middle ad
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan


Oleh: *Fadlillah Octa Noviari

Pagi tidak pernah terlalu dini
Bagi sebuah negara yang kebebasannya dicuri
Bahkan saat azan subuh belum terdengar
Namun masjid kami telah habis terbakar
Sementara rumah kami bersisakan reruntuhan
Serta sekolah kami yang kini tinggal kenangan

Terima kasih, Israel
Berkat kalian, kami belajar ketabahan
Tentang kehilangan yang disambut senyuman
Tentang kehancuran yang disambut keikhlasan
Tentang syahidnya ayah, ibu, adik, dan kakak kami
Yang kalian sebut sebagai teroris
Yang sebenarnya membuat kalian ketakutan

Terima kasih, Israel
Berkat kalian, kami berlomba-lomba dalam jihad
Ketakutan seakan menjadi kosakata yang tak lagi kami kenal
Kematian menjadi sahabat karib yang selalu setia menanti
Dan rasa syukur, tak pernah luput barang sejenak
Ayat-ayat firman-Nya yang telah kami hafal menjadi penyejuk
Saat ketakutan kalian meluap menjelma menjadi serangan tiada henti

Namun, mungkin kalian lupa
Bahwa pemberani itu bukan mereka yang menyerang orang-orang lemah
Pemberani adalah mereka yang menyerang orang-orang bersenjata
Pemberani adalah mereka yang tidak takut mati untuk membela agama-Nya
Pemberani adalah mereka yang bersenjata kerikil untuk melawan mesin-mesin pembunuh
Bukan, pemberani itu bukan yang membunuh wanita dan anak-anak
Karena pemberani tidak akan menyerang yang lemah tanpa perlawanan

Terima kasih, Israel
Mungkin kalian harus belajar dari kami—pemberani yang sebenarnya kalian takuti


Catatan kaki____________________________
*) Mahasiswi Sastra Indonesia di Universitas Indonesia. Seorang peramu aksara yang masih terus belajar untuk dapat meracik buah pikiran menjadi serangkaian aksara yang bermanfaat.



Terima kasih, Israel



Oleh: *Fadlillah Octa Noviari

Pagi tidak pernah terlalu dini
Bagi sebuah negara yang kebebasannya dicuri
Bahkan saat azan subuh belum terdengar
Namun masjid kami telah habis terbakar
Sementara rumah kami bersisakan reruntuhan
Serta sekolah kami yang kini tinggal kenangan

Terima kasih, Israel
Berkat kalian, kami belajar ketabahan
Tentang kehilangan yang disambut senyuman
Tentang kehancuran yang disambut keikhlasan
Tentang syahidnya ayah, ibu, adik, dan kakak kami
Yang kalian sebut sebagai teroris
Yang sebenarnya membuat kalian ketakutan

Terima kasih, Israel
Berkat kalian, kami berlomba-lomba dalam jihad
Ketakutan seakan menjadi kosakata yang tak lagi kami kenal
Kematian menjadi sahabat karib yang selalu setia menanti
Dan rasa syukur, tak pernah luput barang sejenak
Ayat-ayat firman-Nya yang telah kami hafal menjadi penyejuk
Saat ketakutan kalian meluap menjelma menjadi serangan tiada henti

Namun, mungkin kalian lupa
Bahwa pemberani itu bukan mereka yang menyerang orang-orang lemah
Pemberani adalah mereka yang menyerang orang-orang bersenjata
Pemberani adalah mereka yang tidak takut mati untuk membela agama-Nya
Pemberani adalah mereka yang bersenjata kerikil untuk melawan mesin-mesin pembunuh
Bukan, pemberani itu bukan yang membunuh wanita dan anak-anak
Karena pemberani tidak akan menyerang yang lemah tanpa perlawanan

Terima kasih, Israel
Mungkin kalian harus belajar dari kami—pemberani yang sebenarnya kalian takuti


Catatan kaki____________________________
*) Mahasiswi Sastra Indonesia di Universitas Indonesia. Seorang peramu aksara yang masih terus belajar untuk dapat meracik buah pikiran menjadi serangkaian aksara yang bermanfaat.



Oleh : Teuku Muhammad Lintar

Dalam renungan kesendirian yang berpikir - aku bertanya pada diriku, sebenarnya "siapakah aku ini ?" sembari mata menerawang menatap deaunan dan ranting pepohonan, lalu kucoba berdiri menyentuh batang pohon itu, kemudian aku bertanya padanya, " siapakah yang menciptakan kamu wahai pohon?" namun dia hanya bergoyang diterpa angin yang menghampirinya, kemudian aku mencoba melihat angin, tapi tetap tidak bisa dan hanya mampu merasakan kehadirannya, lalu aku bertanya padanya, " siapakah yang menciptakan kamu wahai angin?" tapi ia pergi begitu saja tanpa melihat yang ditatap,

Aku pun terdiam dan berjalan dengan renungan kesendirianku, aku masih mencari siapakah aku ini, untuk apa aku didunia ini dan kemana akhirnya aku nanti?.

Dalam kesendirian kududuk ditepi sungai, aku bertanya pada air, persis seperti pertanyaanku pada pohon dan angin, dalam kelelahan mencari jati diri, aku tertidur dibawah rindangnya pepohonan hingga kurasa sentuhan sang angin melindungiku dari sengatan panas matahari, dalam tidur aku bermimpi tentang siapa aku, dalam mimpi itu aku berkesimpulan bahwa bukan hal mudah untuk mengenal siapa yang menciptakan seluruh isi bumi ini sebab kita lebih kecil dari debu yang tiada daya upaya, dan ketika aku terbangun, senyum kebahagiaan terlukis damai dalam diriku. Karena aku sudah menemukan jalan untuk mengetahui siapakah aku.

Aku bagai debu

Oleh : Teuku Muhammad Lintar

Dalam renungan kesendirian yang berpikir - aku bertanya pada diriku, sebenarnya "siapakah aku ini ?" sembari mata menerawang menatap deaunan dan ranting pepohonan, lalu kucoba berdiri menyentuh batang pohon itu, kemudian aku bertanya padanya, " siapakah yang menciptakan kamu wahai pohon?" namun dia hanya bergoyang diterpa angin yang menghampirinya, kemudian aku mencoba melihat angin, tapi tetap tidak bisa dan hanya mampu merasakan kehadirannya, lalu aku bertanya padanya, " siapakah yang menciptakan kamu wahai angin?" tapi ia pergi begitu saja tanpa melihat yang ditatap,

Aku pun terdiam dan berjalan dengan renungan kesendirianku, aku masih mencari siapakah aku ini, untuk apa aku didunia ini dan kemana akhirnya aku nanti?.

Dalam kesendirian kududuk ditepi sungai, aku bertanya pada air, persis seperti pertanyaanku pada pohon dan angin, dalam kelelahan mencari jati diri, aku tertidur dibawah rindangnya pepohonan hingga kurasa sentuhan sang angin melindungiku dari sengatan panas matahari, dalam tidur aku bermimpi tentang siapa aku, dalam mimpi itu aku berkesimpulan bahwa bukan hal mudah untuk mengenal siapa yang menciptakan seluruh isi bumi ini sebab kita lebih kecil dari debu yang tiada daya upaya, dan ketika aku terbangun, senyum kebahagiaan terlukis damai dalam diriku. Karena aku sudah menemukan jalan untuk mengetahui siapakah aku.
 Oleh: Andik Priyo Kunarbowo

Setan tersenyum membaca judul ini bahkan ada yang tertawa ngakak, malaikat pun kelabakan, mereka berontak saling adu argumentasi mempertahankan apa yang telah diyakini sesuai dengan tugas dan kewajibannya, aku pun tersenyum, "ah buat apa dipikirin itu urusan mereka"

Setan dengan semangatnya mengajari manusia dengan bisikan lembut yang penuh tipu daya,
sedang malaikat mengangkat panji-panji kebenaran dengan sangat tinggi setinggi kebenaran itu sendiri.

Malaikat dan setan mempunyai kedudukan masing-masing, tidak ada yang unggul dan saling mengungguli, setan tidak bisa menandingi kebajikan malaikat dan malaikat pun tidak mungkin sanggup menandingi keburukan setan. yah dua dunia yang sangat berbeda, namun tidak dapat dipisahkan.

Setan suka menipu dengan jutaan rayuan kebohongannya, sedang malaikat sangat jujur hingga kejujuran yang tiada terukur dalamnya.

suatu ketika mereka berdebat, riuh sekali, setan berkata SORGA TERNYATA TIDAK ADA,
sang malaikat pun marah besar, "hai setan apa engkau tidak beriman kepada Allah?"
setan pun menjawab "oleh karena imanku dan atas ke Agungan-NYA maka aku bersaksi bahwa SORGA TERNYATA TIDAK ADA"

Malaikat pun semakin gusar "anda itu memang setan yang kerjaannya hanya merusak kebenaran"
setan pun menyela "untuk satu ini aku sama sekali tidak berbohong aku bertaruh jika aku berbohong kematianku yang ditangguhkan sekarang juga tercabut"

Malaikat pun semakin gusar "hai terlaknat sungguh engkau telah mempermainkan kebenaran"
kemudian setan pun tak kalah kerasnya dia pun berkata "tunggu sobat dengarkan penjelasanku dulu, dengarlah kebenaran ini bahwa SORGA TERNYATA TIDAK ADA bagi orang yang;

1. Murtad
2. Kafir dan Menghalangi Orang Dari Jalan Allah
3. Menyesatkan Manusia Dari Agama Allah

SEBAB MEREKA INI KEKAL DIDALAM NERAKA, jadi SORGA TIDAK BERLAKU BAGI MEREKA itulah alasannya SORGA TERNYATA TIDAK ADA bagi golongan tersebut, itu saja ya penjelasanku, daripada nanti aku di kira menyabotase kepandaianmu wahai malaikat", dan setelah itu setan pun pergi dengan santainya meninggalkan malaikat yang geleng-geleng kepala atas kelakuan sang setan...


Ponorogo 12 Januari 2010

Dan Surga Ternyata Tidak Ada

 Oleh: Andik Priyo Kunarbowo

Setan tersenyum membaca judul ini bahkan ada yang tertawa ngakak, malaikat pun kelabakan, mereka berontak saling adu argumentasi mempertahankan apa yang telah diyakini sesuai dengan tugas dan kewajibannya, aku pun tersenyum, "ah buat apa dipikirin itu urusan mereka"

Setan dengan semangatnya mengajari manusia dengan bisikan lembut yang penuh tipu daya,
sedang malaikat mengangkat panji-panji kebenaran dengan sangat tinggi setinggi kebenaran itu sendiri.

Malaikat dan setan mempunyai kedudukan masing-masing, tidak ada yang unggul dan saling mengungguli, setan tidak bisa menandingi kebajikan malaikat dan malaikat pun tidak mungkin sanggup menandingi keburukan setan. yah dua dunia yang sangat berbeda, namun tidak dapat dipisahkan.

Setan suka menipu dengan jutaan rayuan kebohongannya, sedang malaikat sangat jujur hingga kejujuran yang tiada terukur dalamnya.

suatu ketika mereka berdebat, riuh sekali, setan berkata SORGA TERNYATA TIDAK ADA,
sang malaikat pun marah besar, "hai setan apa engkau tidak beriman kepada Allah?"
setan pun menjawab "oleh karena imanku dan atas ke Agungan-NYA maka aku bersaksi bahwa SORGA TERNYATA TIDAK ADA"

Malaikat pun semakin gusar "anda itu memang setan yang kerjaannya hanya merusak kebenaran"
setan pun menyela "untuk satu ini aku sama sekali tidak berbohong aku bertaruh jika aku berbohong kematianku yang ditangguhkan sekarang juga tercabut"

Malaikat pun semakin gusar "hai terlaknat sungguh engkau telah mempermainkan kebenaran"
kemudian setan pun tak kalah kerasnya dia pun berkata "tunggu sobat dengarkan penjelasanku dulu, dengarlah kebenaran ini bahwa SORGA TERNYATA TIDAK ADA bagi orang yang;

1. Murtad
2. Kafir dan Menghalangi Orang Dari Jalan Allah
3. Menyesatkan Manusia Dari Agama Allah

SEBAB MEREKA INI KEKAL DIDALAM NERAKA, jadi SORGA TIDAK BERLAKU BAGI MEREKA itulah alasannya SORGA TERNYATA TIDAK ADA bagi golongan tersebut, itu saja ya penjelasanku, daripada nanti aku di kira menyabotase kepandaianmu wahai malaikat", dan setelah itu setan pun pergi dengan santainya meninggalkan malaikat yang geleng-geleng kepala atas kelakuan sang setan...


Ponorogo 12 Januari 2010
Jatahmu...
Tidak mungkin tertukar dengan jatahku,
Jatahmu...
Mustahil pula dapat kurebut lalu kuganti jatahku,
Segala sesuatu tertakar dan diatur oleh sang Pencipta,
Jatahmu dan jatahku melingkupi segala sesuatu ketika hidup didunia.

Sesungguhnya kepastian itu bukan milik kita;
Bisa jadi menurutku dan pendapatmu itu pasti,
Namun apalah daya jika menurut jatah mu dan jatahku,
Segala sesuatunya Ternyata hanya lewat saja.

Jatahmu dan jatahku hanya titipan;
Jika bukan titipan maka gantengku dan cantikmu tidak akan lari,
meninggalkan tubuh kita yang kian termakan usia.
Inilah sebutir kisah mengenai jatahmu dan jatahku.

Jatahku Dan Jatahmu

Jatahmu...
Tidak mungkin tertukar dengan jatahku,
Jatahmu...
Mustahil pula dapat kurebut lalu kuganti jatahku,
Segala sesuatu tertakar dan diatur oleh sang Pencipta,
Jatahmu dan jatahku melingkupi segala sesuatu ketika hidup didunia.

Sesungguhnya kepastian itu bukan milik kita;
Bisa jadi menurutku dan pendapatmu itu pasti,
Namun apalah daya jika menurut jatah mu dan jatahku,
Segala sesuatunya Ternyata hanya lewat saja.

Jatahmu dan jatahku hanya titipan;
Jika bukan titipan maka gantengku dan cantikmu tidak akan lari,
meninggalkan tubuh kita yang kian termakan usia.
Inilah sebutir kisah mengenai jatahmu dan jatahku.
Dosaku lebih banyak dari dosamu,
Tapi engkau menyangkal sebaliknya,

Lalu kukatakan "aku punya rekening dosa di mata, telinga, hidung, dan mulutku juga memiliki rekening dosa sendiri, bahkan dari ujung rambut hingga ujung kaki ada JUTAAN rekening dosa yang harus kupertanggung jawabkan kelak dalam pengadilan-NYA",
Namun... engkau juga menyatakan hal yang sama.

Lalu siapakah yang paling berdosa?,
Aku atau kamu?.

Soal dosa...,
Sesungguhnya aku dan kamu hanyalah manusia,
Yang hanya mengharap ridho ampunan-NYA.

Tiadakah aku dan kamu lupa intisari dari Firman-NYA;
"Aku mengampuni SEMUA DOSA kecuali dosa karena mempersekutukan-KU dengan yang lain"
Inilah jaminan Allah kepada hamba-NYA dalam QS. An-Nisaa:48

Dosaku dan Dosamu

Dosaku lebih banyak dari dosamu,
Tapi engkau menyangkal sebaliknya,

Lalu kukatakan "aku punya rekening dosa di mata, telinga, hidung, dan mulutku juga memiliki rekening dosa sendiri, bahkan dari ujung rambut hingga ujung kaki ada JUTAAN rekening dosa yang harus kupertanggung jawabkan kelak dalam pengadilan-NYA",
Namun... engkau juga menyatakan hal yang sama.

Lalu siapakah yang paling berdosa?,
Aku atau kamu?.

Soal dosa...,
Sesungguhnya aku dan kamu hanyalah manusia,
Yang hanya mengharap ridho ampunan-NYA.

Tiadakah aku dan kamu lupa intisari dari Firman-NYA;
"Aku mengampuni SEMUA DOSA kecuali dosa karena mempersekutukan-KU dengan yang lain"
Inilah jaminan Allah kepada hamba-NYA dalam QS. An-Nisaa:48
Wahai yang lagi terperangkap diruang bosan dengan kehidupan, yang putus asa lagi menangis darah, yang mati enggan namun hidup pun tak mau, yang lagi terhimpit kesusahan, yang terluka, yang dikhianati, yang disakiti dan yang tidak dipedulikan, yang dianggap sampah dan yang dipermainkan. Yang difitnah lagi di cemo-oh, disana ada kemenangan yang nyata, yang belum pernah terbayang dan belum pernah diperlihatkan, pertolongan Allah semakin dekat, jalan keluar dari semua kesusahan, dan kemudahan setelah kesulitan.

janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui {QS. Ar Rum:6}

Dalam kepedihan yang anda rasakan, tersembunyi jalan pemecahan, dalam musibah dan pahitnya kehidupan, ada suatu hal yang menyebabkan anda terselamatkan dari musibah itu sendiri , suka atau tidak bukan menjadi soal, justru dalam suatu hal yang tidak anda sukai terdapat suatu rahasia dari-NYA berupa kenikmatan dan kebaikan.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu {QS. Albaqarah: 216}

Telah tiba waktunya anda menelanjangi keraguan dan menggantinya dengan keyakinan, penyelewengan nurani dengan kebenaran, kuranglurusnya pemikiran dengan hidayah, gelapnya jalan dengan terang pelita-NYA.

Renungkanlah, waktu tidak selamanya gelap, cuaca tidak selamanya panas, semua pasti berlalu, tenangkan diri anda sebab semua itu telah dikehendaki-NYA, Allah Maha Bijaksana pasti memberikan jalan keluar, ada penyakit pasti ada pula obat, ada racun kepedihan pasti tersedia pula penawarnya, teguhkan hati, bulatkan tekad dan sempurnakan ihtiar .

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan {QS. Alam Nasrah: 5}



 12 Maret 2010 pukul 21:02

Kpd Yth: Yang DIKHIANATI lagi TERSAKITI

Wahai yang lagi terperangkap diruang bosan dengan kehidupan, yang putus asa lagi menangis darah, yang mati enggan namun hidup pun tak mau, yang lagi terhimpit kesusahan, yang terluka, yang dikhianati, yang disakiti dan yang tidak dipedulikan, yang dianggap sampah dan yang dipermainkan. Yang difitnah lagi di cemo-oh, disana ada kemenangan yang nyata, yang belum pernah terbayang dan belum pernah diperlihatkan, pertolongan Allah semakin dekat, jalan keluar dari semua kesusahan, dan kemudahan setelah kesulitan.

janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui {QS. Ar Rum:6}

Dalam kepedihan yang anda rasakan, tersembunyi jalan pemecahan, dalam musibah dan pahitnya kehidupan, ada suatu hal yang menyebabkan anda terselamatkan dari musibah itu sendiri , suka atau tidak bukan menjadi soal, justru dalam suatu hal yang tidak anda sukai terdapat suatu rahasia dari-NYA berupa kenikmatan dan kebaikan.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu {QS. Albaqarah: 216}

Telah tiba waktunya anda menelanjangi keraguan dan menggantinya dengan keyakinan, penyelewengan nurani dengan kebenaran, kuranglurusnya pemikiran dengan hidayah, gelapnya jalan dengan terang pelita-NYA.

Renungkanlah, waktu tidak selamanya gelap, cuaca tidak selamanya panas, semua pasti berlalu, tenangkan diri anda sebab semua itu telah dikehendaki-NYA, Allah Maha Bijaksana pasti memberikan jalan keluar, ada penyakit pasti ada pula obat, ada racun kepedihan pasti tersedia pula penawarnya, teguhkan hati, bulatkan tekad dan sempurnakan ihtiar .

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan {QS. Alam Nasrah: 5}



 12 Maret 2010 pukul 21:02
Berapa banyak udara keluar masuk lewat hidung ketika bernafas? Apakah anda mampu menghitungnya? Anda mendapatkannya secara gratis tanpa tanda tangan, tanpa jaminan, tanpa agunan, tanpa prasyarat apapun. Jikalau semua itu dikenakan biaya sanggupkah anda membelinya? Sanggupkah anda menebusnya? apa yang anda sombongkan dimuka bumi ini!!!

Jadi untuk apa anda berlaku aniaya? untuk apa anda merampas dari yang berhak? untuk apa anda menyakiti sesama makhluk? untuk apa anda berlaku tidak jujur? untuk apa anda semena-mena? untuk apa anda menghancurkan hidup dan kehidupan orang? Untuk apa?

Berapa banyak detak jantung memompa darah supaya ruh tetap bertahan didalam tubuh guna mewujudkan adanya kehidupan, Sanggupkah anda menghitungnya? Anda di anugerahi mesin kehidupan yang serba otomatis secara gratis , apakah anda tidak menyadarinya? andai pembuatan jantung dikenakan biaya sanggupkah anda membelinya? Pabrik mana di dunia ini yang mampu menandingi kecanggihan Made in Tuhan? apa yang anda sombongkan di kehidupan ini?

Jadi untuk apa anda berlaku licik lagi hina? Jadi untuk apa anda hobi memutus tali silaturohmi? Untuk apa anda merusak rumah tangga orang? Untuk apa anda selingkuh? Untuk apa anda menyakiti hati suami dan menghina hasil jerih payahnya? Untuk apa anda tidak setia dengan istri? Untuk apa?

Anda mengaku kehidupan ini adalah milik anda dan mengklaim bahwa apapun yang anda dapatkan merupakan hasil kerja keras anda, lantas apakah dengan alasan itu anda meninggikan diri dihadapan sesama makhluk Tuhan? Menganggap semua yang diluar anda merupakan makhluk hina tiada berharga? Sungguh tidak tahu malu, ingatlah semua manusia pada hakekatnya adalah sama, saya, anda dan kita semua merupakan makhluk yang SANGAT-SANGAT MISKIN bahkan melebihi kata-kata itu , kita semua tanpa terkecuali LEBIH SANGAT-SANGAT MISKIN hingga Tuhan pun memberikan semua fasilitas tersebut secara gratis , Tanpa pajak, tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa prasyarat apapun, dan Tuhan memberi fasilitas ini tiada pernah memandang anda itu anak siapa, berpangkat apa, anda itu suku dan berbangsa apa, anda itu kaya atau miskin, anda itu seorang ulama atau santri, Semua sama, bahkan yang tidak mengakui keberadaan Tuhan pun tetap di anugerahi fasilitas GRATIS. BUAT APA ANDA MENYOMBONGKAN DIRI? BUAT APA DAN UNTUK APA?

Jadi untuk apa pangkat yang anda banggakan? Untuk apa luasnya tanah yang anda agungkan? Untuk apa harta melimpah yang anda kedepankan? Untuk apa? Atas dasar apa dan karena apa ANDA MENYOMBONGKAN DIRI?

Jangan mencoba menjadi makhluk bangsat lagi terlaknat yang berani menyombongkan diri, sebab kesombongan bukanlah hak makhluk namun mutlak hak milik Sang Pencipta. Jika anda berani memakai pakaian Tuhan bersiap-siaplah anda menanggung segala konsekwensinya. Renungkanlah, kita semua itu sangat-sangat miskin, tidak punya apa-apa dan tidak memiliki apapun yang dapat dibanggakan. Ingatlah saya dan anda saat terlahir kedunia dengan telanjang tanpa membawa bekal, jadi janganlah menjadi manusia yang sombong, membeli udara yang kita hirup saja tak mampu apalagi membuat jantung kita seperti aslinya, jadi buat apa menyombongkan diri? CAMKAN ITU!!!

Wahai diriku, janganlah engkau menjadi makhluk tidak tahu diri yang suka memutus silaturohmi, janganlah engkau menjadi suami yang suka bermain dengan kata cerai, jangan pula engkau menjadi wanita yang suka meminta cerai tanpa kema’rufan, yang memandang rendah suami dan mengingkari jalan Islami.

Wahai diriku, janganlah engkau meninggikan suaramu melebihi keagungan Tuhan dan jangan pula engkau mengingkari nikmat yang telah di anugerahkan oleh-NYA.

Wahai diriku, janganlah engkau berlaku aniaya, menindas yang lemah dan berlaku tidak adil, mengesampingkan kebenaran dan serta memunafiki kenyataan yang ada.

Wahai diriku, janganlah engkau membanggakan apa yang engkau punya, entah itu luasnya tanahmu, anakmu, kedudukanmu, keberhasilanmu, melimpahnya hartamu dan apapun yang menyangkut isi dunia ini.

Wahai diriku, tunaikan kewajibanmu dengan sebaik-baiknya, jangan bodohi hati kecilmu dengan yang berbau dusta lagi tidak terpuji, hormati suamimu dan hargai tetes keringatnya, cintai istrimu dan letakkan segala sesuatu sesuai dengan tempat dan fitrahnya.


maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan? {QS. Ar-Rahman: 21}

Jangan Sekedar Baca Ini, namun Renungkan

Berapa banyak udara keluar masuk lewat hidung ketika bernafas? Apakah anda mampu menghitungnya? Anda mendapatkannya secara gratis tanpa tanda tangan, tanpa jaminan, tanpa agunan, tanpa prasyarat apapun. Jikalau semua itu dikenakan biaya sanggupkah anda membelinya? Sanggupkah anda menebusnya? apa yang anda sombongkan dimuka bumi ini!!!

Jadi untuk apa anda berlaku aniaya? untuk apa anda merampas dari yang berhak? untuk apa anda menyakiti sesama makhluk? untuk apa anda berlaku tidak jujur? untuk apa anda semena-mena? untuk apa anda menghancurkan hidup dan kehidupan orang? Untuk apa?

Berapa banyak detak jantung memompa darah supaya ruh tetap bertahan didalam tubuh guna mewujudkan adanya kehidupan, Sanggupkah anda menghitungnya? Anda di anugerahi mesin kehidupan yang serba otomatis secara gratis , apakah anda tidak menyadarinya? andai pembuatan jantung dikenakan biaya sanggupkah anda membelinya? Pabrik mana di dunia ini yang mampu menandingi kecanggihan Made in Tuhan? apa yang anda sombongkan di kehidupan ini?

Jadi untuk apa anda berlaku licik lagi hina? Jadi untuk apa anda hobi memutus tali silaturohmi? Untuk apa anda merusak rumah tangga orang? Untuk apa anda selingkuh? Untuk apa anda menyakiti hati suami dan menghina hasil jerih payahnya? Untuk apa anda tidak setia dengan istri? Untuk apa?

Anda mengaku kehidupan ini adalah milik anda dan mengklaim bahwa apapun yang anda dapatkan merupakan hasil kerja keras anda, lantas apakah dengan alasan itu anda meninggikan diri dihadapan sesama makhluk Tuhan? Menganggap semua yang diluar anda merupakan makhluk hina tiada berharga? Sungguh tidak tahu malu, ingatlah semua manusia pada hakekatnya adalah sama, saya, anda dan kita semua merupakan makhluk yang SANGAT-SANGAT MISKIN bahkan melebihi kata-kata itu , kita semua tanpa terkecuali LEBIH SANGAT-SANGAT MISKIN hingga Tuhan pun memberikan semua fasilitas tersebut secara gratis , Tanpa pajak, tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa prasyarat apapun, dan Tuhan memberi fasilitas ini tiada pernah memandang anda itu anak siapa, berpangkat apa, anda itu suku dan berbangsa apa, anda itu kaya atau miskin, anda itu seorang ulama atau santri, Semua sama, bahkan yang tidak mengakui keberadaan Tuhan pun tetap di anugerahi fasilitas GRATIS. BUAT APA ANDA MENYOMBONGKAN DIRI? BUAT APA DAN UNTUK APA?

Jadi untuk apa pangkat yang anda banggakan? Untuk apa luasnya tanah yang anda agungkan? Untuk apa harta melimpah yang anda kedepankan? Untuk apa? Atas dasar apa dan karena apa ANDA MENYOMBONGKAN DIRI?

Jangan mencoba menjadi makhluk bangsat lagi terlaknat yang berani menyombongkan diri, sebab kesombongan bukanlah hak makhluk namun mutlak hak milik Sang Pencipta. Jika anda berani memakai pakaian Tuhan bersiap-siaplah anda menanggung segala konsekwensinya. Renungkanlah, kita semua itu sangat-sangat miskin, tidak punya apa-apa dan tidak memiliki apapun yang dapat dibanggakan. Ingatlah saya dan anda saat terlahir kedunia dengan telanjang tanpa membawa bekal, jadi janganlah menjadi manusia yang sombong, membeli udara yang kita hirup saja tak mampu apalagi membuat jantung kita seperti aslinya, jadi buat apa menyombongkan diri? CAMKAN ITU!!!

Wahai diriku, janganlah engkau menjadi makhluk tidak tahu diri yang suka memutus silaturohmi, janganlah engkau menjadi suami yang suka bermain dengan kata cerai, jangan pula engkau menjadi wanita yang suka meminta cerai tanpa kema’rufan, yang memandang rendah suami dan mengingkari jalan Islami.

Wahai diriku, janganlah engkau meninggikan suaramu melebihi keagungan Tuhan dan jangan pula engkau mengingkari nikmat yang telah di anugerahkan oleh-NYA.

Wahai diriku, janganlah engkau berlaku aniaya, menindas yang lemah dan berlaku tidak adil, mengesampingkan kebenaran dan serta memunafiki kenyataan yang ada.

Wahai diriku, janganlah engkau membanggakan apa yang engkau punya, entah itu luasnya tanahmu, anakmu, kedudukanmu, keberhasilanmu, melimpahnya hartamu dan apapun yang menyangkut isi dunia ini.

Wahai diriku, tunaikan kewajibanmu dengan sebaik-baiknya, jangan bodohi hati kecilmu dengan yang berbau dusta lagi tidak terpuji, hormati suamimu dan hargai tetes keringatnya, cintai istrimu dan letakkan segala sesuatu sesuai dengan tempat dan fitrahnya.


maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan? {QS. Ar-Rahman: 21}
Pejuang sejati tidak akan terlahir di dunia yang tenang dan damai. Manusia-manusia yang hebat mustahil muncul dari orang yang tidak pernah sekalipun didera oleh cobaan dan ujian. Manusia yang tangguh tidak pernah terlahir dari yang tidak pernah ditimpa musibah .

Jadi bila Anda ingin naik kelas, jika anda ingin mendapat peringkat, jika anda berharap rating yang tinggi dan jika Anda ingin naik status, begitu Anda mendapat ujian, cobaan dan musibah sekalipun maka bergembiralah, bersyukurlah, bersuka citalah! Ada banyak hikmah dibalik itu semua, Karena itu pertanda bahwa Anda akan menjadi orang yang naik kelas, orang yang mendapat peringkat, orang yang ratingnya terus meningkat, orang yang hebat. Dan orang yang tangguh. Oleh karena itu jangan pernah sekalipun menghindar dari masalah!, jangan pernah lari dari masalah, atur kembali barisan dan posisi lalu hadapilah.

Jangan bertingkah seperti burung onta , jangan seperti itu, renungkan dan cermati dengan bijak, Burung onta itu jika melihat sang binatang pemangsa mendekat kepadanya, maka dia masukkan kepalanya ke dalam pasir, tapi badannya masih terlihat oleh binatang pemangsa itu. Akhirnya ia dimangsa oleh binatang pemangsa itu .

Apakah kamu tidak berpikir? {QS. Ali Imran 65}

Demikianlah hikmah yang bisa diambil, jangan pernah Anda menghindar dan Jangan pula kemudian pura-pura Anda tidak tahu, cermin tentang burung onta tadi hanya untuk kaum yang berpikir, selesaikan masalah dengan bijak, dengan teliti dan dengan kehati-hatian dalam menentukan sikap. Rapatkan barisan dan rapikan posisi, Hadapi dia! Anda akan menjadi orang hebat, dan anda akan menjadi orang yang mendapatkan peringkat

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. {QS. At Taghaabuun: 11}

Jangan Menghindar Dari Masalah

Pejuang sejati tidak akan terlahir di dunia yang tenang dan damai. Manusia-manusia yang hebat mustahil muncul dari orang yang tidak pernah sekalipun didera oleh cobaan dan ujian. Manusia yang tangguh tidak pernah terlahir dari yang tidak pernah ditimpa musibah .

Jadi bila Anda ingin naik kelas, jika anda ingin mendapat peringkat, jika anda berharap rating yang tinggi dan jika Anda ingin naik status, begitu Anda mendapat ujian, cobaan dan musibah sekalipun maka bergembiralah, bersyukurlah, bersuka citalah! Ada banyak hikmah dibalik itu semua, Karena itu pertanda bahwa Anda akan menjadi orang yang naik kelas, orang yang mendapat peringkat, orang yang ratingnya terus meningkat, orang yang hebat. Dan orang yang tangguh. Oleh karena itu jangan pernah sekalipun menghindar dari masalah!, jangan pernah lari dari masalah, atur kembali barisan dan posisi lalu hadapilah.

Jangan bertingkah seperti burung onta , jangan seperti itu, renungkan dan cermati dengan bijak, Burung onta itu jika melihat sang binatang pemangsa mendekat kepadanya, maka dia masukkan kepalanya ke dalam pasir, tapi badannya masih terlihat oleh binatang pemangsa itu. Akhirnya ia dimangsa oleh binatang pemangsa itu .

Apakah kamu tidak berpikir? {QS. Ali Imran 65}

Demikianlah hikmah yang bisa diambil, jangan pernah Anda menghindar dan Jangan pula kemudian pura-pura Anda tidak tahu, cermin tentang burung onta tadi hanya untuk kaum yang berpikir, selesaikan masalah dengan bijak, dengan teliti dan dengan kehati-hatian dalam menentukan sikap. Rapatkan barisan dan rapikan posisi, Hadapi dia! Anda akan menjadi orang hebat, dan anda akan menjadi orang yang mendapatkan peringkat

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. {QS. At Taghaabuun: 11}
Kehidupan di dunia ini seperti film, Ada layar semesta yang luar biasa, membentang luas melebihi jauhnya mata memandang, dibawah biru langit yang indah dikala siang, penuh kemerlip bintang dan senyum sang bulan dikala malam tiba. semua serba teratur ; bidang edar planet-planet, pergantian siang dan malam, bahkan berputarnya waktu dari detik, menit dan jam. Segala sesuatu berbuat menurut fitrah dan takdirnya .

Dan ketetapan Allah pasti berlaku {QS. Annisa’: 47}

Diatas bumi ini setiap manusia menjadi peran utama memainkan film dilayar semesta, peran yang telah digariskan oleh Sang Pencipta.

Setiap orang mempunyai peran masing-masing dan menerima skenario yang berbeda pula; perihal susah dan senangnya, airmata dan senyumnya, perihal kepedihan dan kegembiraannya serta hidup dan matinya , Namun anehnya kebanyakan orang melihat orang lain , kebanyakan orang membandingkan dirinya dengan orang lain dan dia melihat perannya tidak sebagus serta seindah orang lain.

Lalu apa yang terjadi? tanpa disadari akhirnya dia sendiri meletakkan atau menggangap orang lain menjadi peran utama, sedangkan dirinya sendiri menjadi pemain figuran , dan ketika menjadi figuran otomatis kompensasi yang didapat tidak seperti peran utama, nah itulah kekeliruan kita! Ingatlah setiap orang memiliki peran dan takdir masing masing, setiap orang mempunyai tanggung jawab masing-masing, sebab setiap orang adalah sebagai peran utama di layar semesta .

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu {QS. At Thalaq: 3}

Seharusnya apapun yang kita kerjakan, apapun yang kita usahakan, apapun yang kita ikhtiari saat dan detik ini selayaknya di kerjakan dengan tulus ikhlas dan dilaksanakan sepenuh hati, sebab saat melaksanakan hal itu kita melakukan peran utama, peran yang tidak mungkin diwakilkan kepada siapapun juga dan hanya diri kita sendiri yang menjalani.

Mungkin Anda tidak mendapatkan uang atau materi selayaknya orang lain. Namun yang pasti dijanjikan adalah kita mendapatkan kebahagiaan sejati yang muncul dari hati .

Apakah kamu tidak berpikir? {QS. Ali Imran:65}



Special dedicated to some one who was created Anok name,..

Kehidupan ini Seperti Film

Kehidupan di dunia ini seperti film, Ada layar semesta yang luar biasa, membentang luas melebihi jauhnya mata memandang, dibawah biru langit yang indah dikala siang, penuh kemerlip bintang dan senyum sang bulan dikala malam tiba. semua serba teratur ; bidang edar planet-planet, pergantian siang dan malam, bahkan berputarnya waktu dari detik, menit dan jam. Segala sesuatu berbuat menurut fitrah dan takdirnya .

Dan ketetapan Allah pasti berlaku {QS. Annisa’: 47}

Diatas bumi ini setiap manusia menjadi peran utama memainkan film dilayar semesta, peran yang telah digariskan oleh Sang Pencipta.

Setiap orang mempunyai peran masing-masing dan menerima skenario yang berbeda pula; perihal susah dan senangnya, airmata dan senyumnya, perihal kepedihan dan kegembiraannya serta hidup dan matinya , Namun anehnya kebanyakan orang melihat orang lain , kebanyakan orang membandingkan dirinya dengan orang lain dan dia melihat perannya tidak sebagus serta seindah orang lain.

Lalu apa yang terjadi? tanpa disadari akhirnya dia sendiri meletakkan atau menggangap orang lain menjadi peran utama, sedangkan dirinya sendiri menjadi pemain figuran , dan ketika menjadi figuran otomatis kompensasi yang didapat tidak seperti peran utama, nah itulah kekeliruan kita! Ingatlah setiap orang memiliki peran dan takdir masing masing, setiap orang mempunyai tanggung jawab masing-masing, sebab setiap orang adalah sebagai peran utama di layar semesta .

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu {QS. At Thalaq: 3}

Seharusnya apapun yang kita kerjakan, apapun yang kita usahakan, apapun yang kita ikhtiari saat dan detik ini selayaknya di kerjakan dengan tulus ikhlas dan dilaksanakan sepenuh hati, sebab saat melaksanakan hal itu kita melakukan peran utama, peran yang tidak mungkin diwakilkan kepada siapapun juga dan hanya diri kita sendiri yang menjalani.

Mungkin Anda tidak mendapatkan uang atau materi selayaknya orang lain. Namun yang pasti dijanjikan adalah kita mendapatkan kebahagiaan sejati yang muncul dari hati .

Apakah kamu tidak berpikir? {QS. Ali Imran:65}



Special dedicated to some one who was created Anok name,..
"hei aku!!!" diriku memanggil dengan kerasnya, lalu aku menjawab "iya diriku, ada apa apa gerangan engkau berteriak seakan suaramu mampu memecah kesuanyian?"  lalu diriku berkata; "hei aku, lihatlah disana ada permata yang belum engkau angkat, bersediakah engkau mengambilkannya untukku?" akupun terdiam dan tertegun.

Diantara keraguan dan ketakutanku, kemudian aku berkata kepada diriku, "wahai diriku tunggu sebentar aku tidak mau terburu-buru, aku takut jika keindahan itu ternyata munafiq, aku tidak mau tertipu lagi, maka dari itu tunggulah barang sejenak aku akan berdiskusi dengan pikiranku"

Dengan keadaan sangat terpaksa aku terbang ke alam pikiran untuk menjumpai pikiranku yang pada kenyataannya dia telah tergantung diantara indahnya khayalan dan bayang-gayang kelam masa lalu, aku memandangnya begitu lama, saking lamanya serasa aku telah mematung selama seribu tahun di tepi penyesalan.

Tiba-tiba pikiranku menyapa "wahai aku kenapa engkau datang?" kemudian aku menjawab dengan terbata-bata "wahai pikiranku, tolong aku minta pendapatmu tentang permata yang indah itu, sebab diriku meminta untuk mengambilkannya" namun tak kusangka dan kuduga pikiranku malah cuek dan meninggalkan aku sambil berkata "pikir saja sendiri aku sudah bosan dengan kebohongan, sana pergi saja kepada hatiku, dia lebih tahu bagaimana makna kehidupan yang sebenarnya, sebab dia adalah sang perasa yang mampu merasakan sakitnya kepedihan dan nikmatnya penghianatan"

dengan gontai aku kemudian ingin sekali menjumpai perasaanku, namun di tengah perjalanan ada suara yang berkumandang "wahai aku ketahuilah, akankah kamu bersedia dihianati untuk yang selanjutnya sebagaimana penghiatan yang terjadi?" kemudian hatiku pun berkata lagi, "hati ini sudah engggan, bosan dengan rasa sakit, hati ini sudah tidak mau berkenalan dengan sang penghianat, apalagi dengan bidadari yang tersesat dineraka; ketahuilah, semua rasa sakit dan segala kepediahan bukan kamu yang menanggung, bukan pula sang pikiran, dan juga bukan pula dirimu, tidak juga kamu sebagai aku, namun akulah yang menanggungnya.. aku sebagai hatiku"....

Special dedicated to some one who was created Anok name,.

Aku, diriku, pikiranku dan hatiku

"hei aku!!!" diriku memanggil dengan kerasnya, lalu aku menjawab "iya diriku, ada apa apa gerangan engkau berteriak seakan suaramu mampu memecah kesuanyian?"  lalu diriku berkata; "hei aku, lihatlah disana ada permata yang belum engkau angkat, bersediakah engkau mengambilkannya untukku?" akupun terdiam dan tertegun.

Diantara keraguan dan ketakutanku, kemudian aku berkata kepada diriku, "wahai diriku tunggu sebentar aku tidak mau terburu-buru, aku takut jika keindahan itu ternyata munafiq, aku tidak mau tertipu lagi, maka dari itu tunggulah barang sejenak aku akan berdiskusi dengan pikiranku"

Dengan keadaan sangat terpaksa aku terbang ke alam pikiran untuk menjumpai pikiranku yang pada kenyataannya dia telah tergantung diantara indahnya khayalan dan bayang-gayang kelam masa lalu, aku memandangnya begitu lama, saking lamanya serasa aku telah mematung selama seribu tahun di tepi penyesalan.

Tiba-tiba pikiranku menyapa "wahai aku kenapa engkau datang?" kemudian aku menjawab dengan terbata-bata "wahai pikiranku, tolong aku minta pendapatmu tentang permata yang indah itu, sebab diriku meminta untuk mengambilkannya" namun tak kusangka dan kuduga pikiranku malah cuek dan meninggalkan aku sambil berkata "pikir saja sendiri aku sudah bosan dengan kebohongan, sana pergi saja kepada hatiku, dia lebih tahu bagaimana makna kehidupan yang sebenarnya, sebab dia adalah sang perasa yang mampu merasakan sakitnya kepedihan dan nikmatnya penghianatan"

dengan gontai aku kemudian ingin sekali menjumpai perasaanku, namun di tengah perjalanan ada suara yang berkumandang "wahai aku ketahuilah, akankah kamu bersedia dihianati untuk yang selanjutnya sebagaimana penghiatan yang terjadi?" kemudian hatiku pun berkata lagi, "hati ini sudah engggan, bosan dengan rasa sakit, hati ini sudah tidak mau berkenalan dengan sang penghianat, apalagi dengan bidadari yang tersesat dineraka; ketahuilah, semua rasa sakit dan segala kepediahan bukan kamu yang menanggung, bukan pula sang pikiran, dan juga bukan pula dirimu, tidak juga kamu sebagai aku, namun akulah yang menanggungnya.. aku sebagai hatiku"....

Special dedicated to some one who was created Anok name,.
Tadi aku didatangi oleh dua makhluk secara bergantian, yang satu muncul dari sebelah kiri dan yang lain datang dari sebelah kanan, awalnya tak kuhiraukan sedikitpun, sebab aku disibukkan oleh urusanku sendiri, dan terlalu sibuk dengan aku dan diriku.

Pertama kali yang menghampiriku adalah makhluk dari sebelah kiri, pelan dan halus serta sangat mesra dia berkata, seakan dia berbicara kepada sang kekasih dan rasa hormatnya kepadaku melebihi kepedulian rakyat kepada rajanya. "wahai manusia lihatlah disana ada kenikmatan sorga dunia bila engkau mau mencobanya, jangan khawatir tidak ada yang bakal tahu sedikitpun kecuali aku dan kamu saja" lama sekali dia bicara bahkan kelembutan serta kesantunan tutur katanya melebihi puisi para pujangga, "ah khutbahmu kok manis seperti sang ustadz yang lagi melantuntan dalil-dalil naqli" pikirku, sengaja aku cuekin hingga akhirnya dia pergi nyelonong begitu saja tanpa berucap salam.

Selang seperseratus juta detik kemudian tiba-tiba datang dari sebelah kanan sebuah sosok yang lebih anggun, cakep atau apalah terserah sebutannya, sebab terlalu wibawa untuk di ungkapkan, lalu dia dengan tegas memperingatkan aku "wahai manusia ketahuilah bahwa yang mendatangimu tadi adalah makhluk terkutuk yang dikutuk oleh Tuhan, jangan percaya dengan seribu madu manisnya sebab engkau pasti celaka jika menuruti satu huruf yang keluar dari mulutnya" sebelum dia selesai bicara aku menimpali ucapannya; "iya aku tahu" dengan cuek aku menjawabnya, eh ternyata dia meninggalkan aku juga namun bedanya dia berucap salam.

"Ah kok jadi sepi ya tanpa kehadiran mereka" pikirku, "wahai kalian berdua datanglah kepadaku sebab ada sesuatu yang ingin kusampaikan kepada kalian‘.

tiba-tiba dengan kecepatan kilat mereka hadir di hadapanku, saling mendahului dan berebut tempat untuk mendekatiku, "stop disitu saja" aku pun menghentikan mereka, lalu aku berkata "aku tahu wahai engkau yang sebelah kiri, aku tahu  bahwa kamu adalah setan, aku tahu apa itu dosa dan aku juga ngerti apa itu perbuatan tidak baik”

“wahai yang disebelah kanan aku tahu maksudmu itu baik memperingatkan aku agar tidak terjerumus, namun aku tidak peduli dengan kalian berdua, seribu setan dan seribu malaikat mendatangi, aku tetap tidak perduli, sebab tugas kalian emang seperti itu, bodo amat sih.. ketahuilah; aku, kamu, dan kalian semua itu sama-sama makhluk ciptaan-NYA, jadi buat apa aku mempercayai kalian, buat apa aku memperdulikan kalian?”

malaikat dan setan terbengong-bengong dengan ucapanku tadi, sebelum mereka tersadar dari bengongnya aku berkata lagi kepada keduanya "pergilah dari hadapanku, laksanakanlah tugas kalian sebagaimana yang telah ditentukan oleh Tuhan, dan aku juga akan melakukan tugasku sebagaimana titah Tuhan yang telah di wajibkan kepadaku selamat berjuang, kita sama-sama berjuang sobat, aku dan kalian mempunyai takdir dan tugas yang berbeda pula, semoga kita berhasil menjalankan kewajiban kita masing-masing. GOOD LUCK, silahkan pergi, aku mau istirahat dulu sebab dari semalam sampai detik catatan ini terpublikasi di Facebook aku belum tidur sama sekali… bye…


Ponorogo, 4 September 2010

Aku, Malaikat dan Setan

Tadi aku didatangi oleh dua makhluk secara bergantian, yang satu muncul dari sebelah kiri dan yang lain datang dari sebelah kanan, awalnya tak kuhiraukan sedikitpun, sebab aku disibukkan oleh urusanku sendiri, dan terlalu sibuk dengan aku dan diriku.

Pertama kali yang menghampiriku adalah makhluk dari sebelah kiri, pelan dan halus serta sangat mesra dia berkata, seakan dia berbicara kepada sang kekasih dan rasa hormatnya kepadaku melebihi kepedulian rakyat kepada rajanya. "wahai manusia lihatlah disana ada kenikmatan sorga dunia bila engkau mau mencobanya, jangan khawatir tidak ada yang bakal tahu sedikitpun kecuali aku dan kamu saja" lama sekali dia bicara bahkan kelembutan serta kesantunan tutur katanya melebihi puisi para pujangga, "ah khutbahmu kok manis seperti sang ustadz yang lagi melantuntan dalil-dalil naqli" pikirku, sengaja aku cuekin hingga akhirnya dia pergi nyelonong begitu saja tanpa berucap salam.

Selang seperseratus juta detik kemudian tiba-tiba datang dari sebelah kanan sebuah sosok yang lebih anggun, cakep atau apalah terserah sebutannya, sebab terlalu wibawa untuk di ungkapkan, lalu dia dengan tegas memperingatkan aku "wahai manusia ketahuilah bahwa yang mendatangimu tadi adalah makhluk terkutuk yang dikutuk oleh Tuhan, jangan percaya dengan seribu madu manisnya sebab engkau pasti celaka jika menuruti satu huruf yang keluar dari mulutnya" sebelum dia selesai bicara aku menimpali ucapannya; "iya aku tahu" dengan cuek aku menjawabnya, eh ternyata dia meninggalkan aku juga namun bedanya dia berucap salam.

"Ah kok jadi sepi ya tanpa kehadiran mereka" pikirku, "wahai kalian berdua datanglah kepadaku sebab ada sesuatu yang ingin kusampaikan kepada kalian‘.

tiba-tiba dengan kecepatan kilat mereka hadir di hadapanku, saling mendahului dan berebut tempat untuk mendekatiku, "stop disitu saja" aku pun menghentikan mereka, lalu aku berkata "aku tahu wahai engkau yang sebelah kiri, aku tahu  bahwa kamu adalah setan, aku tahu apa itu dosa dan aku juga ngerti apa itu perbuatan tidak baik”

“wahai yang disebelah kanan aku tahu maksudmu itu baik memperingatkan aku agar tidak terjerumus, namun aku tidak peduli dengan kalian berdua, seribu setan dan seribu malaikat mendatangi, aku tetap tidak perduli, sebab tugas kalian emang seperti itu, bodo amat sih.. ketahuilah; aku, kamu, dan kalian semua itu sama-sama makhluk ciptaan-NYA, jadi buat apa aku mempercayai kalian, buat apa aku memperdulikan kalian?”

malaikat dan setan terbengong-bengong dengan ucapanku tadi, sebelum mereka tersadar dari bengongnya aku berkata lagi kepada keduanya "pergilah dari hadapanku, laksanakanlah tugas kalian sebagaimana yang telah ditentukan oleh Tuhan, dan aku juga akan melakukan tugasku sebagaimana titah Tuhan yang telah di wajibkan kepadaku selamat berjuang, kita sama-sama berjuang sobat, aku dan kalian mempunyai takdir dan tugas yang berbeda pula, semoga kita berhasil menjalankan kewajiban kita masing-masing. GOOD LUCK, silahkan pergi, aku mau istirahat dulu sebab dari semalam sampai detik catatan ini terpublikasi di Facebook aku belum tidur sama sekali… bye…


Ponorogo, 4 September 2010
Tuhan, begitu luas keagungan-MU, langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya tiada mungkin dapat menandingi-MU, hanya Engkaulah Maha Indah, Engkaulah yang meninggikan langit tanpa tiang dan menghiasnya dengan ribuan galaksi dan jutaan bintang

Tuhan, begitu besar kasih sayang-MU yang engkau tiupkan dalam hidup dan kehidupan hingga tiada pernah aku menyaksikan kemarahan-MU secara langsung atas mereka yang berlaku khianat, yang bergelimang dosa serta hidup dalam jiwa yang dusta.

Tuhan, kapan Engkau marah? dan kapan pula Engkau menegur mereka-mereka yang menyalahi kodrat dan titah-MU?

Sebenarnya tiada pantas aku menulis ini dan juga bukan pada tempatnya aku bertanya kepada-MU melalui coretan ini, toh tulisan ini juga makhlukmu yang belum tentu benar dalam melukiskan suara jiwa dan guratan pikiran. namun seperti inilah adanya hamba-MU.

"La Ilaha Illa anta subhanaka Inni kuntu minazhzhalimin. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiyaa surat ke 21:87)


Ponorogo, 1 Syawal 1431 H

Tuhan, kapan Engkau Marah?

Tuhan, begitu luas keagungan-MU, langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya tiada mungkin dapat menandingi-MU, hanya Engkaulah Maha Indah, Engkaulah yang meninggikan langit tanpa tiang dan menghiasnya dengan ribuan galaksi dan jutaan bintang

Tuhan, begitu besar kasih sayang-MU yang engkau tiupkan dalam hidup dan kehidupan hingga tiada pernah aku menyaksikan kemarahan-MU secara langsung atas mereka yang berlaku khianat, yang bergelimang dosa serta hidup dalam jiwa yang dusta.

Tuhan, kapan Engkau marah? dan kapan pula Engkau menegur mereka-mereka yang menyalahi kodrat dan titah-MU?

Sebenarnya tiada pantas aku menulis ini dan juga bukan pada tempatnya aku bertanya kepada-MU melalui coretan ini, toh tulisan ini juga makhlukmu yang belum tentu benar dalam melukiskan suara jiwa dan guratan pikiran. namun seperti inilah adanya hamba-MU.

"La Ilaha Illa anta subhanaka Inni kuntu minazhzhalimin. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiyaa surat ke 21:87)


Ponorogo, 1 Syawal 1431 H
Jemariku, tak jarang engkau selalu ku paksa untuk segera menyelesaikan seluruh masalah yang senantiasa engkau hadapi, mulai dari ketikan yang belum rapi, narasi yang masih amburadul, bahkan lukisan yang belum tuntas dalam pola dan warnanya,

Jemariku, betapa banyak waktu yang telah engkau lalui disiang dan malammu yang tiada terperi, engkau juga hadir dan tetap setia  guna menyematkan janji ikatan hati sehidup semati atas nama Tuhan sebentuk cincin yang kini terbuang dan tersia-siakan.

Wahai jemariku, jangan sampai engkau menangis dan jangan pula engkau bersedih serta turut menanggung kesusahan, semua itu bukan kodratmu juga bukan tangung jawabmu, lagi pula Tuhan tidak menganugerahkan hati kepadamu untuk merasa dan akal untuk mengingat. andai Tuhan menganugerahkan itu semua, pasti engkaulah yang pertama kali bersedih dan bercucuran airmata.

Jemariku, permohonan maaf sebenarnya tidak pantas dan bahkan belum pantas aku ucapkan dihadapanmu, namun tiada tempat dan juga tiada cara lagi untuk mengungkapkannya, hanya dengan kata "maaf ... maaf", jemariku, aku mohon maaf,  engkau telah kukecewakan, sebab ikatan suci yang dulu pernah engkau pasang di jari manisnya kini telah disia-siakan, dihianati dan dicaci maki... "maaf"...



Ponorogo, 1 Syawal 1431 H

Jemariku, aku mohon maaf

Jemariku, tak jarang engkau selalu ku paksa untuk segera menyelesaikan seluruh masalah yang senantiasa engkau hadapi, mulai dari ketikan yang belum rapi, narasi yang masih amburadul, bahkan lukisan yang belum tuntas dalam pola dan warnanya,

Jemariku, betapa banyak waktu yang telah engkau lalui disiang dan malammu yang tiada terperi, engkau juga hadir dan tetap setia  guna menyematkan janji ikatan hati sehidup semati atas nama Tuhan sebentuk cincin yang kini terbuang dan tersia-siakan.

Wahai jemariku, jangan sampai engkau menangis dan jangan pula engkau bersedih serta turut menanggung kesusahan, semua itu bukan kodratmu juga bukan tangung jawabmu, lagi pula Tuhan tidak menganugerahkan hati kepadamu untuk merasa dan akal untuk mengingat. andai Tuhan menganugerahkan itu semua, pasti engkaulah yang pertama kali bersedih dan bercucuran airmata.

Jemariku, permohonan maaf sebenarnya tidak pantas dan bahkan belum pantas aku ucapkan dihadapanmu, namun tiada tempat dan juga tiada cara lagi untuk mengungkapkannya, hanya dengan kata "maaf ... maaf", jemariku, aku mohon maaf,  engkau telah kukecewakan, sebab ikatan suci yang dulu pernah engkau pasang di jari manisnya kini telah disia-siakan, dihianati dan dicaci maki... "maaf"...



Ponorogo, 1 Syawal 1431 H
Wahai sang makhluk penjaga dunia lain, dua malaikat sang penjaga dimana batas kefanaan telah ditutup dan barzah-pun mulai terbuka, andai aku bisa menyampaikan pesan ini padamu, andai lidahku bisa engkau dengar dan andai suaraku bisa engkau perhatikan, dan andai tulisan ini bisa berada ditanganmu lewat paket pos maupun titipan kilat, aku ingin berpesan kepadamu;

Jangan engkau tanya siapa Tuhanku dan jangan pula engkau tanya siapakah Nabiku sebagaimana tugas yang telah di titahkan oleh sang kholiq kepadamu, sebab "AKU MALU"

"Aku malu", sebab ketika lima waktu tiba aku pasti menyebut-NYA dalam sujud dan dzikirku, "aku malu" mengucapkan siapa nama sang Utusan sebab setiap saat lidah dan hatiku senantiasa bersholawat salam kepadanya.

Apakah hanya itu alasanku? "tidak" bukan cuma itu, jika engkau tanya hal itu kepadaku tentunya SEAKAN-AKAN aku belum pernah mengenal-NYA dan juga tidak mengikuti ajaran sang nabi dalam KALIMAH SUCI.

Aku tahu itu merupakan tugasmu, aku mengerti hal itu merupakan "PR" yang MUSTAHIL dapat KUTOLAK untuk ku jawab dan kukerjakan, namun setidaknya hal ini kutulis sebagai hikmah dan pesan moral bahwa tidak semua manusia itu sempurna dalam segala hal maupun amal.


"ya Allah dalam naungan Rahmat dan Ridho-MU, dalam sembah serta sujudku perkenankanlah hambamu ini kelak ketika waktu itu tiba dapat dengan lancar menyebut ke-Maha besaran Nama-MU dan keagungan nama utusanmu" ... amin...


Ponorogo, 1 Syawal 1431 H

Jangan engkau tanya siapa Tuhan dan Nabiku, sungguh aku malu

Wahai sang makhluk penjaga dunia lain, dua malaikat sang penjaga dimana batas kefanaan telah ditutup dan barzah-pun mulai terbuka, andai aku bisa menyampaikan pesan ini padamu, andai lidahku bisa engkau dengar dan andai suaraku bisa engkau perhatikan, dan andai tulisan ini bisa berada ditanganmu lewat paket pos maupun titipan kilat, aku ingin berpesan kepadamu;

Jangan engkau tanya siapa Tuhanku dan jangan pula engkau tanya siapakah Nabiku sebagaimana tugas yang telah di titahkan oleh sang kholiq kepadamu, sebab "AKU MALU"

"Aku malu", sebab ketika lima waktu tiba aku pasti menyebut-NYA dalam sujud dan dzikirku, "aku malu" mengucapkan siapa nama sang Utusan sebab setiap saat lidah dan hatiku senantiasa bersholawat salam kepadanya.

Apakah hanya itu alasanku? "tidak" bukan cuma itu, jika engkau tanya hal itu kepadaku tentunya SEAKAN-AKAN aku belum pernah mengenal-NYA dan juga tidak mengikuti ajaran sang nabi dalam KALIMAH SUCI.

Aku tahu itu merupakan tugasmu, aku mengerti hal itu merupakan "PR" yang MUSTAHIL dapat KUTOLAK untuk ku jawab dan kukerjakan, namun setidaknya hal ini kutulis sebagai hikmah dan pesan moral bahwa tidak semua manusia itu sempurna dalam segala hal maupun amal.


"ya Allah dalam naungan Rahmat dan Ridho-MU, dalam sembah serta sujudku perkenankanlah hambamu ini kelak ketika waktu itu tiba dapat dengan lancar menyebut ke-Maha besaran Nama-MU dan keagungan nama utusanmu" ... amin...


Ponorogo, 1 Syawal 1431 H
Salam sejahtera semoga Tuhan senantiasa melindungi kita,

Anda sangat kaya, lebih dari kaya dan bukan bukan sekedar kaya saja, anda memiliki luasnya tanah lebih daripada keperluan yang anda gunakan suatu saat nanti, ketika anda berbaring di dalam perut bumi untuk selamanya.

Anda sangat kaya, lebih dari kaya dan bukan sekedar kaya saja, rupiah anda sangat melimpah, bahkan kalkulator digit biasa pun tidak muat untuk menghitung jumlah angka dalam rekening anda.

Anda sangat kaya, lebih dari kaya dan bukan sekedar kaya, anda seorang juragan yang banyak sekali stok dagangan, yang katanya tidak mungkin habis bila dimakan sampai tujuh turunan.

Anda tidak sekedar kaya namun punya pangkat dan jabatan, bagai raja yang selalu dipatuhI oleh bawahan entah mereka senang ataupun mengeluh dalam kesusahpayahan.

Yang ingin saya utarakan; apakah berhektar-hektar luasnya tanah yang anda miliki pasti anda gunakan semua untuk bersemayam sebagai tempat peristirahatan terakhir ketika ruh anda menghadap Tuhan? bukankah pada umumnya berukuran kurang lebih dari 2 x 1 meter saja? lalu sisa yang berhektar-hektar itu anda kemanakan?

Yang ingin saya ungkapkan, berapakah nilai nominal yang anda pakai sewaktu jasad dalam prosesi penguburan, bukankah hanya senilai balutan putih kain kafan? lalu sisa angka lainnya anda kemanakan?

yang ingin saya diskusikan; semua dagangan anda dapatkah menjadi stock keperluan yang bisa anda tukar sewaktu-waktu guna memenuhi kebutuhan di alam sana?

Saya ingin bilang; bukankah ketika anda terbujur kaku sebagai mayat, saya dan kita semua adalah sama, selembar kafan tanpa coretan, tanpa hiasan pabrik maupun buatan tangan, tanpa nama dan tanpa ijazah pula, tanpa tanda jasa yang berbintang maupun sekedar tempelan saja. bukankah kita semua sama??

Kpd yang terhormat; yang dikaruniai luasnya tanah, yang menjadi gudang Rupiah, yang punya pangkat dan jabatan, dan yang menjadi juragan besar lagi kenamaan. semoga luasnya tanah yang anda miliki merupakan berkah, semoga rupiah yang anda miliki menjadikan anda banyak amal kebajikan, semoga pangkat dan jabatan yang anda sandang tidak melupakan anda dengan Sang Pemberi Kehidupan, semoga melimpahnya dagangan anda dapat membantu meringankan jalan sesama meringankan bagi mereka yang haus dan mengenyangkan bagi mereka yang lapar, semoga...


Ponorogo, 26 September 2010


Kpd YTH: Yang Kaya lagi BANYAK Kekayaan

Salam sejahtera semoga Tuhan senantiasa melindungi kita,

Anda sangat kaya, lebih dari kaya dan bukan bukan sekedar kaya saja, anda memiliki luasnya tanah lebih daripada keperluan yang anda gunakan suatu saat nanti, ketika anda berbaring di dalam perut bumi untuk selamanya.

Anda sangat kaya, lebih dari kaya dan bukan sekedar kaya saja, rupiah anda sangat melimpah, bahkan kalkulator digit biasa pun tidak muat untuk menghitung jumlah angka dalam rekening anda.

Anda sangat kaya, lebih dari kaya dan bukan sekedar kaya, anda seorang juragan yang banyak sekali stok dagangan, yang katanya tidak mungkin habis bila dimakan sampai tujuh turunan.

Anda tidak sekedar kaya namun punya pangkat dan jabatan, bagai raja yang selalu dipatuhI oleh bawahan entah mereka senang ataupun mengeluh dalam kesusahpayahan.

Yang ingin saya utarakan; apakah berhektar-hektar luasnya tanah yang anda miliki pasti anda gunakan semua untuk bersemayam sebagai tempat peristirahatan terakhir ketika ruh anda menghadap Tuhan? bukankah pada umumnya berukuran kurang lebih dari 2 x 1 meter saja? lalu sisa yang berhektar-hektar itu anda kemanakan?

Yang ingin saya ungkapkan, berapakah nilai nominal yang anda pakai sewaktu jasad dalam prosesi penguburan, bukankah hanya senilai balutan putih kain kafan? lalu sisa angka lainnya anda kemanakan?

yang ingin saya diskusikan; semua dagangan anda dapatkah menjadi stock keperluan yang bisa anda tukar sewaktu-waktu guna memenuhi kebutuhan di alam sana?

Saya ingin bilang; bukankah ketika anda terbujur kaku sebagai mayat, saya dan kita semua adalah sama, selembar kafan tanpa coretan, tanpa hiasan pabrik maupun buatan tangan, tanpa nama dan tanpa ijazah pula, tanpa tanda jasa yang berbintang maupun sekedar tempelan saja. bukankah kita semua sama??

Kpd yang terhormat; yang dikaruniai luasnya tanah, yang menjadi gudang Rupiah, yang punya pangkat dan jabatan, dan yang menjadi juragan besar lagi kenamaan. semoga luasnya tanah yang anda miliki merupakan berkah, semoga rupiah yang anda miliki menjadikan anda banyak amal kebajikan, semoga pangkat dan jabatan yang anda sandang tidak melupakan anda dengan Sang Pemberi Kehidupan, semoga melimpahnya dagangan anda dapat membantu meringankan jalan sesama meringankan bagi mereka yang haus dan mengenyangkan bagi mereka yang lapar, semoga...


Ponorogo, 26 September 2010


Salam sejahtera semoga Tuhan senantiasa melindungi kita,

Buat apa anda mengeluh jika anda miskin lagi tidak berpunya? buat apa hati anda menangis jika dinista lagi dihina oleh mereka-mereka yang "katanya" kaya lagi berpunya? buat apa anda menyesali ketentuan yang telah di tetapkan-NYA? buat apa anda merasa rendah hingga merendahkan diri sendiri di hadapan sesama makhluk Tuhan? buat apa?

Tiadakah anda tahu bahwa sebenarnya andalah yang lebih kaya dan andalah yang lebih beruntung, tiadakah anda mengerti bahwa andalah sebenarnya yang paling punya segalanya, mungkin anda akan mengomentari tulisan saya, tapi tunggu jangan terburu-buru menilai judul sebelum mencermati isinya.

Andalah orang yang paling kaya sebab anda mempunyai yang tidak mereka miliki, anda lebih mengerti makna hidup bahwa pada hakekatnya kehidupan di dunia ini bukan hanya sekedar bersenang senang saja, di kehidupan ini kesenangan hanya sekedar lintasan, dalam kehidupan ini keindahan dan kesenangan bagai setetes air tawar di tengah lautan, dan di kehidupan ini perjuangan dalam kesusahpayahan memang sebuah keharusan dan keberhasilan hanya merupakan bonus saja.

Andalah orang yang paling kaya hati, sebab ujian dan cobaan telah menempa jiwa anda menuju kemurnian dimana tidak ada jarak dan batas antara jiwa anda dengan Tuhan, dimana semua keinginan dan doa dikabulkan.

Andalah orang yang paling dekat dengan dengan rasa syukur jika anda tidak enggan untuk berhikmah sebab berapakah nilai kesehatan yang anda miliki? maukah anda bertukar tempat dengan mereka yang kaya harta namun berpenyakitan lagi banyak hutang yang berjumlah ratusan juta hingga milyaran? yang selalu cuci darah guna mempertahankan kehidupan bagai ketergantungan hape yang senantiasa memerlukan ces-cesan? (charger)

Andalah orang yang paling kaya, sebab anda tidak buta dan masih bisa membaca juga menikmati jutaan warna yang bertaburan dijagad raya, andalah saja yang mampu memahami dalam hakikat bahwa semua manusia lahir kedunia dengan telanjang dan berpulang ke Tuhan hanya berbekal balutan kain kafan.

Andalah orang yang paling kaya sebab anda dapat berhikmah bahwa kekayaan dunia bukanlah segalanya, bahwa kekayaan  mustahil mampu membeli iman, jiwa dan nurani kita, bahwa kekayaan bukanlah merupakan ukuran nominal namun pada hakekatnya kekayaan adalah kemampuan kita untuk bersyukur , bersujud dan merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan kemurnian jiwa bukan dengan embel-embel semata, lalu berikrar dan menyatakan bahwa manusia tidak mempunyai kuasa apa-apa tanpa seizin-NYA


Ponorogo, 26 September 2010

Kpd YTH: Yang Miskin lagi Tidak Berpunya

Salam sejahtera semoga Tuhan senantiasa melindungi kita,

Buat apa anda mengeluh jika anda miskin lagi tidak berpunya? buat apa hati anda menangis jika dinista lagi dihina oleh mereka-mereka yang "katanya" kaya lagi berpunya? buat apa anda menyesali ketentuan yang telah di tetapkan-NYA? buat apa anda merasa rendah hingga merendahkan diri sendiri di hadapan sesama makhluk Tuhan? buat apa?

Tiadakah anda tahu bahwa sebenarnya andalah yang lebih kaya dan andalah yang lebih beruntung, tiadakah anda mengerti bahwa andalah sebenarnya yang paling punya segalanya, mungkin anda akan mengomentari tulisan saya, tapi tunggu jangan terburu-buru menilai judul sebelum mencermati isinya.

Andalah orang yang paling kaya sebab anda mempunyai yang tidak mereka miliki, anda lebih mengerti makna hidup bahwa pada hakekatnya kehidupan di dunia ini bukan hanya sekedar bersenang senang saja, di kehidupan ini kesenangan hanya sekedar lintasan, dalam kehidupan ini keindahan dan kesenangan bagai setetes air tawar di tengah lautan, dan di kehidupan ini perjuangan dalam kesusahpayahan memang sebuah keharusan dan keberhasilan hanya merupakan bonus saja.

Andalah orang yang paling kaya hati, sebab ujian dan cobaan telah menempa jiwa anda menuju kemurnian dimana tidak ada jarak dan batas antara jiwa anda dengan Tuhan, dimana semua keinginan dan doa dikabulkan.

Andalah orang yang paling dekat dengan dengan rasa syukur jika anda tidak enggan untuk berhikmah sebab berapakah nilai kesehatan yang anda miliki? maukah anda bertukar tempat dengan mereka yang kaya harta namun berpenyakitan lagi banyak hutang yang berjumlah ratusan juta hingga milyaran? yang selalu cuci darah guna mempertahankan kehidupan bagai ketergantungan hape yang senantiasa memerlukan ces-cesan? (charger)

Andalah orang yang paling kaya, sebab anda tidak buta dan masih bisa membaca juga menikmati jutaan warna yang bertaburan dijagad raya, andalah saja yang mampu memahami dalam hakikat bahwa semua manusia lahir kedunia dengan telanjang dan berpulang ke Tuhan hanya berbekal balutan kain kafan.

Andalah orang yang paling kaya sebab anda dapat berhikmah bahwa kekayaan dunia bukanlah segalanya, bahwa kekayaan  mustahil mampu membeli iman, jiwa dan nurani kita, bahwa kekayaan bukanlah merupakan ukuran nominal namun pada hakekatnya kekayaan adalah kemampuan kita untuk bersyukur , bersujud dan merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan kemurnian jiwa bukan dengan embel-embel semata, lalu berikrar dan menyatakan bahwa manusia tidak mempunyai kuasa apa-apa tanpa seizin-NYA


Ponorogo, 26 September 2010
Mungkin ada yang membantah tema diatas dalam berbagai teori dengan segala konsepnya, dalam berbagai wacana dengan segala ungkapannya. wajar sekali jika ada pro dan kontra, sebab inilah realitas, inilah pemikiran manusia yang tentunya berdasar pada seberapa dalam pengetahuan dan seberapa jauh pengalaman hidupnya.

Hidup itu bukan pilihan, pernahkah dalam jejak rekam - anda di beri pilihan untuk hidup di muka bumi atau diluar angkasa? Pernahkah anda di sodori pilihan terlahir dalam ras Amerika, Afrika, Asia dan sebagainya?

Secara akal kita manusia pasti menjawab “kita tidak mengetahui dan belum pernah menjumpai hal tersebut, tidak ada tawaran dan tiada pula ada pernyataan kesediaan atau keberatan terlahir dalam suku bangsa apa dan hidup dimana

Saya, anda dan kita semua terlahir dan hidup dimuka bumi ini dengan segala resiko yang tak pernah lepas maupun mampu melepaskan diri dari realitas yang ada, namun bukan berarti hidup itu ada dengan tiba-tiba, sebab jika pemikiran berdasar pada pola sempit “hidup ini ada dengan tiba-tiba” dapat disinyalir seakan-akan mengingkari keberadaan sang Pencipta dengan segala sekenario yang telah dibuat-NYA.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi “pilihan” dalam hidup jika “hidup ini bukanlah pilihan?” Jawabnya adalah “HIDUP INI BUKAN PILIHAN tapi MENJADI DEWASA adalah sebuah PILIHAN”

Hidup ini mengalir seperti air, ada hulu pasti ada hilir, ada awal juga ada akhir, ada kelahiran pasti ada kematian, maka dari itu “memilih menjadi dewasa ”memerlukan proses” sekarang tergantung pada anda, “memilih menjadi dewasa” atau “tidak”


dedicated to Oka

Hidup Ini Bukanlah Pilihan

Mungkin ada yang membantah tema diatas dalam berbagai teori dengan segala konsepnya, dalam berbagai wacana dengan segala ungkapannya. wajar sekali jika ada pro dan kontra, sebab inilah realitas, inilah pemikiran manusia yang tentunya berdasar pada seberapa dalam pengetahuan dan seberapa jauh pengalaman hidupnya.

Hidup itu bukan pilihan, pernahkah dalam jejak rekam - anda di beri pilihan untuk hidup di muka bumi atau diluar angkasa? Pernahkah anda di sodori pilihan terlahir dalam ras Amerika, Afrika, Asia dan sebagainya?

Secara akal kita manusia pasti menjawab “kita tidak mengetahui dan belum pernah menjumpai hal tersebut, tidak ada tawaran dan tiada pula ada pernyataan kesediaan atau keberatan terlahir dalam suku bangsa apa dan hidup dimana

Saya, anda dan kita semua terlahir dan hidup dimuka bumi ini dengan segala resiko yang tak pernah lepas maupun mampu melepaskan diri dari realitas yang ada, namun bukan berarti hidup itu ada dengan tiba-tiba, sebab jika pemikiran berdasar pada pola sempit “hidup ini ada dengan tiba-tiba” dapat disinyalir seakan-akan mengingkari keberadaan sang Pencipta dengan segala sekenario yang telah dibuat-NYA.

Lalu apa sebenarnya yang menjadi “pilihan” dalam hidup jika “hidup ini bukanlah pilihan?” Jawabnya adalah “HIDUP INI BUKAN PILIHAN tapi MENJADI DEWASA adalah sebuah PILIHAN”

Hidup ini mengalir seperti air, ada hulu pasti ada hilir, ada awal juga ada akhir, ada kelahiran pasti ada kematian, maka dari itu “memilih menjadi dewasa ”memerlukan proses” sekarang tergantung pada anda, “memilih menjadi dewasa” atau “tidak”


dedicated to Oka
Malam ini tiba-tiba aku terbangun dari tidurku, oleh sebab hiruk pikuk dalam kepala ini kembali menyeruak dan terasa sangat bising.

Kilas masa lalu, pikiran masa depan dan keadaan masa kini serta segala sesuatunya saling beradu dan bergesekan.

Gemuruhnya bagai hempasan ombak yang menerpa karang, bahkan tak jarang ia menggelegar laksana sang merapi yang tidak mampu lagi menahan desakan magma yang mengeram dalam perut bumi, entah aku tidak tahu lagi akan menamainya dengan sebutan apa, sebab ia telah menjadi ranjang dan selimutku hampir disemua waktu.

Malam Ini Tiba Tiba

Malam ini tiba-tiba aku terbangun dari tidurku, oleh sebab hiruk pikuk dalam kepala ini kembali menyeruak dan terasa sangat bising.

Kilas masa lalu, pikiran masa depan dan keadaan masa kini serta segala sesuatunya saling beradu dan bergesekan.

Gemuruhnya bagai hempasan ombak yang menerpa karang, bahkan tak jarang ia menggelegar laksana sang merapi yang tidak mampu lagi menahan desakan magma yang mengeram dalam perut bumi, entah aku tidak tahu lagi akan menamainya dengan sebutan apa, sebab ia telah menjadi ranjang dan selimutku hampir disemua waktu.