middle ad
Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Internasional. Tampilkan semua postingan
Tentara ZIonis Israel, korban kekejaman sendiri

Pahamilah.com - Laporan media Israel mengatakan puluhan tentara Israel telah tewas dan lebih dari 1.600 terluka akibat serangan Tel Aviv di Jalur Gaza yang terkepung.

Para pejabat Israel mengatakan sedikitnya 1.620 tentara telah terluka dalam bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina selama beberapa minggu terakhir.

Media Israel menyebutkan jumlah warga sipil yang terluka selama serangan di atas 680. Mereka terluka setelah pejuang Palestina menembakkan rentetan roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan mematikan di daerah kantong Palestina yang diblokade.

Militer Israel juga mengatakan kehilangan hampir 64 tentara dalam bentrokan dengan pejuang Palestina, namun Hamas mengatakan dekat 150 tentara Israel telah tewas, yang dipandang sebagai kerugian jiwa terberat bagi militer Israel dalam beberapa tahun.

Israel sejauh ini telah mengaburkan publik tentang jumlah pasti korban.

Meningkatnya korban tewas pasukan Israel selama serangan berlangsung di Gaza telah mendorong tumbuhnya oposisi terhadap perang di kalangan masyarakat Israel.

Ribuan warga Israel telah mengadakan beberapa aksi unjuk rasa menentang perang Tel Aviv di Gaza selama beberapa hari terakhir. Demonstran dari sayap kiri dan anti-perang mengecam keras pemerintah karena berulang menyeret Israel ke dalam perang dan tindakan militer.

Sebuah survei terbaru oleh lembaga Israel, Panel Politik, mengungkapkan bahwa 66 persen dari masyarakat Israel percaya bahwa perang tidak mencapai tujuannya. Ini terjadi ketika pasukan Israel telah mundur dari Gaza, mengklaim bahwa mereka telah mencapai tujuan utama mereka.

Agresi militer Israel juga telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina. (islamtimes/pahamilah)


Media: Lebih dari 1.600 Tentara Penjajah Israel Terluka dalam perang Gaza

Tentara ZIonis Israel, korban kekejaman sendiri

Pahamilah.com - Laporan media Israel mengatakan puluhan tentara Israel telah tewas dan lebih dari 1.600 terluka akibat serangan Tel Aviv di Jalur Gaza yang terkepung.

Para pejabat Israel mengatakan sedikitnya 1.620 tentara telah terluka dalam bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina selama beberapa minggu terakhir.

Media Israel menyebutkan jumlah warga sipil yang terluka selama serangan di atas 680. Mereka terluka setelah pejuang Palestina menembakkan rentetan roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan mematikan di daerah kantong Palestina yang diblokade.

Militer Israel juga mengatakan kehilangan hampir 64 tentara dalam bentrokan dengan pejuang Palestina, namun Hamas mengatakan dekat 150 tentara Israel telah tewas, yang dipandang sebagai kerugian jiwa terberat bagi militer Israel dalam beberapa tahun.

Israel sejauh ini telah mengaburkan publik tentang jumlah pasti korban.

Meningkatnya korban tewas pasukan Israel selama serangan berlangsung di Gaza telah mendorong tumbuhnya oposisi terhadap perang di kalangan masyarakat Israel.

Ribuan warga Israel telah mengadakan beberapa aksi unjuk rasa menentang perang Tel Aviv di Gaza selama beberapa hari terakhir. Demonstran dari sayap kiri dan anti-perang mengecam keras pemerintah karena berulang menyeret Israel ke dalam perang dan tindakan militer.

Sebuah survei terbaru oleh lembaga Israel, Panel Politik, mengungkapkan bahwa 66 persen dari masyarakat Israel percaya bahwa perang tidak mencapai tujuannya. Ini terjadi ketika pasukan Israel telah mundur dari Gaza, mengklaim bahwa mereka telah mencapai tujuan utama mereka.

Agresi militer Israel juga telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina. (islamtimes/pahamilah)


Demo anti perang Zionis Israel terhadap Gaza

Pahamilah.com - Sebagian besar Zionis percaya bahwa tujuan yang ditetapkan pemerintah musuh atas agresi di Gaza hanya "sebagian" telah dicapai, menyatakan bahwa serangan itu telah berakhir dengan "tidak ada pemenang."

Menurut hasil jajak pendapat yang diterbitkan Rabu (6/8/14), 56% dari Zionis melihat bahwa tujuan dari operasi yang ditetapkan oleh pemerintah - termasuk menghancurkan terowongan dan meluncurkan serangan keras terhadap perlawanan Palestina - hanya "sebagian" telah tercapai.

Selain itu, 51% dari Zionis meminta percaya bahwa tidak ada dua pihak telah memenangkan perang ketika ditanya "Bagaimana Anda mengevaluasi hasil Israel ketika pada gencatan senjata 'Protective Edge' ?"
Jajak pendapat meliputi 442 orang, dengan margin of error 5,2 persen.

Kantor berita Agence France Presse menunjukkan bahwa tentara Zionis menimbulkan korban manusia terbesar - sejak perang Lebanon Juli 2006 - selama serangan terbaru di Gaza, sebagaimana 64 tentara dinyatakan tewas.

Tiga pemukim lainnya juga tewas dalam 30 hari serangan udara dan darat, yang meninggalkan 1900 martir Palestina, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk lebih dari 400 anak-anak. (islamtimes/pahamilah)


Poll Israel: Serangan terhadap Gaza Gagal

Demo anti perang Zionis Israel terhadap Gaza

Pahamilah.com - Sebagian besar Zionis percaya bahwa tujuan yang ditetapkan pemerintah musuh atas agresi di Gaza hanya "sebagian" telah dicapai, menyatakan bahwa serangan itu telah berakhir dengan "tidak ada pemenang."

Menurut hasil jajak pendapat yang diterbitkan Rabu (6/8/14), 56% dari Zionis melihat bahwa tujuan dari operasi yang ditetapkan oleh pemerintah - termasuk menghancurkan terowongan dan meluncurkan serangan keras terhadap perlawanan Palestina - hanya "sebagian" telah tercapai.

Selain itu, 51% dari Zionis meminta percaya bahwa tidak ada dua pihak telah memenangkan perang ketika ditanya "Bagaimana Anda mengevaluasi hasil Israel ketika pada gencatan senjata 'Protective Edge' ?"
Jajak pendapat meliputi 442 orang, dengan margin of error 5,2 persen.

Kantor berita Agence France Presse menunjukkan bahwa tentara Zionis menimbulkan korban manusia terbesar - sejak perang Lebanon Juli 2006 - selama serangan terbaru di Gaza, sebagaimana 64 tentara dinyatakan tewas.

Tiga pemukim lainnya juga tewas dalam 30 hari serangan udara dan darat, yang meninggalkan 1900 martir Palestina, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk lebih dari 400 anak-anak. (islamtimes/pahamilah)


Kemenlu Zionis Israel di al Quds - Jerusalem

Pahamilah.com - Kementerian Luar Negeri Israel telah menginstruksikan otoritas Tel Aviv untuk menghindari bekerja sama dengan penyelidikan PBB dalam perang brutal Israel di Gaza.

Kementerian mengatakan Tel Aviv tidak harus bekerja sama dengan penyelidik Dewan HAM PBB atas perilaku militer Israel di wilayah kantong Palestina yang diblokade.

Rekomendasi terbaru telah dilaporkan dibuat oleh diplomat senior dan anggota kementerian.

Para diplomat senior Israel telah menyebutkan kegagalan Israel untuk bekerja sama dengan penyelidikan Goldstone ke dalam perang Tel Aviv di Gaza pada tahun 2008 dan 2009 sebagai alasan mereka. Mereka mengatakan penyelidikan Goldstone menghilang dari dunia setelah Israel gagal untuk bekerja dengan dia.

Ini terjadi ketika Dewan HAM PBB baru-baru ini mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai tidak proporsional dan tanpa pandang bulu. Dewan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Maliki baru-baru ini meminta PBB untuk mengakhiri apa yang disebutnya impunitas Israel, mengatakan Tel Aviv harus bertanggung jawab atas kejahatan di Gaza.

Diplomat senior Palestina juga mendorong untuk kasus kejahatan perang di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) terhadap Israel akibat agresi brutal rezim Zionis di Jalur Gaza yang terkepung.
Agresi militer Israel telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Badan internasional dan kelompok hak asasi manusia mengatakan warga sipil menjadi sebagian besar korban. (islamtimes/pahamilah)

Pejabat: Israel Tidak Boleh Bekerja Sama dengan Penyelidikan Kejahatan Perang PBB

Kemenlu Zionis Israel di al Quds - Jerusalem

Pahamilah.com - Kementerian Luar Negeri Israel telah menginstruksikan otoritas Tel Aviv untuk menghindari bekerja sama dengan penyelidikan PBB dalam perang brutal Israel di Gaza.

Kementerian mengatakan Tel Aviv tidak harus bekerja sama dengan penyelidik Dewan HAM PBB atas perilaku militer Israel di wilayah kantong Palestina yang diblokade.

Rekomendasi terbaru telah dilaporkan dibuat oleh diplomat senior dan anggota kementerian.

Para diplomat senior Israel telah menyebutkan kegagalan Israel untuk bekerja sama dengan penyelidikan Goldstone ke dalam perang Tel Aviv di Gaza pada tahun 2008 dan 2009 sebagai alasan mereka. Mereka mengatakan penyelidikan Goldstone menghilang dari dunia setelah Israel gagal untuk bekerja dengan dia.

Ini terjadi ketika Dewan HAM PBB baru-baru ini mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai tidak proporsional dan tanpa pandang bulu. Dewan mengatakan telah meluncurkan penyelidikan internasional atas pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia dalam perang selama sebulan terhadap wilayah Palestina.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Maliki baru-baru ini meminta PBB untuk mengakhiri apa yang disebutnya impunitas Israel, mengatakan Tel Aviv harus bertanggung jawab atas kejahatan di Gaza.

Diplomat senior Palestina juga mendorong untuk kasus kejahatan perang di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) terhadap Israel akibat agresi brutal rezim Zionis di Jalur Gaza yang terkepung.
Agresi militer Israel telah mengambil nyawa lebih dari 1.875 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Badan internasional dan kelompok hak asasi manusia mengatakan warga sipil menjadi sebagian besar korban. (islamtimes/pahamilah)

Tentara Penjajah Israel 

Pahamilah.com - Sejumlah komandan dan perwira pasukan cadangan yang sudah angkat kaki dari Jalur Gaza mengungkapkan perasaan mereka. Mereka tak dapat meraih targetnya. ''Kami semua terpuruk,'' ungkapnya.

Dalam wawancaranya dengan situ Walla berbahasa Ibrani beberapa perwira Zionis mengatakan,''sebagian dari kami merasakan putus asa.''

Walau mereka rindu pada keluarganya, namun mereka punya rasa campuraduk yang sulit digambarkan. ''Kami bahagia bisa kembali ke rumah kami, namun kami meresakan keterpurukan. Memang kami sukses dalam beberapa serangan, tapi tidak lengkap,'' katanya.

''Kami ingin mengakhiri masalah terowongan. Kami tak bisa menggunakan kekuatan kami secara maksimal,'' katanya dalam laporan Walla seperti dikutip Infopalestina. ''Kami punya feeling setelah satu tahun setengah kami akan terjun lagi dalam pertempuran bodoh ini lagi.''

Ketika pasukan cadangan diterjunkan kembali, harusnya mereka bisa mengoptimalkan kemampuanya. Mereka selama ini tidak diberikan kesempatan untuk menggunakan kekuatanya.

''Sementara, roket Hamas setiap saat menggempur kami. Kami yang berada dalam pengabdian militer selama satu bulan, seharusnya mengembalikan persiapan. Kami yakin selama tiga atau empat hari kami akan bebas dan dapat kembali ke rumah kami masing-masing,'' katanya.(republika/pahamilah)


Perwira Israel: Kami Semua Putus Asa

Tentara Penjajah Israel 

Pahamilah.com - Sejumlah komandan dan perwira pasukan cadangan yang sudah angkat kaki dari Jalur Gaza mengungkapkan perasaan mereka. Mereka tak dapat meraih targetnya. ''Kami semua terpuruk,'' ungkapnya.

Dalam wawancaranya dengan situ Walla berbahasa Ibrani beberapa perwira Zionis mengatakan,''sebagian dari kami merasakan putus asa.''

Walau mereka rindu pada keluarganya, namun mereka punya rasa campuraduk yang sulit digambarkan. ''Kami bahagia bisa kembali ke rumah kami, namun kami meresakan keterpurukan. Memang kami sukses dalam beberapa serangan, tapi tidak lengkap,'' katanya.

''Kami ingin mengakhiri masalah terowongan. Kami tak bisa menggunakan kekuatan kami secara maksimal,'' katanya dalam laporan Walla seperti dikutip Infopalestina. ''Kami punya feeling setelah satu tahun setengah kami akan terjun lagi dalam pertempuran bodoh ini lagi.''

Ketika pasukan cadangan diterjunkan kembali, harusnya mereka bisa mengoptimalkan kemampuanya. Mereka selama ini tidak diberikan kesempatan untuk menggunakan kekuatanya.

''Sementara, roket Hamas setiap saat menggempur kami. Kami yang berada dalam pengabdian militer selama satu bulan, seharusnya mengembalikan persiapan. Kami yakin selama tiga atau empat hari kami akan bebas dan dapat kembali ke rumah kami masing-masing,'' katanya.(republika/pahamilah)


Baroness Warsi 

Pahamilah.com - Seorang menteri Inggris yang merupakan Muslim pertama yang duduk di kabinet mengundurkan diri pada Selasa (5/8), karena perbedaan pandangan mengenai kebijakan yang tak bisa dipertahankan secara moral tentang Gaza.

Keputusan yang dibuat Sayeeda Warsi, menteri di Kantor Kementerian Luar Negeri dan Keyakinan serta Komunitas menambah tekanan baru atas Perdana Menteri David Cameron mengambil sikap lebih tegas terhadap Israel atas tindakannya di Gaza.

Pemerintah koalisinya telah menghadapi kecaman dalam beberapa hari belakangan, yang dipimpin oleh oposisi utama Partai Buruh, karena tidak mengeluarkan pernyataan cukup keras atas konfilk yang telah membunuh 1.867 warga Palestina dan 67 orang di pihak Israel.

"Pendekatan kita... di Gaza secara moral tak dapat dipertahankan, bukan kepentingan nasional Inggris dan akan mempunyai dampak merusak yang berjangka panjang atas reputasi kita secara internasional dan domestik," kata Warsi dalam sepucuk surat pengunduran dirinya yang ditulis untuk Cameron.

Dia mengatakan sudah ada 'perasaan tak tenang' di kantor Kemenlu, tempat Philip Hammond menggantikan William Hague bulan lalu. Hal itu tentang bagaimana keputusan-keputusan kebijakan belakangan ini telah dibuat.

Sementara bintang Warsi telah meredup dalam beberapa tahun terakhir, ia pernah menjadi contoh pejabat tinggi dari keinginan Cameron untuk mendiversifikasi partai Konservatifnya menjauhkan diri dari secara tradisional mendasarkan pada kaum pria dan kulit putih.

Orang tua Warsi adalah imigran Pakistan dan ia merupakan seorang pengacara sebelum diangkat menjadi anggota parlemen majelsi tinggi pada 2007.

Dia ditunjuk menjadi anggota kabinet Cameron ketika pemerintahan koalisi Cameron berkuasa pada 2010 tetapi tak menduduki posisi di kabinet penuh, lingkar dalam yang kuat dari menteri-menteri pemerintah, pada 2012. (republika/pahamilah)


Menteri Inggris Mundur Sebab Kecewa Kebijakan Pemerintah Soal Gaza

Baroness Warsi 

Pahamilah.com - Seorang menteri Inggris yang merupakan Muslim pertama yang duduk di kabinet mengundurkan diri pada Selasa (5/8), karena perbedaan pandangan mengenai kebijakan yang tak bisa dipertahankan secara moral tentang Gaza.

Keputusan yang dibuat Sayeeda Warsi, menteri di Kantor Kementerian Luar Negeri dan Keyakinan serta Komunitas menambah tekanan baru atas Perdana Menteri David Cameron mengambil sikap lebih tegas terhadap Israel atas tindakannya di Gaza.

Pemerintah koalisinya telah menghadapi kecaman dalam beberapa hari belakangan, yang dipimpin oleh oposisi utama Partai Buruh, karena tidak mengeluarkan pernyataan cukup keras atas konfilk yang telah membunuh 1.867 warga Palestina dan 67 orang di pihak Israel.

"Pendekatan kita... di Gaza secara moral tak dapat dipertahankan, bukan kepentingan nasional Inggris dan akan mempunyai dampak merusak yang berjangka panjang atas reputasi kita secara internasional dan domestik," kata Warsi dalam sepucuk surat pengunduran dirinya yang ditulis untuk Cameron.

Dia mengatakan sudah ada 'perasaan tak tenang' di kantor Kemenlu, tempat Philip Hammond menggantikan William Hague bulan lalu. Hal itu tentang bagaimana keputusan-keputusan kebijakan belakangan ini telah dibuat.

Sementara bintang Warsi telah meredup dalam beberapa tahun terakhir, ia pernah menjadi contoh pejabat tinggi dari keinginan Cameron untuk mendiversifikasi partai Konservatifnya menjauhkan diri dari secara tradisional mendasarkan pada kaum pria dan kulit putih.

Orang tua Warsi adalah imigran Pakistan dan ia merupakan seorang pengacara sebelum diangkat menjadi anggota parlemen majelsi tinggi pada 2007.

Dia ditunjuk menjadi anggota kabinet Cameron ketika pemerintahan koalisi Cameron berkuasa pada 2010 tetapi tak menduduki posisi di kabinet penuh, lingkar dalam yang kuat dari menteri-menteri pemerintah, pada 2012. (republika/pahamilah)


Hactivist Anonymous anti-Israel

Pahamilah.com - Hacktivists ‘Anonymous’ sekali lagi menyerang situs Israel sebagai protes terhadap serangan Tel Aviv terhadap Jalur Gaza.

Kelompok hactivist di seluruh dunia memadamkan "ratusan" portal Israel, termasuk situs milik dinas intelijen Israel Mossad dan militer Israel, Russia Today melaporkan pada hari Senin (4/8/14).

Kelompok ini juga mengatakan mereka memberangus situs-situs kementerian kehakiman, portal arsip negara, dan biro iklan nasional Zionis Israel.

"Israel kamu lemah!" ujar tweet dari salah satu cabang dari jaringan disebarkan aktivis online, yang dikenal sebagai ‘AnonymousGlobo,’ menambahkan bahwa hackivists akan meluncurkan lebih banyak serangan pada situs-situs Israel.

Kelompok ini menyatakan operasi # OpSaveGaza terbaru pada awal bulan lalu.

Anonymous melakukan salah satu serangan profil paling tinggi selama invasi terakhir Israel terhadap Gaza pada tahun 2012, yang mengklaim telah menelan nilai kerusakan USD 3 miliar pada Israel.

Setidaknya 1.867 warga Palestina, termasuk sekitar 430 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 9.500 lainnya terluka sejak militer Israel melancarkan serangan baru terhadap Jalur Gaza pada tanggal 8 Juli.
Tel Aviv mengatakan 64 warga Israel telah tewas dalam perang, sementara perlawanan Palestina gerakan, Hamas, menyebutkan jumlah kematian lebih dari 150.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk gencatan senjata 72 jam, dimulai pada hari Selasa (5/8) (islamtimes/pahamilah)


Hactivist: 'Israel Kamu Lemah'

Hactivist Anonymous anti-Israel

Pahamilah.com - Hacktivists ‘Anonymous’ sekali lagi menyerang situs Israel sebagai protes terhadap serangan Tel Aviv terhadap Jalur Gaza.

Kelompok hactivist di seluruh dunia memadamkan "ratusan" portal Israel, termasuk situs milik dinas intelijen Israel Mossad dan militer Israel, Russia Today melaporkan pada hari Senin (4/8/14).

Kelompok ini juga mengatakan mereka memberangus situs-situs kementerian kehakiman, portal arsip negara, dan biro iklan nasional Zionis Israel.

"Israel kamu lemah!" ujar tweet dari salah satu cabang dari jaringan disebarkan aktivis online, yang dikenal sebagai ‘AnonymousGlobo,’ menambahkan bahwa hackivists akan meluncurkan lebih banyak serangan pada situs-situs Israel.

Kelompok ini menyatakan operasi # OpSaveGaza terbaru pada awal bulan lalu.

Anonymous melakukan salah satu serangan profil paling tinggi selama invasi terakhir Israel terhadap Gaza pada tahun 2012, yang mengklaim telah menelan nilai kerusakan USD 3 miliar pada Israel.

Setidaknya 1.867 warga Palestina, termasuk sekitar 430 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 9.500 lainnya terluka sejak militer Israel melancarkan serangan baru terhadap Jalur Gaza pada tanggal 8 Juli.
Tel Aviv mengatakan 64 warga Israel telah tewas dalam perang, sementara perlawanan Palestina gerakan, Hamas, menyebutkan jumlah kematian lebih dari 150.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk gencatan senjata 72 jam, dimulai pada hari Selasa (5/8) (islamtimes/pahamilah)


Moshe Feiglin, wakil ketua Knesset Zionis Israel

Pahamilah.com - Wakil Ketua Knesset Israel Moshe Feiglin telah menyerukan "pemusnahan" wilayah Jalur Gaza, Palestina.

Feiglin, yang juga anggota dari Partai yang berkuasa, Likud Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menulis tentang rencana dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya pada akhir pekan, Daily Mail Inggris melaporkan pada hari Senin (4/8).

Pejabat Israel itu juga menyerukan "penaklukan seluruh Jalur Gaza." Dia berbicara tentang rencana untuk menghancurkan Gaza, yang akan mencakup mengusir penduduk dan pengiriman mereka ke seluruh dunia.

Feiglin juga menulis rencananya di dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Netanyahu, di mana dia mengatakan dia ingin langkah-langkah itu harus dilakukan secepat mungkin.

Dalam surat itu, Feiglin mengatakan dia ingin pasukan militer Israel untuk sampai ke daerah-daerah di perbatasan Sinai untuk mendirikan "perkemahan ... sampai tujuan emigrasi relevan ditentukan." Selain itu, dia ingin pasokan listrik dan air Gaza harus terputus sebelum penembakan ke daerah terkepung "dengan kekuatan tembakan maksimum."

Pasukan Israel kemudian akan "memusnahkan" pusat-pusat perlawanan dan hukum Israel akan diperluas hingga mencakup seluruh Jalur Gaza dan "kota Gaza dan sekitarnya akan dibangun kembali sebagai benar kota wisata dan komersial Israel."

Militer Israel melancarkan serangan baru terhadap Jalur Gaza pada tanggal 8 Juli. Setidaknya 1.867 warga Palestina, termasuk sekitar 430 anak-anak, sejauh ini telah tewas dan lebih dari 9.500 lainnya terluka selama serangan gencar. Tel Aviv mengatakan 64 warga Israel telah tewas dalam perang, sementara Hamas menempatkan angka pada lebih dari 150. (islamtimes/pahamilah)

Pejabat Israel: Musnahkan Gaza

Moshe Feiglin, wakil ketua Knesset Zionis Israel

Pahamilah.com - Wakil Ketua Knesset Israel Moshe Feiglin telah menyerukan "pemusnahan" wilayah Jalur Gaza, Palestina.

Feiglin, yang juga anggota dari Partai yang berkuasa, Likud Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menulis tentang rencana dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya pada akhir pekan, Daily Mail Inggris melaporkan pada hari Senin (4/8).

Pejabat Israel itu juga menyerukan "penaklukan seluruh Jalur Gaza." Dia berbicara tentang rencana untuk menghancurkan Gaza, yang akan mencakup mengusir penduduk dan pengiriman mereka ke seluruh dunia.

Feiglin juga menulis rencananya di dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Netanyahu, di mana dia mengatakan dia ingin langkah-langkah itu harus dilakukan secepat mungkin.

Dalam surat itu, Feiglin mengatakan dia ingin pasukan militer Israel untuk sampai ke daerah-daerah di perbatasan Sinai untuk mendirikan "perkemahan ... sampai tujuan emigrasi relevan ditentukan." Selain itu, dia ingin pasokan listrik dan air Gaza harus terputus sebelum penembakan ke daerah terkepung "dengan kekuatan tembakan maksimum."

Pasukan Israel kemudian akan "memusnahkan" pusat-pusat perlawanan dan hukum Israel akan diperluas hingga mencakup seluruh Jalur Gaza dan "kota Gaza dan sekitarnya akan dibangun kembali sebagai benar kota wisata dan komersial Israel."

Militer Israel melancarkan serangan baru terhadap Jalur Gaza pada tanggal 8 Juli. Setidaknya 1.867 warga Palestina, termasuk sekitar 430 anak-anak, sejauh ini telah tewas dan lebih dari 9.500 lainnya terluka selama serangan gencar. Tel Aviv mengatakan 64 warga Israel telah tewas dalam perang, sementara Hamas menempatkan angka pada lebih dari 150. (islamtimes/pahamilah)

Tank Zionis, menembaki Gaza

Pahamilah.com - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan serangan udara dan darat Israel telah gagal untuk mencapai salah satu tujuannya di Jalur Gaza yang terkepung.

Juru bicara Hamas Ihab al-Ghussein mengatakan kepada koresponden Press TV pada hari Selasa (5/8/14) bahwa Israel hanya berhasil membunuh warga sipil Palestina dan menghancurkan bangunan di wilayah miskin itu.

Pasukan Israel mundur dari Gaza, mengklaim bahwa mereka telah mencapai tujuan mereka termasuk penghancuran terowongan lintas-perbatasan di Gaza.

Rezim Israel mengatakan pasukannya akan ditempatkan di posisi di luar Gaza selama gencatan senjata tiga hari yang telah disepakati dengan Hamas.

Namun, kedua belah pihak terus melenturkan otot-otot mereka hanya beberapa menit sebelum dimulainya gencatan senjata.

Provokasi menit terakhir digagas oleh militer Israel yang melakukan serangan udara terhadap beberapa sasaran di Gaza utara. Ini menarik tanggapan langsung dari perlawanan Palestina mengan mengirim rentetan roket ke beberapa kota Israel.

Agresi militer Israel telah mengambil nyawa lebih dari 1.880 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Rezim Tel Aviv bahkan tidak luput menjadikan rumah sakit dalam serangan militer besar-besaran mereka dan terus membom pusat medis yang sangat membutuhkan obat-obatan dan peralatan.

Badan-badan internasional dan kelompok hak asasi manusia mengatakan warga sipil menjadi sebagian besar korban perang Israel yang sedang berlangsung. Perempuan dan anak-anak menjadi sebagian besar korban sipil di sana.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB baru-baru ini mengesahkan resolusi, menyerukan penyelidikan independen atas kejahatan perang Israel di Gaza. (islamtimes/pahamilah)


Hamas: Perang Gaza, Perang Kalah-Kalah untuk Israel

Tank Zionis, menembaki Gaza

Pahamilah.com - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan serangan udara dan darat Israel telah gagal untuk mencapai salah satu tujuannya di Jalur Gaza yang terkepung.

Juru bicara Hamas Ihab al-Ghussein mengatakan kepada koresponden Press TV pada hari Selasa (5/8/14) bahwa Israel hanya berhasil membunuh warga sipil Palestina dan menghancurkan bangunan di wilayah miskin itu.

Pasukan Israel mundur dari Gaza, mengklaim bahwa mereka telah mencapai tujuan mereka termasuk penghancuran terowongan lintas-perbatasan di Gaza.

Rezim Israel mengatakan pasukannya akan ditempatkan di posisi di luar Gaza selama gencatan senjata tiga hari yang telah disepakati dengan Hamas.

Namun, kedua belah pihak terus melenturkan otot-otot mereka hanya beberapa menit sebelum dimulainya gencatan senjata.

Provokasi menit terakhir digagas oleh militer Israel yang melakukan serangan udara terhadap beberapa sasaran di Gaza utara. Ini menarik tanggapan langsung dari perlawanan Palestina mengan mengirim rentetan roket ke beberapa kota Israel.

Agresi militer Israel telah mengambil nyawa lebih dari 1.880 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan melukai lebih dari 9.600 orang di Gaza sejak 8 Juli.

Rezim Tel Aviv bahkan tidak luput menjadikan rumah sakit dalam serangan militer besar-besaran mereka dan terus membom pusat medis yang sangat membutuhkan obat-obatan dan peralatan.

Badan-badan internasional dan kelompok hak asasi manusia mengatakan warga sipil menjadi sebagian besar korban perang Israel yang sedang berlangsung. Perempuan dan anak-anak menjadi sebagian besar korban sipil di sana.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB baru-baru ini mengesahkan resolusi, menyerukan penyelidikan independen atas kejahatan perang Israel di Gaza. (islamtimes/pahamilah)


Fakta rombongan tentara penjajah Israel ketakutan dengan Hamas

Pahamilah.com - Pasukan Zionis Israel mulai ditarik mundur dari Gaza, Senin (4/8) malam. Penarikan mundur ini agaknya menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak tentara Zionis yang sebagiannya ketakutan dan “membangkang dari instruksi” hingga pletonnya dinonaktifkan.

Seperti apa gambaran tentara Zionis yang penakut? Sebuah video yang telah diunggah di Youtube ini menunjukkan bagaimana 14 tentara bersembunyi di sebuah kamar yang kemudian diusir oleh warga dan diteriaki laksana pria pengecut dan banci. (bersamadakwah/pahamilah)

Berikut Videonya;



Video: Bukti 14 Tentara Penjajah Israel Penakut Sembunyi Dalam Kamar

Fakta rombongan tentara penjajah Israel ketakutan dengan Hamas

Pahamilah.com - Pasukan Zionis Israel mulai ditarik mundur dari Gaza, Senin (4/8) malam. Penarikan mundur ini agaknya menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak tentara Zionis yang sebagiannya ketakutan dan “membangkang dari instruksi” hingga pletonnya dinonaktifkan.

Seperti apa gambaran tentara Zionis yang penakut? Sebuah video yang telah diunggah di Youtube ini menunjukkan bagaimana 14 tentara bersembunyi di sebuah kamar yang kemudian diusir oleh warga dan diteriaki laksana pria pengecut dan banci. (bersamadakwah/pahamilah)

Berikut Videonya;



 Seorang anak Palestina meraung kesakitan 
dalam tindakan medis akibat pemboman Israel

Pahamilah.com - Sudah hampir sebulan sejak kebrutalan Israel dimulai pada 8 Juli lalu. Kekejian Zionis tersebut telah mengakibatkan tewasnya 430 anak-anak Palestina yang tidak berdosa. Press TV, Selasa (5/8) melaporkan, menurut laporan angka terbaru yang dikeluarkan oleh pejabat kesehatan Palestina di Gaza.

Serangan militer Zionis Israel telah mengakibatkan 1.867 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 430 lebih anak-anak Palestina. Sedangkan, korban yang terluka telah mencapai 9.500 jiwa, termasuk 2.800 lebih anak-anak, 1.800 lebih wanita dan 374 kaum manula.

Pada hari ini kedua belah pihak bersepakat melakukan gencatan senjata selama 72 jam, yang dimulai pada pukul 08.00 pagi waktu Gaza. Sementara itu, UNICEF mengatakan, efek destruktif dari serangan Israel terhadap anak-anak Palestina yang terkepung di Gaza, tidak bisa dilukiskan.

"Kami melihat anak-anak tewas, terluka, dimutilasi dan dibakar. Akibat dari hal ini jauh lebih besar dari sebelumnya." kata Pernille Ironside, Kepala Kantor Lapangan UNICEF di Gaza.(republika/pahamilah)


Hampir sebulan, 430 Anak-Anak Tewas Akibat Ulah Penjajah Israel

 Seorang anak Palestina meraung kesakitan 
dalam tindakan medis akibat pemboman Israel

Pahamilah.com - Sudah hampir sebulan sejak kebrutalan Israel dimulai pada 8 Juli lalu. Kekejian Zionis tersebut telah mengakibatkan tewasnya 430 anak-anak Palestina yang tidak berdosa. Press TV, Selasa (5/8) melaporkan, menurut laporan angka terbaru yang dikeluarkan oleh pejabat kesehatan Palestina di Gaza.

Serangan militer Zionis Israel telah mengakibatkan 1.867 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 430 lebih anak-anak Palestina. Sedangkan, korban yang terluka telah mencapai 9.500 jiwa, termasuk 2.800 lebih anak-anak, 1.800 lebih wanita dan 374 kaum manula.

Pada hari ini kedua belah pihak bersepakat melakukan gencatan senjata selama 72 jam, yang dimulai pada pukul 08.00 pagi waktu Gaza. Sementara itu, UNICEF mengatakan, efek destruktif dari serangan Israel terhadap anak-anak Palestina yang terkepung di Gaza, tidak bisa dilukiskan.

"Kami melihat anak-anak tewas, terluka, dimutilasi dan dibakar. Akibat dari hal ini jauh lebih besar dari sebelumnya." kata Pernille Ironside, Kepala Kantor Lapangan UNICEF di Gaza.(republika/pahamilah)


Warga Palestina merayakan kemenangan atas Israel 
setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza, 
Rabu (21/11) malam. (AP/Bernat Armangue) 

Pahamilah.com - Pejuang Palesina dan Zionis Israel bersepakat untuk memberlakukan kembali gencatan senjata selama 72 jam yang dimulai pada hari ini, Selasa (5/8). Hamas melalui Juru Bicaranya Sami Abu Zuhri mengatakan, Hamas menyepakati gencatan senjata tersebut dengan syarat pasukan Zionis Israel harus ditarik seluruhnya dari perbatasan Jalur Gaza.

Ia berkata, delegasi Hamas akan berbicara di Kairo untuk menyepakati gencatan senjata permanen dengan syarat penghentian semua serangan serangan Israel terhadap Gaza yang berlangsung di udara, darat maupun laut. Selain, mengakhiri blokade terhadap Gaza.

"Tak hanya itu, mereka juga harus mengizinkan bahan-bahan bangunan untuk masuk ke wilayah Gaza serta menyelesaikan masalah lainnya seperti terbatnya aliran listrik yang selama ini terjadi di Gaza," ujarnya, seperti yang dilansir Mi'raj News Agency (MINA) Selasa (5/8).

Pejuang Palestina dan Zionis Israel menyepakati usulan gencatan senjata yang diprakarsai Mesir selama 72 jam. Dimana gencatan senjata akan dimulai pada pukul 08.00 pagi waktu Gaza. Di sisi lain, seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan, jika gencatan senjata berlangsung, maka tidak ada artinya untuk melanjutkan keberadaan tentara Israel di dalam jalur gaza.

Artinya, tentara Israel yang sedang berada di dalam perbatasan Gaza akan kembali ke wilayah Israel setelah beberapa jam gencatan senjata mulai diberlakukan.

Sebelumnya gencatan senjata pernah disepakati namun, gencatan senjata tersebut kembali dilanggar oleh Israel. Kemudian, jumlah korban dari agresi Israel yang dimulai sejak 8 Juli lalu telah melampaui 11 ribu jiwa, termasuk anak-anak, wanita, dan kaum manula. (republika/pahamilah)


Ini Syarat Hamas Dalam Gencatan Senjata 72 Jam

Warga Palestina merayakan kemenangan atas Israel 
setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza, 
Rabu (21/11) malam. (AP/Bernat Armangue) 

Pahamilah.com - Pejuang Palesina dan Zionis Israel bersepakat untuk memberlakukan kembali gencatan senjata selama 72 jam yang dimulai pada hari ini, Selasa (5/8). Hamas melalui Juru Bicaranya Sami Abu Zuhri mengatakan, Hamas menyepakati gencatan senjata tersebut dengan syarat pasukan Zionis Israel harus ditarik seluruhnya dari perbatasan Jalur Gaza.

Ia berkata, delegasi Hamas akan berbicara di Kairo untuk menyepakati gencatan senjata permanen dengan syarat penghentian semua serangan serangan Israel terhadap Gaza yang berlangsung di udara, darat maupun laut. Selain, mengakhiri blokade terhadap Gaza.

"Tak hanya itu, mereka juga harus mengizinkan bahan-bahan bangunan untuk masuk ke wilayah Gaza serta menyelesaikan masalah lainnya seperti terbatnya aliran listrik yang selama ini terjadi di Gaza," ujarnya, seperti yang dilansir Mi'raj News Agency (MINA) Selasa (5/8).

Pejuang Palestina dan Zionis Israel menyepakati usulan gencatan senjata yang diprakarsai Mesir selama 72 jam. Dimana gencatan senjata akan dimulai pada pukul 08.00 pagi waktu Gaza. Di sisi lain, seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan, jika gencatan senjata berlangsung, maka tidak ada artinya untuk melanjutkan keberadaan tentara Israel di dalam jalur gaza.

Artinya, tentara Israel yang sedang berada di dalam perbatasan Gaza akan kembali ke wilayah Israel setelah beberapa jam gencatan senjata mulai diberlakukan.

Sebelumnya gencatan senjata pernah disepakati namun, gencatan senjata tersebut kembali dilanggar oleh Israel. Kemudian, jumlah korban dari agresi Israel yang dimulai sejak 8 Juli lalu telah melampaui 11 ribu jiwa, termasuk anak-anak, wanita, dan kaum manula. (republika/pahamilah)


 Warga Palestina menggelar shalat jenazah 
bagi korban yang tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Pahamilah.com - Kebiadaban Israel sepertinya berlaku bagi siapa dan apa saja yang berpijak di Gaza. Bahkan, korban yang sudah meninggal dunia pun tak bisa mendapatkan tempat peristirahatan terakhirnya, seperti yang dilansir Aljazeera, Senin (4/8).

Seorang wanita paruh baya  bernama Umm Mohammed Abu Sada harus merelakan selembar kain jilbabnya untuk menutupi jenazah yang ada diantara reruntuhan didaerah tempatnya berdiam.

Ia harus melakukannya guna menutupi jenazah dan bau jenazah itu
yang hingga saat itu belum dievakuasi oleh tim medis.

"Hal ini sangat memprihatinkan, hal yang sangat mengerikan melihat tubuh-tubuh manusia ini terlempar ke jalan-jalan, karen rudal-rudal Israel menghantam semua yang ada di Gaza,".

Ia berkata, kini sudah tidak ada tempat lagi untuk mencari perlindungan. Dimana dan kapan pun terus dihantui kebrutalan Zionis Israel yang tanpa pandang buluh menghantam apa saja bahkan siapa saja.

Banyak dari jenazah tersebut tidak dikuburkan karena sudah tidak memiliki sanak saudaranya, karena mereka pun meninggal dunia karena serangan Zionis, kecuali yang memiliki sanak saudara yang masih hidup.

Tak hanya itu, bahkan selama serangan Israel terhadap Gaza, Zionis telah menyerang 16 pemakaman umum. Banyak korban yang meninggal dunia rumah sakit di Gaza pun kewalahan memindahkan mereka ke ruang mayat, bahkan beberapa rumah sakit di Gaza sudah tidak mampu lagi menampung jenazah karena sudah menumpuk. (republika/pahamilah)




Di Palestina, Jenazah Pun Kekurangan Tempat

 Warga Palestina menggelar shalat jenazah 
bagi korban yang tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Pahamilah.com - Kebiadaban Israel sepertinya berlaku bagi siapa dan apa saja yang berpijak di Gaza. Bahkan, korban yang sudah meninggal dunia pun tak bisa mendapatkan tempat peristirahatan terakhirnya, seperti yang dilansir Aljazeera, Senin (4/8).

Seorang wanita paruh baya  bernama Umm Mohammed Abu Sada harus merelakan selembar kain jilbabnya untuk menutupi jenazah yang ada diantara reruntuhan didaerah tempatnya berdiam.

Ia harus melakukannya guna menutupi jenazah dan bau jenazah itu
yang hingga saat itu belum dievakuasi oleh tim medis.

"Hal ini sangat memprihatinkan, hal yang sangat mengerikan melihat tubuh-tubuh manusia ini terlempar ke jalan-jalan, karen rudal-rudal Israel menghantam semua yang ada di Gaza,".

Ia berkata, kini sudah tidak ada tempat lagi untuk mencari perlindungan. Dimana dan kapan pun terus dihantui kebrutalan Zionis Israel yang tanpa pandang buluh menghantam apa saja bahkan siapa saja.

Banyak dari jenazah tersebut tidak dikuburkan karena sudah tidak memiliki sanak saudaranya, karena mereka pun meninggal dunia karena serangan Zionis, kecuali yang memiliki sanak saudara yang masih hidup.

Tak hanya itu, bahkan selama serangan Israel terhadap Gaza, Zionis telah menyerang 16 pemakaman umum. Banyak korban yang meninggal dunia rumah sakit di Gaza pun kewalahan memindahkan mereka ke ruang mayat, bahkan beberapa rumah sakit di Gaza sudah tidak mampu lagi menampung jenazah karena sudah menumpuk. (republika/pahamilah)




 Tentara Penjajah Israel

Pahamilah.com - Menteri Lingkungan Zionis Israel, Emier Peters menyatakan, kosongnya pemukiman zionis di sekitar Gaza merupakan bentuk kemenangan bagi Hamas.

Dalam wawancara dengan radio zionis, Peters menyatakan, pemerintah zionis harus memberikan dukungan ekonomi dan keamanan bagi sejumlah pemukiman zionis di sepanjang perbatasan dengan Gaza.

Koresponden radio zionis menyatakan, banyak dari warga zionis yang tinggal di pemukiman di sekitar Gaza yang takut kembali ke rumah mereka.

''Hal itu disebabkan serangan roket yang terus berlanjut dan ketakutan serangan dari terowongan,'' kata Peters kepada radio Israel seperti dikutip Infopalestina.

Sebelumnya TV2 zionis menyebutkan sekitar 90 % warga pemukiman di sekitar perbatasan Gaza telah mengungsi sejak awal invasi militer zionis ke Gaza. Penduduk Israel makin bertambah ketakutan dengan adanya terowongan yang membelah perbatasan. (republika/pahamilah)



Menteri Penjajah Israel: Pemukiman disekitar Gaza Kosong Bukti Hamas Menang

 Tentara Penjajah Israel

Pahamilah.com - Menteri Lingkungan Zionis Israel, Emier Peters menyatakan, kosongnya pemukiman zionis di sekitar Gaza merupakan bentuk kemenangan bagi Hamas.

Dalam wawancara dengan radio zionis, Peters menyatakan, pemerintah zionis harus memberikan dukungan ekonomi dan keamanan bagi sejumlah pemukiman zionis di sepanjang perbatasan dengan Gaza.

Koresponden radio zionis menyatakan, banyak dari warga zionis yang tinggal di pemukiman di sekitar Gaza yang takut kembali ke rumah mereka.

''Hal itu disebabkan serangan roket yang terus berlanjut dan ketakutan serangan dari terowongan,'' kata Peters kepada radio Israel seperti dikutip Infopalestina.

Sebelumnya TV2 zionis menyebutkan sekitar 90 % warga pemukiman di sekitar perbatasan Gaza telah mengungsi sejak awal invasi militer zionis ke Gaza. Penduduk Israel makin bertambah ketakutan dengan adanya terowongan yang membelah perbatasan. (republika/pahamilah)



Simon Elliot atau Elliot Shimon yang terkenal dengan nama al-Baghdadi

Pahamilah.com - "Elliot" adalah nama rekrutan Mossad Israel yang dilatih dalam bidang spionase dan perang psikologis untuk menghancurkan masyarakat Arab dan Islam.

Khalifah Abu Bakr al-Baghdadi, emir Takfiri dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), menurut sumber-sumber terpercaya yang berasal dari bocoran dokumen Edward Snowden adalah seorang agen Mossad terlatih bernama Elliot Shimon.

Simon Elliot atau Elliot Shimon yang terkenal dengan nama al-Baghdadi lahir dari dua orang tua Yahudi asli dan merupakan agen Mossad terdidik.

Menurut laporan artikel situs veteranstoday, pada Senin, 04/08/14, berjudul "French Report ISIL Leader Mossad Agent" melaporkan bahwa, Emir dan Khalifah al-Baghdadi adalah agen Mossad terdidik dan terlahir dari seorang ayah dan ibu Yahudi asli.

Dalam laporan itu, nama asli Abu Bakr al-Baghdadi adalah "Simon Elliott".

"Elliot" adalah nama rekrutan Mossad Israel yang dilatih dalam bidang spionase dan perang psikologis untuk menghancurkan masyarakat Arab dan Islam.

Informasi ini bersumber dari bocoran kawat Edward Snowden dan diterbitkan oleh beberapa surat kabar dan situs ternama yang menyebutkan, emir "Negara Islam" Abu Bakr al-Baghdadi sudah sejak lama bekerja sama dengan US Secret Service, agen Inggris dan Israel untuk menciptakan sebuah organisasi yang mampu menarik elemen-elemen Takfiri ekstremis dari seluruh penjuru dunia, demikian menurut nukilan sumber Radio ajyal.com

Sumber lain menguatkan pernyataan ini yang dimuat di situs Egy-press sebagai berikut;

Dengan dukungan foto, media Iran menemukan identitas siapa sebenarnya identitas Emir Daish atau ISIS yang merupakan agen Zionis terlatih ini.

Menurut veterantoday, intelijen Iran berhasil menemukan identitas asli dari Emir Takfiri ISIS yang dikenal dengan nama Abu Bakr Al Baghdadi dengan nama asli Elliot Shimon. Elliot berperan sebagai agen rahasia Mossad dalam spionase Zionis. Nama palsu lainnya adalah Ibrahim bin Awad bin Ibrahim Al Al Badri Arradoui Hoseini.

Rencananya, Elliot masuk ke jantung militer termasuk juga sipil dari negara-negara yang dinyatakan sebagai ancaman bagi Israel untuk menghancurkannya dan mempermudah mencaplok sesudahnya yang kemudian pengambilalihan negara oleh Zionis di seluruh wilayah Timur Tengah dalam rangka membangun proyek Israel Raya atau Eretz Israel. (islamtimes/pahamilah)

Berikut Videonya;



Video: Fakta Abu Bakr al-Baghdadi ISIS - Agen Mossad Israel Terdidik

Simon Elliot atau Elliot Shimon yang terkenal dengan nama al-Baghdadi

Pahamilah.com - "Elliot" adalah nama rekrutan Mossad Israel yang dilatih dalam bidang spionase dan perang psikologis untuk menghancurkan masyarakat Arab dan Islam.

Khalifah Abu Bakr al-Baghdadi, emir Takfiri dari Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), menurut sumber-sumber terpercaya yang berasal dari bocoran dokumen Edward Snowden adalah seorang agen Mossad terlatih bernama Elliot Shimon.

Simon Elliot atau Elliot Shimon yang terkenal dengan nama al-Baghdadi lahir dari dua orang tua Yahudi asli dan merupakan agen Mossad terdidik.

Menurut laporan artikel situs veteranstoday, pada Senin, 04/08/14, berjudul "French Report ISIL Leader Mossad Agent" melaporkan bahwa, Emir dan Khalifah al-Baghdadi adalah agen Mossad terdidik dan terlahir dari seorang ayah dan ibu Yahudi asli.

Dalam laporan itu, nama asli Abu Bakr al-Baghdadi adalah "Simon Elliott".

"Elliot" adalah nama rekrutan Mossad Israel yang dilatih dalam bidang spionase dan perang psikologis untuk menghancurkan masyarakat Arab dan Islam.

Informasi ini bersumber dari bocoran kawat Edward Snowden dan diterbitkan oleh beberapa surat kabar dan situs ternama yang menyebutkan, emir "Negara Islam" Abu Bakr al-Baghdadi sudah sejak lama bekerja sama dengan US Secret Service, agen Inggris dan Israel untuk menciptakan sebuah organisasi yang mampu menarik elemen-elemen Takfiri ekstremis dari seluruh penjuru dunia, demikian menurut nukilan sumber Radio ajyal.com

Sumber lain menguatkan pernyataan ini yang dimuat di situs Egy-press sebagai berikut;

Dengan dukungan foto, media Iran menemukan identitas siapa sebenarnya identitas Emir Daish atau ISIS yang merupakan agen Zionis terlatih ini.

Menurut veterantoday, intelijen Iran berhasil menemukan identitas asli dari Emir Takfiri ISIS yang dikenal dengan nama Abu Bakr Al Baghdadi dengan nama asli Elliot Shimon. Elliot berperan sebagai agen rahasia Mossad dalam spionase Zionis. Nama palsu lainnya adalah Ibrahim bin Awad bin Ibrahim Al Al Badri Arradoui Hoseini.

Rencananya, Elliot masuk ke jantung militer termasuk juga sipil dari negara-negara yang dinyatakan sebagai ancaman bagi Israel untuk menghancurkannya dan mempermudah mencaplok sesudahnya yang kemudian pengambilalihan negara oleh Zionis di seluruh wilayah Timur Tengah dalam rangka membangun proyek Israel Raya atau Eretz Israel. (islamtimes/pahamilah)

Berikut Videonya;




Pahamilah.com - Bangsa yang angkuh itu akhirnya mulai merasakan dampak kesombongannya, kehebatan tentara penjajah Israel yang terkenal hanya mampu membantai anak-anak, wanita dan orang-orang tidak berdosa. dalam video ini nampak jasad tentara penjajah Israel berserakan bagai onggokan sampah yang tidak berguna. hanya seginikah kemampuannya?




Heboh Bocoran Video Rontoknya Tentara Penjajah Israel di Jalur Gaza


Pahamilah.com - Bangsa yang angkuh itu akhirnya mulai merasakan dampak kesombongannya, kehebatan tentara penjajah Israel yang terkenal hanya mampu membantai anak-anak, wanita dan orang-orang tidak berdosa. dalam video ini nampak jasad tentara penjajah Israel berserakan bagai onggokan sampah yang tidak berguna. hanya seginikah kemampuannya?




 Roket balasan perlawanan HAMAS

Pahamilah.com - Pejuang perlawanan Palestina yang berafiliasi dengan sayap militer gerakan Hamas, Al-Qassam, telah memperingatkan rezim Zionis yang terus melakukan pendudukan di Jalur Gaza akan menempatkan semua kota "dalam target" serangan roket balasan nya.

Menggambarkan serangan Israel di wilayah Palestina sebagai "keji," Al-Qassam menekankan dalam siaran pers Minggu (3/8/14) bahwa "tidak ada kehidupan yang lebih layak daripada warga kami."

"Pasukan pendudukan lari dengan tentara mereka dari medan perang nyata dengan Al-Qassam dan faksi perlawanan [lainnya], (maka Zionis) memilih untuk meluncurkan serangan udara dan artileri terhadap warga sipil [Palestina]," kata pernyataan pers seperti dikutip oleh Badan Press Palestina (SAFA).

"Kami mencoba sebisa mungkin untuk fokus pada penargetan personil militer Israel, situs, bandara dan kamp-kamp, tetapi musuh memilih untuk menutupi kegagalannya dengan menyerang warga sipil tak berdosa di pusat-pusat tempat mereka berkumpul dan rumah," tambah pernyataan itu.

Lebih dari 1.800 warga Palestina tewas di Gaza dan 9.400 lainnya terluka sejak awal serangan Israel pada tanggal 8 Juli.

Sedangkan angka yang dikeluarkan oleh badan kemanusiaan PBB OCHA pada 2 Agustus melaporkan bahwa total 1.525 warga Palestina tewas dalam serangan Israel.

Dari 1.196 tewas yang identitasnya dapat diverifikasi, 1.033 adalah warga sipil, hampir 84 persen, kata OCHA. Jumlah tersebut termasuk 329 anak-anak dan 187 wanita.

Dari warga Palestina yang tewas, 191 adalah anggota kelompok bersenjata. Di sisi lain, 66 orang Israel tewas, termasuk 64 tentara, yang semuanya telah tewas sejak serangan darat dimulai.

Menurut angka tentara Israel, pejuang perlawanan Palestina telah menembakkan 3.160 roket ke arah wilayah-wilayah pendudukan Israel sejak 8 Juli, dimana 2.483 telah mengenai sasaran Israel sementara hanya 559 dicegat oleh sistem anti-rudal Iron Dome-buatan AS.

Rezim Zionis membanggakan bahwa dia telah menyerang 4,626 target di Jalur Gaza dalam operasi 27-hari. (islamtimes/pahamilah)


Brigade Qassam Bersumpah Akan Menyerang Semua Kota Penjajah Israel

 Roket balasan perlawanan HAMAS

Pahamilah.com - Pejuang perlawanan Palestina yang berafiliasi dengan sayap militer gerakan Hamas, Al-Qassam, telah memperingatkan rezim Zionis yang terus melakukan pendudukan di Jalur Gaza akan menempatkan semua kota "dalam target" serangan roket balasan nya.

Menggambarkan serangan Israel di wilayah Palestina sebagai "keji," Al-Qassam menekankan dalam siaran pers Minggu (3/8/14) bahwa "tidak ada kehidupan yang lebih layak daripada warga kami."

"Pasukan pendudukan lari dengan tentara mereka dari medan perang nyata dengan Al-Qassam dan faksi perlawanan [lainnya], (maka Zionis) memilih untuk meluncurkan serangan udara dan artileri terhadap warga sipil [Palestina]," kata pernyataan pers seperti dikutip oleh Badan Press Palestina (SAFA).

"Kami mencoba sebisa mungkin untuk fokus pada penargetan personil militer Israel, situs, bandara dan kamp-kamp, tetapi musuh memilih untuk menutupi kegagalannya dengan menyerang warga sipil tak berdosa di pusat-pusat tempat mereka berkumpul dan rumah," tambah pernyataan itu.

Lebih dari 1.800 warga Palestina tewas di Gaza dan 9.400 lainnya terluka sejak awal serangan Israel pada tanggal 8 Juli.

Sedangkan angka yang dikeluarkan oleh badan kemanusiaan PBB OCHA pada 2 Agustus melaporkan bahwa total 1.525 warga Palestina tewas dalam serangan Israel.

Dari 1.196 tewas yang identitasnya dapat diverifikasi, 1.033 adalah warga sipil, hampir 84 persen, kata OCHA. Jumlah tersebut termasuk 329 anak-anak dan 187 wanita.

Dari warga Palestina yang tewas, 191 adalah anggota kelompok bersenjata. Di sisi lain, 66 orang Israel tewas, termasuk 64 tentara, yang semuanya telah tewas sejak serangan darat dimulai.

Menurut angka tentara Israel, pejuang perlawanan Palestina telah menembakkan 3.160 roket ke arah wilayah-wilayah pendudukan Israel sejak 8 Juli, dimana 2.483 telah mengenai sasaran Israel sementara hanya 559 dicegat oleh sistem anti-rudal Iron Dome-buatan AS.

Rezim Zionis membanggakan bahwa dia telah menyerang 4,626 target di Jalur Gaza dalam operasi 27-hari. (islamtimes/pahamilah)


 Seorang anak Palestina lari setelah dibidik tank Israel.

Pahamilah.com - Inggris mengaji semua izin penjualan senjata ke Israel dalam menanggapi peningkatan kemelut negara Yahudi itu dengan Hamas di Gaza, kata wanita juru bicara pemerintah Senin.

Israel melancarkan serangan terhadap Hamas hampir empat pekan lalu menyusul lonjakan penembakan roket lintas perbatasan. Pejabat Gaza menyatakan 1.797 orang Palestina, kebanyakan warga, tewas, sementara Israel kehilangan 64 tentara dalam pertempuran dan tiga warga akibat penembakan oleh Palestina.

"Kami meninjau semua izin pengiriman ke Israel untuk memastikan bahwa kami pikir itu sesuai," kata wanita juru bicara Perdana Menteri David Cameron kepada wartawan. Keputusan penelaahan itu diambil pada pekan lalu, katanya.

Menurut laporan panitia parlemen Inggris pada bulan lalu, kontrak luar biasa disetujui pemerintah untuk pengiriminan penggunaan ganda atau barang ketentaraan ke Israel senilai lebih dari 7,8 miliar pound (1,312 triliun rupiah), termasuk untuk memasok pelindung tubuh, sukucadang pesawat tak berawak, dan sukucadang peluru kendali.

"Keadaan saat ini jelas berubah jika dibandingkan dengan ketika beberapa izin diberikan dan kami meninjau izin itu terhadap keadaan saat ini, tapi belum ada keputusan," kata wanita juru bicara itu.

Partai Buruh, yang beroposisi, menuduh Cameron tidak mengutuk cukup kuat perilaku Israel, yang dibantah pemerintah.

Sedikit-dikitnya 10 orang tewas pada Minggu dalam serangan terkini atas sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza selatan, yang melindungi pengungsi Palestina akibat gempuran gencar Israel, kata petugas kesehatan.

Juru bicara layanan darurat Gaza Ashraf al-Qudra menyatakan, puluhan orang terluka akibat serangan itu, yang terjadi di kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Chris Gunness, juru bicara badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA), menyatakan sekolah itu menampung ribuan pengungsi, yang dipaksa meninggalkan rumah mereka oleh kekerasan di Gaza.

Itu kali ketiga dalam 10 hari sekolah badan dunia tersebut ditembaki dan terjadi empat hari sesudah peluru tank Israel menghantam sekolah di kota utara, Jabaliya, menewaskan 16 orang dalam serangan, yang dikutu keras kepala Ban Perserikatan Bangsa-Bangsa Ki-moon.

Serangan Israel terhadap sekolah kelolaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jalur Gaza utara itu menewaskan perempuan, anak-anak dan petugas badan dunia itu.

Sebelumnya, sedikit-dikitnya 15 orang tewas dan 200 terluka oleh serangan Israel di sekolah kelolaan badan dunia itu di kota utara, Beit Hanun, yang menampung ratusan pengungsi. (republika/pahamilah)


Inggris: Kami Meninjau Semua Izin Pengiriman Senjata ke Israel

 Seorang anak Palestina lari setelah dibidik tank Israel.

Pahamilah.com - Inggris mengaji semua izin penjualan senjata ke Israel dalam menanggapi peningkatan kemelut negara Yahudi itu dengan Hamas di Gaza, kata wanita juru bicara pemerintah Senin.

Israel melancarkan serangan terhadap Hamas hampir empat pekan lalu menyusul lonjakan penembakan roket lintas perbatasan. Pejabat Gaza menyatakan 1.797 orang Palestina, kebanyakan warga, tewas, sementara Israel kehilangan 64 tentara dalam pertempuran dan tiga warga akibat penembakan oleh Palestina.

"Kami meninjau semua izin pengiriman ke Israel untuk memastikan bahwa kami pikir itu sesuai," kata wanita juru bicara Perdana Menteri David Cameron kepada wartawan. Keputusan penelaahan itu diambil pada pekan lalu, katanya.

Menurut laporan panitia parlemen Inggris pada bulan lalu, kontrak luar biasa disetujui pemerintah untuk pengiriminan penggunaan ganda atau barang ketentaraan ke Israel senilai lebih dari 7,8 miliar pound (1,312 triliun rupiah), termasuk untuk memasok pelindung tubuh, sukucadang pesawat tak berawak, dan sukucadang peluru kendali.

"Keadaan saat ini jelas berubah jika dibandingkan dengan ketika beberapa izin diberikan dan kami meninjau izin itu terhadap keadaan saat ini, tapi belum ada keputusan," kata wanita juru bicara itu.

Partai Buruh, yang beroposisi, menuduh Cameron tidak mengutuk cukup kuat perilaku Israel, yang dibantah pemerintah.

Sedikit-dikitnya 10 orang tewas pada Minggu dalam serangan terkini atas sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa di Gaza selatan, yang melindungi pengungsi Palestina akibat gempuran gencar Israel, kata petugas kesehatan.

Juru bicara layanan darurat Gaza Ashraf al-Qudra menyatakan, puluhan orang terluka akibat serangan itu, yang terjadi di kota Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Chris Gunness, juru bicara badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA), menyatakan sekolah itu menampung ribuan pengungsi, yang dipaksa meninggalkan rumah mereka oleh kekerasan di Gaza.

Itu kali ketiga dalam 10 hari sekolah badan dunia tersebut ditembaki dan terjadi empat hari sesudah peluru tank Israel menghantam sekolah di kota utara, Jabaliya, menewaskan 16 orang dalam serangan, yang dikutu keras kepala Ban Perserikatan Bangsa-Bangsa Ki-moon.

Serangan Israel terhadap sekolah kelolaan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jalur Gaza utara itu menewaskan perempuan, anak-anak dan petugas badan dunia itu.

Sebelumnya, sedikit-dikitnya 15 orang tewas dan 200 terluka oleh serangan Israel di sekolah kelolaan badan dunia itu di kota utara, Beit Hanun, yang menampung ratusan pengungsi. (republika/pahamilah)



Pahamilah.com - Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa masalah keamanan (Security) tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran untuk pembantaian berkelanjutan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin (3/8/14), Laurent Fabius mengatakan, apa yang disebut Israel sebagai hak untuk menjaga keamanan "tidak bisa dijadikan dalih untuk membenarkan pembunuhan anak-anak dan pembantaian warga sipil."

Fabius juga menyatakan keprihatinan atas jumlah kematian di Jalur Gaza, menambahkan, "Berapa banyak lagi kematian yang diperlukan untuk menghentikan apa yang disebut pembantaian di Gaza?"

Diplomat Perancis lebih lanjut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memaksakan satu "solusi politik" untuk mengakhiri perang di Gaza.

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kecaman internasional atas serangan tanpa henti rezim Tel Aviv terhadap wilayah Palestina.

Pesawat-pesawat tempur Israel terus menggempur berbagai situs di Jalur Gaza sejak 8 Juli, menghancurkan rumah-rumah dan mengubur keluarga di bawah reruntuhan. Pasukan Israel juga telah memulai serangan darat terhadap pesisir yang terkepung pada tanggal 17 Juli.

Menurut sumber-sumber Palestina di Jalur Gaza, serangan udara Israel dan invasi darat telah menewaskan sekitar 1.822 orang, termasuk 400 anak, dan lebih dari 9.400 terluka. (islamtimes/pahamilah)


Menlu Perancis: Keamanan Israel Bukan Pembenaran Untuk Pembantaian Warga Gaza


Pahamilah.com - Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa masalah keamanan (Security) tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran untuk pembantaian berkelanjutan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin (3/8/14), Laurent Fabius mengatakan, apa yang disebut Israel sebagai hak untuk menjaga keamanan "tidak bisa dijadikan dalih untuk membenarkan pembunuhan anak-anak dan pembantaian warga sipil."

Fabius juga menyatakan keprihatinan atas jumlah kematian di Jalur Gaza, menambahkan, "Berapa banyak lagi kematian yang diperlukan untuk menghentikan apa yang disebut pembantaian di Gaza?"

Diplomat Perancis lebih lanjut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memaksakan satu "solusi politik" untuk mengakhiri perang di Gaza.

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya kecaman internasional atas serangan tanpa henti rezim Tel Aviv terhadap wilayah Palestina.

Pesawat-pesawat tempur Israel terus menggempur berbagai situs di Jalur Gaza sejak 8 Juli, menghancurkan rumah-rumah dan mengubur keluarga di bawah reruntuhan. Pasukan Israel juga telah memulai serangan darat terhadap pesisir yang terkepung pada tanggal 17 Juli.

Menurut sumber-sumber Palestina di Jalur Gaza, serangan udara Israel dan invasi darat telah menewaskan sekitar 1.822 orang, termasuk 400 anak, dan lebih dari 9.400 terluka. (islamtimes/pahamilah)


Bayi Shayma saat mendapat perawatan di Inkubator. (veooz.com)

Pahamilah.com - Masih ingat dengan bayi shayma yang sempat dianggap sebagai ‘bayi ajaib’ di Gaza. Ia lahir dari ibunya, Shayma al-Sheikh Qanan, 23 tahun, yang meninggal 10 menit sebelum operasi caesar Shayma selesai dilakukan. Sang ibu dibawa ke rumah sakit dengan luka akibat mortir tank Israel yang menghantam rumah mereka di Gaza. “Dia sebuah keajaiban,” kata Al-Khrote kepada Al-Jazeera mengenang.

Sayangnya, usia Shayma tak bertahan lama. Komplikasi dan pemadaman listrik akibat serangan Israel ke satu-satunya instalasi listrik Gaza menyebabkan nyawa Shayma kecil menyusul sang ibu ke alam baka.

Kesedihan tak bisa dihilangkan dari wajah Fadi Al-Khrote. Dokter Rumah Sakit Deir al-Balah, Khan Younis, Gaza selatan, Palestina, itu hanya bisa memandangi Shayma. Bayi perempuan yang baru berusia lima hari itumeninggal karena tak ada aliran listrik untuk membantu peralatan penunjang hidupnya, Rabu, akhir Juli 2014.

“Dia mengalami kekurangan oksigen dalam rahim setelah jantung ibunya berhenti. Kondisinya kian parah akibat kurangnya aliran listrik. Tabung oksigennya tidak bekerja dengan baik dan kami harus menyadarkannya beberapa kali secara manual,” kata Abdel Karem al-Bawab, kepala bangsal bersalin di Rumah Sakit Nasser.

Cerita Shayma hanyalah satu dari keajaiban di tengah gempuran tank dan jet tempur Israel.

Di Rumah Sakit Al-Shifa, pasangan Reham dan Ali Al Arjah mendapat bayi kembar empat. Keempat bayi itu telah lama dinanti-nanti pasangan Al Arjah sejak lima tahun yang lalu. Mereka menjalani berbagai perawatan kesehatan agar dapat hamil sebelum akhirnya memutuskan menjalani program bayi tabung.

Bassel Abuwarda, dokter di RS Al-Shifa, mengunggah sebuah foto bayi kembar empat yang sehat, terdiri atas tiga bayi laki-laki dan satu perempuan, lewat akun Twitter-nya. “Di tengah penderitaan, seorang ibu Palestina melahirkan bayi kembar empat tadi malam (Jumat) #Gaza,” kata Abuwarda.

Namun, Reham dan Ali Al Arjah tidak tahu kapan mereka dapat kembali ke rumah di tengah gempuran Israel yang sudah berlangsung selama 27 hari.

Kakek para bayi itu, Mefleh al Arjah, mengatakan mereka meninggalkan rumah dan semua harta benda ketika Israel mulai menggempur 8 Juli lalu. “Kami berharap perang akan segera berakhir dan tidak berlangsung lama sehingga kami bisa kembali ke rumah,” ucapnya. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan dari 1.726 warga Palestina tewas. (dakwatuna/pahamilah)


Shayma ‘Bayi Ajaib’ yang Lahir di Gaza Tewas Akibat Listrik Padam

Bayi Shayma saat mendapat perawatan di Inkubator. (veooz.com)

Pahamilah.com - Masih ingat dengan bayi shayma yang sempat dianggap sebagai ‘bayi ajaib’ di Gaza. Ia lahir dari ibunya, Shayma al-Sheikh Qanan, 23 tahun, yang meninggal 10 menit sebelum operasi caesar Shayma selesai dilakukan. Sang ibu dibawa ke rumah sakit dengan luka akibat mortir tank Israel yang menghantam rumah mereka di Gaza. “Dia sebuah keajaiban,” kata Al-Khrote kepada Al-Jazeera mengenang.

Sayangnya, usia Shayma tak bertahan lama. Komplikasi dan pemadaman listrik akibat serangan Israel ke satu-satunya instalasi listrik Gaza menyebabkan nyawa Shayma kecil menyusul sang ibu ke alam baka.

Kesedihan tak bisa dihilangkan dari wajah Fadi Al-Khrote. Dokter Rumah Sakit Deir al-Balah, Khan Younis, Gaza selatan, Palestina, itu hanya bisa memandangi Shayma. Bayi perempuan yang baru berusia lima hari itumeninggal karena tak ada aliran listrik untuk membantu peralatan penunjang hidupnya, Rabu, akhir Juli 2014.

“Dia mengalami kekurangan oksigen dalam rahim setelah jantung ibunya berhenti. Kondisinya kian parah akibat kurangnya aliran listrik. Tabung oksigennya tidak bekerja dengan baik dan kami harus menyadarkannya beberapa kali secara manual,” kata Abdel Karem al-Bawab, kepala bangsal bersalin di Rumah Sakit Nasser.

Cerita Shayma hanyalah satu dari keajaiban di tengah gempuran tank dan jet tempur Israel.

Di Rumah Sakit Al-Shifa, pasangan Reham dan Ali Al Arjah mendapat bayi kembar empat. Keempat bayi itu telah lama dinanti-nanti pasangan Al Arjah sejak lima tahun yang lalu. Mereka menjalani berbagai perawatan kesehatan agar dapat hamil sebelum akhirnya memutuskan menjalani program bayi tabung.

Bassel Abuwarda, dokter di RS Al-Shifa, mengunggah sebuah foto bayi kembar empat yang sehat, terdiri atas tiga bayi laki-laki dan satu perempuan, lewat akun Twitter-nya. “Di tengah penderitaan, seorang ibu Palestina melahirkan bayi kembar empat tadi malam (Jumat) #Gaza,” kata Abuwarda.

Namun, Reham dan Ali Al Arjah tidak tahu kapan mereka dapat kembali ke rumah di tengah gempuran Israel yang sudah berlangsung selama 27 hari.

Kakek para bayi itu, Mefleh al Arjah, mengatakan mereka meninggalkan rumah dan semua harta benda ketika Israel mulai menggempur 8 Juli lalu. “Kami berharap perang akan segera berakhir dan tidak berlangsung lama sehingga kami bisa kembali ke rumah,” ucapnya. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan dari 1.726 warga Palestina tewas. (dakwatuna/pahamilah)


Presiden Iran Hasan Rohani 

Pahamilah.com - Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam Dewan Keamanan (DK) PBB, yang dinilainya gagal menghentikan kejahatan Israel di Jalur Gaza.

Dalam pertemuan tingkat menteri Komite Palestina dalam Gerakan Non-Blok (GNB) di Teheran (Senin, 4/8), Rouhani mengatakan kelambanan dan ketidakpedulian dalam kelanjutan sikap PBB, telah mendorong Tel Aviv lebih berani melanjutkan kejahatannya terhadap masyarakat Palestina di Gaza.

"Kelambanan dan ketidakpedulian yang mencolok pada DK PBB terhadap bencana saat ini di Palestina, khususnya di Gaza, adalah simbol terang-terangan ketidakadilan Dewan Keamanan," tuturnya seperti dilansir dari PressTV (Senin, 4/8).

Menurutnya, langkah-langkah yang efektif harus diterapkan untuk mengakhiri kejahatan tersebut. Ia juga menyebut Tel Aviv telah melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan, yaitu sebagai kejahatan perang dan genosida.

Menurutnya, sebagaimana standar fundamental NAM, ia menekankan harusnya mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan Israel di Gaza.

Sebagai lingkaran internasional tuturnya, GNB dengan potensi dan kapasitasnya, harus mengambil langkah-langkah dasar dan tegas akan realisasi damai dan keadilan sosial yang sesuai dengah hak asasi rakyat Palestina. Ia menambahkan, krisis di Gaza tidak akan selesai tanpa kembalinya warga Palestina ke rumah mereka.  (republika/pahamilah)

Iran: PBB Gagal dan Tidak Adil Terhadap Palestina

Presiden Iran Hasan Rohani 

Pahamilah.com - Presiden Iran Hassan Rouhani mengecam Dewan Keamanan (DK) PBB, yang dinilainya gagal menghentikan kejahatan Israel di Jalur Gaza.

Dalam pertemuan tingkat menteri Komite Palestina dalam Gerakan Non-Blok (GNB) di Teheran (Senin, 4/8), Rouhani mengatakan kelambanan dan ketidakpedulian dalam kelanjutan sikap PBB, telah mendorong Tel Aviv lebih berani melanjutkan kejahatannya terhadap masyarakat Palestina di Gaza.

"Kelambanan dan ketidakpedulian yang mencolok pada DK PBB terhadap bencana saat ini di Palestina, khususnya di Gaza, adalah simbol terang-terangan ketidakadilan Dewan Keamanan," tuturnya seperti dilansir dari PressTV (Senin, 4/8).

Menurutnya, langkah-langkah yang efektif harus diterapkan untuk mengakhiri kejahatan tersebut. Ia juga menyebut Tel Aviv telah melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan, yaitu sebagai kejahatan perang dan genosida.

Menurutnya, sebagaimana standar fundamental NAM, ia menekankan harusnya mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan Israel di Gaza.

Sebagai lingkaran internasional tuturnya, GNB dengan potensi dan kapasitasnya, harus mengambil langkah-langkah dasar dan tegas akan realisasi damai dan keadilan sosial yang sesuai dengah hak asasi rakyat Palestina. Ia menambahkan, krisis di Gaza tidak akan selesai tanpa kembalinya warga Palestina ke rumah mereka.  (republika/pahamilah)