middle ad
Tampilkan postingan dengan label Genocida Gaza. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Genocida Gaza. Tampilkan semua postingan
 Korban luka luka Palestina, akibat serangan Zionis Israel di Gaza

Pahamilah.com - Seorang dokter internasional ternama Norwegia mengatakan, pasukan Israel sengaja membunuh anak-anak dan pemuda Palestina dalam perang baru-baru ini di Jalur Gaza.

Dr Mads Gilbert mengatakan ada tren baru yang berkembang di kalangan tentara Israel; membom situs sipil di Gaza.

Gilbert juga mendokumentasikan beberapa contoh anak-anak Palestina dan pemuda tak bersalah yang menjadi target pasukan Israel selama perang di Gaza.

Ia juga mencatat, sejumlah besar warga sipil tewas dalam serangan Israel dan penembakan di Shejaiya, salah satu daerah di Gaza yang paling terpukul.

Gilbert juga menekankan, rezim Tel Aviv menerapkan sistem apartheid di wilayah Palestina yang diduduki.

Ia mengkritik keras serangan Israel terhadap rumah sakit di seluruh wilayah Gaza.

Mads Gilbert termasuk anggota tim medis Norwegia yang berbakti di Jalur Gaza. Timnya  menyatakan, Israel menggunakan uranium dan senjata konvensional dalam perang baru-baru ini. Mereka telah merawat ratusan korban luka-luka di sana.

Pernyataan Gilbert muncul seiring pernyataan pakar politik bahwa kekejaman dan kekerasan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan membersihkan etnis Palestina.

Hampir 2.140 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, tewas dalam 50 hari serangan Israel di Gaza. Sementara 11.000 lainnya terluka. (islamtimes/pahamilah)


Dr Gilbert: Israel Sengaja Bunuh Warga Sipil

 Korban luka luka Palestina, akibat serangan Zionis Israel di Gaza

Pahamilah.com - Seorang dokter internasional ternama Norwegia mengatakan, pasukan Israel sengaja membunuh anak-anak dan pemuda Palestina dalam perang baru-baru ini di Jalur Gaza.

Dr Mads Gilbert mengatakan ada tren baru yang berkembang di kalangan tentara Israel; membom situs sipil di Gaza.

Gilbert juga mendokumentasikan beberapa contoh anak-anak Palestina dan pemuda tak bersalah yang menjadi target pasukan Israel selama perang di Gaza.

Ia juga mencatat, sejumlah besar warga sipil tewas dalam serangan Israel dan penembakan di Shejaiya, salah satu daerah di Gaza yang paling terpukul.

Gilbert juga menekankan, rezim Tel Aviv menerapkan sistem apartheid di wilayah Palestina yang diduduki.

Ia mengkritik keras serangan Israel terhadap rumah sakit di seluruh wilayah Gaza.

Mads Gilbert termasuk anggota tim medis Norwegia yang berbakti di Jalur Gaza. Timnya  menyatakan, Israel menggunakan uranium dan senjata konvensional dalam perang baru-baru ini. Mereka telah merawat ratusan korban luka-luka di sana.

Pernyataan Gilbert muncul seiring pernyataan pakar politik bahwa kekejaman dan kekerasan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan membersihkan etnis Palestina.

Hampir 2.140 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua, tewas dalam 50 hari serangan Israel di Gaza. Sementara 11.000 lainnya terluka. (islamtimes/pahamilah)


Tentara Zionis Israel, mencoba menyerang Gaza

Pahamilah.com - Menteri Keamanan Dalam Negeri Zionis Israel, Yitzhak Aharonovitch memperingatkan bahwa rezim Tel Aviv kemungkinan besar akan memulai serangan darat baru ke Jalur Gaza yang terkepung.

Pernyataan itu diutarakannya pada hari Jumat (22/8/14) dihadapan entitas Zionis Israel yang terluka akibat serangan roket pembalasan Palestina di kota selatan Asdod.

Sebelumnya, militer Israel juga melancarkan serangan militer baru terhadap Gaza pada tanggal 8 Juli dalam upaya menghancurkan kemampuan roket pejuang Perlawanan Palestina.

Pada tanggal 18 Juli, Tel Aviv juga mulai menginvasi darat Jalur Gaza Palestina. Namun, rezim kemudian menarik mudnur pasukannya dan mengklaim telah menghancurkan puluhan terowongan yang dibuat warga Palestina menuju Israel.

Sumber-sumber Israel mengatakan pejuang Palestina sejauh ini telah menembakkan lebih dari 500 roket dari wilayah Gaza Palestina sejak gencatan senjata sementara gagal pada hari Selasa (19/8).

Sementara itu akibat agresi brutal Israel, jumlah korban tewas keseluruhan bertambah menjadi sekitar 2.100 orang, sementara lebih dari 10.500 terluka sejak 8 Juli lalu. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk dari mereka wanita dan anak-anak.  (islamtimes/pahamilah)

Israel akan Lancarkan Serangan Darat Baru ke Gaza

Tentara Zionis Israel, mencoba menyerang Gaza

Pahamilah.com - Menteri Keamanan Dalam Negeri Zionis Israel, Yitzhak Aharonovitch memperingatkan bahwa rezim Tel Aviv kemungkinan besar akan memulai serangan darat baru ke Jalur Gaza yang terkepung.

Pernyataan itu diutarakannya pada hari Jumat (22/8/14) dihadapan entitas Zionis Israel yang terluka akibat serangan roket pembalasan Palestina di kota selatan Asdod.

Sebelumnya, militer Israel juga melancarkan serangan militer baru terhadap Gaza pada tanggal 8 Juli dalam upaya menghancurkan kemampuan roket pejuang Perlawanan Palestina.

Pada tanggal 18 Juli, Tel Aviv juga mulai menginvasi darat Jalur Gaza Palestina. Namun, rezim kemudian menarik mudnur pasukannya dan mengklaim telah menghancurkan puluhan terowongan yang dibuat warga Palestina menuju Israel.

Sumber-sumber Israel mengatakan pejuang Palestina sejauh ini telah menembakkan lebih dari 500 roket dari wilayah Gaza Palestina sejak gencatan senjata sementara gagal pada hari Selasa (19/8).

Sementara itu akibat agresi brutal Israel, jumlah korban tewas keseluruhan bertambah menjadi sekitar 2.100 orang, sementara lebih dari 10.500 terluka sejak 8 Juli lalu. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk dari mereka wanita dan anak-anak.  (islamtimes/pahamilah)

Tank Zionis, menembaki Gaza

Pahamilah.com - Sebuah organisasi amal berbasis di Inggris mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel seiring serangan terbaru rezim itu di Jalur Gaza.

Pada Kamis (21/8/14), Oxfam menyerukan penghentian transfer senjata ke Israel karena senjata tersebut akan digunakan untuk melanggar hukum kemanusiaan internasional.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, masyarakat internasional harus mengerahkan tekanan diplomatik secara maksimal, termasuk menangguhkan transfer senjata dan amunisi demi menunjukkan bahwa dunia tidak akan menolerir kekerasan dan penderitaan warga sipil..." kata Nishant Pandey, perwakilan Oxfam di wilayah Palestina yang diduduki.

Organisasi itu selanjutnya menyebut sejumlah besar warga yang tewas dan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur Gaza. Ia mengatakan, situasi di Jalur Gaza dalam enam minggu terakhir adalah situasi terburuk dalam 20 tahun terakhir ini.

"Krisis kemanusiaan ini didorong oleh senjata. Menangguhkan transfer senjata dan amunisi sangat penting untuk memastikan tidak ada lagi warga sipil yang dirugikan. Konflik ini tidak dapat diselesaikan secara militer," tambah Pandey.

Tel Aviv melanjutkan agresinya terhadap warga Gaza pada hari Selasa (19/8) setelah pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi Mesir gagal dan negosiator Israel meninggalkan Kairo.

Lebih dari dua lusin warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel pada hari Kamis (21/8).

Kematian terbaru ini membuat korban tewas akibat perang Israel di Jalur Gaza mendekati 2.090 orang. Sementara 10.300 lainnya terluka sejak agresi Israel 8 Juli lalu. (islamtimes/pahamilah)

Oxfam Desak Dunia Tangguhkan Penjualan Senjata ke Israel

Tank Zionis, menembaki Gaza

Pahamilah.com - Sebuah organisasi amal berbasis di Inggris mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel seiring serangan terbaru rezim itu di Jalur Gaza.

Pada Kamis (21/8/14), Oxfam menyerukan penghentian transfer senjata ke Israel karena senjata tersebut akan digunakan untuk melanggar hukum kemanusiaan internasional.

"Sekarang, lebih dari sebelumnya, masyarakat internasional harus mengerahkan tekanan diplomatik secara maksimal, termasuk menangguhkan transfer senjata dan amunisi demi menunjukkan bahwa dunia tidak akan menolerir kekerasan dan penderitaan warga sipil..." kata Nishant Pandey, perwakilan Oxfam di wilayah Palestina yang diduduki.

Organisasi itu selanjutnya menyebut sejumlah besar warga yang tewas dan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur Gaza. Ia mengatakan, situasi di Jalur Gaza dalam enam minggu terakhir adalah situasi terburuk dalam 20 tahun terakhir ini.

"Krisis kemanusiaan ini didorong oleh senjata. Menangguhkan transfer senjata dan amunisi sangat penting untuk memastikan tidak ada lagi warga sipil yang dirugikan. Konflik ini tidak dapat diselesaikan secara militer," tambah Pandey.

Tel Aviv melanjutkan agresinya terhadap warga Gaza pada hari Selasa (19/8) setelah pembicaraan gencatan senjata yang ditengahi Mesir gagal dan negosiator Israel meninggalkan Kairo.

Lebih dari dua lusin warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel pada hari Kamis (21/8).

Kematian terbaru ini membuat korban tewas akibat perang Israel di Jalur Gaza mendekati 2.090 orang. Sementara 10.300 lainnya terluka sejak agresi Israel 8 Juli lalu. (islamtimes/pahamilah)

Dokter Palestina, membantu anak yang terluka akibat serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Banyak warga Palestina termasuk perempuan dan anak-anak tewas atau terluka ketika rezim Zionis Israel melakukan serangan udara terbarunya di Jalur Gaza yang terkepung.

Jumlah warga Gaza yang terbunuh pada hari Selasa dan Rabu (19-20/8/14) berjumlah sekitar 30 orang dan setidaknya delapan anak diantara mereka yang tewas, demikian menurut petugas medis setempat.

Sementara lebih dari 120 orang terluka dalam serangan dua hari terakhir.

Para korban tewas terberat dilaporkan akibat serangan udara yang menargetkan masjid dan kamp-kamp pengungsi.

Serangan terbaru rezim Tel Aviv terfokus pada lingkungan Zeytoun di bagian timur, Rafah di selatan, dan Deir al Balah di Gaza-barat.

Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan sasaran serangan itu menargetkan 60 lokasi di Jalur Gaza.

Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel menggempur daerah kantong yang diblokade itu sejak awal Juli dan menimbulkan kerugian besar warga Palestina.

Laporan terakhir menyebutkan, setidaknya 2.049 orang, kebanyakan warga sipil, tewas dan lebih dari 10.200 terluka.

Sementaraitu, sekitar 400.000 anak-anak Palestina membutuhkan bantuan psikologis karena dampak bencana tragis dan perang Israel, menurut Dana Anak-anak PBB (UNICEF).

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, juga melancarkan serangan balasan terhadap Israel, namun belum ada berira detil mengenai balasan ini. (islamtimes/pahamilah)

Serangan Terbaru Penjajah Israel Bunuh Ratusan Warga Gaza

Dokter Palestina, membantu anak yang terluka akibat serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Banyak warga Palestina termasuk perempuan dan anak-anak tewas atau terluka ketika rezim Zionis Israel melakukan serangan udara terbarunya di Jalur Gaza yang terkepung.

Jumlah warga Gaza yang terbunuh pada hari Selasa dan Rabu (19-20/8/14) berjumlah sekitar 30 orang dan setidaknya delapan anak diantara mereka yang tewas, demikian menurut petugas medis setempat.

Sementara lebih dari 120 orang terluka dalam serangan dua hari terakhir.

Para korban tewas terberat dilaporkan akibat serangan udara yang menargetkan masjid dan kamp-kamp pengungsi.

Serangan terbaru rezim Tel Aviv terfokus pada lingkungan Zeytoun di bagian timur, Rafah di selatan, dan Deir al Balah di Gaza-barat.

Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan sasaran serangan itu menargetkan 60 lokasi di Jalur Gaza.

Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel menggempur daerah kantong yang diblokade itu sejak awal Juli dan menimbulkan kerugian besar warga Palestina.

Laporan terakhir menyebutkan, setidaknya 2.049 orang, kebanyakan warga sipil, tewas dan lebih dari 10.200 terluka.

Sementaraitu, sekitar 400.000 anak-anak Palestina membutuhkan bantuan psikologis karena dampak bencana tragis dan perang Israel, menurut Dana Anak-anak PBB (UNICEF).

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, juga melancarkan serangan balasan terhadap Israel, namun belum ada berira detil mengenai balasan ini. (islamtimes/pahamilah)

Serangan udara Israel menyasar Gaza, Palestina, Rabu (20/8). 

Pahamilah.com - Para pejabat medis di kota Gaza, Palestina, mengatakan setidaknya tiga warga Palestina tewas dan 40 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa (19/8).

Serangan udara tersebut menyasar rumah keluarga Al Dalou di lingkungan Syeikh Ridwan di kota Gaza. Akibatnya, seorang gadis tiga tahun dan seorang wanita.

Pesawat tempur Israel telah menargetkan lebih dari 30 situs termasuk lahan pertanian di Beit Lahiya, al Zaytoun, al Maghazi, Deir al Balah, Al Qarara, Khuza, Rafah timur dan Shujaiyya timur. Israel melancarkan serangan udara di Gaza setelah tiga roket mendarat di dekat Beersheba lebih dahulu pada hari yang sama.

Jurubicara Hamas, Sami Abu Zuhri, membantah gerakkan dengan menembakkan roket melintasi perbatasan pada Selasa. Hamas menuduh Israel mencoba menggagalkan perundingan gencatan senjata di Kairo.

"Kami tidak memiliki informasi terkait penembakkan roket dari Gaza. Serangan Israel dimaksudkan untuk menggagalkan perundingan di Kairo," tutur Abu Zuhri kepada AFP seperti dilansir dari Maan News, Rabu (20/8).

Pihak Palestina mengatakan kesepakatan dalam pengaturan jangka panjang di Gaza telah tertunda dengan sikap Israel yang menarik ulur masalah tersebut. (republika/pahamilah)
 

Gencatan Berakhir, Penjajah Israel Kembali Serang Gaza

Serangan udara Israel menyasar Gaza, Palestina, Rabu (20/8). 

Pahamilah.com - Para pejabat medis di kota Gaza, Palestina, mengatakan setidaknya tiga warga Palestina tewas dan 40 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa (19/8).

Serangan udara tersebut menyasar rumah keluarga Al Dalou di lingkungan Syeikh Ridwan di kota Gaza. Akibatnya, seorang gadis tiga tahun dan seorang wanita.

Pesawat tempur Israel telah menargetkan lebih dari 30 situs termasuk lahan pertanian di Beit Lahiya, al Zaytoun, al Maghazi, Deir al Balah, Al Qarara, Khuza, Rafah timur dan Shujaiyya timur. Israel melancarkan serangan udara di Gaza setelah tiga roket mendarat di dekat Beersheba lebih dahulu pada hari yang sama.

Jurubicara Hamas, Sami Abu Zuhri, membantah gerakkan dengan menembakkan roket melintasi perbatasan pada Selasa. Hamas menuduh Israel mencoba menggagalkan perundingan gencatan senjata di Kairo.

"Kami tidak memiliki informasi terkait penembakkan roket dari Gaza. Serangan Israel dimaksudkan untuk menggagalkan perundingan di Kairo," tutur Abu Zuhri kepada AFP seperti dilansir dari Maan News, Rabu (20/8).

Pihak Palestina mengatakan kesepakatan dalam pengaturan jangka panjang di Gaza telah tertunda dengan sikap Israel yang menarik ulur masalah tersebut. (republika/pahamilah)
 
 Roket pejuang Palestina, dari Gaza ke Palestina yang di duduki

Pahamilah.com - Pejuang dari gerakan perlawanan Palestina Hamas menembakkan puluhan roket ke wilayah Israel setelah rezim Zionis melanggar gencatan senjata.

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan mereka menembakkan 10 roket balasan ke beberapa kota Israel termasuk Tel Aviv.

Salah satu roket menargetkan bandara internasional Israel, Ben Gurion yang terletak 19 km  dari kota Tel Aviv, dekat pinggiran Lod.

Militer Israel mengkonfirmasikan, setidaknya satu roket menghantam wilayah metropolitan Tel Aviv.

Sementara itu, bunyi sirene membuat panik orang Israel di sejumlah kota, termasuk Ashkelon, Ashdod, dan Beersheba.

Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel menggempur Jalur Gaza sejak awal Juli lalu. Hampir 2.020 orang, kebanyakan warga sipil, tewas dan 10.200 lainnya terluka. Serangan Israel terus berlanjut meski masyarakat internasional menekan Tel Aviv untuk mengakhiri agresinya. (islamtimes/pahamilah)


Hamas Terus Pertahankan Gaza dari Serangan Penjajah Israel

 Roket pejuang Palestina, dari Gaza ke Palestina yang di duduki

Pahamilah.com - Pejuang dari gerakan perlawanan Palestina Hamas menembakkan puluhan roket ke wilayah Israel setelah rezim Zionis melanggar gencatan senjata.

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan mereka menembakkan 10 roket balasan ke beberapa kota Israel termasuk Tel Aviv.

Salah satu roket menargetkan bandara internasional Israel, Ben Gurion yang terletak 19 km  dari kota Tel Aviv, dekat pinggiran Lod.

Militer Israel mengkonfirmasikan, setidaknya satu roket menghantam wilayah metropolitan Tel Aviv.

Sementara itu, bunyi sirene membuat panik orang Israel di sejumlah kota, termasuk Ashkelon, Ashdod, dan Beersheba.

Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel menggempur Jalur Gaza sejak awal Juli lalu. Hampir 2.020 orang, kebanyakan warga sipil, tewas dan 10.200 lainnya terluka. Serangan Israel terus berlanjut meski masyarakat internasional menekan Tel Aviv untuk mengakhiri agresinya. (islamtimes/pahamilah)


PM Benjamin Netanyahu

Pahamilah.com - Parlemen dan seluruh anggota kabinet Israel mendesak PM Benjamin Netanyahu menggunakan seluruh kekuatan militer untuk menghancurkan Jalur Gaza dan membunuh lebih banyak penduduknya.

"Jika tidak ada yang bisa dicapai lewat jalur diplomatik, gunakan cara militer," ujar Gilard Erdan, menteri komunikasi dan satu dari delapan anggota keamanan di dalam kabinet PM Netanyahu.

Kepada Radio Milier, Erdan -- dari Partai Likud -- mengatakan mengambil alih Jalur Gaza adalah satu-satunya pilihan setelah upaya diplomatik gagal.

Naftali Bennett, ketua Bayit Yehudi, mengatakan Israel tidak boleh tampak lemah di hadapan Hamas, karena sangat membahayakan doktrin penangkalan.

"Hamas tidak akan berhenti berharap menghancurkan negara Yahudi," Bennett memperingatakan.

Israel, masih menurut Bennet, juga tidak bisa memandang Hamas dengan kaca mata Barat. "Hamas tidak menginginkan ketenangan dan perdamaian, dan demokrasi. Nilai kita tidak sama dengan nilai mereka," ujar Bennet seperti dikutip Jerusalem Post.

Uri Ariel, menteri perumahan dan rekan Bennett di Bayit Yehuda, mengatakan; "Kita harus membom Jalur Gaza sampai Hamas kalah, untuk mengembalikan rasa aman Israel."

Di Knesset, parlemen Israel, pemimpin opisisi Isaac Herzog (Partai Buruh) mengatakan tugas Netanyahu adalah memberikan rasa aman dan menyelesaikan persoalan di selatan.

"Jika Netanyahu tidak bisa mengatasi Hamas, dan menghadirkan ketenangan palsu, itu membuktikan pemerintah saat ini lemah dan gagal," ujarnya.

Senada dengan Herzog, Nachman Shai -- anggota Knesset dari Partai Buruh -- mengatakan; "Jangan lagi berunding. Gunakan bahasa yang dimengerti Hamas, yaitu kekerasan."

Namun Yaakov Peri, menteri Iptek dari Yesh Atid, menentang pendudukan kembali Jalur Gaza. "Israel tidak berminat mengontrol orang Palestina yang tinggal di Jalur Gaza," ujarnya. (inilah/pahamilah)

Parlemen Israel Desak Netanyahu Hancurkan Gaza

PM Benjamin Netanyahu

Pahamilah.com - Parlemen dan seluruh anggota kabinet Israel mendesak PM Benjamin Netanyahu menggunakan seluruh kekuatan militer untuk menghancurkan Jalur Gaza dan membunuh lebih banyak penduduknya.

"Jika tidak ada yang bisa dicapai lewat jalur diplomatik, gunakan cara militer," ujar Gilard Erdan, menteri komunikasi dan satu dari delapan anggota keamanan di dalam kabinet PM Netanyahu.

Kepada Radio Milier, Erdan -- dari Partai Likud -- mengatakan mengambil alih Jalur Gaza adalah satu-satunya pilihan setelah upaya diplomatik gagal.

Naftali Bennett, ketua Bayit Yehudi, mengatakan Israel tidak boleh tampak lemah di hadapan Hamas, karena sangat membahayakan doktrin penangkalan.

"Hamas tidak akan berhenti berharap menghancurkan negara Yahudi," Bennett memperingatakan.

Israel, masih menurut Bennet, juga tidak bisa memandang Hamas dengan kaca mata Barat. "Hamas tidak menginginkan ketenangan dan perdamaian, dan demokrasi. Nilai kita tidak sama dengan nilai mereka," ujar Bennet seperti dikutip Jerusalem Post.

Uri Ariel, menteri perumahan dan rekan Bennett di Bayit Yehuda, mengatakan; "Kita harus membom Jalur Gaza sampai Hamas kalah, untuk mengembalikan rasa aman Israel."

Di Knesset, parlemen Israel, pemimpin opisisi Isaac Herzog (Partai Buruh) mengatakan tugas Netanyahu adalah memberikan rasa aman dan menyelesaikan persoalan di selatan.

"Jika Netanyahu tidak bisa mengatasi Hamas, dan menghadirkan ketenangan palsu, itu membuktikan pemerintah saat ini lemah dan gagal," ujarnya.

Senada dengan Herzog, Nachman Shai -- anggota Knesset dari Partai Buruh -- mengatakan; "Jangan lagi berunding. Gunakan bahasa yang dimengerti Hamas, yaitu kekerasan."

Namun Yaakov Peri, menteri Iptek dari Yesh Atid, menentang pendudukan kembali Jalur Gaza. "Israel tidak berminat mengontrol orang Palestina yang tinggal di Jalur Gaza," ujarnya. (inilah/pahamilah)

Situasi di Gaza, Palestina. 

Pahamilah.com - Pertempuran kembali pecah di Gaza, meski batas terakhir gencatan senjata masih berlangsung. Pesawat tempur Israel terlihat menembakkan peluru kendali di bagian timur Gaza City dan asap membubung dari kawasan itu.

Para saksi mata mengatakan beberapa serangan udara lainnya dilancarkan di kawasan tersebut. Akibat serangan ini dua orang anak terluka serta sejumlah warga Palestina kembali mengungsi.

Juru bicara militer Israel menyatakan, serangan ini merupakan respons terhadap roket-roket yang ditembakkan para militan dari Gaza.

"Tiga roket menghantam bagian selatan Israel dekat kota Beersheba, hampir delapan jam sebelum gencatan senjata berakhir," ujar militer Israel. Serangan itu diketahui tidak menimbulkan korban dan kerusakan.

Kendati demikian Juru bicara Hamas, kelompok dominan di Jalur Gaza, Sami Abu Zuhri mengatakan pihaknya tak mengetahui ada serangan roket tersebut.(republika/pahamilah)

Pertempuran Kembali Pecah di Gaza

Situasi di Gaza, Palestina. 

Pahamilah.com - Pertempuran kembali pecah di Gaza, meski batas terakhir gencatan senjata masih berlangsung. Pesawat tempur Israel terlihat menembakkan peluru kendali di bagian timur Gaza City dan asap membubung dari kawasan itu.

Para saksi mata mengatakan beberapa serangan udara lainnya dilancarkan di kawasan tersebut. Akibat serangan ini dua orang anak terluka serta sejumlah warga Palestina kembali mengungsi.

Juru bicara militer Israel menyatakan, serangan ini merupakan respons terhadap roket-roket yang ditembakkan para militan dari Gaza.

"Tiga roket menghantam bagian selatan Israel dekat kota Beersheba, hampir delapan jam sebelum gencatan senjata berakhir," ujar militer Israel. Serangan itu diketahui tidak menimbulkan korban dan kerusakan.

Kendati demikian Juru bicara Hamas, kelompok dominan di Jalur Gaza, Sami Abu Zuhri mengatakan pihaknya tak mengetahui ada serangan roket tersebut.(republika/pahamilah)

Gaza, dalam serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Pejabat itu, yang berbicara kepada AFP, mengkonfirmasi delegasi telah "diperintahkan untuk kembali dari Kairo" dalam menanggapi dugaan serangan roket yang datang hanya tujuh jam sebelum berakhirnya perpanjangan gencatan senjata 24 jam yang berakhir pada tengah malam.

Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan Israel tidak lagi terikat oleh perjanjian gencatan senjata, setelah tiga roket yang ditembakkan dari Gaza menyerang Israel selatan. Asap mengepul di atas Kota Gaza, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan militer di Gaza, menyusul dugaan serangan roket.

Israel dan Palestina telah berjuang untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan yang berlangsung ditengahi Mesir sebelum perpanjangan gencatan senjata Gaza sehari habis.
Seorang juru bicara militer menyatakan bahwa roket mendarat di daerah terbuka di dekat kota Beersheba dan tidak ada laporan tentang korban.

Kepala delegasi Palestina untuk negosiasi langsung dengan Israel di Kairo memperingatkan bahwa kekerasan bisa meledak kembali jika mereka gagal.

Setelah menit terakhir perjanjian terhenti pada Senin (18/8) untuk memperpanjang hingga 24 jam, sampai 2100 GMT pada hari Selasa (19/8), tenggat waktu untuk mencapai gencatan senjata, Azzam al-Ahmad, pemimpin senior gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan ada "tidak ada kemajuan pada titik apapun "dalam pembicaraan.

Palestina menuntut diakhirinya blokade Mesir dan Israel dari Jalur Gaza yang melumpuhkan secara ekonomi, di mana Israel melancarkan serangan pada tanggal 8 Juli.

Para pejabat Palestina mengadakan pertemuan lagi pada hari Selasa (19/8) dengan mediator Mesir.

Kesepakatan bisa membuka jalan bagi mengalirkan bantuan rekonstruksi untuk ke Jalur Gaza, di mana ribuan rumah telah hancur akibat konflik dan PBB mengatakan 425.000 orang telah mengungsi.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan korban tewas warga Gaza sejumlah 2016 dan mengatakan sebagian besar warga sipil anak anak, wilayah pesisir yang padat penduduk.

Gencatan senjata terbaru adalah yang ketiga dalam 10 hari tatkala perang itu terhenti. Ini diikuti gencatan senjata lima hari yang berakhir pada 2100 GMT pada hari Senin (18/8). (islamtimes/pahamilah)

Israel Tarik Tim Gencatan Senjata Gaza dari Kairo

Gaza, dalam serangan Zionis Israel

Pahamilah.com - Pejabat itu, yang berbicara kepada AFP, mengkonfirmasi delegasi telah "diperintahkan untuk kembali dari Kairo" dalam menanggapi dugaan serangan roket yang datang hanya tujuh jam sebelum berakhirnya perpanjangan gencatan senjata 24 jam yang berakhir pada tengah malam.

Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan Israel tidak lagi terikat oleh perjanjian gencatan senjata, setelah tiga roket yang ditembakkan dari Gaza menyerang Israel selatan. Asap mengepul di atas Kota Gaza, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan militer di Gaza, menyusul dugaan serangan roket.

Israel dan Palestina telah berjuang untuk mencapai kesepakatan dalam pembicaraan yang berlangsung ditengahi Mesir sebelum perpanjangan gencatan senjata Gaza sehari habis.
Seorang juru bicara militer menyatakan bahwa roket mendarat di daerah terbuka di dekat kota Beersheba dan tidak ada laporan tentang korban.

Kepala delegasi Palestina untuk negosiasi langsung dengan Israel di Kairo memperingatkan bahwa kekerasan bisa meledak kembali jika mereka gagal.

Setelah menit terakhir perjanjian terhenti pada Senin (18/8) untuk memperpanjang hingga 24 jam, sampai 2100 GMT pada hari Selasa (19/8), tenggat waktu untuk mencapai gencatan senjata, Azzam al-Ahmad, pemimpin senior gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, mengatakan ada "tidak ada kemajuan pada titik apapun "dalam pembicaraan.

Palestina menuntut diakhirinya blokade Mesir dan Israel dari Jalur Gaza yang melumpuhkan secara ekonomi, di mana Israel melancarkan serangan pada tanggal 8 Juli.

Para pejabat Palestina mengadakan pertemuan lagi pada hari Selasa (19/8) dengan mediator Mesir.

Kesepakatan bisa membuka jalan bagi mengalirkan bantuan rekonstruksi untuk ke Jalur Gaza, di mana ribuan rumah telah hancur akibat konflik dan PBB mengatakan 425.000 orang telah mengungsi.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan korban tewas warga Gaza sejumlah 2016 dan mengatakan sebagian besar warga sipil anak anak, wilayah pesisir yang padat penduduk.

Gencatan senjata terbaru adalah yang ketiga dalam 10 hari tatkala perang itu terhenti. Ini diikuti gencatan senjata lima hari yang berakhir pada 2100 GMT pada hari Senin (18/8). (islamtimes/pahamilah)

Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzuq (paltimes.net)

Pahamilah.com - Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzuq, menyatakan bahwa sisa 24 jam gencatan senjata dengan Israel bisa jadi tidak diperbarui dan diperpanjang kembali seperti sebelumnya.

Menurutnya, Hamas tidak akan mengalah dari tuntutan-tuntutan yang disampaikan jika Israel menghendaki gencatan senjata jangka panjang dengan pihaknya. Sejauh ini, PM Israel, Benjamin Netanyahu, menolak usulan yang diajukan Mesir, selaku mediator, dan mengajukan perbaikan-perbaikan usulan kepada pihak Palestina.

Lebih lanjut, Abu Marzuq menuding Netanyahu sebagai pihak yang dilematis oleh perbuatannya sendiri. Sebelum mengajukan gencatan senjata, Netanyahu yang mengobarkan peperangan dengan Gaza tetapi kalah dan menderita kerugian tidak sedikit hingga, akhirnya terpaksa mengajukan perdamaian dengan Palestina.

Abu Marzuq menginformasikan bahwa Delegasi Palestina akan mempelajari usulan yang diajukan Mesir dan akan kembali bertemu dengan pihak Mesir pada Selasa besok (19/8/2014). Dalam hal ini, gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada 5 Agustus lalu telah diperpanjang sebanyak 3 kali hingga saat ini. (paltimes/rem/dakwatuna/pahamilah)

Hamas: Gencatan Senjata dengan Penjajah Israel Mungkin Tidak Diperpanjang Kembali

Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzuq (paltimes.net)

Pahamilah.com - Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Musa Abu Marzuq, menyatakan bahwa sisa 24 jam gencatan senjata dengan Israel bisa jadi tidak diperbarui dan diperpanjang kembali seperti sebelumnya.

Menurutnya, Hamas tidak akan mengalah dari tuntutan-tuntutan yang disampaikan jika Israel menghendaki gencatan senjata jangka panjang dengan pihaknya. Sejauh ini, PM Israel, Benjamin Netanyahu, menolak usulan yang diajukan Mesir, selaku mediator, dan mengajukan perbaikan-perbaikan usulan kepada pihak Palestina.

Lebih lanjut, Abu Marzuq menuding Netanyahu sebagai pihak yang dilematis oleh perbuatannya sendiri. Sebelum mengajukan gencatan senjata, Netanyahu yang mengobarkan peperangan dengan Gaza tetapi kalah dan menderita kerugian tidak sedikit hingga, akhirnya terpaksa mengajukan perdamaian dengan Palestina.

Abu Marzuq menginformasikan bahwa Delegasi Palestina akan mempelajari usulan yang diajukan Mesir dan akan kembali bertemu dengan pihak Mesir pada Selasa besok (19/8/2014). Dalam hal ini, gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada 5 Agustus lalu telah diperpanjang sebanyak 3 kali hingga saat ini. (paltimes/rem/dakwatuna/pahamilah)

 
Pahamilah.com - Palestina dan Israel sepakat memperpanjang sehari lagi gencatan senjata lima hari untuk melanjutkan pembicaraan mereka menjadi gencatan senjata abadi.

"Kedua belah pihak telah sepakat untuk gencatan senjata 24 jam," seorang pejabat Palestina di Kairo mengatakan pada Senin (18/8/14) sebagaimana dikutip AFP.

Pembicaraan tidak langsung yang dimediasi Mesir berlangsung selama gencatan senjata lima hari yang berakhir hari Senin (18/8) tengah malam.

Perunding Palestina mengisyaratkan, tidak akan ada kesepakatan jangka panjang dengan Israel jika tuntutan Palestina tidak terpenuhi.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa "prioritas Hamas adalah mencapai kesepakatan, Tapi para penjajah juga harus berhenti mengulur-ulur waktu."

Hamas ingin  blokade tujuh tahun Gaza dihapus. Tapi Tel Aviv mengklaim hanya akan mengambil tindakan tersebut jika Hamas melucuti senjatanya. (islamtimes/pahamilah)


Gencatan Senjata Israel-Palestina Diperpanjang Sehari Lagi

 
Pahamilah.com - Palestina dan Israel sepakat memperpanjang sehari lagi gencatan senjata lima hari untuk melanjutkan pembicaraan mereka menjadi gencatan senjata abadi.

"Kedua belah pihak telah sepakat untuk gencatan senjata 24 jam," seorang pejabat Palestina di Kairo mengatakan pada Senin (18/8/14) sebagaimana dikutip AFP.

Pembicaraan tidak langsung yang dimediasi Mesir berlangsung selama gencatan senjata lima hari yang berakhir hari Senin (18/8) tengah malam.

Perunding Palestina mengisyaratkan, tidak akan ada kesepakatan jangka panjang dengan Israel jika tuntutan Palestina tidak terpenuhi.

Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa "prioritas Hamas adalah mencapai kesepakatan, Tapi para penjajah juga harus berhenti mengulur-ulur waktu."

Hamas ingin  blokade tujuh tahun Gaza dihapus. Tapi Tel Aviv mengklaim hanya akan mengambil tindakan tersebut jika Hamas melucuti senjatanya. (islamtimes/pahamilah)


Amnesty Internasional dan HRW

Pahamilah.com - Israel melarang perwakilan Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) memasuki Jalur Gaza yang terkepung untuk memulai investigasi mereka tentang serangan Israel di Gaza.

Media melaporkan hari Senin (18/8/14) bahwa kedua organisasi HAM itu sudah berusaha mendapatkan izin masuk Gaza sejak 7 Agustus lalu.

Dilaporkan, larangan tersebut muncul dengan alasan penyeberangan Erez yang dikuasai Israel telah ditutup dan kelompok itu tidak terdaftar sebagai organisasi bantuan kemanusiaan di Kementerian Sosial Israel.

Padahal,  Erez sempat dibuka dalam serangan mematikan Israel di Gaza yang dimulai 8 Juli lalu.

Amnestry Internasional meminta beberapa kementerian luar negeri Eropa untuk membicarakan masalah ini dengan diplomat Israel dan Kementerian Luar Negeri Israel.

Amnesty dan HRW berharap bisa mengirim peneliti ke Jalur Gaza bersama ahli senjata dan amunisi dengan latar belakang militer.

Sebelumnya, peneliti HRW dilarang memasuki Gaza lewat persimpangan Erez sejak tahun 2006. Sementara karyawan Amnesty dilarang sejak Juni 2012.

Setidaknya 2,016 warga Palestina, termasuk 540 anak-anak, tewas dan 10.193 lainnya terluka sejak serangan Israel bermula. (islamtimes/pahamilah)

 

Penjajah Israel Larang Amnesty dan HRW Masuk ke Gaza

Amnesty Internasional dan HRW

Pahamilah.com - Israel melarang perwakilan Amnesty International dan Human Rights Watch (HRW) memasuki Jalur Gaza yang terkepung untuk memulai investigasi mereka tentang serangan Israel di Gaza.

Media melaporkan hari Senin (18/8/14) bahwa kedua organisasi HAM itu sudah berusaha mendapatkan izin masuk Gaza sejak 7 Agustus lalu.

Dilaporkan, larangan tersebut muncul dengan alasan penyeberangan Erez yang dikuasai Israel telah ditutup dan kelompok itu tidak terdaftar sebagai organisasi bantuan kemanusiaan di Kementerian Sosial Israel.

Padahal,  Erez sempat dibuka dalam serangan mematikan Israel di Gaza yang dimulai 8 Juli lalu.

Amnestry Internasional meminta beberapa kementerian luar negeri Eropa untuk membicarakan masalah ini dengan diplomat Israel dan Kementerian Luar Negeri Israel.

Amnesty dan HRW berharap bisa mengirim peneliti ke Jalur Gaza bersama ahli senjata dan amunisi dengan latar belakang militer.

Sebelumnya, peneliti HRW dilarang memasuki Gaza lewat persimpangan Erez sejak tahun 2006. Sementara karyawan Amnesty dilarang sejak Juni 2012.

Setidaknya 2,016 warga Palestina, termasuk 540 anak-anak, tewas dan 10.193 lainnya terluka sejak serangan Israel bermula. (islamtimes/pahamilah)

 
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel

Pahamilah.com - Seorang pengacara internasional Kanada mengatakan, kejahatan perang yang dilakukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap warga sipil Gaza berubah menjadi "ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup Israel."

William Schabas menyatakan hal ini di The Sunday sehari setelah dia terpilih memimpin komisi Dewan HAM PBB yang akan menyelidiki perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

Dewan HAM PBB baru-baru ini mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai tindakan non proporsional.

Ribuan orang Israel juga menggelar unjuk rasa di Tel Aviv untuk memprotes kebijakan gila perang Netanyahu. Mereka juga menyeru pengunduran diri Netanyahu sambil menuduhnya tidak becus menjaga keamanan di Israel dan menciptakan perdamaian dengan Palestina.

Para pengamat mengatakan, kejahatan Israel terhadap warga Gaza membuat Israel makin terisolasi di seluruh dunia.

Schabas juga mengatakan, masih ada jalur hukum bagi warga Palestina untuk menuntut  kejahatan perang Netanyahu di Gaza dalam Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Malki baru-baru ini meminta PBB mengakhiri impunitas Israel dan menegaskan bahwa Tel Aviv harus bertanggung jawab atas kejahatannya di Gaza.

Agresi militer Israel telah merenggut nyawa 2.000 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 10.200 orang di Gaza sejak agresi 8 Juli lalu. (islamtimes/pahamilah)

Netanyahu Ancaman Kelangsungan Hidup Israel

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Zionis Israel

Pahamilah.com - Seorang pengacara internasional Kanada mengatakan, kejahatan perang yang dilakukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap warga sipil Gaza berubah menjadi "ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup Israel."

William Schabas menyatakan hal ini di The Sunday sehari setelah dia terpilih memimpin komisi Dewan HAM PBB yang akan menyelidiki perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

Dewan HAM PBB baru-baru ini mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai tindakan non proporsional.

Ribuan orang Israel juga menggelar unjuk rasa di Tel Aviv untuk memprotes kebijakan gila perang Netanyahu. Mereka juga menyeru pengunduran diri Netanyahu sambil menuduhnya tidak becus menjaga keamanan di Israel dan menciptakan perdamaian dengan Palestina.

Para pengamat mengatakan, kejahatan Israel terhadap warga Gaza membuat Israel makin terisolasi di seluruh dunia.

Schabas juga mengatakan, masih ada jalur hukum bagi warga Palestina untuk menuntut  kejahatan perang Netanyahu di Gaza dalam Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Malki baru-baru ini meminta PBB mengakhiri impunitas Israel dan menegaskan bahwa Tel Aviv harus bertanggung jawab atas kejahatannya di Gaza.

Agresi militer Israel telah merenggut nyawa 2.000 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 10.200 orang di Gaza sejak agresi 8 Juli lalu. (islamtimes/pahamilah)

Tank Merkava, milik Zionis Israel di perbatasan Gaza

Pahamilah.com - Penjajah Israel menempatkan pasukan di dekat Jalur Gaza menjelang berakhirnya gencatan senjata lima hari antara Israel dan Palestina pada hari Senin (18/8/14).

Rekaman terbaru menunjukkan, tank-tank Israel dan buldoser berkumpul di dekat wilayah yang diblokade.

Sementara itu, juru runding Israel dan Palestina di Kairo sedang mengadakan pembicaraan lebih lanjut untuk menyetujui kesepakatan yang akan mengakhiri serangan Israel baru-baru ini di Gaza.

Perunding Palestina mengisyaratkan, tidak ada kesepakatan jangka panjang yang akan ditandatangani dengan Israel jika tuntutan Palestina tidak terpenuhi.

Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan, "Prioritas gerakan perlawanan adalah mencapai kesepakatan. Tapi para penjajah juga harus berhenti mengulur-ulur."

Hamas menginginkan penghapusan blokade tujuh tahun Gaza, namun Tel Aviv mengklaim hanya akan mengambil tindakan ini jika Hamas melucuti senjatanya.

Setidaknya 2.016 orang Palestina, termasuk 540 anak-anak tewas dan 10.193 lainnya terluka sejak militer Israel menyerang Jalur Gaza yang padat penghuni pada 8 Juli (islamtimes/pahamilah)

Jelang Akhir gencatan Senjata, Penjajah Israel Kerahkan Pasukan dekat Gaza

Tank Merkava, milik Zionis Israel di perbatasan Gaza

Pahamilah.com - Penjajah Israel menempatkan pasukan di dekat Jalur Gaza menjelang berakhirnya gencatan senjata lima hari antara Israel dan Palestina pada hari Senin (18/8/14).

Rekaman terbaru menunjukkan, tank-tank Israel dan buldoser berkumpul di dekat wilayah yang diblokade.

Sementara itu, juru runding Israel dan Palestina di Kairo sedang mengadakan pembicaraan lebih lanjut untuk menyetujui kesepakatan yang akan mengakhiri serangan Israel baru-baru ini di Gaza.

Perunding Palestina mengisyaratkan, tidak ada kesepakatan jangka panjang yang akan ditandatangani dengan Israel jika tuntutan Palestina tidak terpenuhi.

Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan, "Prioritas gerakan perlawanan adalah mencapai kesepakatan. Tapi para penjajah juga harus berhenti mengulur-ulur."

Hamas menginginkan penghapusan blokade tujuh tahun Gaza, namun Tel Aviv mengklaim hanya akan mengambil tindakan ini jika Hamas melucuti senjatanya.

Setidaknya 2.016 orang Palestina, termasuk 540 anak-anak tewas dan 10.193 lainnya terluka sejak militer Israel menyerang Jalur Gaza yang padat penghuni pada 8 Juli (islamtimes/pahamilah)

Henk Zanoli 

Pahamilah.com - Henk Zanoli, pria asal Belanda, mengembalikan medali penghargaan Holocaust kepada pihak Israel. Pria berusia 91 tahun ini melakukan aksinya sebagai bentuk protes setelah enam keluarganya tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.

BBC News mengabarkan Zanoli telah menuliskan surat kepada kedutaan besar Israel di Den Haag. Ia mengatakan tak bisa lagi mempertahankan penghargaan tersebut.

''Pesawat F-16 Israel telah menghancurkan rumah keponakan kesayangan saya di Gaza serta menewaskan semua orang di dalamnya,'' demikian isi surat yang dituliskannya kepada pihak kedutaan. Namun kedutaan Besar Israel menolak mengomentari tindakan Zanoli ini.

Zanoli dan ibunya telah mendapat penghargaan Kebenaran Antar Bangsa (Righteous Among the Nations) dari Israel tahun 1943-1945. Mereka dianggap berjasa karena membantu menampung seorang anak Yahudi dari tentara Nazi di rumah keluarganya.

Penghargaan ini diberikan bagi para non-Yahudi yang mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi dan menyelamatkan orang-orang Yahudi selama masa Holocaust.

Sementara itu dalam sebuah surat yang diterbitkan media Israel Haaretz, Zanoli mengatakan,''Terus mempertahankan perhargaan yang diberikan Negara Israel di bawah kondisi seperti ini akan menjadi sebuah penghinaan. Bagi keluarga saya, empat generasi yang ada, yang kehilangan tidak kurang 6 saudara di Gaza.''

''Cucu-cucu yang hebat dari ibu saya telah kehilangan nenek mereka, tiga paman, seorang bibi,d an seorang sepupu di tangan militer Israel,'' tulis Zanoli merujuk pada serangan Israel 20 Juli lalu.  (republika/pahamilah)


Warga Belanda Ini Kembalikan Penghargaan Holocaust dari Israel

Henk Zanoli 

Pahamilah.com - Henk Zanoli, pria asal Belanda, mengembalikan medali penghargaan Holocaust kepada pihak Israel. Pria berusia 91 tahun ini melakukan aksinya sebagai bentuk protes setelah enam keluarganya tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.

BBC News mengabarkan Zanoli telah menuliskan surat kepada kedutaan besar Israel di Den Haag. Ia mengatakan tak bisa lagi mempertahankan penghargaan tersebut.

''Pesawat F-16 Israel telah menghancurkan rumah keponakan kesayangan saya di Gaza serta menewaskan semua orang di dalamnya,'' demikian isi surat yang dituliskannya kepada pihak kedutaan. Namun kedutaan Besar Israel menolak mengomentari tindakan Zanoli ini.

Zanoli dan ibunya telah mendapat penghargaan Kebenaran Antar Bangsa (Righteous Among the Nations) dari Israel tahun 1943-1945. Mereka dianggap berjasa karena membantu menampung seorang anak Yahudi dari tentara Nazi di rumah keluarganya.

Penghargaan ini diberikan bagi para non-Yahudi yang mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi dan menyelamatkan orang-orang Yahudi selama masa Holocaust.

Sementara itu dalam sebuah surat yang diterbitkan media Israel Haaretz, Zanoli mengatakan,''Terus mempertahankan perhargaan yang diberikan Negara Israel di bawah kondisi seperti ini akan menjadi sebuah penghinaan. Bagi keluarga saya, empat generasi yang ada, yang kehilangan tidak kurang 6 saudara di Gaza.''

''Cucu-cucu yang hebat dari ibu saya telah kehilangan nenek mereka, tiga paman, seorang bibi,d an seorang sepupu di tangan militer Israel,'' tulis Zanoli merujuk pada serangan Israel 20 Juli lalu.  (republika/pahamilah)



Pahamilah.com - Masyarakat yang masih punya nurani tidak akan tinggal diam menyaksikan pembantaian Israel di Gaza. Para seniman internasional, lewat karya mereka, berusaha memprotes kekejaman Israel.

Mereka memamerkan karya seni di Museem Mahmoud Darwish, Tepi Barat, dengan harapan masyarakat dunia segera bergerak menghentikan genosida di Gaza, membangkitkan kesadaran dan memberanikan artis untuk berpikir sedikit politis.

Karya seni ini berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika, Eropa dan Amerika Latin. Ada karya seni yang dengan tragis menunjukkan seorang tentara Israel mengarahkan moncong senjatanya ke arah seorang anak Palestina yang malah menggunakan senjata sebagai instrumen musik. Ada pula seniman yang menggambarkan Gaza sebagai kolam renang berisi darah.

Salah satu kartunis, Khalil Abu arafeh mengatakan, "Saya melukis kartun ini di koran al-Quds di halaman opini pada 14 Juli tahun ini, setelah seruan warga Palestina di Gaza meminta  perlindungan pada PBB dari serangan dan bombardir Israel..."

Seniman lain dari Palestina mengatakan, "Tentu saja, partisipasi para kartunis sangat penting terkait ketidakadilan yang dihadapi warga Palestina, yang tidak punya senjata dan membutuhkan dukungan masyarakat internasional, khususnya karena mereka terus dibunuh secara massal dengan brutal oleh Israel."

Sejauh ini, hampir 2.000 warga Gaza tewas dan 10.200 lainnya terluka dalam serangan  Israel sejak 8 Juli lalu.

Kelompok-kelompok HAM menyebutkan, tentara Israel telah membunuh anak-anak dan remaja Gaza secara sistematis. (islamtimes/pahamilah)






Seniman Dunia Dukung Gaza


Pahamilah.com - Masyarakat yang masih punya nurani tidak akan tinggal diam menyaksikan pembantaian Israel di Gaza. Para seniman internasional, lewat karya mereka, berusaha memprotes kekejaman Israel.

Mereka memamerkan karya seni di Museem Mahmoud Darwish, Tepi Barat, dengan harapan masyarakat dunia segera bergerak menghentikan genosida di Gaza, membangkitkan kesadaran dan memberanikan artis untuk berpikir sedikit politis.

Karya seni ini berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk Amerika, Eropa dan Amerika Latin. Ada karya seni yang dengan tragis menunjukkan seorang tentara Israel mengarahkan moncong senjatanya ke arah seorang anak Palestina yang malah menggunakan senjata sebagai instrumen musik. Ada pula seniman yang menggambarkan Gaza sebagai kolam renang berisi darah.

Salah satu kartunis, Khalil Abu arafeh mengatakan, "Saya melukis kartun ini di koran al-Quds di halaman opini pada 14 Juli tahun ini, setelah seruan warga Palestina di Gaza meminta  perlindungan pada PBB dari serangan dan bombardir Israel..."

Seniman lain dari Palestina mengatakan, "Tentu saja, partisipasi para kartunis sangat penting terkait ketidakadilan yang dihadapi warga Palestina, yang tidak punya senjata dan membutuhkan dukungan masyarakat internasional, khususnya karena mereka terus dibunuh secara massal dengan brutal oleh Israel."

Sejauh ini, hampir 2.000 warga Gaza tewas dan 10.200 lainnya terluka dalam serangan  Israel sejak 8 Juli lalu.

Kelompok-kelompok HAM menyebutkan, tentara Israel telah membunuh anak-anak dan remaja Gaza secara sistematis. (islamtimes/pahamilah)






Osama Hamdan 

Pahamilah.com - Pemimpin Hamas Luar Negeri, Osama Hamdan, menyatakan penawaran yang dibuat oleh delegasi Palestina di Kairo tidak memenuhi aspirasi rakyat.

Pernyataannya itu meningkatkan keraguan akan kemungkinan upaya mencapai gencatan senjata atas dampak pertemuan maraton antara Palestina dan Israel yang dimediasi oleh Mesir sebagai tuan rumah.

''Israel harus menerima tuntutan rakyat Palestina atau menghadapi perang yang panjang,'' kata Hamdan dalam akun Facebook miliknya yang dirilis oleh Reuters, Sabtu (16/8) waktu setempat.

Sebelumnya Israel dan Palestina direncanakan untuk menyepakati memperpanjang perjanjian gencatan senjata selama lima hari di Gaza pada Rabu dan akan diteruskan dengan negosiasi tidak langsung pada kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Gencatan senjata berakhir pada Senin.

Namun kedua belah pihak tidak memenuhi pertemuan tatap muka di Kairo. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris yang merusak.

Sementara Hamas menuntut Israel agar mengangkat blokade terhadap Gaza serta mengurangi pembatasan gerakan terhadap 1,8 juta penduduk wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagaimana dikutip dari televisi Al-Aqsa Hamas pekan lalu.

Berdasarkan data PBB, serangan Israel terhadap Palestina menyebabkan 425 ribu dari 1,8 juta penduduk Gaza terlantar akibat perang.

Perang juga menewaskan lebih dari 1.900 warga Palestina dan 67 warga Israel. Kebanyakan warga Palestina yang meninggal adalah warga sipil dan sebaian kecil merupakan petugas rumah sakit. (republika/pahamilah)



Inilah Ancaman Hamas untuk Israel

Osama Hamdan 

Pahamilah.com - Pemimpin Hamas Luar Negeri, Osama Hamdan, menyatakan penawaran yang dibuat oleh delegasi Palestina di Kairo tidak memenuhi aspirasi rakyat.

Pernyataannya itu meningkatkan keraguan akan kemungkinan upaya mencapai gencatan senjata atas dampak pertemuan maraton antara Palestina dan Israel yang dimediasi oleh Mesir sebagai tuan rumah.

''Israel harus menerima tuntutan rakyat Palestina atau menghadapi perang yang panjang,'' kata Hamdan dalam akun Facebook miliknya yang dirilis oleh Reuters, Sabtu (16/8) waktu setempat.

Sebelumnya Israel dan Palestina direncanakan untuk menyepakati memperpanjang perjanjian gencatan senjata selama lima hari di Gaza pada Rabu dan akan diteruskan dengan negosiasi tidak langsung pada kesepakatan gencatan senjata jangka panjang. Gencatan senjata berakhir pada Senin.

Namun kedua belah pihak tidak memenuhi pertemuan tatap muka di Kairo. Israel menganggap Hamas sebagai kelompok teroris yang merusak.

Sementara Hamas menuntut Israel agar mengangkat blokade terhadap Gaza serta mengurangi pembatasan gerakan terhadap 1,8 juta penduduk wilayah tersebut. Hal tersebut diungkapkan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagaimana dikutip dari televisi Al-Aqsa Hamas pekan lalu.

Berdasarkan data PBB, serangan Israel terhadap Palestina menyebabkan 425 ribu dari 1,8 juta penduduk Gaza terlantar akibat perang.

Perang juga menewaskan lebih dari 1.900 warga Palestina dan 67 warga Israel. Kebanyakan warga Palestina yang meninggal adalah warga sipil dan sebaian kecil merupakan petugas rumah sakit. (republika/pahamilah)



Pejuang palestina dan roketnya

Pahamilah.com - Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer gerakan Fatah, mengatakan Tel Aviv merahasiakan jumlah tentara Israel yang tewas dalam serangan mereka di Jalur Gaza.

Dalam sebuah video untuk orang Israel, seorang juru bicara dari Brigade al-Aqsa menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah "berbohong" pada orang-orang Israel.

"Netanyahu menyembunyikan jumlah tentara yang terluka dan tewas dalam pertempuran," ujarnya.

Juru bicara itu mengatakan, Brigade Martir al-Aqsa juga "menantang Israel untuk mengungkapkan nasib petugas teknik mereka, Sani Tomen Yaron, pemegang nomor militer 7599999."

Juru bicara tersebut juga mengecam kejahatan Netanyahu terhadap anak-anak, wanita dan orang-orang tua Palestina sambil menambahkan, "Karena ia tidak bisa melawan kami di lapangan, ia menghancurkan rumah-rumah di atas kepala penduduk..."

Ia menegaskan, "Kami akan terus melawan sampai akhir. Bunuh dibalas bunuh, tembak dibalas tembakan, dan horor dibalas horor."

Israel meluncurkan perang baru terhadap Jalur Gaza yang diblokade pada 8 Juli lalu. Lebih dari 1.960 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan setidaknya 10.100 lainnya terluka dalam perang ini.

Gerakan perlawanan Palestina mengatakan, mereka telah menewaskan 150 lebih warga Israel. Tapi Israel menolak dan menyatakan hanya 64 tentara yang tewas. (islamtimes/pahamilah) 


Brigade Al-Aqsa: Israel Rahasiakan Jumlah Tentaranya yang Tewas

Pejuang palestina dan roketnya

Pahamilah.com - Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer gerakan Fatah, mengatakan Tel Aviv merahasiakan jumlah tentara Israel yang tewas dalam serangan mereka di Jalur Gaza.

Dalam sebuah video untuk orang Israel, seorang juru bicara dari Brigade al-Aqsa menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah "berbohong" pada orang-orang Israel.

"Netanyahu menyembunyikan jumlah tentara yang terluka dan tewas dalam pertempuran," ujarnya.

Juru bicara itu mengatakan, Brigade Martir al-Aqsa juga "menantang Israel untuk mengungkapkan nasib petugas teknik mereka, Sani Tomen Yaron, pemegang nomor militer 7599999."

Juru bicara tersebut juga mengecam kejahatan Netanyahu terhadap anak-anak, wanita dan orang-orang tua Palestina sambil menambahkan, "Karena ia tidak bisa melawan kami di lapangan, ia menghancurkan rumah-rumah di atas kepala penduduk..."

Ia menegaskan, "Kami akan terus melawan sampai akhir. Bunuh dibalas bunuh, tembak dibalas tembakan, dan horor dibalas horor."

Israel meluncurkan perang baru terhadap Jalur Gaza yang diblokade pada 8 Juli lalu. Lebih dari 1.960 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan setidaknya 10.100 lainnya terluka dalam perang ini.

Gerakan perlawanan Palestina mengatakan, mereka telah menewaskan 150 lebih warga Israel. Tapi Israel menolak dan menyatakan hanya 64 tentara yang tewas. (islamtimes/pahamilah) 


Fawzi Barhoum, Jubir Hamas

Pahamilah.com - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan Israel telah melakukan "pelanggaran berat" gencatan senjata yang disepakati antara kedua belah pihak.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, memperingatkan Israel bahwa mereka akan menderita konsekuensi tindakan itu setelah melakukan serangan udara yang melanggar gencatan senjata di Gaza.

Serangan udara Israel itu menargetkan sejumlah daerah termasuk Khan Yunis.

Israel mengklaim bahwa serangan udara itu dilakukan untuk menanggapi sejumlah roket yang ditembakkan oleh Hamas. Tapi kelompok perlawanan menolak klaim Israel itu.

Tentara Israel melakukan serangan pada Rabu (13/8/14), tak lama setelah gencatan senjata sementara diperpanjang selama lima hari.

Kepala delegasi Palestina dalam pembicaraan gencatan senjata tidak langsung di Kairo, Azzam al-Ahmad, mengumumkan sebelumnya bahwa perpanjangan gencatan senjata dicapai "pada menit-menit terakhir pembicaraan".

Perpanjangan ini dibuat setelah perjanjian gencatan senjata 72 jam antara kedua belah pihak berakhir.

Israel meluncurkan perang terbaru terhadap Jalur Gaza yang diblokade pada 8 Juli lalu. Hampir 1.960 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan setidaknya 10.100 terluka dalam perang ini.

Bulan depan, sebuah panel yang ditunjuk Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) akan mulai menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh Israel dalam perang Gaza (islamtimes/pahamilah)

Hamas: Israel Langgar Gencatan Senjata

Fawzi Barhoum, Jubir Hamas

Pahamilah.com - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan Israel telah melakukan "pelanggaran berat" gencatan senjata yang disepakati antara kedua belah pihak.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, memperingatkan Israel bahwa mereka akan menderita konsekuensi tindakan itu setelah melakukan serangan udara yang melanggar gencatan senjata di Gaza.

Serangan udara Israel itu menargetkan sejumlah daerah termasuk Khan Yunis.

Israel mengklaim bahwa serangan udara itu dilakukan untuk menanggapi sejumlah roket yang ditembakkan oleh Hamas. Tapi kelompok perlawanan menolak klaim Israel itu.

Tentara Israel melakukan serangan pada Rabu (13/8/14), tak lama setelah gencatan senjata sementara diperpanjang selama lima hari.

Kepala delegasi Palestina dalam pembicaraan gencatan senjata tidak langsung di Kairo, Azzam al-Ahmad, mengumumkan sebelumnya bahwa perpanjangan gencatan senjata dicapai "pada menit-menit terakhir pembicaraan".

Perpanjangan ini dibuat setelah perjanjian gencatan senjata 72 jam antara kedua belah pihak berakhir.

Israel meluncurkan perang terbaru terhadap Jalur Gaza yang diblokade pada 8 Juli lalu. Hampir 1.960 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan setidaknya 10.100 terluka dalam perang ini.

Bulan depan, sebuah panel yang ditunjuk Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) akan mulai menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh Israel dalam perang Gaza (islamtimes/pahamilah)

Tank Markava Zionis Israel, menuju Gaza

Pahamilah.com - Azzam al-Ahmad, kepala delegasi Palestina, membuat pengumuman kurang dari satu jam sebelum 72 jam gencatan senjata berakhir pada tengah malam waktu setempat (21:00 GMT).

Gencatan senjata di Jalur Gaza diperpanjang sampai lima hari seiring pembicaraan antara negosiator Israel dan Palestina untuk mencapai kesepakatan jangka panjang.

"Kami sepakat untuk memberi lebih banyak waktu negosiasi," kata Ahmad di Kairo, tempat negosiasi berlangsung.

Sebelumnya, kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata jangka panjang di Gaza. Sementara itu, media Israel mengklaim bahwa gerakan perlawanan Palestina Hamas melanggar gencatan senjata dengan menembakkan beberapa roket sebelum gencetan senjata berakhir. Tapi Hamas membantah tuduhan itu.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan gencatan senjata jangka panjang dengan Israel hanya dapat dicapai dengan pencabutan blokade tujuh tahun pada Gaza.

Pesawat-pesawat tempur Israel terus menyerang Jalur Gaza sejak 8 Juli lalu. Hampir 1.960 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan sedikitnya 10.100 terluka dalam perang yang masih berlangsung saat ini.

Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan, 400.000 anak Palestina membutuhkan bantuan psikologis segera akibat bencana perang yang disulut Israel. (islamtimes/pahamilah)

Gencatan Senjata Gaza Diperpanjang Lima Hari

Tank Markava Zionis Israel, menuju Gaza

Pahamilah.com - Azzam al-Ahmad, kepala delegasi Palestina, membuat pengumuman kurang dari satu jam sebelum 72 jam gencatan senjata berakhir pada tengah malam waktu setempat (21:00 GMT).

Gencatan senjata di Jalur Gaza diperpanjang sampai lima hari seiring pembicaraan antara negosiator Israel dan Palestina untuk mencapai kesepakatan jangka panjang.

"Kami sepakat untuk memberi lebih banyak waktu negosiasi," kata Ahmad di Kairo, tempat negosiasi berlangsung.

Sebelumnya, kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata jangka panjang di Gaza. Sementara itu, media Israel mengklaim bahwa gerakan perlawanan Palestina Hamas melanggar gencatan senjata dengan menembakkan beberapa roket sebelum gencetan senjata berakhir. Tapi Hamas membantah tuduhan itu.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan gencatan senjata jangka panjang dengan Israel hanya dapat dicapai dengan pencabutan blokade tujuh tahun pada Gaza.

Pesawat-pesawat tempur Israel terus menyerang Jalur Gaza sejak 8 Juli lalu. Hampir 1.960 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dan sedikitnya 10.100 terluka dalam perang yang masih berlangsung saat ini.

Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan, 400.000 anak Palestina membutuhkan bantuan psikologis segera akibat bencana perang yang disulut Israel. (islamtimes/pahamilah)