semua realita takdir dan ketentuan Allah dengan senang hati, ikhlas, lapang dada, bahagia, tanpa merasa kecewa.

- Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja


 

Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag I klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag II klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag III klik disini 

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IV klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag V klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VI klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VIII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IX klik disini



Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VI

 (lantai tempat kutidur berbantalkan bekas sandaran kursi)



Ponorogo, Kamis 05 Juni 2014 (7 Sya'ban 1435 Hijriah)


Tittle: DALAM MIMPI KU PUN BERMIMPI (Bag VI)
Sub: Wish You Were Here


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

"Dear Grey, Jangan bersedih, sebab rasa sedih akan selalu menggangumu dengan kenangan masa lalu, kesedihan akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan dimasa mendatang, serta akan menyia-nyiakan kesempatanmu pada hari ini.

"Jangan bersedih, sebab rasa sedih itu tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan yang semua telah pergi, mustahil akan membangkitkan orang yang telah mati, tidak mampu menolak takdir, serta tidak mendatangkan manfaat"

"Dear Grey, sendi kemaslahatan dalam kesulitan itu ada dua; yang paling kecil adalah kekuatan hati orang yang terkena kesulitan itu atas apa yang menimpanya, sedangkan yang terbesar ialah menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT, sebab hanya DIA-lah Sang Pemilik hidup dan kehidupan ini"

"Dear Grey, ketahuilah bahwa alam semesta ini telah selesai diciptakan dan telah selesai diatur, tidak ada sesuatu yang bergerak didunia ini bahkan tidak satu pun satu kata yang keluar dari mulut kita kecuali atas izin Allah SWT, lalu mengapa harus risau dan bersedih?"

"Ada sejumlah permasalahan besar dalam musibah-musibah itu; ada kesabaran, ada takdir, ada pahala, ada tuntutan agar sebagai hamba menyadari bahwa Yang Mengambil adalah Yang Memberi, dan bahwa Yang Mencabut adalah Yang Menganugerahkan".

"Dear Grey, Keridhaan akan membuahkan rasa syukur yang merupakan level keimanan tertinggi, bahkan merupakan hakikat dari keimanan itu sendiri. dalam tahapan iman, rasa syukur itu adalah puncaknya. Orang yang tidak ridha terhadap pemberian Allah, keputusan-NYA, penciptaan-NYA, pengaturan-NYA, terhadap yang diambil dan yang diberikan-NYA, tidak akan bisa bersyukur kepada Allah. Dan itu artinya, orang yang bersyukur adalah orang yang paling menikmati hidup" (Bersambung)




Fotenote_______________________
- Pengertian Ridha: Bermakna menerima semua realita takdir dan ketentuan Allah dengan senang hati, ikhlas, lapang dada, bahagia, tanpa merasa kecewa.

- Isi surat sebagaimana tersebut diatas tidak berubah, sesuai dengan aslinya, surat ini dikirim via email kepada Gridna Agreysia Widjaja


 

Adapun bagian I hingga IX dapat dilihat pada link dibawah ini;

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag I klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag II klik disini

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag III klik disini 

Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IV klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag V klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VI klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag VIII klik disini 


Dalam Mimpiku pun Bermimpi Bag IX klik disini